Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Pernahkah anda secara terus menerus melihat iklan produk sebuah brand hingga enggan untuk membelinya? Itu berarti anda sedang mengalami brand fatigue. Perasaan seperti ini bisa muncul pada siapa pun. Pada beberapa kasus, perasaan ini juga bisa menyebabkan beralihnya para konsumen ke produk kompetitor. Akibatnya, brand akan kehilangan konsumen loyal dan akan kekurangan pemasukan. Lalu, apa sebenarnya brand fatigue itu dan bagaimana cara menghindarinya? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Pengertian dari brand fatigue yang dilansir dari laman Litmus Branding. Yakni sebuah istilah yang mengacu terhadap fenomena marketing, karena sudah terlalu banyak memberikan pesan promosi sekaligus. Walaupun fenomena seperti ini tidak terjadi dalam semalam. Akan tetapi apabila tidak segera untuk diatasi. Maka akan berpengaruh terhadap brand dan bisa saja tidak bisa diperbaiki. Akibatnya brand juga akan mengalami brand switching serta konsumen akan pergi. Ada dua hal yang menjadi penyebab terjadinya kondisi seperti ini yaitu: 1. Minimnya inovasi Penyebab dengan adanya brand fatigue yang pertama yakni karena inovasi yang minim. Sehingga pada saat sebuah bisnis tidak melakukan inovasi baru sesuai dengan trend pasar terbaru. Sehingga hal tersebut juga bisa menjadi penyebab konsumen akan beralih pada produk kompetitor. Dan salah satu contoh nyata yang terjadi yaitu pada Nokia. Karena Nokia minim melakukan sebuah inovasi maka banyak konsumennya memilih brand lain yang juga menawarkan berbagai fitur terbaru sesuai dengan kebutuhan. 2. Promosi yang terlalu sering Pada saat anda mengirimkan newsletter setiap hari ataupun memberikan banyak iklan pada media sosial setiap harinya maka hal tersebut bukan termasuk kedalam strategi marketing yang efektif. Membombardir iklan pada konsumen akan membuat konsumen menjadi terganggu serta sudah bisa mulai untuk melakukan mengabaikannya. Selanjutnya faktor lainnya yang mempunyai pengaruh pada brand fatigue yaitu: -Format konten yang tidak menarik bagi konsumen -Jadwal promosi yang terdapat di sosial media yang mudah untuk ditebak serta membuat konsumen menjadi bosan -Promosi yang monoton -Respon brand yang minim terhadap konsumen.
Sebelumnya, anda juga harus mengetahui terlebih dahulu kenapa sih brand fatigue bisa terjadi? Hal tersebut bisa dikarenakan brand kekurangan inovasi dan tidak bisa tap-in ke tren yang pada saat ini sedang diminati oleh pasar. Mengingat setiap pasar memiliki trennya masing-masing, mungkin juga hal ini juga bisa terjadi karena tren yang digunakan untuk tren yang salah. Selain itu juga karena cara marketing yang salah dengan terlalu sering promosi juga bisa jadi hal yang akan membuat konsumen maupun calon konsumen menjadi brand switching. Karena annoying dengan promosi yang muncul yang pada akhirnya mereka mengabaikan promosi yang ada dan jadi tidak efektif lagi. Mengingat sekarang media sosial mengajak anda untuk jadi lebih inovatif, pastikan anda menentukan strategi marketing yang benar ya.
Lalu, bagaimana caranya untuk dapat menghindari fenomena dari brand fatigue itu? Di bawah ini merupakan beberapa hal yang bisa anda lakukan. 1. Pahami hasil analisis marketing anda Melansir dari Business Mag, salah satu pertanda dari munculnya fenomena ini yaitu berkurangnya engagement rate yang dihasilkan dari promosi marketing pada berbagai platform. Dengan berkurangnya engagement rate ini juga bisa terjadi karena platform tertentu memberikan sanksi akibat pelanggaran aturan dari platform tersebut. Akibatnya, promosi yang anda lakukan tidak bisa dilihat oleh para konsumen. Untuk dapat menghindari hal ini, maka anda perlu memperhatikan analisis yang dihasilkan dari promosi yang sudah dijalankan. Apabila terjadi penurunan yang signifikan, maka hal tersebut pertanda bahwa anda perlu mengubah strategi marketing anda. 2. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan pada konsumen Melansir dari Digital Operative menyebut bahwa konsumen ingin merasa spesial. Sehingga, brand perlu untuk mengolah konten promosi yang disampaikan supaya terasa personal bagi konsumen. Sesuaikan pesan brand anda. Buatlah seolah-olah anda tengah berbicara secara pribadi dengan konsumen. Buatlah konten yang dekat dengan keseharian dan mudah untuk dipahami oleh konsumen. Maka dengan cara ini, brand fatigue bisa dihindari karena konsumen selalu merasa kebutuhannya diperhatikan. 3. Berikan apa yang diinginkan oleh konsumen Sejalan dengan poin di atas, brand juga perlu untuk mengembangkan kemampuan mendengar aktif untuk dapat memahami konsumen. Pahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan berikan layanan yang terbaik berdasarkan hal tersebut. Jangan membuat asumsi mengenai apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Apabila konsumen tahu bahwa brand memahami kebutuhannya, mereka akan lebih mempercayai brand tersebut dan bersedia berinteraksi dengannya. Hal tersebut juga akan meningkatkan brand loyalty terhadap merek tersebut. 4. Sesuaikan pesan dan format promosi di setiap platform marketing Brand fatigue bisa terjadi akibat pengulangan pesan dan format promosi yang berlebihan di setiap platform marketing. Akibatnya, konsumen akan merasa jenuh dan cenderung untuk menghindari promosi tersebut. Untuk dapat menghindari hal ini, maka anda perlu menyesuaikan format dari setiap promosi di masing-masing platform yang digunakan dalam strategi marketing. Dengan membuat serta mendistribusikan konten yang berharga dan relevan untuk menarik konsumen, anda bisa memandu mereka sepanjang proses pembelian sampai dengan melakukan konversi.
Pandemic fatigue ini merupakan sebuah kondisi dimana seseorang akan merasa tidak bersemangat ataupun demotivasi dalam mengikuti aturan protokol kesehatan selama masa pandemi. Gejala Pandemic Fatigue. 1. Pekerjaan yang ringan akan terasa berat Untuk gejala pandemic fatigue ini yang sering dialami oleh para pekerja yakni pemberlakuan pekerjaan yang ringan sekalipun akan terasa berat. Terjadinya hal tersebut disebabkan karena mereka sudah merasa bosan dan merasa lelah pada saat melakukan pekerjaan dari rumah. 2. Enggan untuk mentaati protokol kesehatan Pada saat masih pandemi maka kita juga harus mentaati peraturan pemerintah yang terkait dengan protokol kesehatan, contohnya seperti untuk menjaga jarak dan banyak beraktivitas di rumah. Terjadinya pandemic fatigue secara tidak langsung juga membuat masyarakat untuk melakukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan. Dan ini berakibat dari banyak nya orang yang mengabaikan aturan pemerintah. Contohnya seperti memakai masker, mencuci tangan dan lain sebagainya. 3. Stress eating Selanjutnya untuk gejala pandemic fatigue yang lain yaitu stress. Banyak juga orang yang tidak mengabaikan aturan-aturan dari pemerintah. Bahkan mereka juga rela untuk melakukan semua kegiatan di rumah, termasuk juga bekerja. Akan tetapi karena adanya pandemic fatigue ini maka tentu saja tingkat stres juga akan jadi lebih meningkat. Dan ini juga akan berpengaruh pada konsumsi makanan yang berlebihan untuk mengurangi stres. Walaupun stres eating ini kesannya remeh dan biasa saja, akan tetapi jika bagi orang yang mempunyai penyakit bawaan seperti diabetes dan darah tinggi maka akan menjadi berbahaya. Demikian ulasan mengenai brand fatigue serta sedikit mengenai pandemic fatigue. Yang harus diambil dari adanya brand fatigue ini yakni buatlah brand yang kita miliki menjadi lebih menarik. Serta buatlah perencanaan iklan sehingga pelanggan juga akan menjadi tertarik kembali,terutama di dalam melakukan pemasaran digital. Jadi karena sekarang anda juga sudah memahami mengenai brand fatigue ini , maka pastikan anda bisa melakukan langkah-langkah yang tepat.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..