Dalam dunia bisnis, kita akan mengenal beberapa macam jenis perusahaan yang berbeda. Terdapat tiga jenis perusahaan yang berbeda diantaranya perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur. Ketiga perusahaan ini sama-sama membutuhkan laporan keuangan dalam menjalankan suatu bisnis. Dalam praktik akuntansi masing-masing perusahaan keuangan indonesia mempunyai cara tersendiri dalam mengakomodir segala pengelolaan keuangan yang dapat dilakukan disemua perusahaan keuangan indonesia. Selain itu, perbedaan dilihat dari struktur bisnis dan sistem yang berlaku pada setiap perusahaan keuangan indonesia yang dapat mempengaruhi akuntansi dari segi pencatatan keuangannya.
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha sebagai layanan penyedia jasa untuk memenuhi keinginan dari konsumen yang memiliki nilai atau manfaat intangible. Produk dari perusahaan ini terlihat dengan hasil jasa yang dilakukan sehingga tidak memiliki persediaan untuk dipasarkan. Menurut Budi Grautama Siregar menjelaskan bahwa perusahaan jasa merupakan suatu perusahaan yang kegiatan utamanya memperjual belikan jasa, atau dapat dikatakan bahwa dalam perusahaan jasa yang menjadi fokus adalah service. Contoh: perusahaan pembuatan jasa web, foto studio, usaha persewaan mobil dan masih banyak lagi.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang yang usaha utamanya membeli dan menjual kembali barang kepada pihak lain. Selain itu, perusahaan ini tidak melakukan proses produksi (mengolah bahan baku menjadi poduk jadi) sehingga dapat memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan yang sudah jadi untuk dijual kembali dengan tujuan mendapatkan laba dan tidak ada nilai tambah. Contoh: PT Carrefour Indonesia pemilik ritel Carrefour, PT Indomarco Prismatama pemilik minimarket Indomaret dan masih banyak lagi.
c. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Pada perusahaan ini cara produksinya yaitu produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan jadi dan kemudian diolah sedemikian rupa menjadi produk dan siap dijual ke konsumen dengan memiliki nilai jual lebih tinggi dari bahan baku. Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang melakukan kegiatan manufaktur yang dapat mengoperasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual yang tinggi. Contoh: Tekstil dan Garmen, Otomotif dan masih banyak lagi.
1. Menunjukkan kinerja perusahaan Laporan keuangan mampu menunjukkan kinerja pada perusahaan dengan mengetahui berapa jumlah laba maupun rugi yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu, dengan adanya laporan keuangan bisa mengetahui kemana saja dana dihabiskan dan utang yang ditanggung pihak perusahaan. 2. Evaluasi bisnis Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar evaluasi bisnis. Baik dari pihak internal itu sendiri maupun eksternal seperti pihak perpajakan maupun investor. 3. Dasar pertimbangan dan pertanggungjawaban Dengan adanya laporan keuangan dapat berguna tidak hanya bagi pihak internal saja, tetapi bagi pihak eksternal seperti pemodal sangat berguna. Karena dengan adanya laporan keuangan bagi pihak eksternal dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi calon pemberi modal yang ingin menanam dana. Selain itu, dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban bagi pihak eksternal atau pihak pemberi modal untuk melihat kondisi usaha dari modal yang ditanamkan. 4. Sebagai dasar perencanaan keuangan perusahaan Laporan keuangan digunakan juga sebagai dasar perencanaan keuangan perusahaan di masa yang akan datang, karena dengan adanya laporan keuangan tersebut perusahaan dapat memutuskan apakah perlu melakukan ekspansi di masa yang akan datang. Maka dari itu perencanaan keuangan perusahaan sangat diperlukan dan harus menggunakan laporan keuangan agar menjadi lebih teratur. 5. Menunjukkan kredibilitas usaha Laporan keuangan yang jelas dan transparansi menjadi bukti bahwa usaha yang dijalankan memang kredibel. Sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan dari calon pemberi modal yang ingin menamkan modal untuk usaha yang dilakukan.
1. Laporan laba rugi 2. Laporan perubahan modal 3. Neraca 4. Laporan arus kas
Laporan keuangan pada perusahaan jasa berbeda dengan perusahan manufaktur akan tetapi mempunyai kemiripan dengan perusahaan dagang. Yang sedikit membedakan dengan perusahaan dagang adalah pada laporan Neraca yang dimana, laporan Neraca pada perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang dagang, karena bentuk dari produknya adalah berupa layanan sehingga tidak memiliki wujud seperti produk dari perusahaan dagang ataupun manufaktur. Selain itu, pada pembuatan laporan keuangan tidak terdapat akun persediaan pada laporan Neraca, akun pembelian dimasukkan dalam peralatan/perlengkapan, tidak memiliki Harga Pokok Penjualan (HPP), dan tidak ada Akuntansi Biaya.
Perusahaan dagang tidak memiliki persediaan yang rumit seperti perusahaan manufaktur. Laporan keuangan pada perusahaan ini mencantumkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang proses menghitungnya hanya membutuhkan laporan stock opname dari persediaan barang yang sudah dimiliki, pada persediaan memiliki barang dagang, terdapat pembelian, dan tidak ada akuntansi biaya. Selain itu, perusahaan dagang tidak mengenal persediaan bahan baku maupun barang dalam proses dikarenakan produk dalam perusahaan dagang siap dijual tanpa harus melewati proses pengolahan atau merubah produk tersebut.
Perusahaan manufaktur memiliki laporan keuangan yang kompleks dibandingkan dengan perusahaan jasa maupun dagang. Perusahaan manufaktur memiliki Harga Pokok Penjualan (HPP) yang melibatkan beberapa persediaan yaitu bahan baku, persediaan dalam proses hingga persediaan barang jadi, sehingga persediaan dalam perusahaan ini lebih kompleks, terdapat pembelian, dan terdapat akuntansi biaya dalam penyusunan laporan keuangan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..