+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Memahami Budget: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menyusun Budget yang Baik bagi Bisnis Anda

27 September, 2023   |   Halim

Memahami Budget: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menyusun Budget yang Baik bagi Bisnis Anda

Kebanyakan orang membutuhkan bagaimana cara untuk mengawasi ke mana uang mereka mengalir setiap bulannya. Budget dapat membantu banyak orang merasa lebih memegang kendali atas keuanganya dan memudahkan  mereka untuk menabung demi mencapai tujuannya. Caranya adalah dengan mencari cara untuk melacak keuangan yang sesuai.


Apa Itu Budget?

Istilah budget atau dalam pengertian bahasa Indonesia ialah anggaran berarti perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama periode waktu tertentu di masa depan dan biasanya disusun dan dievaluasi ulang secara rutin. Anggaran dapat dibuat untuk semua pihak yang ingin membelanjakan uang, termasuk pemerintah dan perusahaan, serta orang-orang dan rumah tangga di semua tingkat pendapatan. Budget adalah cara untuk menyeimbangkan pendapatan, pengeluaran, dan tujuan keuangan untuk jangka waktu tertentu.
 
Budget atau bisa disebut anggaran adalah ekspresi kuantitatif formal dari tujuan manajemen. Tindakan menyiapkan anggaran disebut budgeting atau penganggaran. Penggunaan anggaran dapat membantu manajemen dalam proses pengendalian yang disebut pengendalian budget.
 
Untuk membuat anggaran, Anda bisa membuat daftar pengeluaran yang lengkap atau fokus pada beberapa kategori saja. Beberapa orang lebih suka menulis anggaran mereka dengan tulisan tangan, sementara yang lain menggunakan spreadsheet atau aplikasi budgeting. Tidak ada cara yang paling tepat untuk membuat anggaran - apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk orang lain.
 
Meski begitu, metode budget 50/30/20 adalah salah satu metode yang efisien. Metode ini menyarankan Anda untuk membelanjakan sekitar 50% dari pendapatan bulanan setelah pajak untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk menabung dan melunasi utang.
 
Kebanyakan orang perlu mengetahui ke mana uang mereka pergi setiap bulannya. Anggaran dapat membantu seseorang merasa lebih mampu mengendalikan keuangan dan memudahkan seseorang menabung untuk mencapai tujuan-tujuan. Caranya adalah dengan mencari tahu sebuah metode untuk melacak keuangan yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu dalam pemembuatan anggaran:
 
Langkah 1: Hitung Jumlah Laba Bersih Anda
Dasar dari anggaran yang efektif adalah pendapatan bersih Anda. Yakni total upah atau gaji yang dihasilkan dikurangi potongan pajak dan asuransi yang disediakan oleh perusahaan, seperti program pensiun dan asuransi kesehatan. Dengan berfokus pada total gaji, bukan pada pendapatan bersih, maka bisa jadi akan mengeluarkan anggaran yang berlebihan karena Anda akan berpikir bahwa jumlah uang yang Anda miliki lebih banyak dari yang sebenarnya. Jika Anda seorang freelancer, kontraktor, atau wiraswasta, pastikan Anda menyimpan catatan rinci tentang kontrak dan gaji Anda untuk membantu mengelola pendapatan tidak tetap.
 
Langkah 2: Lacak Pengeluaran Anda
Setelah Anda mengetahui berapa banyak uang yang masuk, langkah selanjutnya adalah mencari tahu ke mana uang itu mengalir. Melacak dan mengkategorikan pengeluaran Anda dapat membantu Anda menentukan pengeluaran yang paling banyak Anda keluarkan dan di mana yang paling mudah untuk dihemat.
 
Mulailah dengan membuat list pengeluaran tetap Anda. Misalnya, tagihan rutin bulanan seperti sewa rumah atau cicilan rumah, tagihan listrik, air, dan cicilan mobil. Selanjutnya, buatlah daftar pengeluaran fleksibel - pengeluaran yang bisa berubah dari bulan ke bulan, seperti bahan makanan, bensin, dan hiburan. Hal ini merupakan area di mana Anda mungkin menemukan peluang untuk mengurangi pengeluaran. Kartu kredit dan laporan bank adalah sarana yang baik untuk dijadikan sebagai awal karena keduanya sering kali merinci atau mengkategorikan pengeluaran bulanan Anda.
 
Catatlah pengeluaran harian Anda dengan apa pun yang praktis-pulpen dan kertas, aplikasi smartphone, spreadsheet atau template budgeting yang dapat ditemukan via online.
 
Langkah 3: Tetapkan Tujuan yang Realistis
Sebelum Anda mulai menyusun informasi yang telah Anda lacak, buatlah terlebih dahulu list tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek harus dicapai dalam waktu sekitar satu hingga tiga tahun dan dapat mencakup hal-hal seperti menyiapkan dana darurat atau melunasi hutang kartu kredit. Tujuan jangka panjang, diantaranya seperti menabung untuk masa pensiun atau pendidikan anak , mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapainya. Ingat, tujuan Anda tidak harus ditetapkan secara pasti, tetapi dengan melakukan identifikasi, Anda bisa memotivasi diri untuk tetap berpegang pada anggaran. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk mengurangi pengeluaran jika tahu bahwa Anda sedang menabung untuk liburan.
 
Langkah 4: Buatlah Rencana
Langkah ini merupakan titik di mana perencanaan menjadi satu: Apa yang sebenarnya Anda belanjakan dan juga apa yang ingin Anda belanjakan. Gunakan pengeluaran fleksibel dan tetap yang telah Anda susun untuk mengetahui apa yang akan Anda keluarkan dalam beberapa bulan ke depan. Kemudian bandingkan dengan pendapatan bersih dan kebutuhan Anda. Pertimbangkan untuk menetapkan batas pengeluaran yang spesifik dan realistis untuk setiap kategori pengeluaran.
 
Anda dapat memilih untuk membagi pengeluaran Anda lebih jauh lagi, diantaranya hal-hal yang perlu Anda miliki dan hal-hal yang ingin Anda miliki. Misalnya, jika Anda berkendara ke kantor setiap hari, bensin dihitung sebagai kebutuhan. Namun, jika Anda berlangganan musik bulanan, maka berlangganan musik bisa dianggap sebagai keinginan. Perbedaan ini menjadi penting saat Anda mencari cara untuk mengalokasikan uang ke tujuan keuangan Anda.
 
Langkah 5: Sesuaikan Pengeluaran Anda Agar Tetap Sesuai Anggaran
Setelah Anda mendokumentasikan pemasukan dan pengeluaran Anda, Anda bisa melakukan penyesuaian yang diperlukan agar Anda tidak mengeluarkan uang secara berlebihan dan memiliki uang yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Lihatlah "keinginan" Anda sebagai titik pertama untuk dikurangi. Bisakah Anda melewatkan nonton bioskop dan memilih menonton film di rumah? Jika Anda sudah menyesuaikan pengeluaran Anda untuk keinginan, perhatikan lebih dekat anggaran untuk pembayaran bulanan. Jika dilihat lebih dekat, "kebutuhan" mungkin saja merupakan "keinginan yang sulit dipisahkan".
 
Jika angkanya masih belum bertambah, cobalah untuk menyesuaikan pengeluaran tetap Anda. Misalnya, menghemat lebih banyak dengan berbelanja untuk mendapatkan harga yang lebih baik untuk asuransi mobil atau asuransi pemilik rumah? Keputusan semacam itu memiliki trade-off yang besar, jadi pastikan Anda mempertimbangkan pilihan Anda dengan cermat.
 
Ingat, penghematan kecil pun dapat menambah banyak uang. Anda mungkin akan terkejut melihat berapa banyak uang tambahan yang Anda kumpulkan dengan melakukan satu penyesuaian kecil pada satu waktu.
 
Langkah 6: Tinjau Anggaran Anda Secara Teratur
Setelah anggaran Anda ditetapkan, penting untuk meninjau ulang anggaran dan pengeluaran Anda secara teratur untuk memastikan Anda tetap berada di jalur yang sesuai. Hanya sedikit unsur dari budget yang sudah ditetapkan: Anda mungkin mendapatkan kenaikan gaji, pengeluaran Anda mungkin berubah atau mungkin mencapai suatu tujuan dan ingin merencanakan yang baru. Apa pun alasannya, biasakan diri untuk memeriksa anggaran secara teratur dengan mengikuti langkah-langkah di atas.
 

Pengertian Budget dalam Manajemen

Budget dalam manajemen adalah proses mempersiapkan dan mengawasi dokumentasi keuangan yang memperkirakan pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Bagi pemilik bisnis, eksekutif, dan manajer, budgeting adalah keahlian utama untuk memastikan organisasi dan tim memiliki sumber daya untuk melaksanakan inisiatif dan mencapai tujuan.
 
Anggaran dasar terdiri dari proyeksi pendapatan dan pengeluaran untuk periode tertentu (misalnya, tiga bulan atau tahun yang akan datang). Setelah pengeluaran dikurangi dari pendapatan yang diproyeksikan, sisa uang dapat disalurkan ke proyek dan inisiatif, untuk memastikan bahwa Anda tidak merencanakan pengeluaran yang berlebihan.
 
Anggaran dari periode sebelumnya dapat dibandingkan dengan alokasi dan kinerja keuangan aktual perusahaan, sehingga memberikan gambaran seberapa dekat prediksi dengan pengeluaran aktual.
 
Sebagai contoh, bayangkan Anda mengalokasikan 10 juta untuk proyek Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tahunan perusahaan Anda. Keadaan yang diluar prediksi menyebabkan pengeluarannya melebihi anggaran sebesar 1 juta, dan uang tersebut harus diambil dari anggaran proyek lain.
 
Selama kegiatan evaluasi proyek, Anda mengajukan pertanyaan seperti, "Mengapa kita melebihi anggaran? Apakah ini masalah inefisiensi atau salah alokasi?" Saat membuat anggaran untuk tahun depan, Anda menggunakan wawasan tersebut untuk memperketat proses dan menjaga pengeluaran proyek tetap di angka 10 juta atau mengalokasikan dana secara lebih akurat ke proyek lain.
 

Apa Itu Master Budget?

Master budget atau bisa juga laporan induk adalah gabungan dari semua anggaran tingkat bawah yang dibuat oleh berbagai area operasional perusahaan, dan juga mencakup laporan keuangan yang disusun, perkiraan kas, dan rencana pembiayaan. Anggaran induk biasanya dilaporkan dalam format bulanan atau per empat bulan, dan biasanya mencakup seluruh tahun anggaran perusahaan. Teks penjelasan dapat ditambahkan pada master budget, yang menjelaskan arah strategis perusahaan, bagaimana master budget akan membantu mencapai tujuan tertentu, dan tindakan manajemen yang diperlukan untuk mencapai anggaran tersebut.
 
Master budget adalah alat perencanaan utama yang digunakan tim manajemen untuk mengarahkan kegiatan perusahaan, serta untuk menilai kinerja berbagai pusat pertanggungjawabannya. Umumnya, tim manajemen senior meninjau sejumlah iterasi dari anggaran induk dan memasukkan modifikasi hingga mencapai anggaran yang mengalokasikan dana untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perusahaan biasanya menggunakan metode budgeting partisipatif untuk sampai pada anggaran akhir ini, namun bisa juga anggaran ini diterapkan oleh manajemen senior dengan sedikit masukan dari karyawan lain.
 

Komponen yang Ada pada Budget

Meskipun kelihatannya sudah jelas, membuat anggaran adalah bagian penting dalam mengelola kekayaan secara cerdas, namun hal ini sering diabaikan atau diremehkan oleh banyak orang. Berikut adalah lima komponen utama dalam anggaran:
 
Pendapatan
Hal pertama yang harus Anda mulai saat memikirkan anggaran adalah pendapatan. Maksudnya adalah berapa banyak uang yang diterima setiap bulannya (jangan samakan dengan tabungan, yaitu berapa banyak uang yang saat ini dimiliki dan tidak boleh digunakan untuk menabung). Pastikan untuk mencatat semua sumber pendapatan, termasuk tunjangan sosial atau tunjangan disabilitas yang Anda terima, pendapatan dari gaji, dll.
 
Pengeluaran Tetap
Setelah mendokumentasikan pendapatan dan mengetahui dengan pasti berapa banyak yang harus dikeluarkan setiap bulannya, langkah selanjutnya adalah mencatat pengeluaran tetap. Pengeluaran ini adalah pengeluaran yang tidak fleksibel, tidak akan berubah, dan tidak dapat dihilangkan. Sebagai contoh, jumlah yang dibayarkan untuk cicilan rumah atau sewa rumah setiap bulannya adalah pengeluaran tetap, begitu juga dengan biaya keperluan rumah tangga, cicilan mobil, belanja bahan makanan, dan lain-lain. Kurangi pengeluaran tetap ini dari penghasilan Anda sehingga Anda tahu berapa banyak yang tersisa untuk pengeluaran lain dan untuk ditabung.
 
Utang
Utang mungkin termasuk ke dalam pengeluaran tetap. Sebagai contoh, jika Anda memiliki pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) atau cicilan mobil atau pinjaman pendidikan, pembayaran yang Anda lakukan setiap bulannya adalah tetap. Namun, mungkin juga memiliki utang tanpa jaminan, seperti utang kartu kredit. Jika memiliki utang tanpa jaminan, melunasi utang ini harus menjadi prioritas utama, karena jika Anda tidak melakukannya, maka akan sangat merugikan kredit dari waktu ke waktu. Ketika memikirkan penghasilan Anda, maka sisihkan sebanyak mungkin untuk membayar utang tanpa jaminan setiap bulannya adalah kuncinya.
 
Pengeluaran Fleksibel dan Tidak Terencana
Kategori berikutnya yang perlu dipikirkan saat Anda membuat budget adalah pengeluaran yang fleksibel dan tidak terencana/darurat. Pengeluaran fleksibel mengacu pada hal-hal yang diinginkan, tapi belum tentu Anda butuhkan, seperti sepasang sepatu baru atau tiket konser band favorit. Saat memikirkan berapa banyak uang yang tersisa untuk dibelanjakan (setelah memperhitungkan pengeluaran tetap dan utang), pastikan juga memperhitungkan pengeluaran tak terduga dan tabungan.  Anda juga harus mengalokasikan uang untuk masing-masing dana ini.
 
Tabungan
Terakhir, jangan lupa untuk memikirkan tabunga. Ini mungkin termasuk uang yang disimpan untuk berjaga-jaga jika terjadi hujan atau memiliki uang tunai, serta uang yang Anda investasikan untuk masa depan. Rekomendasi umumnya adalah menabung sekitar 20 persen dari penghasilan Anda setiap bulan, meskipun jumlah ini bisa bervariasi tergantung situasi keuangan. Anda harus memprioritaskan menabung di atas pengeluaran fleksibel.
 

Metode Penganggaran/Budgeting

Ada banyak jenis metode penganggaran yang dapat diikuti oleh pengusaha, namun tidak ada satu pun yang dapat digunakan. Metode budgeting yang terbaik untuk bisnis Anda adalah metode yang sesuai dengan situasi, rencana proyek, dan tujuan Anda secara keseluruhan. berikut ini adalah 6 metode budget yang bisa kamu gunakan:
 
1. Penganggaran Berbasis Aktivitas
Tidak seperti beberapa metode budgeting untuk bisnis yang memberi urutan pentingnya pengeluaran dan bobot rencana masa depan yang sesuai, budgeting berbasis aktivitas dapat mempertimbangkan semua aktivitas bisnis yang berhubungan dengan biaya. Untuk menggunakan sistem ini, diperlukan untuk melacak dan menganalisis setiap tindakan yang dilakukan bisnis yang dapat menimbulkan biaya. Kemudian, periksa item-item tersebut untuk melihat di mana yang bisa lebih efisien."
 
Sebagai contoh, katakanlah Anda memiliki sebuah restoran makanan, dan Anda tahu bahwa dibutuhkan biaya Rp 10.000 untuk membuat setiap satu paket makanan kombo. Anda menjual sekitar 30.000 paket makanan kombo setiap tahunnya. 30.000 kombo tersebut x Rp 10.000 per kombo = Rp 300.000.000. Itu adalah anggaran dasar Anda untuk paket kombo. Anda kemudian akan mengulangi perhitungan yang sama untuk setiap aktivitas atau item menu.
 
Pendekatan budgeting ini paling baik untuk bisnis yang membutuhkan representasi biaya yang sangat akurat dan bagaimana biaya dialokasikan - tetapi perlu diingat, metode ini bisa sangat memakan waktu untuk menyelesaikannya.
 
2. Penganggaran Inkremental
Penganggaran bertahap dibuat berdasarkan anggaran yang sudah ada dari tiga bulan atau tahun yang lalu, sehingga mengurangi jumlah pekerjaan yang harus Anda lakukan di awal. Cukup mengambil daftar pengeluaran Anda dari periode yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian disesuaikan berdasarkan proyeksi biaya yang lebih tinggi di tahun mendatang, prediksi pertumbuhan pendapatan, dll. Anda juga akan menyesuaikan anggaran baru berdasarkan seberapa besar kekurangan atau kelebihan anggaran Anda sebelumnya.
 
Penganggaran inkremental adalah opsi yang populer untuk bisnis kecil karena tidak memerlukan keahlian akuntansi. Anda dapat menjalankan angka-angka dengan cepat dan mungkin tanpa bantuan dari luar, tetapi Anda mungkin tidak memiliki akurasi sebanyak yang Anda lakukan dengan menggunakan metode lain, seperti Activity Based Budgeting (ABB) yang lebih detail. Hal ini juga memiliki risiko pengeluaran biaya berlebihan jika  berdasarkan anggaran baru pada angka-angka yang sudah menunjukkan biaya yang tidak perlu.
 
3. Value Proposition Budgeting (VPB)
Dalam banyak hal, Value Proposition Budgeting (VPB) atau penganggaran proposisi nilai adalah jenis budgeting yang paling menyeluruh dalam bisnis. Hal ini karena VPB mendorong Anda untuk tidak hanya melihat angka-angka, tetapi juga apa arti dan makna dari angka-angka tersebut. Anda dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk memahami relevansinya:
 
a. Berapa banyak yang kita keluarkan untuk A?
b. Mengapa A penting bagi bisnis kita?
c. Nilai apa yang ditawarkan A?
 
Pertanyaan ini tidak hanya berlaku untuk pelanggan, tetapi juga untuk staf dan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti investor.
 
d. Apakah nilai A sesuai dengan biayanya?
 
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda menentukan tidak hanya berapa banyak uang yang harus dibelanjakan, tetapi juga apakah Anda harus membelanjakannya atau tidak.
 
4. Zero-Based Budgeting (Penganggaran Berbasis Nol)
Jika Anda ingin memulai dari awal, Anda mungkin akan mendapatkan manfaat yang besar dari penganggaran berbasis nol. Pendekatan ini bekerja dengan cara bahwa setiap tahun keuangan baru atau pada awal setiap triwulan, anggaran dimulai dari nol. Tidak ada satu pun dari tahun sebelumnya yang secara otomatis terbawa.
 
Sebaliknya, manajer dari setiap departemen pada dasarnya mempresentasikan pengeluaran mereka, menjelaskan alasan mereka untuk semua biaya dan mengapa biaya tersebut penting bagi kesuksesan perusahaan. Proses ini bisa memakan waktu, dan mungkin memerlukan seorang ahli atau bahkan komite untuk membantu membuat keputusan yang tepat pada setiap presentasi. Namun, hasilnya adalah anggaran terperinci yang akan membatasi pengeluaran sembrono dan memberi Anda lebih banyak uang untuk dialokasikan sesuai kebutuhan.
 
5. Budget yang Fleksibel
Budgeting yang fleksibel dapat beradaptasi, berubah untuk menyesuaikan dengan pendapatan. Ini bisa menjadi pendekatan yang kuat untuk bisnis yang tidak mengharapkan pendapatan yang sama dari hari ke hari. Misalnya, Anda mungkin memiliki restoran yang sangat laris selama musim panas karena musim turis, tetapi menjadi sangat sepi di musim dingin. Banyak orang tidak ingin mengalokasikan jumlah pengeluaran yang sama untuk kedua musim tersebut, karena mungkin harus membayar lebih banyak di musim panas untuk mendapatkan inventaris yang sesuai, staf, dll.
 
Anggaran fleksibel bisa menjadi yang terbaik untuk bisnis dengan perubahan besar dalam pendapatan, tetapi ketahuilah bahwa metode ini membutuhkan pelacakan yang cermat untuk membantu menghindari menjalankan anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
 
6. Budgeting Menggunakan Amplop
Jika Anda tidak mahir dengan angka-angka atau tidak memiliki staf pembukuan dan akuntansi yang berdedikasi, Anda mungkin akan menyukai metode penganggaran amplop. Seperti namanya, metode ini mengharuskan Anda memasukkan sejumlah uang tertentu ke dalam amplop atau amplop digital yang dilabeli dengan kategori tertentu. Ketika uang itu habis, Anda telah menggunakan anggaran untuk departemen atau jenis pengeluaran tersebut untuk bulan atau periode penganggaran itu.
 
Biasanya, jumlah yang dianggarkan untuk setiap kategori didasarkan pada kombinasi pengeluaran historis dan perkiraan. Anda mungkin tidak perlu melakukan banyak pekerjaan, namun Anda juga bisa saja menetapkan anggaran yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dan mendapati diri Anda kehabisan uang di waktu yang tidak tepat.
 

Fungsi Budget

Lima tujuan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
 
1. Alokasi sumber daya
2. Perencanaan
3. Koordinasi
4. Pengendalian
5. Motivasi
 

Karakteristik Budget

Berikut ini ialah 10 karakteristik dari budget sebagaimana penjelasan berikut:
 
1. Telah diukur berdasarkan aktivitas pengeluaran aktual selama periode waktu tertentu .
2. Realistis untuk situasi Anda.
3. Memungkinkan adanya dana cadangan, terutama untuk keadaan darurat.
4. Membantu dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Memiliki "imbalan" yang dibangun sehingga Anda tidak merampas hak sendiri.
6. Memungkinkan Anda menyesuaikan dengan cepat jika keadaan tidak akurat.
7. Tidak memasukkan lembur atau bonus sebagai bagian dari pendapatan yang dijamin.
8. Mencerminkan pilihan yang dapat meningkatkan kemampuan.
9. Memiliki umpan balik dari semua orang yang berkaitan dengan budget tersebut.
10. Dibuat selengkap mungkin.
 
Banyak perusahaan melakukan proses penganggaran setiap tahun hanya karena mereka telah melakukannya di tahun sebelumnya, namun mereka tidak tahu mengapa mereka terus membuat anggaran baru. Apa saja tujuan penyusunan anggaran? Berikut ini adalah lima tujuannya:
 
Memberikan struktur
Anggaran sangat berguna untuk memberikan panduan bagi perusahaan mengenai arah yang seharusnya dituju. Dengan demikian, ini menjadi dasar untuk merencanakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Seorang CEO tidak disarankan untuk memaksakan anggaran pada perusahaan yang tidak memiliki arah yang jelas.

Tentu saja, anggaran tidak akan memberikan banyak struktur jika CEO segera menyimpan anggaran tersebut dan tidak meninjaunya lagi hingga tahun berikutnya. Anggaran hanya akan memberikan struktur yang signifikan jika manajemen mengacu pada anggaran tersebut secara terus-menerus, dan menilai kinerja karyawan berdasarkan ekspektasi yang diuraikan di dalamnya.
 
Memprediksi Arus Kas
Banyak perusahaan mengalami kesulitan untuk memperkirakan berapa banyak uang tunai yang mungkin mereka miliki dalam waktu dekat, yang mengakibatkan krisis uang tunai secara berkala. Anggaran berguna untuk memprediksi arus kas, tetapi memberikan hasil yang tidak dapat diandalkan di masa depan. Oleh karena itu, memberikan gambaran arus kas hanya merupakan tujuan budgeting yang masuk akal jika anggaran tersebut mencakup beberapa bulan ke depan.
 
Mengalokasikan Sumber Daya
Beberapa perusahaan menggunakan proses penganggaran sebagai alat untuk memutuskan di mana mengalokasikan dana untuk berbagai kegiatan, seperti pembelian aset tetap. Meskipun merupakan tujuan yang valid, tujuan ini harus dikombinasikan dengan analisis kendala kapasitas (yang lebih merupakan fungsi teknik industri daripada fungsi keuangan) untuk menentukan ke mana sumber daya harus dialokasikan.
 
Skenario Model
Jika perusahaan dihadapkan pada beberapa kemungkinan alur, bisa juga dengan membuat serangkaian anggaran, masing-masing berdasarkan skenario yang berbeda, untuk memperkirakan hasil keuangan dari setiap arah strategis. Meskipun berguna, tujuan ini dapat menghasilkan hasil yang sangat tidak mungkin jika manajemen membiarkan mereka terlalu optimis dalam memasukkan asumsi ke dalam model anggaran.
 
Mengukur Kinerja
Tujuan umum dalam membuat anggaran adalah untuk menggunakannya sebagai dasar untuk menilai kinerja karyawan, melalui penggunaan beberapa tolok ukur kinerja. Ini adalah tujuan yang berbahaya, karena karyawan berusaha memodifikasi anggaran untuk membuat tujuan pribadi mereka lebih mudah dicapai (dikenal sebagai budgetary slack).
 

Kesimpulan

Kebanyakan orang ingin tahu bagaimana mengelola uang mereka dengan lebih baik. Budget bisa jadi media terbaik dalam merencanakan keuangan. Ini seperti rencana perjalanan keuangan yang membantu mencapai tujuan keuangan. Budget itu mudah, hanya perlu tahu berapa pendapatan seseorang kemudian membaginya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Ingatlah untuk menjaga keseimbangan antara penghasilan, pengeluaran, dan tabungan. Bisa juga mencoba metode 50/30/20, yaitu alokasikan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk menabung dan melunasi utang. Jangan lupa bahwa budget itu fleksibel, jadi bisa Anda sesuaikan jika ada perubahan. Selain itu, evaluasi anggaran secara teratur untuk memastikan Anda tetap di jalur yang benar. Ingatlah, budgeting adalah alat yang kuat untuk mengendalikan keuangan Anda dan mencapai tujuan Anda.

Budgeting mungkin tidak banyak berguna untuk bisnis yang sudah memiliki rekam jejak kinerja yang konsisten. Dalam hal ini, pendekatan yang lebih baik adalah mengelola organisasi dari prakiraan bergulir yang diperbarui secara teratur. Dengan melakukan hal ini, pekerjaan yang terkait dengan memperkiraan keuangan akan berkurang, dan juga memungkinkan bisnis untuk mengalihkan fokus operasionalnya dalam waktu singkat.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda