+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Memahami Mengenai Bisnis Retail dan Contohnya

20 September, 2022   |   Silfiya

Memahami Mengenai Bisnis Retail dan Contohnya

Kita mungkin saja sudah familiar dengan istilah retail yang ada di dalam dunia bisnis. Tetapi, apakah kalian tahu, apa sebenarnya arti dari retail itu sendiri? Apa saja contoh-contoh perusahaan retail yang ada di Indonesia? Untuk kalian yang ingin mengetahui dan penasaran mengenai topik tersebut, pada artikel kali ini akan membahas mengenai bisnis retail.

Secara sederhana, retail merupakan sebuah istilah yang cukup luas dan mencakup industri yang berskala besar. Dimana industri tersebut sudah mempekerjakan ratusan hingga ribu pegawai. Agar lebih jelas, di bawah ini merupakan penjelasan mengenai retail yang perlu dipahami, terlebih untuk kalian yang tertarik dengan industri yang satu ini.
 

Apa Itu Retail?


Retail merupakan istilah umum di dunia ekonomi dan bisnis. Istilah retail umumnya digunakan untuk pengecer atau penjualan eceran. Lalu, apa itu retail? Dikutip dari merriam-webster.com, retail adalah penjualan komoditas maupun barang dalam jumlah yang kecil kepada konsumen akhir. Dengan kata lain, retail adalah yang berkaitan dengan, atau bahkan terlibat dalam penjualan komoditas secara eceran.

Sederhananya, retail adalah sebuah penjualan produk maupun jasa dari sebuah bisnis kepada konsumen untuk bisa digunakan atau dikonsumsi oleh mereka sendiri.Dalam bisnis, arti retail sendiri adalah sebuah upaya pemasaran barang maupun jasa yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen untuk keperluan pribadi maupun rumah tangga. Sehingga pembelian yang mereka lakukan bukan untuk dijual kembali.

Selain itu menurut  Gramedia.com, bisnis retail sering juga disebut sebagai pengecer atau penjual eceran. Dimana jumlah barang yang dijual umumnya dalam jumlah yang kecil atau satuan. Sehingga apabila suatu pabrik menjual produk barangnya dalam jumlah besar kepada pemilik bisnis lainnya. Maka kondisi tersebut tidak termasuk ke dalam kegiatan penjualan retail. Dalam proses kegiatannya, tiap pemilik usaha retail akan membeli sebuah produk atau jasa dalam jumlah yang banyak dari produsen. Setelah itu dapat dijual kembali kepada para konsumen secara langsung dalam bentuk satuan yang lebih sedikit.  Sedangkan retail menurut para ahli yakni :

Barry R. Berman dan Joel R. Evans
menurut Barry R. Berman dan Joel R.Evans arti retail adalah suatu kegiatan bisnis yang berusaha untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada konsumen tingkat akhir. Barang atau jasa tersebut dipakai secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga.

Kotler
Menurut Kotler Retail adalah sebuah penjualan eceran meliputi dari semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis.

Levy dan Weitz
Menurut Levy dan Weitz retail adalah rangkaian kegiatan bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Berman dan Evans
Menurut Berman dan Evans retail adalah beberapa usaha bisnis yang berusaha untuk memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga.

Gilbert
Menurut Gilbert retail adalah segala usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan dengan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.

Tjiptono
Menurut Tjiptono retail adalah segala kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.
 

Fungsi Bisnis Retail


Untuk menjadi seorang pebisnis ritel yang sukses, dengan memahami fungsi bisnis ritel merupakan hal yang krusial. Dibawah ini merupakan beberapa fungsi retail secara umum.

1. Ujung tombak pemasaran produk
Fungsi bisnis ritel pertama adalah menjadi bagian terakhir dari rantai pasokan barang dari produsen ke konsumen. Fungsi bisnis ritel sangat penting untuk menjaga agar produsen dapat fokus dalam memproduksi barang tanpa harus terganggu oleh banyaknya usaha yang harus dilakukan untuk berhadapan dengan konsumen yang ingin membeli produk untuk dikonsumsi. Tanpa adanya bisnis ritel ini, produsen harus memikirkan bagaimana cara untuk  menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan produk lain disamping berhubungan dengan konsumen. Hal tersebut dapat mengganggu proses produksi serta mengacaukan kesediaan barang.

2. Memudahkan konsumen mendapatkan produk
Bisnis ritel juga berperan sebagai perantara untuk mempermudah konsumen dalam membeli barang. Bayangkan apabila pada saat Anda membutuhkan sebuah barang Anda harus membelinya ke pabrik terlebih dahulu, tentu saja akan sangat merepotkan. Berapa banyak pabrik yang harus dikunjungi apabila ingin belanja bulanan? Nah disinilah fungsi bisnis ritel untuk mempermudah konsumen dalam membeli barang secara satuan dan menyediakan berbagai jenis barang dalam satu lokasi.

3. Membantu promosi produk
Fungsi retail yang lainnya adalah untuk menawarkan sebuah produk kepada konsumen secara maksimal. Itulah sebabnya pada bisnis ritel jenis apapun, selalu mempunyai tenaga penjualan maupun sales marketing, pelayanan pelanggan, serta katalog produk. Bisnis ritel tidak hanya sekedar menjual barang, akan tetapi juga termasuk mempromosikan barang dan mengedukasi konsumen mengenai produk yang dijualnya.

4. Mengobservasi pasar
Karena bisnis ritel berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga ritel sekaligus menjadi ujung tombak untuk mengetahui perilaku para konsumen dan tren pasar. Bisnis ritel akan  mendapatkan timbal balik secara langsung dari konsumen, sehingga bisnis ritel dapat mengembalikannya pada grosiran maupun produsen. Dengan demikian, keberlangsungan produk dapat terjaga
 

Jenis-jenis Retail


1. Berdasarkan Produk yang Dijual
Jika dilihat dari produk yang dijual, maka bisnis retail dibagi menjadi tiga jenis, yakni produk retail yang menyediakan produk maupun barang, retail yang menyediakan layanan maupun jasa, serta jenis non-store retail yang memanfaatkan sebuah media untuk memasarkan produk yang mereka sediakan. Contohnya bisnis retail yang berupa toko mainan dan juga toko elektronik yang memasarkan produk lebih sedikit dibandingkan dari pusatnya. Sedangkan contoh bisnis retail yang menyediakan layanan atau jasa yakni layanan perawatan taman, perbaikan kendaraan, pengasuh anak, serta layanan supir. Sementara itu untuk non retail adalah vending machine serta berbagai macam toko online yang tergabung ke dalam sistem e-commerce.

2. Berdasarkan Kepemilikan
Terdapat tiga jenis retail berdasarkan kepemilikannya. Yang pertama yakni retail mandiri, kelompok usaha, serta waralaba. Pada retail mandiri umumnya berjalan secara independen tanpa bergantung kepada pihak lain. Contoh dari retail mandiri adalah toko kelontong, ruko, warung, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk retail waralaba atau yang biasa dikenal dengan istilah franchise merupakan jenis retail yang memasarkan sebuah produk yang serupa dan umumnya terdiri dari perusahaan pusat dan perusahaan turunan. Dan yang terakhir yakni retail kelompok usaha, ini merupakan sebuah kelompok perusahaan retail yang saling berkaitan di dalam satu manajemen. Contohnya saja swalayan dan department store.

3. Berdasarkan Lokasi Penjualan
Apabila berdasarkan pada lokasi penjualan, jenis retail ini mempunyai akses langsung untuk turun langsung ke jalan umum. Contoh adalah retail strip mal maupun lahan komersial lainnya. Selain itu, terdapat juga pusat bisnis yang terbentuk dari suatu kelompok pengusaha retail yang menyediakan produk dan juga layanan di dalam satu bangunan serta kawasan yang sama.
 

Tujuan Ritel


Bisnis ritel tidak hanya untuk mempermudah konsumen akhir dalam mendapatkan berbagai kebutuhan mereka mulai dari pangan, sandang, peralatan rumah tangga sampai dengan jasa-jasa tertentu. Bisnis ritel juga sangat penting untuk produsen dalam memasarkan produk mereka kepada masyarakat. Selain untuk memudahkan distribusi barang dari produsen kepada konsumen secara umum bisnis ritel memiliki tujuan-tujuan seperti di bawah ini :

1. Memudahkan suplai barang dan juga jasa kepada konsumen pada saat mereka membutuhkan tanpa dengan adanya penundaan. Contohnya konsumen dapat membeli sabun mandi di toko kelontong yang dekat dengan rumahnya.
2. Membantu konsumen untuk memilih maupun membuat perbandingan kualitas dari barang dan jasa tertentu yang ditawarkan. Seringkali pembeli hanya menginginkan suasana dan tempat yang nyaman pada saat berbelanja kebutuhannya tersebut sehingga tidak begitu mempertimbangkan harga. Disinilah para peritel harus bisa melakukan improvisasi agar bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi para pelanggan.
3. Membantu agar standar hidup masyarakat dapat meningkat melalui promosi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Promosi dilakukan supaya para konsumen bisa mendapatkan informasi mengenai sebuah produk sehingga timbul keinginan untuk membelinya. Apabila produk yang ditawarkan tersebut bagus secara tidak langsung akan ikut meningkatkan standar konsumsi masyarakat.
4. Menjaga harga jual sebuah produk barang maupun jasa sebisa mungkin agar tetap rendah agar memiliki kemampuan bersaing dengan kompetitor tanpa mengurangi kenyamanan serta kepuasan pelanggan.
5. Membantu produsen untuk melakukan produksi barang secara massal agar  memenuhi kebutuhan masyarakat. Tanpa adanya peritel yang memasarkan produk secara langsung kepada konsumen hampir tidak mungkin produsen dapat memproduksi barang secara massal.
 

Contoh Toko Retail


Dibawah ini merupakan beberapa contoh toko retail tempat para konsumen tingkat akhir dapat membeli barang atau produk untuk kebutuhan sehari-hari serta memenuhi gaya hidup.
1. Departemen Store
Jenis ini umumnya menyediakan barang dagangan yang sudah diatur berdasarkan kategori. Setelah itu akan dibagikan ke berbagai ruang retail fisik yang ada di dalam department store. Beberapa kategori diantaranya antara lain, pakaian, sepatu, perhiasan, kecantikan, peralatan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, dan lain sebagainya. Contoh dari department store yang biasa kita kunjungi adalah Hypermart, Carefour, Matahari, dan lain sebagainya.

2. Toko Kelontong
Toko kelontong merupakan warung-warung sembako kecil yang umumnya ada di dekat rumah. Jenis retail ini biasanya untuk menjual semua produk minuman dan makanan, kebutuhan rumah tangga, dan lain sebagainya.

3. Warehouse Retailer
Jenis retail ini merupakan sebuah fasilitas gudang dengan tipe yang besar tanpa adanya embel-embel yang dipenuhi dengan berbagai produk yang dikemas dalam jumlah yang besar. Setelah itu barang-barang yang disediakan akan dijual kembali dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga eceran.

4. Specialty Retailer
Jenis ini merupakan spesialis yang menyediakan kategori produk tertentu. Contohnya saja, Victoria’s Secret, Nike, serta Toys R yang masuk ke dalam contoh pengecer khusus.

5. Convenience Retailer
Biasanya, jenis ini merupakan bagian dari lokasi retail yang ada di tempat pengisian bahan bakar. Akan tetapi juga menjual berbagai macam barang dagangan dengan harga serta kenyamanan premium.

6. Mobile Retailer
Jenis ini umumnya menggunakan platform smartphone untuk memproses transaksi retail dan setelah itu mereka akan mengirimkan produk pesanan langsung ke pelanggan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda