Agar sebuah produk dapat diluncurkan dengan lebih baik serta maksimal nantinya, salah satu langkah penting yang dilakukan bisnis yaitu melakukan soft launching. Jenis peluncuran tersebut umumnya disebut sebagai uji coba, karena produk maupun sebuah layanan diperkenalkan secara singkat untuk mengetahui feedback terhadap versi awalnya. Ketahui lebih jauh apa itu soft launch serta manfaatnya. Mari simak lebih dalam mengenai soft launching di bawah ini.
Sesuai dengan namanya, soft launch, maka bisa dikatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah upaya yang dilakukan suatu perusahaan maupun startup dalam memperkenalkan produknya ke pasar secara diam-diam, tanpa menarik perhatian dari banyak pihak. Umumnya, soft launch tersebut menyasar sebagian kecil dari target audiens maupun dalam area geografis yang terbatas. Tujuan dari soft launch ini yakni untuk memeriksa apakah Anda perlu melakukan perubahan terhadap produk sebelum meluncurkannya ke seluruh pasar secara global atau tidak. Salah satu contoh soft launching yang cukup berhasil serta langsung sukses menggebrak pasaran yakni pada saat diluncurkannya aplikasi game bernama Pokémon Go di tahun 2016. Dikarenakan popularitasnya yang sangat melejit dalam waktu yang sangat singkat membuat Niantic selaku developernya langsung merilis produk tersebut dalam skala besar hanya dalam beberapa hari setelah soft launch tersebut digelar. Soft launch juga sering disebut dengan beta test produk. Yang artinya, sebuah perusahaan akan memperkenalkan serta menginformasikan apa saja yang akan tersedia dalam tahap akhir sebuah produk.
Mengutip dari Feed Dough, meskipun akan ada perbedaan tujuannya dari setiap perusahaan, akan tetapi, tujuan umum dari soft launching adalah seperti di bawah ini. 1. Mendapatkan insight dari kebiasaan para pelanggan Dengan soft launch, harapannya para pelanggan dapat memberikan sebuah feedback untuk pengembangan produk akhir maupun versi lengkapnya. Dengan adanya soft launching tersebut akan dapat membantu sebuah perusahaan memahami kebiasaan pelanggan terkait dengan penggunaan produk atau layanannya. 2. Mengoptimasi penawaran Dari pengalaman serta masukkan yang didapatkan dari penggunaan produk, sebuah perusahaan setelah itu akan memperbaiki penawaran produknya tersebut. Umumnya, dari soft launch, para pelanggan dapat mengenali kekurangan dari sebuah produk yang terlupakan pada saat proses produksi berlangsung. Maka, sebuah perusahaan akan lebih tahu bagaimana cara mengoptimasi penawaran maupun nilai-nilai yang ditonjolkan pada saat perilisan penuh nanti. 3. Membangun strategi marketing yang efektif Selain mendapatkan feedback untuk produk, dengan melakukan soft launching, suatu brand bisa menentukan strategi marketing seperti apa yang efektif digunakan nanti. Makanya, soft launch hanya membutuhkan marketing effort yang rendah. Setelah tahu nilai-nilai yang akan ditonjolkan, maka perusahaan nantinya bisa membuat promosi yang akan lebih menarik hati pelanggan. 4. Membuat sebuah buzz Buzz di dalam marketing merupakan promosi dari mulut ke mulut. Setiap bisnis tentu saja mempunyai sebuah strategi penjualan yang unik untuk menarik pelanggan. Dengan melalui soft launch, perusahaan dapat menggunakan taktik pasar untuk memperkenalkan produknya serta membuat sebuah buzz mengenai produk tersebut. 5. Merencanakan kesuksesan produk Dengan adanya soft launching dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana nantinya kesuksesan produk maupun layanan mereka di pasaran. Hal tersebut akan dapat membantu perusahaan membentuk rencana serta estimasi terkait permintaan produk yang akan ditawarkan juga bagaimana perilisan resmi harus dilakukan.
Pada saat semuanya sudah serba digital, soft launching dapat memberikan impresi pertama yang baik untuk pelanggan. Ada begitu banyak keuntungan serta manfaat yang dapat didapatkan dari soft launching, yaitu seperti di bawah ini: 1. Biaya yang rendah Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, soft launching dengan effort yang minimal. Sehingga, sebuah soft launch tidak akan memakan biaya yang besar. Akan tetapi, produk akan tetap bisa dirilis oleh perusahaan dan dikenalkan dengan baik ke para pelanggan. 2. Mendapatkan tambahan uji coba/testing Sebuah soft launch akan menjadi salah satu tambahan cara untuk mengetes suatu produk maupun layanan. Pada saat produk atau layanan masuk dalam tahap soft launch dan digunakan oleh pelanggan terpilih, hal tersebut dapat menjadi sebuah strategi yang baik dalam uji coba. Selain itu, hal tersebut juga akan mengurangi risiko menurunnya reputasi brand karena produk tersebut. 3. Mendapatkan feedback yang lebih profesional Dengan membiarkan pengetesan produk oleh pelanggan terpilih akan membuat perusahaan dapat melakukan perubahan. Adanya feedback yang memberikan perubahan tersebut dapat diterapkan untuk mengembangkan produk maupun dilakukan dalam pengembangan produk lainnya. Melalui soft launch, perusahaan akan mendapatkan feedback serta menyusun prioritas perubahan yang akan dilakukan serta memaksimalkan user experience. 4. Menarik pelanggan Tujuan dari rilisnya suatu produk maupun layanan tentu saja untuk menarik pelanggan melakukan pembelian. Apabila perusahaan mengadakan soft launching, maka pelanggan akan tertarik untuk mengetahui perubahan serta pengembangan produk yang akan dilakukan pada saat rilis resmi. Sehingga pada saat itulah strategi marketing soft launch akan berhasil karena akan ada lebih banyak pelanggan yang tertarik pada saat dilakukannya hard launching. 5. Mengeliminasi kekurangan produk Masukan yang diterima adalah senjata utama serta terbaik perusahaan untuk memperbaiki kekurangan serta masalah dalam produk maupun layanan. Selain itu, hasil dari soft launch tersebut juga dapat membatalkan suatu proyek apabila dirasa tidak akan berhasil mencapai target audiens yang diinginkan.
Ada soft launch, tentu saja ada juga hard launch. Dan keduanya berbeda. akan tetapi diantara dua metode perilisan tersebut, terdapat keuntungan yang bisa didapat oleh sebuah perusahaan. Sebagai bagian dari marketing, perlu memahami perbedaan dari soft opening dan hard opening supaya tetap dalam menentukan mana strategi yang tepat. Soft launch -Dipakai pada saat produk atau jasa tidak perlu menarik banyak perhatian secara cepat. -Perusahaan hanya berfokus pada memperbaharui materi pemasaran serta penjualan. -Taktik marketing yang dipakai lebih santai, akan tetapi tepat sasaran. -Soft launch menghasilkan waktu untuk melatih serta mempersiapkan staf dalam menangani konsumen secara lebih santai -Dialam soft launch, hanya dihadiri beberapa orang yang dijadikan sebagai tester -Publikasi soft launch sifatnya terbatas -Soft launching dilakukan terlebih dahulu sebelum hard launching dilakukan. Hard Launch -Dipakai untuk membuat gebrakan besar. Umumnya untuk produk-produk baru atau yang mempunyai terobosan baru. -Sebuah perusahaan lebih mengarah ke laba yang besar. Penjualan dengan jumlah besar menjadi hal utama yang dituju. -Taktik yang digunakan lebih agresif karena hard launch tujuannya adalah untuk mendulang banyak laba. -Hard launch mengharuskan para karyawan mahir dalam melakukan wawancara, presentasi, hingga demo produk di hadapan pelanggan. -Dalam hard launch, orang yang hadir banyak, sifatnya umum, karena orientasinya ke penjualan. -Publikasi hard launch lebih luas, bertujuan untuk menghadirkan banyak orang. -Perusahaan dapat langsung melakukan hard launch tanpa perlu soft launch.
Setelah memahami pengertian dari soft launching, bahkan juga perbedaannya dengan hard testing, tentu saja akan muncul pertanyaan lain. Apakah soft opening itu sama dengan beta testing? Jika dilihat sekilas memang terasa sama, padahal dua istilah tersebut mempunyai perbedaan yang mencolok. Beta testing merupakan serangkaian uji coba produk sebelum akhirnya benar-benar dirilis ke pasar dalam bentuk hard maupun soft launching. Beta testing tersebut dilakukan supaya tahu kendala pada saat produk dipakai. Pada akhirnya, perusahaan bisa menemukan cara pemakaian maupun solusi lain yang tepat. Produk yang dibuat diharapkan dapat maksimal kualitasnya dengan adanya beta testing tersebut. Beta testing ini umumnya dilakukan untuk produk-produk baru. Ada juga yang dilakukan terhadap produk yang sudah dimodifikasi. Memang sekilas sama antara beta testing serta soft launching, akan tetapi keduanya jelas berbeda. Beta testing dilakukan sebelum sebuah produk go live. Pengujian beta dilakukan pada tahap penyelesaian akhir. Produk maupun aplikasi yang sudah 90-95% sehingga, akan dibawa ke tahap beta testing. Sedangkan pada soft launching, produk sudah dikategorikan selesai. Memang yang mencoba pada saat soft launching sama seperti beta testing, sama-sama terbatas.
Sebagai bagian dari pemasaran, soft opening harus dilakukan secara terstruktur supaya tujuan perilisan dapat tercapai. Untuk itu terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam soft opening, yakni sebagai berikut. 1. Siapkan item yang diperlukan Persiapan pertama untuk soft launch yaitu menempatkan berbagai item yang berkaitan dengan kebutuhan rilis. Anda harus paham apa saja kebutuhan dasar dari acara soft launching. Kebutuhan yang paling utama adalah versi pertama produk maupun layanan. Selain itu, anda juga harus dapat menampilkan produk atau layanan serta memperkenalkannya. Kemampuan menyediakan produk dalam jangka waktu yang hendak ditampilkan juga harus dapat dikuasai. 2. Buat katalog Supaya pada saat perkenalan item yang baru saat soft opening lebih efisien, hemat tenaga dan waktu, katalog memegang peranan penting. Anda mungkin saja berpikir bahwa menyiapkan brand ambassador merupakan hal utama. Padahal, peran katalog sama pentingnya dengan BA karena menjadi sebuah daya tarik utama konsumen. Dengan melalui katalog, konsumen dapat mengetahui bagaimana kualitas produk. Katalog dapat dijadikan sebagai media ilustrasi. Persiapan untuk katalog tersebut juga harus matang, bahkan harus ada tim khususnya. Memilih jasa pembuatan katalog yang bagus diajak kerja sama. Pastikan juga semua produk juga tampak jelas sehingga tidak ada hal yang seolah terlewat. 3. Mempersiapkan tim marketing Meskipun soft opening tidak seheboh hard launching, akan tetapi dalam hal persiapan tim marketing juga harus matang. Anda harus menempatkan tim marketing yang handal untuk menampung aneka feedback. Kemudian, pakai tim tersebut untuk dilatih kembali supaya pada saat hard launching proses pemasaran dapat lebih mudah. Memang soft launch tidak sepenuhnya berorientasi pada profit besar, akan tetapi marketing yang terdiri atas tim handal sangat diperlukan. 4. Menentukan momen yang tepat Persiapan secara teknis sudah dilakukan, saatnya untuk menentukan momennya. Soft opening dapat diselenggarakan tepat dengan momen yang berkaitan dengan produk, Contoh misalnya laptop khusus pelajar, tentu saja cocok dirilis pada saat mendekati tahun ajaran baru. Momentum yang tepat akan memberikan dukungan minat tinggi terhadap sebuah produk. Setidaknya, 90 hari pasca segala persiapan sudah maksimal untuk melakukan sebuah soft launching.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..