+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Multi Level Marketing (MLM) Dalam Bisnis

30 August, 2022   |   Dwi

Mengenal Multi Level Marketing (MLM) Dalam Bisnis

Pada zaman sekarang usaha bisnis memang banyak jenisnya, bisnis MLM atau Multi Level Marketing adalah salah satunya. Bisnis MLM ini bukan lah sesuatu yang bisa dibilang  baru, sehingga rumayan banyak sekali perusahaan yang menggunakan sistem bisnis MLM.
Alasannya tentu saja karena dianggap menguntungkan bagi perusahaan tersebut. MLM merupakan sistem penjualan yang berbentuk seperti piramida, sehingga muncul istilah dalam MLM yaitu anggota upline atau anggota downline.
Apabila kalian ingin mengenal bisnis MLM lebih lanjut, maka artikel ini tepat untuk kalian. Simak penjelasan mengenai bisnis MLM berikut ini.

Pengertian Bisnis MLM

Bisnis MLM atau Multi Level Marketing adalah salah satu sistem pemasaran dengan memanfaatkan pelanggan sebagai jaringan distribusinya. Istilah lain dari Multi Level Marketing adalah Network Marketing, Multi Generation Marketing dan Uni Level Marketing. Berdasarkan katanya Multi Level Marketing memliki arti  Multi berarti banyak, level yang berarti berjenjang dan Marketing yang artinya pemasaran, sehingga Multi Level Marketing adalah pemasaran yang banyak dan berjenjang.
MLM juga dikenal karena mempunyai sistem dengan bentuk piramida sebagai sistem penjualannya. Didalam sistem piramida tersebut, ada istilah anggota upline maupun downline, yaitu ketika orang melakukan penjualan produk sesuai dengan urutan rekrutan atau pendaftarannya. Bagi anggota upline, maka diharuskan untuk mencari anggota downline sebanyak mungkin agar dapat memeroleh bonus maupun penghasilan berlipat ganda. Sedangkan bagi anggota downline adalah tenaga penjual yang direkrut oleh anggota upline.
MLM juga dapat diartikan sebagai konsep pemasaran dengan cara memberikan kesempatan pada konsumen maupun pelanggan untuk dapat ikut sebagai penjual agar dapat memeroleh keuntungan melalui garis kemitraan Multi Level Marketing.
Pada bisnis MLM, semakin banyak member atau anggota yang terlibat maka jangkauan bisnis MLM pun akan semakin melebar. Sehingga dapat menaikan omset perusahaan serta menghasilkan keuntungan maksimal. Karena itu, perusahaan MLM biasanya akan bersedia untuk memberikan komisi kepada member atas jika mereka berhasil merekrut member baru.
Selain itu bisnis MLM juga biasa disebut dengan penjualan piramida, pemasaran berantai, pemasaran jaringan, networking marketing, multi generation marketing maupun uni level marketing.
Selain pengertian Multi Level Marketing secara umum, beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian MLM. Seperti Muslich, Sabiq, Harefa, Yusuf dan Clothier yang berpendapat mengenai definisi Multi Level Marketing.
Muslich berpendapat bahwa MLM adalah sebuah sistem pemasaran modern yang diterapkan melalui jaringan distribusi dan dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan sekaligus sebagai tenaga pemasaran. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa Multi Level Marketing adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan menjanjikan konsumen atau pelanggan sekaligus sebagai tenaga pemasarannya.
Sementara itu Sabiq berpendapat bahwa MLM merupakan metode bisnis alternatif yang memiliki hubungan dengan pemasaran serta distribusi dan dilakukan melalui banyak tingkatan level atau biasa disebut sebagai upline dan downline.
Sedangkan Clothier mengemukakan bahwa MLM adalah suatu cara atau metode menjual barang dengan cara langsung dipasarkan kepada konsumen atau pelanggan melalui jaringan yang dibuat oleh distributor lepas yang memperkenalkan para distributor lainnya untuk pendapatan yang dihasilkan oleh MLM dapat berupa laba eceran, laba grosir dan ditambah dengan pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang telah dibentuk oleh distributor.
Yusuf berpendapat bahwa networking marketing atau MLM adalah suatu jaringan kerja pemasaran yang di dalamnya terdapat beberapa orang yang melakukan proses pemasaran jasa maupun produk.
Sedangkan menurut Harefa Multi Level Marketing adalah menjual atau memasarkan langsung produk yang berupa barang atau jasa ke konsumen, sehingga biaya distribusi dari barang yang dijual atau dipasarkan tersebut sangat lan minim bahkan sampai ke titik nol yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak memerlukan biaya distribusi. MLM juga menghilangkan biaya promosi barang yang hendak dijual karena distribusi dan promosi ditangani secara langsung oleh distributor dengan sistem berjenjang.

Perbedaan antara Multi Level Marketing dan Binis Biasa 

Terdapat beberapa perbedaan antara bisnis Multi Level Marketing dengan bisnis konvensional atau bisnis yang biasa, antara lain sebagai berikut:
1. Armada penjualan
Dalam Multi Level Marketing tenaga penjualnya juga merupakan distributornya, mereka mempekerjakan dirinya sendiri, dan menjadikan dirinya sendiri sebagai bos. Sedangkan pada bisnis konvensional, arus barang harus melewati produsen lalu ke distributor atau grosir-pedagang eceran lalu berakhir ke konsumen. 
2. Pembagian keuntungan
Pada Multi Level Marketing para distributor memperoleh imbalan dari perbandingan langsung usaha yang dilakukannya. Sedangkan pada bisnis konvensional orang-orang yang akan menerima keuntungan adalah para pemilik dan para direktur berbagai perusahaan distribusi. Sangat jarang para pegawai penjualan toko eceran ikut menikmati keuntungan, betapapun unggul dan kerasnya mereka bekerja. 
3. Menjual produk
Semua penjualan Multi Level Marketing dilakukan melalui penjualan langsung atau direct selling. Sedangkan bisnis konvensional akan menjual barang-barang konsumen melalui toko-toko, katalog dan melalui pos.

Jenis-jenis Multi Level Marketing

Terdapat beberapa jenis Multi Level Marketing, antara lain sebagai berikut:
1. Sistem Binary Plan 
Sistem Binary Plan ini mengutamakan pengembangan jaringan hanya ada dua cabang saja dan mengutamakan keseimbangan jaringannya. Semakin seimbang jaringan dan omset bisnis dalam perusahaan MLM seperti ini, semakin besar juga bonus yang akan diterima. Namun jika tidak seimbang, maka bonus tersebut mengalir deras ke dalam perusahaan. Sistem Binary Plan ini biasanya dijalankan perusahaan MLM yang dibuat oleh orang Indonesia. Perkembangan jaringan perusahaan yang menggunakan sistem Binary Plan biasanya relatif cepat sekali. Para mitranya biasanya cepat mendapat bonus besar. Agar terlihat semakin mudah untuk mendapatkan uang, mitra dari perusahaan seperti ini biasanya menerapkan aturan mendapatkan uang sebagai bonus dari perekrutan mitra yang mereka ajak atau bonus sponsoring. Yang berarti mereka seperti halnya memperjualbelikan orang-orang atau trafficking namun dalam cara yang halus. Sistem ini biasanya akan memberikan bonus besar di awal karir saja sebagai iming-iming bahwa menjalankan bisnis MLM bersistem binary sangat mudah. Akan tetapi pada kenyataannya sistem binary ini menciptakan kesimpulan bahwa yang diuntungkan hanya mitra yang ikut di awal saja.
2. Sistem Matrix 
Sistem matrix ini pengembangan jaringannya dengan menggunakan konsep hanya tiga frontline saja dan begitu juga sistem selanjutnya yang ada dibawahnya. Jenis sistem ini muncul digunakan untuk mengakali sistem binary yang dianggap sebagai sistem money game.
3. Sistem Break Away
Sistem ini pengembangan jaringan yang mengutamakan kelebaran. Semakin banyak frontlinenya, maka semakin besar pula bonus yang akan diterima. Tetapi kelemahannya adalah ada seorang agen harus mengurus semuanya sendiri. Sistem ini juga akan memungkinkan downline untuk melebihi upline-nya. Bonus yang akan didapat mitranya biasanya kecil di awal, namun besar di peringkat atas. Dikarenakan bonus member di awal karirnya kecil, maka biasanya perusahaan seperti ini memeberikan iming-iming bonus perekrutan.

Ciri-ciri Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Bisnis Multi Level Marketing kini telah menjamur dan sering digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Karena saking banyaknya bisnis tersebut, maka tak banyak orang yang dapat mengetahui jenis MLM yang baik untuk diikuti. Kalian perlu mengetahui ciri-ciri bisnis MLM yang baik agar tidak tertipu. Berikut merupakan ciri-ciri bisnis MLM yang baik, simak penjelasan berikut ini:
1. Memiliki produk atau jasa untuk dijual
Ciri pertama adalah bisnis MLM tersebut harus memiliki produk atau jasa untuk dijual. Produk yang dijual pun harus produk yang memiliki kualitas bagus atau tidak asal-asalan. Apabila ada penawaran bisnis MLM yang hanya mengandalkan uang, maka sebaiknya jangan terima tawaran tersebut sebelum ditelusuri lebih lanjut, karena dapat mengindikasi sebagai sebuah penipuan.
2. Mempunyai perusahaan yang terdaftar
Bisnis MLM juga merupakan bisnis yang tidak sembarangan atau asal-asalan, sehingga perusahaan yang menerapkan bisnis MLM pasti mempunyai perusahaan yang terdaftar dengan jelas. Contohnya seperti perusahaan tersebut sudah terdaftar di Asosiasi Penjual Langsung Indonesia atau APLI.
Selain terdaftar di APLI perusahaan MLM tersebut juga harus memiliki badan hukum yang jelas seperti Perseroan Terbatas (PT) dan memiliki kantor perwakilannya. Perusahaan MLM pun harus mempunyai  alamatnya maupun nomor telepon yang jelas dan dapat dihubungi.
3. Harga produknya masuk akal
Perusahaan yang menerapkan sistem bisnis MLM pun akan memberikan harga yang wajar untuk produk yang dimiliki dan sesuai dengan kualitas produk tersebut.
Bila produk yang dijual memiliki kualitas bagus dan dengan menggunakan bahan dasar yang berkualitas juga, maka wajar jika perusahaan akan memberikan harga yang cukup mahal. Akan tetapi, begitu pula sebaliknya apabila harga yang dipatok oleh perusahaan tersebut mahal tetapi kualitas produk biasa saja maka bisnis MLM tersebut wajib unntuk dicurigai.
4. Mendapatkan untung yang sesuai
Sistem dari bisnis MLM ini tidak ditentukan dari siapa orang yang bergabung duluan maupun belakangan bergabung dengan bisnis tersebut. Sehingga hasil keuntungan yang didapat oleh setiap anggota sesuai dengan usahanya dalam memasarkan produk maupun menggaet distributor lainnya.
5. Keanggotan upline-nya dapat membimbing nownline-nya
Seperti yang telah dijelaskan, sistem bisnis MLM mempunyai keanggotaan yang dinamakan upline dan downline. Anggota akan disebut sebagai upline bila telah berhasil mendapatkan atau menarik distributor lain sebagai anggota baru.
Anggota upline yang mendapatkan anggota downline juga harus membimbing anggota baru agar dapat menjalankan bisnis MLM seperti yang dilakukan oleh anggota upline sebelumnya. Apabila ada bisnis MLM yang menawarkan untuk bergabung, tetapi jika anggota yang lebih dulu bergabung tidak membimbing, maka bisnis MLM tersebut bukan bisnis MLM yang baik.

Tujuan Bisnis MLM

Bisnis MLM mempunyai tujuan yang tentu yang ingin dicapai oleh perusahaan maupun setiap anggota yang bergabung. Salah satunya adalah mendapatkan keuntungan, sehingga dapat memeroleh balik modal yang dikeluarkan untuk melakukan bisnis MLM ini.
Selain itu, metode bisnis MLM juga ditujukan untuk dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan dua cara, antara lain sebagai berikut.
1. Meningkatkan pemasukan
Perusahaan dapat meningkatkan pemasukan dengan cara meningkatkan laba serta omset penjualannya.
2. Mengurangi pengeluaran
Terdapat dua cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi pengeluarannya antara lain  dengan cara memindahkan produk lebih dekat dengan pelanggan, maka biaya pengiriman yang dikeluarkan tidak akan terlalu banyak. Kedua adalah dengan merekrut tenaga penjualan berdasarkan komisi yang akan diberikan.

Sistem bisnis MLM memiliki tujuan yang mirip seperti sistem marketing lainnya. Sama juga dengan sistem marketing yang lain, MLM juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai kesuksesan yang bersifat obyektif di mata perusahaan serta anggotanya.
 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda