Stakeholder merupakan salah satu istilah yang sering dipakai dalam dunia kerja. Nantinya saat anda bekerja dan terlibat dalam aktivitas perusahaan, anda akan sering mendengar istilah dari stakeholder. Jadi, bagi kamu yang menanyakan apa itu stakeholder? Mari simak penjelasan dibawah.
Stakeholder merupakan setiap individu, kelompok, atau pihak yang mempunyai kepentingan di dalam organisasi (perusahaan) dan hasil dari tindakannya bisa mempengaruhi atau dipengaruhi bisnis. Contoh dari stakeholder adalah karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat umum, serta pemerintah. Sebuah bisnis tidak akan bisa bekerja sendiri. Agar bisnis dapat berkembang dengan baik, maka perusahaan perlu memiliki hubungan dengan para stakeholder supaya tujuan bisnis dapat dicapai sesuai rencana. Contohnya, sebuah perusahaan ingin mengembangkan sebuah proyek/produk baru. Penting bagi perusahaan dalam menentukan siapa stakeholder-nya, baik secara langsung ataupun tidak.Dengan memahami peran stakeholder atau pemangku kepentingan, perusahaan bisa mengidentifikasi tujuan serta harapan terkait proyek yang akan dijalankan. Stakeholder yang terlibat langsung dengan urusan bisnis (internal) seperti owner, pemegang saham, sampai karyawan, memiliki dampak yang cukup besar terkait proyek yang dikerjakan. Keberhasilan sebuah proyek tersebut sangat bergantung pada kerjasama yang dilakukan stakeholder ini. Mulai dari persetujuan pada pemilik dan pemegang saham, hingga pengerjaan dari pihak manajerial serta karyawan. Stakeholder memiliki hubungan langsung (eksternal) dan tetap bisa mempengaruhi bisnis. Contohnya pelanggan bisa mengubah kebiasaan membeli mereka, pemasok bisa mengubah praktik distribusi, dan pemerintah dapat mengubah undang-undang/peraturan. Pada akhirnya, mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal merupakan stakeholder kunci dari keberhasilan bisnis jangka panjang.
Secara umum stakeholder dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal. Mereka mempunyai peran yang berbeda dalam bisnis. Berikut penjelasan mengenai jenis stakeholder serta contohnya:
Stakeholder internal merupakan pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perusahaan, seperti pekerjaan, kepemilikan, maupun investasi. Pemilik perusahaan (owner) Peran pemilik perusahaan adalah sebagai stakeholder utama dari sebuah bisnis tidak bisa dibantah lagi. Mereka umumnya penanam modal utama untuk bisnis serta mereka pun memiliki suara dalam bagaimana perusahaan berjalan. Saran serta keputusan bagi mereka biasanya sangat penting terhadap arah dan kebijakan bisnis yang ingin dijalankan. Pemegang saham Dalam aktivitas bisnis, kepala eksekutif, dewan direksi dan pemegang saham termasuk ke dalam internal stakeholder dari sebuah perusahaan. Biasanya mereka akan menjadi bagian penting yang terkait proyek besar, yang dilakukan perusahaan contohnya seperti pengawasan, pemberi saran, serta pengambilan keputusan. Sehingga dengan kata lain, pihak yang mempunyai pengaruh tinggi selain dari pemilik perusahaan ialah pemegang saham itu sendiri. Karyawan Karyawan juga masuk kedalam kategori stakeholder internal. Yang dimana mereka berinteraksi dengan pelanggan secara langsung, mendapatkan uang untuk menghidupi diri, dan memberikan dukungan untuk operasi bisnis. Karyawan mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan fungsi manajerial, pengawasan maupun fungsi lainnya. Sehingga dari usaha yang telah dilakukan, ia mengharapkan manfaat seperti insentif, pertumbuhan karir dan kepuasan kerja.
Stakeholder eksternal adalah pihal yang secara tidak langsung bekerja sama dalam perusahaan, tetapi mempengaruhi tindakan serta hasil bisnis dari perusahaan. Pelanggan Pelanggan adalah pihak yang membeli produk bisnis. Produk yang didapatkan, membuat mereka tertarik dengan kinerja pada sebuah bisnis. Pelanggan mengharapkan bisnis dapat menyediakan produk dan layanan yang efisien serta mempunyai kualitas yang tinggi. Sehingga memperhatikan kebutuhan dari pelanggan merupakan hal penting dalam upaya keberhasilan bisnis. Suppliers/Vendor Suppliers maupun pemasok adalah pihak yang menjual barang kebutuhan dari sebuah bisnis. Yang mengandalkan penjualan hanya dilakukan untuk mencapai pendapatan. Tanpa adanya pemasok, bisnis tidak akan bisa berproduksi. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan dalam menjaga hubungan dengan para pemasok maupun vendor. Sehingga mereka juga merupakan stakeholder khususnya pada bagian eksternal. Pemerintah Pemerintah juga bisa dianggap sebagai stakeholder dalam bisnis. Karena pemerintah sendiri menghasilkan undang-undang yang bisa mempengaruhi bisnis serta perusahaan. Contohnya saja, tentang pajak dalam penghasilan perusahaan serta dari semua orang yang dipekerjakan. Selain itu juga, pemerintah mendapatkan manfaat dari Produk Domestik Bruto (PDB) keseluruhan yang disumbangkan oleh perusahaan. Masyarakat umum Masyarakat umum juga adalah stakeholder dalam bisnis. Walaupun tidak terlibat secara langsung, tetapi mereka dipengaruhi oleh berbagai hal terkait aktivitas bisnis. Dimulai dari penciptaan lapangan kerja, dalam pembangunan ekonomi, kesehatan, sampai dengan keselamatan. Saat sebuah perusahaan besar masuk atau keluar dari komunitas kecil, ada dampak yang muncul dan signifikan terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di daerah tersebut. Di beberapa industri, memiliki potensi dampak kesehatan juga, karena perusahaan bisa mengubah lingkungan. Dikarenakan hal tersebut membuat perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat umum.
1. Mengarahkan manajemen Para pemangku kepentingan seperti, dewan direksi bisa membantu perusahaan dalam hal mengambil tindakan. Mereka bisa memberikan rekomendasi maupun keputusan tertentu terhadap operasional sebuah departemen seperti layanan, sumber daya manusia maupun penelitian-pengembangan supaya dikelola agar bisa memastikan kesuksesannya. 2. Mendukung Lembaga Keuangan Stakeholder seperti investor utama dapat kapan saja membawa atau mengambil uang mereka dari perusahaan. Sampai keputusan mereka akan bergantung pada kinerja perusahaan khususnya mengenai keuangan. Oleh sebab itu, mereka dapat menekan kinerja perusahaan dan bahkan mengubah strategi bisnis jika perlu dilakukan. 3. Bantuan dalam pengambilan keputusan Stakeholder utama pada pemilik perusahaan atau dewan direksi memiliki kekuatan dalam mengambil keputusan serta mempengaruhi atau dipengaruhi keputusan anggota dewan lainnya mengenai jalannya bisnis. Para pemangku kepentingan ini mempunyai kekuasaan untuk menunjuk manajemen tingkat senior. Oleh sebab itu, mereka ada di berbagai bidang dalam pengambilan keputusan utama. Misalnya pengambilan keputusan mengenai likuidasi serta akuisisi. 4. Menjalankan operasional perusahaan Seperti yang telah anda ketahui, stakeholder seperti manajemen dan karyawan yang memiliki peranan penting dalam menjalankan seluruh rencana bisnis. Setelah disetujui oleh dewan direksi. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap jalannya sebuah proyek bisnis. 5. Tanggung jawab sosial Stakeholder bisa disebut juga berperan sebagai hati nurani dari perusahaan. Mereka bisa membuat perusahaan patuh dengan undang-undang hak asasi manusia dan lingkungan. Mereka juga memantau dan bisa menentang keputusan yang diambil oleh bisnis, jika itu merugikan tujuan jangka panjang perusahaan. Selain dari itu, tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) ini bisa dilakukan kepada para stakeholder lainnya seperti, karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, serta masyarakat dan lingkungan. Itulah penjelasan mengenai apa yang dimaksud dari stakeholder, khususnya pada dunia bisnis.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..