Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Dalam dunia bisnis dan akuntansi, jurnal umum adalah alat yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuangan suatu perusahaan. Ini seperti catatan harian yang memungkinkan perusahaan untuk melacak semua uang masuk dan keluar, membuat keputusan yang bijak, serta memenuhi kewajiban pelaporan keuangan. Saat ini, pengetahuan tentang jurnal umum semakin penting, tidak hanya bagi para profesional akuntansi, tetapi juga bagi pemilik usaha kecil hingga menengah yang ingin memahami lebih dalam tentang kesehatan finansial bisnis mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, peran, dan pentingnya jurnal umum dalam akuntansi. Selain itu, kita juga akan membahas bagaimana membuat jurnal umum serta memberikan beberapa contoh untuk memahami konsep ini dengan lebih baik.
Apabila kita menggali lebih dalam dari segi etimologi, kata "jurnal" memiliki akar kata dalam bahasa Prancis, yaitu "Jour," yang secara harfiah berarti "hari." Jurnal, dalam konteks akuntansi, mempertahankan esensi ini dengan mengacu pada pencatatan kronologis berdasarkan urutan tanggal atau hari, yang mencatat berbagai aktivitas dan transaksi dengan rincian relevan. Kemudian, kata "umum" digunakan karena jurnal ini menjadi tempat pencatatan untuk beragam jenis transaksi yang tidak dapat dicatat dengan tepat dalam jurnal khusus. Jurnal umum juga dikenal sebagai "general ledger" dalam beberapa konteks akuntansi.
Dalam praktiknya, jurnal umum mencatat detail penting, termasuk nama transaksi, kelompok akun yang terlibat, serta jumlah nominal yang dicatat dalam kolom debit atau kredit. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa jurnal umum dalam akuntansi adalah alat pencatatan yang digunakan untuk merekam semua bukti transaksi keuangan selama periode waktu tertentu dengan cara yang sistematis dan kronologis. Hal ini memfasilitasi manajemen keuangan internal dan memenuhi kebutuhan eksternal perusahaan. Selain itu, jurnal umum juga dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal-jurnal khusus seperti jurnal pendapatan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal pembayaran kas. Di dunia akuntansi, ada berbagai jenis jurnal lainnya, termasuk jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik, yang semuanya memiliki peran khusus dalam pencatatan dan analisis keuangan perusahaan.
1. Fungsi Historis Ketika jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis, secara alami jurnal ini berperan dalam mempertahankan catatan sejarah perusahaan. Setiap transaksi yang dicatat berdasarkan urutan tanggal membentuk sebuah narasi yang mendeskripsikan aktivitas harian perusahaan. Melalui pendekatan ini, jurnal umum menyelenggarakan fungsi historis, menyuguhkan catatan sistematis yang memudahkan penelusuran riwayat, perkembangan, dan pertumbuhan perusahaan.
2. Fungsi Pencatatan Seperti jurnal-jurnal lainnya, jurnal umum memiliki peranan krusial sebagai alat pencatatan dan dokumen. Semua transaksi yang terjadi di perusahaan diwajibkan untuk dicatat di dalam jurnal umum. Hal ini mencakup perubahan modal, biaya, kekayaan, dan pendapatan. Data yang tercatat di jurnal umum menjadi dasar utama untuk menyusun laporan keuangan di akhir periode.
3. Fungsi Analisis Walaupun sering kali jurnal umum dianggap sebagai buku harian, namun proses pencatatan di dalamnya tidak sembarangan. Setiap catatan transaksi adalah hasil dari analisis yang cermat. Transaksi diidentifikasi apakah harus dicatat sebagai debit atau kredit, selain mencakup klasifikasi ke dalam akun tertentu serta nilai transaksinya. Melalui pendekatan ini, jurnal umum memenuhi persyaratan sebagai alat analisis yang berharga dalam memahami kesehatan keuangan perusahaan.
4. Fungsi Instruksi Jurnal umum bukan sekadar catatan harian, melainkan juga berfungsi sebagai panduan dalam proses input data di buku besar. Pencatatan dalam jurnal umum bukan hanya sekadar mencatat transaksi, melainkan juga memberikan petunjuk yang tegas mengenai apakah suatu entitas akuntansi seharusnya melakukan catatan sebagai kredit atau debit. Hal ini membuat jurnal umum berfungsi sebagai elemen instruktif dalam proses pencatatan akuntansi.
5. Fungsi Informatif Sebagai penyimpanan informasi yang kuat, jurnal umum berisi banyak data dan detail terkait bukti pencatatan transaksi. Keberadaan jurnal umum memudahkan pihak internal dan eksternal perusahaan untuk mengakses informasi yang relevan dengan mudah. Ini memudahkan manajemen keuangan internal serta memenuhi kebutuhan eksternal, seperti audit, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi keuangan yang akurat.
Jurnal umum dalam ranah akuntansi adalah alat yang dapat digunakan oleh perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Jurnal Umum memiliki beragam manfaat dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Beberapa manfaat utamanya sebagai berikut:
1. Rekam Perubahan Keuangan Jurnal umum memungkinkan perusahaan untuk mencatat setiap perubahan dalam perkiraan keuangan, baik yang menunjukkan pertambahan maupun pengurangan. Dengan demikian, perusahaan memiliki alat yang efektif untuk memantau dan memahami evolusi keuangan mereka.
2. Perhitungan yang Tepat Jurnal umum membantu perusahaan dalam menentukan jumlah yang akan dicatatkan pada setiap perkiraan atau lebih. Ini memastikan akurasi dalam pencatatan keuangan, yang menjadi landasan penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.
3. Pentingnya Debit dan Kredit yang Seimbang Dalam pencatatan jurnal umum, perusahaan dapat dengan jikt dan jelas mengetahui jumlah yang akan dikenakan debit atau kredit, yang seharusnya selalu seimbang dalam nilai. Ini memenuhi prinsip fundamental dalam akuntansi yang menekankan perlunya kesetaraan debit dan kredit dalam setiap transaksi.
4. Rujukan yang Terstruktur Jurnal umum memberikan petunjuk yang rinci mengenai jumlah yang telah diunggah ke buku besar, selaras dengan rincian pekerjaan yang telah dilakukan, serta dilengkapi dengan tanda rujukan yang mengidentifikasi transaksi tersebut.
5. Pengecekan Nomor Perkiraan yang Akurat Jurnal umum juga memastikan bahwa jumlah telah diunggah ke buku besar sesuai dengan nomor perkiraan yang benar, lengkap dengan tanda rujukan. Hal ini mendukung keteraturan dan kelancaran dalam pencatatan keuangan perusahaan.
6. Pencatatan Transaksi Jurnal Umum membantu perusahaan dalam mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi. Ini mencakup transaksi pendapatan, pengeluaran, investasi modal, dan aktivitas keuangan lainnya. Dengan pencatatan yang teratur dan akurat, perusahaan dapat memastikan bahwa seluruh aktivitas keuangan terdokumentasi dengan baik.
7. Pelaporan Keuangan Dalam Jurnal Umum, transaksi dicatat secara terpisah berdasarkan jenisnya, seperti transaksi tunai, transaksi kredit, atau transaksi lainnya. Hal ini memudahkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Manfaatnya adalah perusahaan dapat memberikan informasi keuangan yang jelas dan terstruktur kepada pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, dan pihak berwenang.
8. Analisis Keuangan Jurnal Umum dapat digunakan untuk melacak kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Setiap transaksi dilengkapi dengan catatan yang menjelaskan tujuan transaksi, seperti pembelian inventaris atau pembayaran gaji karyawan. Ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk melakukan analisis keuangan yang lebih efektif. Mereka dapat mengidentifikasi tren, memahami perilaku biaya, dan mengevaluasi kinerja bisnis secara keseluruhan.
9. Proses Audit Jurnal Umum juga mempermudah proses audit oleh auditor eksternal. Auditor dapat menggunakan jurnal ini sebagai referensi utama untuk memeriksa transaksi keuangan perusahaan. Dengan catatan yang lengkap dan teratur, auditor dapat dengan mudah memverifikasi keakuratan dan keandalan informasi keuangan perusahaan. Ini juga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan pihak eksternal terhadap laporan keuangan perusahaan.
10. Pengambilan Keputusan Informasi keuangan yang terdapat dalam Jurnal Umum memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan dapat menggunakan data keuangan historis yang ada dalam jurnal untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, dan strategi bisnis. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang akurat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan dan meningkatkan efisiensi operasional.
1. Identifikasi Transaksi Jurnal umum menjadi alat utama untuk mengidentifikasi dan merekam setiap transaksi yang terjadi. Proses ini memungkinkan setiap transaksi tercatat dengan rinci, mencakup informasi mengenai jenis transaksi, tanggal transaksi, dan pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.
2. Penentuan Nilai Transaksi Tujuan penting lainnya adalah menentukan nilai dari setiap transaksi. Dalam pencatatan jurnal umum, besaran nominal yang terlibat dalam transaksi dicatat dengan teliti, yang memungkinkan perusahaan untuk memahami besaran uang yang terlibat dalam aktivitas bisnisnya.
3. Mencatat Dampak Ekonomi Jurnal umum juga berfungsi sebagai wadah untuk mencatat dampak ekonomi dari setiap transaksi. Ini mencakup dampak transaksi terhadap aset, kewajiban, modal, dan pendapatan perusahaan, yang semuanya merupakan komponen kunci dalam laporan keuangan perusahaan.
4. Memudahkan Proses Akuntansi Pencatatan dalam jurnal umum mendukung kelancaran proses akuntansi dengan memfasilitasi pemindahan dampak transaksi ke dalam akun-akun yang sesuai. Informasi yang terekam dalam jurnal umum menjadi dasar untuk mengisi buku besar dan akun-akun lain dalam sistem akuntansi perusahaan.
Dalam upaya menjalankan pencatatan yang sistematis dalam jurnal umum akuntansi, terdapat sejumlah prinsip dasar yang perlu dipahami. Prinsip-prinsip dasar ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Bukti Transaksi yang Beragam Tahap awal yang sangat penting adalah mengidentifikasi berbagai jenis bukti transaksi yang terjadi dalam perusahaan, seperti memo, kwitansi, nota, invoice, dan dokumen serupa. Hal ini membantu memastikan bahwa setiap transaksi terdokumentasi secara tepat.
2. Penentuan Akun yang Terpengaruh Langkah selanjutnya adalah menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh setiap transaksi. Proses ini melibatkan klasifikasi apakah transaksi tersebut berdampak pada jenis akun seperti utang, harta, modal, dan lainnya.
3. Pengurangan dan Penambahan pada Akun yang Terkait Adalah krusial untuk mengidentifikasi apakah transaksi mengakibatkan pengurangan atau penambahan pada akun-akun yang relevan. Ini mencakup perubahan nilai pada aset, kewajiban, modal, dan elemen keuangan lainnya.
4. Pengaturan Kredit dan Debit pada Akun yang Terkait: Prinsip ini berkaitan dengan menentukan apakah transaksi memerlukan pencatatan kredit atau debit pada akun-akun yang terkait. Dalam akuntansi, setiap transaksi harus memiliki setidaknya satu kredit dan satu debit, dan total nilai kredit harus selalu seimbang dengan total nilai debit.
5. Pencatatan Berdasarkan Bukti Transaksi yang Valid Akhirnya, pencatatan semua transaksi harus didasarkan pada bukti transaksi yang sah. Ini melibatkan penulisan catatan transaksi yang lengkap dengan informasi seperti tanggal transaksi, jenis transaksi, deskripsi lengkap, dan nilai transaksi.
Setelah menguasai prinsip-prinsip dasar pembuatan jurnal umum, jika Anda berniat untuk membuat jurnal umum, ada beberapa langkah penting yang perlu diikuti untuk memastikan pencatatan yang sistematis dan akurat. Berikut adalah tiga langkah yang perlu Anda terapkan untuk membuat jurnal umum dengan baik:
1. Pahami Persamaan Dasar Akuntansi Pemahaman yang kuat tentang persamaan dasar akuntansi adalah kunci utama dalam pembuatan jurnal umum yang tepat. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi cara mencatat transaksi ke dalam jurnal, termasuk pemilihan akun yang relevan dan penentuan apakah transaksi tersebut berupa debit atau kredit. Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:
Aset = Utang + Modal
Persamaan ini juga dapat diuraikan sebagai berikut:
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Dengan pemahaman yang kuat tentang persamaan ini, Anda akan lebih mudah mengenali kelompok akun yang sesuai. Sebagai contoh, persediaan dikategorikan sebagai aset, begitu juga dengan piutang usaha yang termasuk dalam aset, dan sebagainya.
Anda juga perlu memahami saldo normal dari masing-masing dari lima akun dalam jurnal umum. Dalam tabel berikut, saldo normal akun dijelaskan:
Akun
Debit
Kredit
Saldo Normal
Aset
Bertambah
Berkurang
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Informasi dari tabel ini penting karena akan membantu Anda menentukan apakah suatu transaksi harus dicatat sebagai debit atau kredit.
2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi Setelah memahami persamaan dasar akuntansi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi yang akan menjadi dasar pencatatan dalam jurnal. Ini termasuk nota, invoice, faktur, dan kwitansi yang harus diidentifikasi dalam proses selanjutnya.
Pastikan hanya transaksi yang memengaruhi posisi keuangan yang dicatat dalam jurnal umum. Setidaknya, setiap transaksi harus memengaruhi dua akun. Dengan memanfaatkan persamaan dasar akuntansi, Anda dapat memudahkan penentuan apakah suatu transaksi memengaruhi posisi keuangan perusahaan.
3. Pencatatan Jurnal Umum Setelah memilah transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum dan mengkategorikannya, Anda dapat memulai proses penjurnalan dengan menggunakan sistem pencatatan berdasarkan double-entry. Sistem ini mencatat setiap transaksi yang memengaruhi dua posisi keuangan, yaitu debit dan kredit, dalam jumlah yang sama. Format pencatatan jurnal umum yang dapat Anda gunakan adalah sebagai berikut:
Tanggal
Keterangan
Ref.
Jurnal Umum dan Jurnal Khusus adalah dua elemen penting dalam proses pencatatan akuntansi dalam suatu perusahaan. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal tujuan, cakupan transaksi, format, dan prosedur pencatatan. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Jumlah Kolom:
Jurnal Umum Jurnal Umum memiliki dua kolom utama, yaitu kolom debit dan kredit. Ini mencukupi untuk mencatat transaksi umum perusahaan.
Jurnal Khusus Jurnal Khusus memiliki lebih banyak kolom, disesuaikan dengan jenis transaksi yang dicatat. Contohnya, jurnal penjualan akan memiliki kolom khusus untuk mencatat penjualan, piutang, dan persediaan.
2. Jenis Transaksi yang Dicatat:
Jurnal Umum Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi, termasuk pembelian, penjualan, investasi modal, pengeluaran, dan transaksi umum lainnya.
Jurnal Khusus Jurnal Khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi yang termasuk dalam kategori tertentu. Misalnya, jurnal pembelian hanya mencatat pembelian barang, sementara jurnal penjualan hanya mencatat penjualan produk atau layanan.
3. Bentuk Jurnal:
Jurnal Umum Jurnal Umum memiliki kolom-kolom standar seperti tanggal, akun, keterangan, referensi (ref), dan kolom debit serta kredit.
Jurnal Khusus Bentuk jurnal khusus disesuaikan dengan jenis transaksi yang dicatat, dan hanya mencakup kolom-kolom yang relevan untuk transaksi tersebut.
4. Pencatatan:
Jurnal Umum Dalam jurnal umum, semua transaksi dicatat dalam satu jurnal tunggal, tanpa memandang jenis transaksi. Ini menciptakan catatan umum yang mencakup semua aktivitas keuangan.
Jurnal Khusus Jurnal khusus mencatat transaksi yang serupa dalam beberapa jurnal terpisah berdasarkan jenisnya. Ini memungkinkan pemisahan transaksi dan informasi yang lebih terfokus.
5. Posting ke Buku Besar:
Jurnal Umum Posting ke buku besar biasanya dilakukan saat setiap transaksi terjadi, menjadikannya proses yang berkelanjutan.
Jurnal Khusus Posting ke buku besar dalam jurnal khusus seringkali dilakukan secara kolektif dan periodik, biasanya pada akhir periode, seperti akhir bulan.
1. Jurnal Penyesuaian Jurnal ini dibuat pada akhir periode akuntansi (biasanya akhir bulan) dan bertujuan untuk mengoreksi ketidaksesuaian antara laporan keuangan dan transaksi bisnis yang sebenarnya. Mencakup penyesuaian pendapatan, beban, aset, dan liabilitas untuk mencerminkan kondisi aktual pada akhir periode. Fungsi utamanya adalah memastikan akurasi laporan keuangan.
2. Jurnal Penutup Jurnal penutup digunakan untuk menutup akun pendapatan dan beban sementara pada akhir periode akuntansi (biasanya akhir tahun). Mencatat koreksi sementara untuk menutup akun-akun tersebut dan mengalihkan laba atau rugi bersih ke akun modal. Fungsi utamanya adalah memulai periode baru dengan saldo nol pada akun pendapatan dan beban.
3. Jurnal Pembalik Jurnal pembalik dibuat pada awal periode baru dan bertujuan untuk membatalkan efek transaksi tertentu yang telah dicatat dalam jurnal umum sebelumnya. Ini membantu menghindari pencatatan ganda transaksi dalam dua periode berbeda. Fungsi utamanya adalah membatalkan transaksi periode sebelumnya dan mempersiapkan akun-akun tertentu untuk periode baru.
4. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal ini mencatat semua penerimaan uang tunai oleh perusahaan, seperti penjualan tunai, penerimaan pinjaman, atau investasi tunai. Tujuannya adalah untuk melacak aliran kas yang masuk ke perusahaan.
5. Jurnal Pembayaran Kas Sebaliknya, jurnal pembayaran kas mencatat semua pembayaran uang tunai oleh perusahaan, seperti pembelian tunai, pembayaran utang, atau pengeluaran lainnya. Fungsinya adalah untuk melacak aliran kas keluar dari perusahaan.
6. Jurnal Pembelian Jurnal pembelian mencatat semua transaksi pembelian barang atau jasa dari pemasok. Ini membantu perusahaan mengelola inventaris dan utang kepada pemasok.
7. Jurnal Penjualan Jurnal ini mencatat semua transaksi penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Tujuannya adalah untuk mengelola pendapatan dan piutang dari pelanggan.
9. Jurnal Inventaris Jurnal inventaris digunakan untuk mencatat perubahan dalam inventaris barang dagang, termasuk pembelian, penjualan, dan penyesuaian stok. Hal ini penting dalam mengelola persediaan perusahaan.
9. Jurnal Gaji Jurnal gaji mencatat semua transaksi terkait dengan pembayaran gaji kepada karyawan, termasuk pemotongan pajak penghasilan dan kontribusi ke program asuransi. Ini membantu dalam pengelolaan sumber daya manusia dan pemenuhan kewajiban perpajakan.
Sebelum Anda memulai proses penjurnalan, penting untuk memahami ilustrasi berikut ini. Ilustrasi ini akan membantu Anda dalam menyusun contoh jurnal umum untuk perusahaan PT Mangga Batubara.
Contoh Soal Jurnal Umum
Mengumpulkan Bukti Transaksi:
1. Tanggal 5 Januari 2020: Pak Hari melakukan investasi ke perusahaannya, PT Mangga Batubara, sebesar Rp500.000.000.
2. Tanggal 11 Januari 2020: Dibayarkan uang sebesar Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama 1 tahun.
3. Tanggal 15 Januari 2020: Membeli peralatan dan perlengkapan kantor dengan masing-masing nilai Rp10.000.000 dan Rp5.000.000.
4. Tanggal 20 Januari 2020: Menerima pendapatan tunai dari penjualan sebesar Rp10.000.000.
5. Tanggal 31 Januari 2020: Membayar gaji pegawai bulan Januari sebesar Rp25.000.000.
Analisis atau Identifikasi Transaksi:
1. Setoran modal investasi meningkatkan harta perusahaan (kas) sebesar Rp500.000.000 (debit), yang artinya modal pak Hari meningkat menjadi Rp500.000.000 di sisi kredit.
2. Pengeluaran untuk pembayaran sewa mengurangi harta perusahaan (kas) sebesar Rp20.000.000 (kredit). Perusahaan memiliki aset dalam bentuk sewa yang dibayarkan di muka sebesar Rp20.000.000 (debit).
3. Aset perusahaan, seperti peralatan dan perlengkapan, meningkat sebesar Rp10.000.000 dan Rp5.000.000. Namun, aset kas perusahaan mengurang sebesar Rp15.000.000.
4. Keuntungan (dari penjualan) meningkatkan pendapatan di sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan (kas) meningkat sebesar Rp10.000.000 (debit).
5. Biaya gaji sebesar Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan (kas) mengurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).
Pembahasan:
Contoh Jurnal Umum
5 Okt 2023
Kas Modal awal
500.000
11 Okt 2023
Sewa dibayar dimuka Kas
20.000
15 Okt 2023
Peralatan Perlengkapan Kas
10.000 5.000
15.000
20 Okt 2023
Kas Pendapatan
10.000
31 Okt 2023
Beban gaji Kas
25.000
Total
570.000
Dengan melihat ilustrasi dan contoh jurnal umum di atas, Anda dapat mempelajarinya sebagai referensi saat ingin menyusun jurnal Anda sendiri. Pastikan Anda melakukan pencatatan dengan konsisten dan teliti, mulai dari pengumpulan bukti transaksi, mengidentifikasi transaksi, hingga melakukan input data dalam jurnal umum. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan jumlah yang akurat ketika mengisinya ke buku besar akuntansi perusahaan.
Dalam dunia akuntansi, Jurnal Umum muncul sebagai elemen penting yang membantu perusahaan mencatat, melacak, dan melaporkan transaksi keuangan mereka secara terperinci. Jurnal ini memiliki berbagai manfaat, termasuk pencatatan sistematis, pelaporan keuangan yang tepat, analisis kinerja, dan memfasilitasi audit eksternal. Ini juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang cerdas dan pematuhan dengan standar akuntansi yang berlaku. Dengan menggunakan Jurnal Umum, perusahaan dapat memastikan catatan keuangan yang akurat, mendukung pengelolaan keuangan yang efisien, dan memenuhi kewajiban perpajakan serta peraturan lainnya. Jurnal Umum bukan hanya alat akuntansi biasa, melainkan fondasi yang mendukung kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan. Dengan demikian, pemahaman dan penggunaan Jurnal Umum yang baik sangat penting dalam menjaga keuangan yang sehat dan mengambil langkah-langkah strategis untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..