+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Teknologi Blockchain Yang Ramai Dibicarakan

28 August, 2022   |   Dwi

Mengenal Teknologi Blockchain Yang Ramai Dibicarakan

Apakah kalian sudah mengetahui tentang blockchain? Bagi kalian yang masuk ke dunia IT tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah blockchain?
Singkatnya, blockchain adalah sebuah teknologi yang menjadi dasar dari adanya perkembangan dalam lingkup mata uang dalam bentuk kripto. Contoh kripto dengan wujud paling populer seperti bitcoin, ethereum, dan bentuk kripto lain yang sejenisnya. Perlu diketahui bahwa fungsi atau kegunaan dari blockchain tidak hanya difungsi untuk menjadi mata uang kripto saja, namun juga dapat difungsikan menjadi sesuatu yang berguna di berbagai bidang yang lain, seperti bidang teknologi dan bidang digitalisasi.
Untuk pengertian singkatnya lainnya, mengenai blockchain adalah bahwa blockchain dapat diartikan juga sebagai salah satu teknologi yang memiliki fokus untuk memanfaatkan sebaik mungkin sebuah teknologi komputasi yang bertujuan untuk menciptakan kumpulan kelompok atau yang seperti namanya blockchain, sekumpulan blok yang memiliki hubungan satu sama lain. Sehingga dapat disimpulkan kalau sekumpulan blok yang saling terkait tersebut memiliki berbagai catatan sekumpulan transaksi dan dapat dipergunakan untuk melacak keberadaan sebuah aset yang terkandung dalam jaringan bisnis.
Blockchain dianggap sebagai sebuah transaksi dengan bentuk digital yang tentunya memiliki susunan dan berlandaskan pada bentuk yang struktur. Karena adanya struktur yang jelas tersebut membuat rekaman catatan dari tiap individu atau disebut dengan block akan menjadi terkait satu sama lain seperti dirantai yang disebut dengan sebutan chain.
Pada artikel ini, akan mengajak kalian untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai blockchain.

Apa itu Blockchain?

Blockchain merupakan kumpulan dari berbagai data yang diproses oleh sekumpulan komputer yang didalamnya tidak terkandung suatu atau sama sekali entitas apapun. Sekumpulan catatan data tersebut diberikan sebuah pengamanan dan diikat menjadi satu dengan memanfaatkan penerapan prinsip dari kriptografi tersebut.
Jaringan yang terdapat di dalamnya tidak memiliki wewenangan atau otoritas yang berpusat. Karena dalam sebuah blockchain berisi berbagai catatan yang berbentuk seperti buku catatan yang sangat besar. Walaupun buku besar tersebut dapat dibagikan, tetapi isi dalam buku besar tersebut tidak akan berubah. Dan keseluruhan informasi yang dikandung oleh buku besar tersebut dapat dilihat dan diakses untuk siapapun, namun hanya sekadar melihatnya saja.

Perbedaan Blockchain dan Cryptocurrency

Cryptocurrency merupakan sistem mata uang digital yang diamankan dengan menggunakan kriptografi. Sehingga mata uang tersebut tidak dapat dipalsukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Aset crypto ini menggunakan teknologi yang disebut dengan blockchain. Jadi bisa dibilang kalau blockchain merupakan database yang tidak dapat diganti atau diubah. Yang berarti bahwa blockchain merupakan teknologi yang digunakan untuk menyimpan data digital yang terhubung dengan kriptografi.
Keduanya ini memanglah berbeda, namun saling berkaitan. Yang mana crypto sebagai mata uang digital dan blockchain sebagai teknologinya serta penyimpanan data digital yang berkaitan dengan transaksi cryptocurrency.

Cara Kerja dari Teknologi Blockchain

Seperti yang kalian tahu bahwa fungsi utama dibuatnya blockchain yaitu berfungsi sebagai bentuk yang memberi izin kepada informasi digital untuk dapat tercatat serta disebarkan atau terdistribusi tanpa memiliki akses untuk dapat bisa dilenyapkan, dihancurkan, diubah, dan dihapus.
Hal tersebut akan membuat blockchain mendapatkan julukan sebagai DLT atau Distributed Ledger Technology. Gambaran umum secara singkat dalam langkah-langkah berikut:
1. Catat transaksinya
Transaksi blockchain menunjukkan pergerakan aset fisik atau digital dari satu pihak ke pihak lain dalam jaringan blockchain. Transaksi tersebut dicatat sebagai blok data dan dapat mencakup detail sebagai berikut:
- Siapa saja yang terlibat dalam transaksi tersebut.
- Apa yang terjadi selama transaksi tersebut.
- Kapan transaksi tersebut dilakukan.
- Di mana transaksi tersebut dilakukan.
- Mengapa transaksi tersebut dilakukan.
- Berapa banyak aset yang dipertukarkan.
- Berapa banyak prasyarat yang dipenuhi selama transaksi tersebut.
2. Dapatkan kesepakatan bersama
Sebagian besar peserta di jaringan blockchain terdistribusi harus menyetujui bahwa transaksi yang dicatat bersifat valid. Tergantung pada tipe jaringan yang digunakan, aturan kesepakatan dapat bervariasi tetapi biasanya ditetapkan di awal jaringan yang digunakan.
3. Tautkan blok
Setelah peserta mencapai kesepakatan bersama, transaksi di blockchain akan ditulis ke dalam blok yang setara dengan halaman buku besar. Bersama dengan transaksi, hash kriptografi juga akan ditambahkan ke blok baru. Hash akan bertindak sebagai rantai yang menghubungkan blok secara bersama-sama. Jika isi blok diubah secara sengaja atau tidak sengaja, nilai hash berubah, menyediakan cara untuk mendeteksi gangguan data. 
Karena hal tersebut blok dan rantai akan terhubung dengan aman, dan tidak dapat diedit atau dirubah. Setiap blok tambahan akan memperkuat verifikasi blok sebelumnya yang akhirnya akan memperkuat seluruh blockchain. Proses ini seperti menumpuk balok kayu dengan sati per satu untuk membuat menara. Hanya dapat menumpuk balok di atas, dan jika memindahkan balok dari tengah menara, seluruh menara akan runtuh.
4. Bagikan buku besar
Sistem akan mendistribusikan salinan terbaru dari buku besar pusat ke semua peserta secara otomatis.

Tiga Asas Teknologi Blockchain

Taukah kaliakn kalau bahwa blockchain memiliki tiga asal dalam pelaksanaanya dan sifat-sifatnya. Berikut ini adalah asas yang digunakan:
1. Asas Decentralization (Desentralisasi)
Diketahui bahwa sebelum adanya bitcoins dan bittorrent, telah tercipta terlebih dahulu sebuah layanan yang memiliki sifat terpusat yang memiliki konsep ide yang lebih sederhana. Idenya sendiri memiliki inti, jika kalian memiliki sebuah entitas yang bersifat terpusat, dimana kalian dapat menyimpan semua data yang kalian miliki. Disamping hal itu kalian harus dapat berinteraksi dengan entitas tersebut.
2. Asas Transparency (Transparan)
Asas satu ini menjadi asas yang paling menarik, tetapi sebagian besar orang sering salah paham dalam memahami asas yang satu ini. Sebagian besar orang menilai kalau blockchain memberikan mereka sebuah privasi, lalu sebagian lain menyebutnya dengan memberikan sebuah transparansi. Hal itu dikarenakan identitas seseorang akan secara otomatis disembunyikan oleh blockchain dengan menggunakan cara kriptografi yang berbentuk sangat kompleks. Selain itu, dalam data yang dimuat hanya berupa data alamat public yang orang tersebut punyai. Yang berarti kalau kalian dapat melihat melihat riwayat transaksi yang dilakukan orang tersebut, kalian tetap saja tidak bisa mengetahui identitas asli dari orang tersebut.
3. Asas Immutability (Keabadian atau Kekekalan)
Dalam blockchain kekekalan atau keabadian memiliki arti bahwa apabila sudah ada data yang terinput atau masuk dalam database, maka data tersebut sudah tidak bisa dirusak, dilenyapkan, apalagi untuk dihapus. Adanya asas seperti ini tentunya harus meletakkan perhatian yang ekstra dalam memasukkan data ke blockchain.

Tipe-tipe Jaringan Blockchain

1. Jaringan blockchain publik
Blockchain publik tidak memrlukan izin dan memungkinkan semua orang untuk dapat bergabung. Semua anggota blockchain memiliki hak yang sama untuk memvalidasi, mengedit, dan membaca blockchain. Pada umumnya blockchain publik digunakan untuk bertukar dan menambang mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan lain sebagainya.
2. Jaringan blockchain privat
Satu organisasi mengontrol blockchain privat, yang juga disebut blockchain terkelola. Pihak otoritas dapat menentukan siapa saja yang dapat menjadi anggota dan hak apa saja yang dimiliki dalam jaringan. Blockchain privat hanya terdesentralisasi sebagian karena batasan aksesnya. contoh dari blockchain privat adalah ripple merupakan jaringan pertukaran mata uang digital yang digunakan untuk tujuan bisnis.
3. Jaringan blockchain hibrida
Blockchain hibrida adalah gabungan dari jaringan privat dan publik. Pihak perusahaan dapat mengatur sistem berbasis izin privat bersama dengan sistem publik. Dengan cara itu, perusahaan dapat mengontrol semua akses ke data tertentu yang disimpan di blockchain sekaligus menjaga data publik lainnya. Perusahaan menggunakan kontrak pintar atau smart contract yang memungkinkan anggota publik untuk memeriksa jika transaksi privat telah selesai. Contohnya, blockchain hibrida dapat memberikan akses publik ke mata uang digital sekaligus menjaga mata uang milik bank tetap privat.
4. Jaringan blockchain konsorsium
Sekelompok organisasi bertugas untuk mengatur jaringan blockchain konsorsium. Organisasi yang dipilih sebelumnya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara blockchain dan menentukan hak akses data. Industri yang mememiliki banyak organisasi dengan tujuan bersama dan mendapat manfaat dari tanggung jawab bersama sering kali lebih memilih jaringan blockchain konsorsium. Contohnya, Konsorsium Jaringan Bisnis Pengiriman Global adalah konsorsium blockchain nirlaba yang memiliki tujuan untuk mendigitalkan industri perkapalan dan meningkatkan kolaborasi antara industri maritim.

Kelebihan dari Teknologi Blockchain

Setiap perkembangan teknologi baru tentu mempunyai unsur kelebihannya tersendiri. Begitu juga pada bidang teknologi blockchain. Keunggulan yang bisa didapatkan oleh para penggunanya cukup beragam di antaranya adalah:
1. Menggunkan sistem yang transparan
Teknologi blockchain menyediakan kelebihan berupa keefektifan dalam menyimpan transaksi serta jejak informasinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya keamanan serta ketransparansian dari data yang disimpan. Hal ini terbukti ketika adanya proses transaksi yang berlangsung, akses public bisa dilihat oleh semua pihak tanpa harus melewati proses login terlebih dahulu.
Tidak seperti sistem yang dimiliki oleh perbankan, sistem yang dimiliki oleh blockchain sangatlah berbeda, dengan memanfaatkan semua teknologi yang diterapkan dalam blockchain seluruh informasi, data bahkan dana yang diberikan pengguna tidak akan jatuh ketangan orang lain tanpa sepengetahuan dari pengguna itu sendiri.
2.  Memiliki proteksi keamanan data yang terjamin
Database yang diterapkan di dalam blockchain mempunyai sifat append only maksudnya hanya bisa menambahkan dan tidak bisa atau tidak memberikan akses untuk memperbaiki data tersebut. Dengan demikian akan menyulitkan hacker yang hendak mengheck data yang ada di dalam blockchain.
3. Sistem audit yang jauh lebih baik
Keuntungan yang dimiliki oleh blockchain yang lain adalah para pengguna diberi akses untuk dapat mengetahui semua riwayat serta jejak dari audi aset yang dimiliki oleh pengguna tersebut. Oleh karena itu akan sangat membantu dalam mengurangi resiko penggelapan dana yang sering terjadi di lingkungan pengusaha.
4. Mencegah adanya kemungkinan biaya middleman
Kehadiran blockchain bukan semata-mata akan langsung membantu dalam menghilangkan adanya biaya middleman dalam sekejap. Middleman atau yang sering disebut dengan calo sering menambahkan biaya transaksi sebagai bentuk upah untuk jasa mereka dalam menggantikan peran sesuatu. Keunggulan dari blockchain dimana semua tindakan atau kegiatan dari pencatatan riwayat dan jejak akan menjadi lebih terstruktur, teratur, dan terarah. Hal itu juga menjadi lebih bersifat awet.
5. Efisiensi dan lebih cepat
Proses transaksi mata uang konvensional akan memakan cukup banyak waktu dan mungkin akan ada faktor kesalahan manusia yang terlibat di dalamnya. Tetapi, pada teknologi blockchain, transaksi menjadi lebih efisien, cepat dan tentunya aman karena menggunkan komputer.
 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda