+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Maintenance? Berikut Tujuan dan Fungsinya

31 August, 2022   |   baguswap

Apa Itu Maintenance? Berikut Tujuan dan Fungsinya

Salah satu aspek yang tak terhindarkan dalam menjalankan bisnis adalah pemeliharaan aset, peralatan, dan aset secara teratur. Ini dapat disebut sebagai maintenance. Guna dari maintenance adalah untuk memelihara seluruh asset yang dari waktu ke waktu pasti akan menurun performanya. Oleh karena itu melakukan maintenance sangat penting bagi perusahaan dengan sektor-sektor industry teknologi, permesinan, dan lain-lain.
 

Mengenal Maintenance

 
Pemeliharaan atau maintenance adalah untuk dapat diartikan sebagai suatu aktivitas terkait pengujian, penyesuaian, pengukuran, penggantian, dan perbaikan untuk mempertahankan fungsionalitas sesuai dengan yang seharusnya. Maintenance juga bisa disebut sebagai semua tindakan dengan kondisi yang baik diambil untuk dapat mempertahankan asset-asset kebutuhan perusahaan dan mengembalikannya pada keadaan terbaik dari segi fungsi. Selain itu, pemeliharaan atau maintenance ini dapat didefinisikan pula sebagai tindakan suplai dan memperbaiki suatu asset, untuk meningkatkan berkaitan dengan menjaga sesuatu dalam kondisi kekuatan sesuai fungsi dari asset tersebut.
 
Sederhananya, pemeliharaan atau maintenance adalah untuk suatu pekerjaan rutin yang dilakukan berulang dengan tujuan Maintenance untuk meningkatkan berkaitan dengan menjaga sesuatu dalam kondisi fasilitas serta asset-asset perusahaan seperti, bangunan, mesin, sistem, struktur, serta property lainnya dalam kondisi yang baik sedemikian rupa agar dapat digunakan secara berkala, pada fungsionalitas yang telah dirancang sesuai dengan tujuan Maintenance.
 
 

Fungsi dan Tujuan Aktivitas Maintenance

 
Pemeliharaan teknis atau maintenance juga dikenal sebagai pemeliharaan teknis, mengacu pada serangkaian proses dan praktik yang bertujuan untuk memastikan kondisi yang baik pengoperasian mesin, peralatan, dan jenis jenisnya aset lain yang umum digunakan dalam kehidupan bisnis secara berkala dan efisien.
 
Dengan menerapkan aktivitas pemeliharaan secara teratur akan mendukung keberhasilan kinerja dan umur asset, mesin, fasilitas yang digunkan dalam proses bisnis. Berikut adalah penjelasan fungsi dan tujuan Maintenance yaitu:
 
  • Memperpanjang umur asset. Tujuan Maintenance yang lain dari pemeliharaan adalah untuk mengoptimalkan masa pakai aset.Dengan melakukan pemeriksaan serta pembersihan secara berkala, kinerja dari asset akan meningkat, serta dapat menghemat biaya untuk mendapatkan kondisi yang baik perbaikan atau servis perbaikan atau pergantian kerusakan yang tidak terduga.
 
  • Memaksimalkan Performa asset. Asset bisnis yang dijaga dan dikelola dengan baik memiliki akan berfungsi dengan baik. Tentunya akan berdampak positif bagi dunia bisnis, terutama dalam hal efisiensi.
 
 
  • Mencegah berhentinya proses bisnis. Semua perusahaan ingin menghindari situasi di mana aset mereka mengalami kerusakan yang tidak terduga. Mengalami Kerusakan asset dapat mengganggu proses operasional, mengakibatkan kerugian finansial dan keterlambatan produksi. Salah satu tujuan Maintenance untuk memelihara dalam hal ini adalah untuk menghindari hal ini dan memungkinkan operasi berjalan dengan lancar.
 
  • Memangkas biaya perbaikan. Asset yang digunakan oleh suatu perusahaan memiliki nilai harga yang tinggi, sehingga penting untuk dijaga. Mengalami Kerusakan mesin atau peralatan dan aset lainnya akan sangat merugikan perusahaan. Bukan hanya membutuhkan biaya yang besar, tetapi juga mengurangi produktivitas dari perusahaan tersebut.
 
 

Jenis-Jenis Maintenance

Setiap perusahaan memiliki metode maintenance masing-masing, tergantung bentuk asset, atau pun mempertimbangkan biaya dan kesulitan untuk memelihara. Berikut jenis-jenisnya maintenance umum yang digunakan oleh perusahaan:
 

Scheduled Maintenance

Scheduled maintenance atau pemeliharaan terencara adalah program terencana yang dilakukan oleh orang yang berkompeten untuk memastikan bahwa fasilitas berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan pemeliharaan ini sangat efektif untuk mencegah mengalami kerusakan yang tidak terduga. Contoh sederhananya, saat membeli mesin atau peralatan, penjual memberi tahu perusahaan kapan harus memperbaikinya. Jika pemeliharaan tidak dilakukan tepat waktu, maka kemungkinan besar dapat mengurangi efisiensi atau kinerjanya.
 

Predictive Maintenance

Predictive maintenance adalah untuk metode perawatan yang menggunakan alat bantu untuk mengganti suku cadang berdasarkan perawatan Predictive maintenance. Jenis jenisnya perawatan ini berfokus pada teknik yang digunakan untuk mendapatkan menentukan jadwal perawatan yang tepat. Tujuan utama dari jenis ini adalah untuk mendapatkan memprediksi kapan suatu mesin atau peralatan akan gagal dengan berbagai metode pengujian. Memungkinkan Anda merencanakan proses perawatan yang benar tanpa mempengaruhi proses manufaktur dan menghindari kerusakan mesin.
 

Corrective Maintenance

Corrective maintenance bertujuan untuk meningkatkan ketahanan aset perusahaan. Selain peralatan, metode ini juga menargetkan suku cadang yang berumur pendek untuk mengurangi frekuensi untuk mengalami kerusakan mesin dan waktu perbaikan pada Corrective Maintenance.
 

Breakdown Maintenance

Breakdown maintenance adalah untuk metode yang tidak melibatkan pmeriksaan atau penggantian suku cadang asset, melainkan perbaikan atau penggantian peralatan yang rusak. Breakdown maintenance Umumnya penerapan metode ini berlaku untuk mendapatkan mesin atau peralatan dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut meliputi peralatan yang bersifat opsional, sehingga mengalami kerusakan mesin tidak mempengaruhi proses manufaktur dan biaya perbaikan atau penggantian suku cadang relatif rendah. Selain itu, kerusakannya minimal dan dapat diperbaiki dengan mudah dan cepat.
 

Preventive Maintenance

Pemeliharaan preventive maintenance dilakukan untuk mencegah kerusakan mesin aset perusahaan dengan  mengganti suku cadang secara berkala sesuai waktu pemakaian. Selain itu, dilakukan perawatan ringan dan pemeriksaan untuk menentukan status terkini dari setiap aset yang digunakan. Contoh perawatan termasuk pemeriksaan rutin, pembersihan, pelumasan, perbautan, dan perbaikan kecil pada mesin atau sistem.

Reliability-Centered Maintenance (RCM)

RCM merupakan salah satu bentuk pemeliharaan proaktif yang lebih khusus dengan penekanan pada proaktif. Mirip dengan strategi pemeliharaan preventive maintenance, RCM bertujuan untuk menghindari rintangan dengan menganalisis tindakan terbaik. RCM mengembangkan strategi perawatan yang dipesan lebih dahulu berdasarkan apa yang terbaik untuk mendapatkan perangkat khusus Anda. RCM mempertimbangkan pentingnya aset, serta kemungkinan penyebab kegagalan dan tindakan korektif yang tepat. Akibatnya, Anda dapat menetapkan strategi pemeliharaan yang berbeda untuk meningkatkan perangkat di fasilitas yang sama.
 
Pemeliharaan ini memungkinkan Anda untuk mengalokasikan sumber daya secara berkala lebih efisien sesuai kebutuhan. Untuk melaksanakan pemeliharaan RCM, Anda memerlukan lebih banyak informasi tentang aset Anda daripada pemeliharaan preventive maintenance atau reactive. Cara cerdas untuk mendapatkan dan menganalisis data secara teratur tentang peralatan Anda adalah dengan menggunakan perangkat lunak sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi "CMMS". Anda dapat menggunakan CMMS untuk meningkatkan melacak jenis jenisnya perangkat yang Anda layani.
 

Reactive Maintenance

Sesuai dengan namanya, pemeliharaan reaktif menangani tugas yang terjadi setelah perangkat gagal. Keuntungan dari terapi reaktif adalah bahwa biaya awal secara teratur lebih rendah. Perawatan hanya dilakukan jika mesin sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Kerugian dari pemeliharaan reaktif lebih besar daripada manfaat jangka pendeknya. Biaya untuk memelihara tinggi karena potensi kerusakan mesin akibat kegagalan mendadak dapat bersifat permanen.
 
Kegagalan ini biasanya menyebabkan kerugian produksi dan, dalam kasus yang lebih serius, menyebabkan kerusakan mesin asset atau peralatan yang fatal. Pemeliharaan reaktif hanya disarankan untuk meningkatkan pengupayan terakhir saja apabila asset tersebut adalah asset kunci bagi perusahaan.
 

Alur Maintenance

Pada dasarnya, proses atau pun alur pemeliharan berbeda-beda, kembali lagi dengan jenis apa pemeliharaan tersebut dilakukan. Namun demikian, ada beberapa alur pemeliharaan yang umum, sebagai berikut ini:
 
  • - untuk mengetahui minor deffect. Pada tahap ini, hanya pekerja pemeliharaan industri yang berpengalaman yang dapat mendeteksi kegagalan alat. 
 
  • - Tim pemeliharaan industri harus mengambil tindakan yang tepat pada tahap ini untuk mengetahui kegagalan mesin atau sistem.
 
  • - Lalu, tim pemeliharaan harus menentukan jenis jenisnya metode maintenance yang tepat untuk mengetahui kondisi yang baik dilakukan.
 
  • - Kemudian di tahap akhir, jika alat sudah diperbaiki namun kondisi yang baik, alat tidak menunjkan fungsional yang semestinya, maka perlu dilakukan perbaikan tingkat lanjut lagi.
 

Kesimpulan

Pemeliharaan terencana dilakukan dengan menggunakan tinjauan ke depan, pengendalian, dan pencatatan sesuai dengan rencana yang diberikan. Jenis perawatan tidak bisa sama untuk mengetahui semua perangkat. Ini tergantung pada metode, biaya, dan tingkat kritis yang diperlukan untuk alat atau mesin.


 ___
 
IDMETAFORA adalah Perusahaan Solusi IT, bisnis utama kami adalah Pengembangan ERP.
Kami juga mendukung klien kami dalam pengembangan Internet of Things, Desain & Pengembangan Web.
Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723.
Jl. Damai, Sleman, Yogyakarta.
PT Metafora Indonesia Teknologi
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda