Setiap perusahaan biasanya memiliki dua jenis pengeluaran operasional, yaitu fixed cost dan variable cost. Variable cost adalah biaya yang sangat dipengaruhi oleh bagian produksi atau penjualan. Nilainya berubah dari waktu ke waktu mengikuti kebutuhan perusahaan dan pasar. Sedangkan fixed cost adalah biaya tetap yang nilainya konstan dari waktu ke waktu. Nilainya bisa saja naik dan turun, tapi tidak sefluktuatif variable cost. Perubahan pada nilai biaya tetap biasanya makan waktu yang lama biasanya tahunan. Anda dapat mempelajari secara dalam mengenai fixed cost, mulai dari apa itu fixed cost, contohnya, sampai cara menghitungnya. Simak penjelasannya sampai selesai.
Istikah fixed cost atau biaya tetap, terpacu pada biaya yang tidak berubah dengan naik atau turun jumlah barang serta jasa yang diproduksi atau dijual. Biaya tetap merupakan biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, terlepas dari aktivitas bisnis apa pun. Yang artinya biaya tetap biasanya bersifat tidak langsung, dikarenakan tidak sama dengan produksi barang atau jasa apa pun yang telah diberikan oleh perusahaan. Pasangan dari fixed cost adalah variable cost atau biaya variabel, yang jika digabungkakn untuk keduanya dapat menghasilkan biaya total. Perusahaan pada biasanya memiliki kedua jenis biaya operasional ini. Biaya terkait operasional bisnis bisa dikategorikan menjadi biaya tidak langsung, langsung, serta modal pada laporan laba rugi. Selain itu juga, biaya dapat dicatat sebagai kewajiban dalam waktu jangka pendek atau jangka panjang di neraca. Fixed cost serta variable cost membentuk struktur biaya total yang dikeluarkan perusahaan. Biaya keduanya dianalisis melewati berbagai jenis instrumen analisis struktur biaya. Biasanya juga biaya tetap merupakan faktor dari kunci yang memengaruhi total profitabilitas. Sedangkan fixed cost merupakan biaya yang tidak pernah berubah sepanjang waktu. Biaya tetap umumnya ditetapkan berdasarkan perjanjian kontrak atau jadwal operasional. Ini merupakan biaya dasar yang terlibat dalam pengoperasian bisnis secara komprehensif. Setelah difiksasikan, fixed cost tidak berubah perjanjian pada kontrak maupun jadwal produksi tidak mengalami perubahan. Yang dimana pada laporan laba rugi, biaya tetap ini dialokasikan di bagian biaya tidak langsung yang mengarah ke laba operasi. Penyusutan merupakan salah satu biaya tetap yang biasanya dicatat untuk biaya tidak langsung. Perusahaan juga membuat jadwal biaya penyusutan terhadap investasi aset yang nilainya menurun drastis dari waktu ke waktu. Contohnya, sebuah perusahaan membeli spare-part mesin untuk mengganti dibagian yang harus diganti menggunakan perhitungan penyusutan. Biaya tetap lainnya berupa gaji untuk diberikan kepada karyawan. Setiap biaya tetap yang tercantum dalam laporan laba rugi, dicatat di neraca serta laporan arus kas. Biaya ini pada neraca biasanya dapat berupa kewajiban jangka pendek atau jangka panjang. Setelah itu, setiap uang yang dibayarkan untuk biaya tetap, ditampilkan pada laporan arus kas. Biasanya, kesempatan untuk menurunkan fixed cost bisa menguntungkan dari segi profit perusahaan, yaitu dengan mengurangi biaya serta meningkatkan laba.
Berdasarkan uraian di atas, anda pasti telah mendapatkan gambaran mengenai apa itu fixed cost. Biaya tetap ini dapat berupa biaya penyusutan dan gaji untuk karyawan. Tetapi, biaya tetap bukan hanya berputar pada dua hal itu saja. Masih ada banyak macam pengeluaran perusahaan yang lain, yang bisa digolongkan sebagai biaya tetap. Berikut adalah contoh fixed cost yang dikeluarkan oleh bisnis atau perusahaan pada umumnya: 1. Gaji Karyawan Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, gaji karyawan termasuk sebagai biaya tetap perusahaan. Gaji merupakan jumlah kompensasi yang telah diatur sebelumnya. Biaya ini anda bayarkan kepada karyawan, dan tidak peduli seberapa produktif mereka. 2. Premi Asuransi Untuk menjaga aset perusahaan, apalagi saat bisnismu memiliki alat produksi, tentu asuransi sangat diperlukan. Ini adalah antisipasi terhadap beberapa risiko bisnis yang mungkin akan terjadi, seperti kebakaran dan berbagai peristiwa atau bencana lainnya. Jumlah uang yang anda bayarkan ke perusahaan asuransi adalah fixed cost sebagai ganti polis asuransi. 3. Layanan Berlangganan Yang dimaksud dengan layanan berlangganan ialah biaya bulanan yang dikeluarkan untuk telepon, internet, listrik, gas, air, dan lain sebagainya. Biaya-biaya ini dikeluarkan untuk menunjang operasional sehari-hari pada kantor. Semua itu dikategorikan sebagai fixed cost juga. 4. Pembayaran Tagihan Jika bisnis anda melakukan pinjaman modal kepada bank atau institusi finansial lainnya, tentu saja maka ada angsuran yang akan ditagih secara. Nilai tagihan yang diberikan pada pihak pemberi pinjaman biasanya konstan, sampai pembayaran tagihan tergolong fixed cost. Meski anda menegosiasikan tingkatan bunga untuk pinjaman, biaya bunga juga dianggap biaya tetap. 5. Pajak Properti Tanah serta bagunan yang anda gunakan untuk operasional bisnismu, tentu dikenakan biaya pajak bumi serta bangunan. Ini termasuk sebagai fixed cost. Kamu harus membayar stakeholder setempat jumlah yang tetap berdasarkan taksiran nilai jual objek pajak. 6. Sewa Jika menyewa tempat untuk menjalankan bisnis anda, anda harus membayar biaya sewa secara berkala. Nilai biaya sewa cenderung konstan atau bahkan bisa meningkat. Tetapi biaya yang dikeluarkan untuk sewa tetap dianggap sebagai fixed cost.
Kemudian yang perlu anda ketahui yaitu cara dalam menghitung fixed cost. Ada dua cara sederhana untuk menghitung biaya tetap. Cara pertama, yaitu menggunakan rumus sederhana berikut: Fixed cost = Total biaya produksi – (biaya variabel per unit x jumlah unit yang diproduksi) Dengan cara ini, yang pertama jumlahkan semua biaya produksi. Perhatikan biaya mana yang tetap serta mana yang variabel. Kemudian, ambil total biaya produksi anda dan kurangi dengan biaya variabel pada setiap unit yang dikalikan dengan total jumlah unit produksi. Dengan cara tersebut, anda dapat mengetahui total fixed cost bisnismu. Ada juga cara lain dalam menghitung fixed cost, yaitu hanya dengan menghitung semua biaya tetap lalu menjumlahkannya. Untuk menghitung biaya tetap menggunakan cara kedua, ikuti langkah-langkah berikut! 1. Mencantumkan Semua Biaya Dimulai dari pendaftaran pada setiap biaya bulanan yang telah dikeluarkan bisnis anda. Anda dapat memulai dengan melihat kuitansi, anggaran, serta riwayat transaksi di rekening bank. Biaya yang dibayarkan setiap tahunnya harus dibagi 12 dan diperhitungkan lagi. untuk daftar pada pengeluaran serta biaya pengeluaran itu per bulan. Idealnya dalam bentuk spreadsheet. 2. Pisahkan Biaya Tetap serta Biaya Variabel Setelah mencatat seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bisnismu, buatlah kembali perincian. Rincian tersebut, yakni memisahkan diantara daftar biaya tetap dan biaya variabel. Untuk membedakannya supaya tidak bingung, biaya tetap adalah biaya tidak langsung yang tidak berubah berdasarkan produksi atau penjualan. Sedangkan biaya variabel sangat dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Contohnya yang telah disebutkan sebelumnya, dan juga bisa menjadi sebuah acuan biaya mana saja yang termasuk tetap. 3. Jumlahkan Biaya Tetap Setelah mengurai dan memisahkan daftar biaya tetap serta biaya variabel, langkah selanjutnya ialah menjumlahkannya. Jumlahkan seluruh biaya yang tercantum pada daftar biaya tetap bulanan. Angka yang tertera mewakili total fixed cost bisnis anda secara bulanan. Tetapi kadang juga ada bulan-bulan tertentu yang jumlah biayanya tetap tidak sama. Misalnya saat anda membeli alat serta spare part mesin baru setiap tiga bulan sekali atau enam bulan sekali. Untuk mengetahui nilai rata-rata tersebut, catat pengeluaran rutin selama setahun, kemudian dibagi 12. Jadi anda dapat mengetahui nilai fixed cost per bulan. Demikian pembahasan mengenai fixed cost. Semoga informasi yang dipaparkan di atas ini bermanfaat!
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..