+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Notasi Algoritma dan Penjelasannya

31 August, 2022   |   Administrator

Notasi Algoritma dan Penjelasannya

Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel sebelumnya algoritma adalah perintah atau aturan yang terstruktur dan logis yang dapat dimengerti oleh komputer sehingga dapat menjalankan pekerjaan sesuai perintah. Untuk bisa dimengerti oleh komputer maka notasi algoritma sangat diperlukan.

Karakteristik Algoritma

Sebelum kita membahas tentang notasi algoritma sebaiknya kita harus mengetahui tentang beberapa karakteristik dari algoritma.
1. Well Ordered (Teratur)
Yang dimaksud well ordered adalah  langkah-langkah dalam algoritma harus dalam urutan yang jelas.
2. Unambiguous (Jelas)
Operasi yang dijelaskan dapat dipahami oleh komputer.
3. Effectively Computable (Komputasi Efektif)
Yang dimaksud komputasi efektif adalah cara atau metode untuk menyelesaikan masalah dengan algoritma yang paling efektif.
 

Metode Mengembangkan Algoritma

Setelah mengetahui tentang karakteristik dari algoritma kita juga harus tahu metode mengembangkan algoritma dengan benar. 
 

1. Definisikan masalah

Nyatakan masalah yang ingin kita selesaikan dalam istilah yang jelas. Sebagai pengingat, mendefinisikan suatu masalah itu berbeda dengan membuat suatu masalah. Jika kita membuat masalah baru, itu berarti kita ingin mengundang pertengkaran dan perselisihan. Sedangkan mendefinisikan berarti memahami masalah yang ada. Sebagai contoh kita akan memasak nasi. Untuk itu kita memerlukan beras dan air. Beras dan air akan diproses sehingga akan menghasilkan nasi.
 

2. Menyebutkan Inputan

Sebutkan input yang berisi informasi atau data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dan sebutkan juga hasil output yang berisi hasil dari algoritma tersebut. Sebagai contoh dalam kasus diatas, input yang dibutuhkan adalah beras dan air. Sedangkan outputnya adalah nasi yang siap dimakan.
 

3. Menjelaskan Langkah - Langkah

Jelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk memproses inputan kita untuk menghasilkan output yang diinginkan. Mulai dari proses paling awal hingga proses paling akhir sehingga langkah-langkahnya akan tersusun seperti karakteristik algoritma yaitu rapi, jelas dan efektif.
 

4. Uji

Ujilah algoritma yang telah kita buat. Sehingga kita mengetahui apakah algoritma tersebut berjalan atau tidak dan apakah algoritma tersebut berfungsi dengan benar atau tidak. 
 

Apa Itu Notasi Algoritma ?

Notasi Algoritma adalah cara penulisan dari algoritma agar bisa diterjemahkan kedalam berbagai bahasa pemrograman. Notasi algoritma terbagi menjadi tiga jenis, yaitu deskriptif, pseudocode dan flowchart. Ketiga jenis notasi tersebut 
 

1. Deskriptif

Jenis notasi algoritma yang pertama adalah deskriptif yaitu notasi algoritma yang menggunakan suatu deskripsi baik itu dalam bahasa indonesia, bahasa inggris dan bahasa - bahasa lainnya dalam menggambarkan rancangan langkah-langkah pemrograman yang akan kita dibuat. Dalam notasi deskriptif ini terdapat berbagai kata kerja dalam bahasa inggris seperti start, read, write, display, repeat, then, read, print, if dan end. Notasi deskriptif ini ditulis dengan 3 unsur yang berupa judul, pernyataan dan uraian. Pernyataan atau deklarasi adalah bagian yang mendefinisikan variabel, konstanta dan fungsi yang akan digunakan dalam pemrograman. Uraian berisi uraian tentang langkah-langkah atau intisari dari algoritma suatu program komputer.
Contoh notasi algoritma jenis deskriptif adalah sebagai berikut : 

Judul : Menghitung Luas dan Volume Balok
Algoritma nanti akan menerima masukkan berupa panjang, lebar dan tinggi. Setelah itu algoritma akan menghitung luas balok dan volume balok

Pernyataan :
Panjang = real
Lebar = real
Tinggi = real
Luas = real
Volume = real

Uraian :
Baca Panjang balok
Baca Lebar balok
Baca Tinggi balok
Luas = 2 * ( Panjang * Lebar + Panjang * Tinggi + Lebar * Tinggi )
Volume = Panjang * Lebar * Tinggi
 

2. Pseudocode

Notasi pseudocode adalah salah satu jenios dalam notasi algoritma yang penulisanya sangat ringkas. Notasi pseudocode ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Notasi ini juga lebih ringkas daripada jenis notasi algoritma yang lain.

Bahasa - bahasa dalam pseudocode contohnya adalah if yang berarti jika untuk percabangan kemungkinan. Read yang berarti baca untuk memasukkan inputan. Print dan write untuk menampilkan data pada layar. Notasi ini  juga menggunakan tanda  “;”  untuk menandakan berakhirnya suatu perintah.

Contoh algoritma dalam notasi pseudocode :

Algoritma Hasil_Ujian;
Deklarasi
Hasil_Ujian = real
Begin
Output (“masukkan nilai”)
Input ("Hasil_Ujian")
if 100 = Hasil_Ujian then
output "Sempurna"
else
If 99 > Hasil_Ujian > 90 then
Output “Memuaskan”
Else
If 90 >Hasil_Ujian> 80 then
Output “Baik”
Else
If 80 > Hasil_Ujian > 70 then
Output “Cukup”;
Else
If 70 > Hasil_Ujian > 60 then
Output “Belajar lagi ujian depan”;
Else
If 60 > Hasil_Ujian then
Output “Remidi besok senin !!!!”;
End.
 

3. Flowchart

Jenis notasi algoritma yang terakhir adalah flowchart yaitu algoritma yang menggunakan detail grafis berupa bagan yang mendeskripsikan dari langkah - langkah atau proses dari sebuah algoritma. Dalam menyusun sebuah flowchart diperlukan simbol-simbol jelas dan mudah dipahami oleh orang lain. 

Aturan dalam membuat flowchart

1. Simbol - simbol dalam flowchart dihubungkan oleh garis arrows yang mendeskripsikan arah aliran dari flowchart.

2. Garis arrow biasanya keluar dari bagian bawah simbol dan masuk pada bagian atas dari simbol. kecuali untuk simbol decision atau keputusan, yang biasanya dapat memiliki 2 garis arrow yang keluar dari bawah atau keluar dari samping.

3. Aliran proses dalam flowchart bergerak simbol paling atas atas ke simbol paling bawah.
Untuk mengawali dan mengakhiri flowchart biasanya digunakan simbol terminal.
Berikut ini akan dijabarkan tentang 3 jenis simbol dari flowchart
 

A. Flow Direction Symbols

Flow Direction Symbols adalah simbol dari flowchart yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah simbol. Flow Direction Symbols terbagi menjadi beberapa simbol
1. Simbol Arus atau Flow menyimbolkan jalannya arus suatu proses.
2. Simbol Communication Link menyimbolkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
3. Simbol Connector menyimbolkan sambungan dari dua proses dalam halaman yang sama.
4. Simbol offline connector menyimbolkan sambungan dari dua buah proses pada halaman berbeda.
 

B. Processing Symbols

Processing Symbols ini menunjukan jenis operasi yang terjadi dalam proses yang dibagi menjadi beberapa simbol.
1. Simbol proses menyimbolkan suatu proses yang dilakukan oleh mesin.
2. Simbol Manual menyimbolkan suatu proses yang tidak dilakukan oleh mesin.
3. Simbol Decision menyimbolkan suatu kondisi percabangan yang akan menghasilkan dua atau lebih kemungkinan jawaban.
4. Simbol Predefined Process menyimbolkan penyediaan harga awa pada tempat penyimpanan suatu pengolahan.
5. Simbol Terminal menyimbolkan awal atau akhir suatu proses.
6. Simbol Keying Operation mempunyai arti untuk menggambarkan semua jenis operasi yang diproses dengan keyboard.
7. Simbol Offline Storage menyimbolkan bahwa data akan disimpan ke suatu media yang ditentukan.
8. Simbol Manual Input menyimbolkan data secara manual secara online.
 

C. Simbol Input atau Output

1. Simbol Input atau Output menunjukkan jenis peralatan untuk media input atau output.
2. Simbol Input atau Output menyimbolkan proses input atau output barang.
3. Simbol Punched Card menyimbolkan inputan atau outputan yang berasal dari kartu.
4. Simbol Magnetic Tape yaitu simbol yang menyatakan  inputan atau outputan yang berasal dari pita magnetis.
5. Simbol Disk Storage yaitu simbol yang menyatakan  inputan atau outputan yang berasal dari disk.
6. Simbol Document digunakan untuk menyimbolkan pencetakan dokumen.
7. Simbol Display digunakan untuk menyimbolkan menampilkan sesuatu dalam layar monitor.

 

 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda