Manajemen pemasaran (marketing management) adalah analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli yang ditargetkan untuk mencapai tujuan organization atau businees. Menurut Kottler dan Keller (2012), manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pasar sasaran dengan menciptakan, menyampaikan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata: manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan businees. Manajemen, di sisi lain, adalah proses perencanaan, organization, pengoperasian, pengarahan, dan pengendalian. Manajemen Pemasaran adalah upaya perencanaan dan pelaksanaan yang terdiri dari pengorganizationan, pengarahan, pengawasan atau pengendalian kegiatan pemasaran dalam suatu organization untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Menurut Sofyan Assauri (2013), manajemen pemasaran menganalisis, merencanakan, dan melaksanakan program yang bertujuan untuk menetapkan, membangun, dan mempertahankan keuntungan dari pertukaran di pasar, sasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dan kegiatan untuk mengendalikan. Philip (2005) juga menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan barang dan jasa, pemikiran, penetapan harga, dan distribusi untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dalam suatu organization. Manajemen Pemasaran mencakup penetapan tujuan dan sasaran pemasaran, membuat rencana pemasaran, mengelola fungsi pemasaran, menerapkan rencana pemasaran, dan mengarahkan program pemasaran. Adanya manajemen pemasaran itu sendiri karena pemasaran brand penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus rancang.
Fungsi manajemen pemasaran meliputi aktivitas menganalisis, yaitu analisis yang dilakukan untuk menemukan pasar dan lingkungan pemasarannya. Hal ini memungkinkan anda untuk menentukan peluang untuk merebut pasar dan besarnya ancaman. Fungsi pemasaran yang terintegrasi dan saling mendukung meliputi: 1. Analisis pasar Tidak semua perusahaan memiliki bagian marketing dan penjualan yang formal, tetapi semua perusahaan perlu memiliki dan menerapkan berbagai elemen penting dalam aktivitas marketing dan penjualannya. Tujuan utamanya adalah untuk menarik konsumen lama dan baru untuk terus menggunakan produk dan peralatan yang ditawarkan, terus menerus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses analisis pasar untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, serta kebutuhan dan keinginan konsumen. Yaitu, analisis peluang dan ancaman, serta analisis perilaku konsumen. 2. Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda, masing-masing kelompok berbagi tentang karakteristik yang sama. Dengan melakukan segmentasi pasar, Anda dapat melakukan aktivitas pemasaran dengan lebih terarah dan menggunakan sumber daya pemasaran Anda secara lebih efektif dan efisien. Segmentasi pasar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Terukur dalam hal ukuran dan cakupan segmen pasar, dan daya beli, dapat diakses untuk memberikan secara efektif, substantif dan layak untuk memberikan layanan yang menguntungkan Dan program, semua dirancang untuk menarik dan memberikan segmentasi pasar, efektif dan efisien. 3. Menetapkan pasar sasaran Menetapkan target pasar berarti menilai keaktifan setiap bagian sebelum memilih satu atau lebih bagian pasar untuk ditawarkan. Kegiatan untuk menentukan pasar, sasarannya meliputi penilaian bagian pasar (ukuran dan pertumbuhan bagian seperti usia nasabah, pendapatan, data jenis kelamin untuk setiap segmen), struktur yang menarik dari perspektif profitabilitas, dan Termasuk tujuan dan sumber daya yang tersedia. 4. Penempatan pasar Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi pesaing yang ada sebelum menentukan penempatannya sendiri. Kotler (1992) menerangkan ada dua pilihan yaitu: a. Berdiri berdampingan dengan salah satu pesaing anda yang ada dan bersaing untuk bagian pasar. Pimpinan dapat melakukan ini jika mereka yakin perusahaan dapat produk yang bagus, memiliki pasar yang besar, dan memiliki banyak sumber daya. b. Mengembangkan produk yang belum pernah di tawarkan pada sebuah pasar. Sebelum membuat keputusan ini, manajemen harus memastikan bahwa produk harus diproduksi secara teknis dengan cepat, bahwa produk unggulan diproduksi secara ekonomis pada tingkat harga yang direncanakan, dan bahwa ada cukup banyak konsumen yang lebih menyukai produk tersebut. 5. Perencanaan pemasaran Kegiatan pemasaran (marketing) yang dilakukan oleh suatu perusahaan perlu dikoordinasikan dan di arahkan untuk mencapai tujuan perusahaan secara luas, terutama dalam bidang pemasaran. Tool koordinasi dan pengarahan pemasaran adalah planning pemasaran. Terlepas dari jenis gaya manajemen yang dimiliki perusahaan anda, dalam melakukan rencana anda harus melaksanakan tiga tahapan sebagai berikut: 1) Menetapkan misi perusahaan 2) Mengenali unit-unit bisnis strategis perusahaan, menganalisis dan mengevaluasi portofolio bisnis yang ada 3) Mengenali arena bisnis baru yang akan dimasuki. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa rencana pemasaran bertujuan untuk menyediakan perusahaan dengan pendekatan yang sistematis dan bersih dengan cara berikut: 1) Menyeimbangkan dan mengkoordinasikan kegiatan pemasaran untuk memastikan tercapainya tujuan dan sasaran. 2) Menggunakan metode bidang pemasaran secara menarik dan optimal. 3) Pengendalian yang sangat cepat, tepat, gagasan atau aktivitas pemasaran dalam organisasi anda dengan cepat, akurat, dan teratur.
1. Menciptakan demand atau permintaan Salah satu tujuan manajemen pemasaran adalah menciptakan permintaan dalam berbagai cara. Menciptakan metode yang relevan untuk menemukan selera konsumen dan preferensi konsumen terhadap barang dan jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Meningkatkan keuntungan Tim pemasaran adalah satu-satunya tim yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Agar puas, anda perlu mendapat untung yang cukup dari penjualan barang dan jasa. Jika perusahaan tidak menguntungkan, perusahaan tidak dapat bertahan. Selain itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan menganekaragaman perusahaan. 3. Menciptakan pelanggan baru Perusahaan dibentuk untuk menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Oleh karena itu, konsumen merupakan sebuah bisnis dari suatu perusahaan. Konsumenlah yang menghasilkan pendapatan perusahaan dan memutuskan apa yang dijual perusahaan. Memperoleh pelanggan baru berarti mengeksplorasi dan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih luas. Menarik pelanggan baru sangat penting jika bisnis anda berhasil dan anda harus mempertahankannya. Oleh karena itu, kita perlu menganalisis dan memahami apa yang diinginkan konsumen. 4. Memuaskan pelanggan Mendapatkan konsumen baru saja tidak cukup. Perusahaan perlu mengembangkan dan menjual produk (produk atau jasa) yang memenuhi harapan konsumen agar dapat menghasilkan kepuasan. Jika konsumen tidak puas, perusahaan tidak akan dapat menghasilkan pendapatan untuk menutupi biaya dan memberikan tingkat pengembalian investasi yang wajar. Konsumen atau pelanggan yang puas melakukan lebih dari sekedar membeli barang dan jasa sesuai dengan kebutuhannya. Mereka juga dapat membuat rekomendasi kepada orang-orang terdekat mereka dan membuat lebih banyak orang mengetahui barang dan jasa yang mereka jual. 5. Mencitrakan produk yang baik di mata publik Membangun citra produk yang baik di masyarakat adalah tujuan lain dari manajemen pemasaran. Jika tim pemasaran menyediakan barang dan jasa berkualitas tinggi dengan harga yang wajar kepada konsumen, tentu akan menciptakan citra yang baik bagi konsumen. Dalam aplikasinya, Grameds dapat membaca buku "Aplikasi Tool Manajemen Pemasaran dalam Proses Pengembangan Produk (BP)" untuk membantu anda lebih memahami hubungan antara citra produk dan manajemen pemasaran.
Tugas utama manajemen pemasaran (marketing management) adalah menjual produk perusahaan sedemikian rupa sehingga mencapai tingkat keuntungan jangka panjang perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Tugas manajemen pemasaran juga tidak terlepas kaitannya dengan permintaan. Oleh karena itu, tugas manajemen pemasaran meliputi tidak hanya mencari dan mengembangkan permintaan produk perusahaan, tetapi juga menentukan jumlah, waktu, dan jenis permintaan sesuai dengan tujuan perusahaan. Secara umum, permintaan barang atau jasa mungkin lebih besar, kurang dari, atau sama dengan jumlah permintaan yang diharapkan dibuat oleh perusahaan. Ada delapan karakteristik permintaan yang mengarah pada tugas pemasaran yang berbeda. Kedelapan permintaan tersebut adalah: 1. Permintaan negatif Permintaan negatif sebenarnya terjadi ketika semua atau sebagian segmen pasar potensial yang tidak menginginkan barang atau jasa, dan sebenarnya mungkin untuk menghindari membayar harga. 2. No demand (tidak ada permintaan) No demand berarti bahwa segmen pasar potensial yang signifikan sama sekali atau sebagian tidak tertarik atau kurang tertarik pada barang atau jasa tertentu. 3. Latent demand (permintaan tersembunyi) Latent demand berarti banyak orang yang merasakan kebutuhan akan barang dan jasa yang belum berproduksi. 4. Faltering demand (permintaan menurun) Faltering demand adalah suatu kondisi di mana permintaan barang atau jasa tertentu cenderung menurun jika usaha perbaikan tidak diikuti. 5. Irregular demand (permintaan yang tidak teratur) Irregular demand adalah adanya pola permintaan sementara yang ditandai dengan fluktuasi musiman. 6. Full demand (permintaan penuh) Full demand adalah ketika jumlah dan waktu permintaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, kami dapat memenuhi semua kebutuhan anda dan tidak ada permintaan yang tidak terpenuhi. 7. Overfull demand (permintaan yang berlebihan) Overfull demand adalah ketika permintaan yang ada untuk barang atau jasa tertentu melebihi keinginan perusahaan untuk memenuhinya. 8. Unwholesome demand (permintaan tidak sehat) Unwholesome demand adalah suasana di mana permintaan tersebut dianggap melanggar atau di luar batas dan tidak boleh diberikan atau mengandung unsur yang tidak diinginkan. Basu Swasta memberikan pandangan juga bahwa tugas pokok manajemen pemasaran sebagai berikut: - Mengembangkan konsep yang ditujukan untuk memuaskan dan melayani konsumen yang belum terpenuhi. - Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen. - Membuat rancangan produk. - Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk tersebut. - Mengembangkan pembungkusan dan merek. - Menetapkan harga untuk mendapatkan return on investment yang layak. - Mengatur jalannya distribusi. - Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan berbagai media. - Memperhatikan kepuasan konsumen. - Evaluasi dan terus mengembangkan rencana pemasaran yang didasarkan pada hasil. Konsep manajemen pemasaran juga telah berkembang, awalnya membantu memonopoli departemen pemasaran, tetapi sekarang menjadi kegiatan semua departemen dalam perusahaan.
Kottler (1997) menerangkan lima konsep alternatif dalam manajemen pemasaran, yaitu: 1. Konsep produksi Konsep produksinya adalah konsumen dan pelanggan lebih menyukai produk yang tersedia dan harga yang terjangkau, dan manajemen harus berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi dan penjualan. Konsep ini adalah filosofi penjualan tertua. 2. Konsep produk Konsep bahwa konsumen lebih menyukai produk dengan kualitas terbaik dan cara paling inovatif yang dibutuhkan perusahaan untuk mencurahkan energi mereka untuk terus meningkatkan produk mereka. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan ini bahwa konsumen tidak cukup membeli produk perusahaan kecuali perusahaan melakukan penjualan dan promosi besar-besaran. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran ini bahwa pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada pengidentifikasian kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pencapaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing. Konsep pemasaran diperkenalkan karena penjualan mulai menurun, pertumbuhan produk melambat, perilaku pembeli yang berubah, persaingan semakin ketat, dan biaya penjualan meningkat. 5. Konsep pemasaran berwawasan sosial Konsep pemasaran yang berwawasan sosial adalah bagaimana bisnis mengidentifikasi kebutuhan, keinginan dan minat pasar dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat, memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing mereka.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..