+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian Metode Waterfall

31 August, 2022   |   Oriza

Pengertian Metode Waterfall

Metode waterfall Tentunya agar dapat berfungsi secara ilmiah, diperlukan metodologi dan metode penelitian. Salah satunya adalah metode air terjun. Metode waterfall atau  air terjun adalah salah satu siklus hidup klasik dalam pengembangan perangkat lunak.

 

Pengertian Waterfall

Waterfall adalah sejenis model pengembangan aplikasi yang termasuk  dalam siklus hidup klasik, yang bergantung pada fase  berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya bisa seperti air terjun dimana setiap tahapan berjalan dari atas  ke bawah.  Penggunaan metode atau model Waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Herbert D. Bennington pada Symposium on Advanced Programming Methods for Digital Computers pada tanggal 29 Juni 1956. Dalam presentasi tersebut, saya menjelaskan  pengembangan perangkat lunak  SAGE (semi-automatic ground environment).

 

Tahapan Waterfall

Dari uraian di atas, sebenarnya kita sudah memahami tahapan metode pengembangan perangkat lunak ini. Agar lebih jelas, berikut penjelasannya.

 

1. Reqruitment

Pada tahap ini, pengembang perlu mengetahui semua informasi yang terkait dengan kebutuhan perangkat lunak, seperti: Penggunaan perangkat lunak yang diinginkan oleh pengguna dan pembatasan perangkat lunak. Informasi ini biasanya diperoleh dari wawancara, survei, atau diskusi. Informasi tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan data yang lengkap tentang kebutuhan pengguna terhadap perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

 

2. Design

Yang selanjutnya adalah desain. Perancangan dilakukan sebelum proses coding dimulai. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang perlu Anda lakukan dan seperti apa sistem Anda nantinya. Ini juga mendefinisikan arsitektur sistem yang dibangun secara keseluruhan untuk membantu menentukan persyaratan perangkat keras dan sistem.
 

3. Implementation

Proses penulisan kode ada pada tahap ini. Pengembangan perangkat lunak dibagi menjadi modul-modul yang lebih kecil yangakan disatukan pada langkah berikutnya. Pada fase ini, modul yang dibuat juga diperiksa untuk menentukan apakah modul tersebut melakukan fungsi yang dimaksudkan.
 

4. Intregation & testing

Pada tahap keempat ini, modul yang telah dibuat sebelumnya digabungkan. Kemudian pengujian dijalankan untuk menentukan apakah perangkat lunak sesuai dengan desain yang diinginkan dan apakah masih bermasalah.
 

5. Operation maintance

Operasi dan pemeliharaan adalah tahap akhir dari metode pengembangan air terjun. Perangkat lunak yang telah selesai sekarang dijalankan atau dimanipulasi oleh pengguna.
 

 

Kelebihan Metode Waterfall

 
Berikut dibawah ini adalah kelebihan dari metode waterfall
 

1. Workflow Yang Jelas

Menggunakan model SDLC jenis ini memberikan rangkaian alur kerja sistem yang jelas dan skalabel. Setiap tim memiliki tugas dan tanggung jawab yang spesifik sesuai dengan bidang keahliannya. Dan Anda dapat bekerja sesuai dengan jadwal yang diberikan.
 

2. Hasil dokumen yang baik

Waterfall adalah pendekatan yang sangat sistematis di mana semua informasi dicatat dengan baik dan didistribusikan dengan cepat dan akurat kepada setiap anggota tim. Dokumen memudahkan setiap tim untuk bekerja dan mengikuti semua instruksi dalam dokumen.
 

3. Dapat mengehmat biaya

Tentu saja, keuntungan berikutnya adalah sumber daya dan biaya yang ditanggung olehperusahaan dengan menggunakan model ini. Dalam hal ini, pelanggan tidak dapat mengganggu pekerjaan tim pengembangan aplikasi. Sehingga biayanya murah. Berbeda dengan metode agile, pelanggan dapat memberikan masukan dan umpan balik kepada tim pengembang tentang perubahan atau penambahan beberapa fitur. Oleh karena itu, perusahaan menghabiskan lebih dari air terjun.
 

4. Digunakan Unutuk Pengembangan Software  Berskala Besar

Metode ini dinilai sangat cocok untuk melakukan pengembangan aplikasi skala besar yang membutuhkan banyak orang dan alur kerja yang kompleks. Namun, model ini juga dapat digunakan untuk proyekkecil dan menengah. Tentunya akan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing proyek.
 
 

Kelemahan Dari Metode Waterfall

 

1. Membutuhkan tim yang solid

Tentunya, penggunaan model SDLC ini membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada. Semua tim perlu bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik. Jika sebuah tim tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, hal ini akan berdampak signifikan pada proses kerja timlain.
 
 

2. Masih Kurangnya Fleksibilitas

Semua tim harus bekerja sesuai dengan instruksi dan instruksi yang telah ditetapkan pada awalnya. Oleh karena itu, Anda tidak dapat memberikan umpan balik atau feedback kepada tim pengembangan. Pelanggan hanya dapat berkontribusi pada tahap awal desain sistem perangkat lunak.
 

3. Tidak Dapat Melihat Gambaran Sistem Dengan Jelas

Pada model waterfall, pelanggan tidak memiliki gambaran yang jelas tentang sistem. Ini masih dalam pengembangan, tetapi berbeda dengan model tangkas yang mudah dibaca.

 

4. Membutuhkan Waktu Yang Lama

Proses menggunakan air terjun sangat memakan waktu yang lama dibandingkan degan model SDLC atau yang lainnya. waktu yang dibutuhkan meningkat saat fase pemrosesan aplikasi dijalankan satu demi satu. misalnya jika tim design tidak melihat tampilan design aplikasi, tim pengembangan tidak akan dapat menyelesaikan proses pengkodean.
 

IDMETFORA adalah Perusahaan Solusi IT, bisnis utama kami adalah Pengembangan ERP.Kami juga mendukung klien kami dalam pengembangan Internet of Things, Desain & Pengembangan Web.

Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723.
Jl. Damai, Sleman, Yogyakarta.
PT Metafora Indonesia Teknologi

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda