Bagi yang sudah lama berkecimpung di bidang investasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan pengertian logam mulia. Istilah ini sering kali digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang langka. Namun apa sebenarnya logam mulia itu? Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi dan oksidasi. Nah, dilihat dari sifatnya, logam mulia pasti tergolong langka. Oleh karena itu, memungkinkan logam mulia memiliki harga yang sangat tinggi. Logam mulia adalah salah satu logam yang paling diminati dan populer karena ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi. Logam mulia atau super metal ini merupakan jenis logam langka yang tidak berkarat, kuat, tahan lama, dan tahan terhadap pelapukan dan sobek. Logam mulia memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kelangkaannya, perannya sebagai saran investasi, dan kegunaannya. Komoditas langka ini memiliki beberapa jenis seperti emas, perak dan platina. Emas adalah bentuk investasi yang paling disukai. Bentuk logam mulia yang banyak digunakan sebagai instrumen investasi biasanya berbentuk batangan dalam bentuk gram dan kilo. Permintaan akan logam mulia sangat tinggi, terutama bagi mereka yang cerdas dalam berinvestasi. Namun, permintaan komoditas ini tentu saja dipengaruhi oleh faktor lain seperti risiko perang, inflasi, dan kekhawatiran tentang stabilitas keuangan.
Logam mulia telah memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dunia sejak zaman kuno, karena banyak mata uang secara fisik dicetak dalam logam ini. Mungkin tidak banyak mata uang dalam bentuk logam mulia di zaman sekarang ini, tetapi banyak investor yang mengubah logam mulia menjadi aset keuangan. Logam mulia juga sering diminati sebagai penyimpan nilai dan diversifikasi portofolio. Sebagai lindung nilai terhadap inflasi, terutama pada saat ketidakpastian keuangan. Logam mulia juga merupakan komponen penting barang elektronik dan perhiasan bagi pembeli komersial. Emas adalah jenis logam mulia yang paling populer untuk diinvestasikan karena nilainya cenderung lebih tinggi daripada perak dan logam mulia lainnya. Emas juga merupakan sarana investasi yang dapat melindungi nilai kekayaan seseorang.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa logam mulia hanyalah emas. Padahal, masih banyak jenis dan jenis logam mulia lainnya yang digunakan sebagai sarana investasi. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. Emas Sebagai logam mulia yang banyak digunakan sebagai sarana investasi, istilah emas memang menjadi nama rumah tangga. Emas adalah unsur kimia dengan simbol Au dan nomor atom 79, unsur transisi dalam tabel periodik unsur. Emas dicirikan oleh warna kuning tua yang berkilau, berat, ductile, dan malleable. Emas tidak bereaksi dengan bahan kimia seperti fluor, klorin, dan aqua regia, yang melindunginya dari karat. Emas juga biasa digunakan sebagai bahan perhiasan untuk cincin, kalung, gelang dan anting. Ketika emas menjadi perhiasan, tidak lagi murni karena harus dicampur dengan logam lain seperti perak dan tembaga agar lebih kuat. Semakin tinggi kandungan emas dalam perhiasan maka akan semakin berharga dan bernilai mahal begitu pula sebaliknya. Selain itu, tanda bahwa sebuah perhiasan kaya akan emas adalah penampilannya yang unik dan berkilau, yang membuatnya lebih berkilau. Selain sebagai bahan baku perhiasan, emas telah lama digunakan sebagai alat tukar dan investasi. Emas juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, produk elektronik, bahkan makanan. Bagi Anda yang mempertimbangkan untuk berinvestasi, emas adalah pilihan yang tepat karena jenis investasi logam mulia ini memiliki kemampuan untuk mencegah inflasi. 2. Perak Seperti emas, perak juga banyak digunakan sebagai bahan perhiasan dan instrumen investasi. Perak adalah mineral alami dengan simbol Ag dan nomor atom 47. Ciri khas perak logam mulia adalah transisinya lunak dan warna putih berkilau. Perak dapat digunakan sebagai penghantar listrik yang baik, memiliki harga jual yang cukup tinggi, dan merupakan logam mulia yang aman dari risiko korosi. 3. Platina Jenis logam mulia ini memiliki keunggulan tahan panas dan tahan luntur. Tak heran platina begitu banyak digunakan sebagai bahan baku perhiasan. Namun, seperti logam mulia lainnya, platinum juga banyak digunakan oleh investor sebagai sarana investasi. 4. Rhodium Jenis logam lain yang sangat tahan terhadap karat adalah rhodium. Logam ini memiliki kilau yang unik dan jauh lebih kuat. Rhodium juga dapat memantulkan objek dengan sangat baik. Rhodium digunakan dalam pembuatan bahan untuk membuat perhiasan, cermin, mesin pesawat, lampu depan, asam nitrat dan senyawa organik lainnya. 5. Iridium (Ir) Iridium logam mulia mudah dikenali dari warnanya yang putih. Iridium juga tahan korosi dan merupakan logam mulia yang dapat menahan suhu ekstrim. 6. Palladium Palladium adalah bahan lain yang biasa digunakan dalam produksi perhiasan. Logam mulia ini juga biasa digunakan di sektor otomotif, membuat aplikasi di catalytic converter dan mengendalikan emisi. Dalam pengobatan, jenis logam mulia ini juga digunakan untuk terapi. Palladium juga dapat digunakan dalam pemurnian hidrogen dan manufaktur elektronik. Palladium logam mulia juga dapat dipilih sebagai kendaraan investasi dalam bentuk batangan dan perhiasan.
Mengapa Emas disebut logam mulia? Ada banyak alasan mengapa emas disebut sebagai logam mulia. Salah satunya adalah faktor kelangkaan. Meski jarang, penambangan emas bukan tidak mungkin. Untuk alasan ini, orang kuno menggunakan emas sebagai "mata uang" atau alat tukar. Selain itu, banyak koin kuno yang menggunakan emas sebagai bahan baku karena dianggap berharga. Menambang emas di masa lalu sulit, karena membutuhkan waktu yang lama untuk mengekstraksi dari bijih logam. Lebih spesifiknya, ada beberapa alasan lain mengapa emas disebut sebagai logam mulia. -Memiliki Unsur Kimia Yang Unik Menurut Andrea Sella, Profesor Kimia di University College London, ada 118 unsur pada tabel periodik kimia. Dari jumlah tersebut, Sagu Emas terdiri dari 49 elemen yang terletak di zona transisi atau di tengah tabel periodik, bersama dengan besi, aluminium, tembaga, dan perak. - Emas Memiliki Unsur Kimia Yang Unik Dibandingkan Dengan Jenis Logam Lainnya. Bijih emas cenderung lebih mudah ditambang dan dilebur dibandingkan bijih logam lainnya. Di sisi lain, bentuk emas tidak mudah berubah. Emas juga tidak mudah bereaksi dengan unsur kimia lainnya. Berbeda halnya dengan perak, yang bereaksi dengan belerang dan besi, yang berkarat dan teroksidasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bentuk emas tetap tidak berubah atau tetap sama selama ribuan tahun. Inilah salah satu alasan mengapa emas disebut sebagai logam mulia. 2. Hasil konstruksi sosial atau alasan psikologis Nilai emas, logam mulia, juga dapat dijelaskan sebagai konstruksi sosial. Melihat sejarah panjang emas, dapat dikatakan bahwa nilainya terletak pada kegunaannya sebagai batu permata.Hal ini dikarenakan emas memiliki warna yang berbeda dibandingkan dengan jenis logam lainnya yaitu perak atau silver. Ini membentuk atau membangun emas sebagai sejenis logam yang dianggap berharga. Saat ini, orang dapat menukar emas dengan uang, sehingga memiliki nilai. Di sisi lain, emas juga memiliki efek misterius yang memberikan rasa nyaman, gembira dan bahagia. Emas sering digunakan sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan. Nilai psikologis emas ini menjadi alasan lain mengapa emas disebut sebagai logam mulia. Itu menyimpulkan penjelasan kami tentang apa itu logam mulia dan perannya dalam dunia investasi. Contoh yang melibatkan logam mulia adalah emas, platina dan perak. Namun, logam mulia yang paling populer di kalangan investor adalah emas.
1. Perlindungan Terhadap Inflasi Emas adalah satu-satunya komoditas yang dapat mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu dan menahan inflasi. Ketika inflasi berlangsung, nilai uang itu sendiri akan menurun. Namun sebaliknya, nilai emas justru naik lebih tinggi yang membuat emas menjadi lebih berharga. 2. Emas Sebagai Diversifikasi Berinvestasi dalam emas adalah bentuk investasi yang sangat baik untuk diversifikasi. Alasannya adalah bahwa logam mulia ini memiliki risiko yang kecil, namun nilainya yang terus meningkat. Selain itu, emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan pasar saham. Oleh karena itu, ketika pasar saham jatuh, pemilik emas tidak mengalami kerugian besar karena harga emas akan meningkat. Di sisi lain, manfaat diversifikasi adalah aset dapat dilindungi dari peristiwa ekonomi yang tidak terduga. Nah, emas adalah investasi yang bisa memberikan semacam diversifikasi dan perlindungan terhadap portofolio Anda. 3. Nilainya Akan Selalu Meningkat Berinvestasi dalam emas memiliki risiko yang sangat rendah. Emas dianggap sebagai keberuntungan, yang merupakan salah satu alasan mengapa kehadiran emas sangat diminati bahkan contohnya di India, di mana tidak ada perayaan yang lengkap tanpanya. Selain itu, persediaan emas yang terbatas membuat harganya akan selalu naik signifikan dan permintaan akan sangat tinggi. 4. Likuiditas tinggi Karena permintaan emas yang tinggi, maka kegiatan penjualan emas akan mudah dilakukan. Kondisi ini menjadikan emas sebagai aset yang sangat likuid. Kehadiran emas sangat dihargai di mana-mana, membuatnya sangat mudah untuk dicairkan di saat krisis moneter. 5. Penyeimbang Devaluasi Mata Uang Ketidakpastian keuangan dapat menyebabkan mata uang terkuat kehilangan nilainya. Di sisi lain, meskipun mata uang dapat dicetak "bebas" namun emas diyakini sebagai aset berwujud tidak dapat direplikasi oleh mesin, sehingga melindungi investor dari devaluasi mata uang. 6. Mudah Untuk Diperjualbelikan Emas sebagai komoditas yang sangat mudah diperdagangkan karena nilai jangka panjangnya. Emas dapat bertahan terhadap pasang surut ketidakpastian keuangan. Oleh karena itu, sebagian besar negara mempercayai bahwa memiliki sejumlah besar cadangan emas dapat digunakan untuk menghadapi berbagai situasi. 7. Emas Mudah Didapat Dengan berkembangnya teknologi, berinvestasi emas tidak lagi membutuhkan proses yang panjang. Dengan menggunakan media elektronik, tiap individu dapat berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan, kepingan bahkan batangan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..