+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Technopreneurship? Ketahui Pengertian Dan Manfaatnya

31 August, 2022   |   baguswap

Apa Itu Technopreneurship? Ketahui Pengertian Dan Manfaatnya

 

Dalam dunia kewirausahaan, istilah technopreneurship sudah tidak asing lagi karena cukup lekat dengan entrepreneurship. Sesuai dengan namanya, techno-preneurship merupakan kegiatan bisnis  berbasis  teknologi. Bisnis ini semakin memperluas peluang  baru dengan memanfaatkan kehadiran teknologi. Technopreneurship adalah lini bisnis kolaboratif antara penggunaan teknologi informasi dan bisnis tradisional, dan menjadi semakin menarik akhir-akhir ini karena dapat memberikan solusi dan alternatif untuk  produk dan layanan yang kita gunakan sehari-hari.
 
Indonesia sendiri memiliki banyak technopreneur yang bisa menjadi inspirasi. Misalnya William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, Ahmad Zaki, pendiri Bukalapak, atau Nadim Makarim, pendiri Gojek yang kini menjabat Menteri Kabinet Kepresidenan Jokowi.

 

Apa Itu Technopreneurship?

Technopreneurship merupakan gabungan dari istilah technology dan entrepreneurship yang diartikan sebagai usaha atau bisnis  yang berbasis teknologi, sehingga membutuhkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi serta keahlian bisnis dan kewirausahaan. Orang-orang yang menggeluti dalam bidang bisnis ini disebut Technopreneur. Technopreneur biasanya tersebar luas di kalangan anak muda dengan ide-ide inovatif untuk menciptakan area bisnis baru. Oleh karena itu, ciri umum dari techno-preneurship adalah transformasi dan integrasi teknologi ke dalam hampir setiap kegiatan operasional bisnis dan usaha.
 
Amerika Serikat adalah negara yang memiliki pengaruh besar pada Technopreneur. Banyak raksasa telah didirikan di Negeri Paman Sam, termasuk Apple, Google, Microsoft, Amazon, Facebook, eBay, dan  banyak  perusahaan berbasis teknologi lainnya. Di bidang technopreneur, kunci sukses adalah inovasi, bukan penemuan. Itu berarti  menggunakan alat yang  ada untuk menemukan solusi dari masalah yang terjadi untuk melayani dunia.
 
 

Tujuan Technopreneurship

Technopreneurship tidak hanya bertujuan untuk bisnis saja, melainkan memiliki tujuan dan manfaat lain, sebagai berikut.
 
1. Menciptakan lapangan kerja
Dengan munculnya berbagai technopreneurship, semakin banyak  pekerjaan yang diciptakan. Technopreneurship membutuhkan banyak tenaga manusia untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu, technopreneurship secara tidak langsung  berkontribusi dalam mengurangi  pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru.
 
2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal
Technopreneurship dapat menyelesaikan semua masalah yang ada di sekitar kita. Misalnya, berbagai startup ojek dan taksi online yang memecahkan masalah dalam pencarian transportasi umum. Teknik mereka membuatnya lebih mudah untuk memanggil transportasi umum sebagai transportasi sehari-hari. Technopreneurship  tidak diragukan lagi  menyerap banyak talenta yang telah bermitra dengan mereka, memberi mereka peluang kualitas hidup yang lebih baik.
 
3. Peningkatan ekonomi
Technopreneurship dapat berkembang begitu cepat sehingga dapat menarik investor asing dan memberikan suntikan dana untuk memberikan dukungan bisnis yang modern dan bermanfaat. Dengan demikian, perusahaan berbasis teknologi ini akan menjadi salah satu penopang perekonomian negara.
 
4. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi menjadi  hal yang biasa dalam technopreneurship. Setiap perusahaan harus bersaing untuk menciptakan inovasi  yang mudah, efisien, dan berguna setiap hari bagi penggunanya.
 
5. Diversifikasi dan desentralisasi bisnis
Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir sebagai basis bisnis yang diciptakan oleh para technopreneur, maka dapat menawarkan peluang kepada orang-orang terlepas dari jarak. Sekarang remote-work atau kerja jarak jauh bukan lagi asing, bahkan lebih terfasilitasi.
 
6. Mendorong berkembangnya UMKM
Dengan adanya technopreneurship, UMKM (Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah)  sangat bermanfaat karena kemudahan untuk menjual produk yang dihasilkannya. Selain itu, technopreneurship besar  mulai mengundang UMKM sebagai mitra. Dengan demikian, UMKM memiliki peluang untuk berkembang dan meningkatkan kualitas hidupnya.
 
 

Perbedaan Entrepreneur dan Technopreneur

Secara garis besar, technopreneurship sebenarnya adalah bagian dari entrepreneurship. Namun, pada kenyataannya, para technopreneurs menggunakan teknologi sebagai inti utama bisnis mereka. Pengusaha, di sisi lain, entrepreneur lebih menekankan pada transaksi tradisional dalam bentuk barang dan jasa. Selain itu, tingkat persaingan dapat membuat perbedaan antara pengusaha dan technopreneurship. Hal ini terjadi karena technopreneurship biasanya  menawarkan ide dan alternatif baru  dari produk tradisional yang masih kalah bersaing di pasaran.
 
 

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi Technopreneur

Berikut adalah beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi technopreneur.
 
1. Memiliki pengetahuan yang baik tentang teknologi
Anda perlu menyadari bahwa teknologi yang Anda gunakan semakin berkembang. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan teknologi yang baik  agar perusahaan dapat beradaptasi dan mengembangkan teknologi baru yang lebih canggih.
 
2. Dapat bekerja sama dengan tim
Kerja tim adalah  yang terpenting dalam perusahaan. Anda pasti akan membutuhkan bantuan, keahlian dan ide dari berbagai sumber, dan Anda tidak akan bisa menjalankan bisnis Anda sendiri. Oleh karena itu, baik itu tim kecil atau tim besar, Anda harus dapat bekerja dengan baik dalam tim.
 
3. Memiliki kemampuan problem solving yang baik
Sebagai technopreneur yang baru memulai, Anda mungkin  menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan pemecahan masalah. Penyelesaian masalah biasanya mengarah ke beberapa solusi, dan Anda harus memilih solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi.
 
 

Keuntungan menjadi Technopreneur

 
1. Tidak membutuhkan modal besar
Dalam dunia technopreneur, aset paling berharga adalah ide. Ide tersebut kemudian diimplementasikan dengan  membuat minimum viable product (MVP) sebagai uji pasar. Keseluruhan proses ini biasanya dimulai pada tahapan start up, sehingga dapat dijalankan dengan modal kecil. Anda perlu menemukan tim yang terdiri dari salah satu pendiri, CFO, CTO, dan pengembangan bisnis yang bersedia membayar dalam bentuk saham.
 
2. Tidak perlu kantor besar
Bisnis berbasis teknologi umumnya bisa dijalankan dimana saja dengan laptop/PC dan koneksi internet. Tim pendukung juga dapat mengatur untuk bekerja di rumah mereka sendiri, menghemat  sewa gedung untuk operasi bisnis pada tahap awal pengembangan bisnis.
 
3. Berpotensi mendapatkan valuasi besar
Meski trending dalam beberapa dekade terakhir, banyak startup teknologi yang sudah  sukses dalam hal evaluasi. Bahkan, perusahaan teknologi seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka  berhasil mengungguli perusahaan tradisional yang sudah berdiri puluhan tahun.
 
4. Bisa dimulai dari rumah
Perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, Google, dan Amazon awalnya hanya dimulai di garasi rumah mereka? Technopreneurship adalah soal prinsip dan inovasi. Jadi perusahaan teknologi pada awalnya sangat sederhana. Yang Anda butuhkan hanyalah Produk Prototipe Praktis (MVP).
 
 

Penutup

Technopreneurship terdiri dari dua kata yaitu technology dan entrepreneurship, dan dapat diartikan sebagai bisnis berbasis teknologi. Selain tujuan utama technopreneurship dalam business, ada tujuan lain untuk mendukung perekonomian negara, menciptakan lapangan kerja baru, memfasilitasi perkembangan teknologi dan mendukung kemajuan UMKM. Di Indonesia sendiri, banyak technopreneurship telah berkembang, dari usaha kecil seperti software house hingga perusahaan besar seperti Tokopedia dan Gojek. Untuk menjadi seorang technopreneurship, Anda memerlukan beberapa keterampilan, antara lain berkolaborasi dalam  tim kecil atau besar, memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik, dan mampu mengambil keputusan yang  baik dengan menggunakan teknologi yang ada.
 
 
 ___
 

IDMETAFORA adalah Perusahaan Solusi IT, bisnis utama kami adalah Pengembangan ERP.
Kami juga mendukung klien kami dalam pengembangan Internet of Things, Desain & Pengembangan Web.
Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723.
Jl. Damai, Sleman, Yogyakarta.
PT Metafora Indonesia Teknologi

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda