JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang popular dan banyak digunakan selama dua puluh tahun ini. JavaScript dapat dipelajari secara cepat dan mudah serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Mulai dari meningkatkan fungsionalitas website hingga mengaktifkan permainan dan software yang berbasis web.
JavaScript merupakan bahasa pemrograman jenis interpreter, sehingga tidak memerlukan compiler untuk menjalankannya. Bahasa pemrograman ini digunakan untuk pengembangan website agar lebih dinamis, yang berarti konten di dalamnya dapat bergerak atau mengubah apapun yang tampak di layar tanpa harus dimuat ulang secara manual. JavaScript memiliki fitur-fitur seperti berorientasi objek, client – side, high – level, programming, dan loosely typed.
Pada awalnya , JavaScript hanya dapat bekerja pada sisi client atau front – end saja. Dengan begitu, proses pengulahan dan kode – kodenya hanya berjalan di sisi browser. Namun seiring perkembangannya, JavaScript juga dapat digunaan pada sisi server. Tentunya dengan bantuan berbagai framework seperti Node.js dan React.js. Penggunaan JavaScript dalam pengembangan website sering dikaitkan dengan HTML dan CSS. Hal ini karena dalam pembuatan website, ketiga elemen tersebut berperan penting dan saling berkaitan satu dengan yang lain.
Sejarah JavaScript
JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang dirilis pada tahun September 1995 dan diciptakan oleh seorang programmer serta karyawan Netscape bernama Brandan Eich. Untuk mengembangkan bahasa ini, Brandon Eich hanya memerlukan waktu selama sepuluh hari. Pada awalnya, nama bahasa pemrograman ini adalah Mocha yang kemudian diubah menjadi Mona, lalu diubah lagi menjadi LiveScript sebelum pada akhirnnya resmi menjadi nama JavaScript.
Pada versi pertamanya, bahasa pemrograman ini hanya digunakan oleh kalangan Netscape dengan fungsional yang terbatas. Lalu bahasa ini terus dikembangkan oleh komunitas developer yang selalu menggunakan bahasa pemrograman ini.
Tak lama kemudian, Microsoft membuat bahasa baru yaitu Jscript yang digunakan pada Internet Explorer. Pada dasarnya, Jscript merupakan hasil adopsi dari JavaScript. Lalu Netspace melakukan standarisasi, dan pada tahun 1997, JavaScript berhasil diajukan ke ECMA Internasional dengan label ECMAScript. ECMAScript terus berkembang. Pada tahun 1998 ECMASCRIPT 2 diluncurkan, lalu disusul dengan ECMAScript 3 pada tahun 1999.
Sejak saat itu, JavaScript terus bertumbuh dan berkembang. Pada tahun 2016, sebanyak 92% website menggunakan bahasa pemrograman ini. dalam kurun waktu dua puluh tahun, bahasa ini telah beralih dari bahasa pemrograman yang sserba terbatas dan primitive menjadi salah satu tool terpenting bagi para web developer.
Terdapat sejumlah kelebihan JavaScript yang menjadikan bahasa pemrograman ini lebih unggul daripada yang lain. Keunggulan JavaScript adalah :
General purpose
Saat ini, JavaScript tidak hanya digunakan pada sisi client (browser) saja. Semenjak adanya Node.js, JavaScript dapat digunakan di platform lain dari browser. Dengan begitu dapat mengembangkan back – end (server), console, program desktop, mobile, IoT, game, dan lainnya dengan menggunakan JavaScript.
Mudah untuk dipelajari
Setiap bahasa pemrograman memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tingkat kesulitan dapat dilihat dari beberapa faktor seperti proses pencarian dan penanganan eror atau kesalahannya lebih mudah. Selain itu, dengan bahasa pemrograman ini, dapat digunakan untuk memvalidasi input dan meminimalkan proses untuk memeriksa data secara manual. JavaScript juga lebih cepat dan lebih ringan daripada bahasa pemrograman lainnya.