+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Software Development dan Metode Pengembangan Perangkat Lunak

31 August, 2022   |   Administrator

Software Development dan Metode  Pengembangan Perangkat Lunak

Software development adalah sebutan yang tidak asing untuk tiap pengembang ataupun seseorang programmer spesialnya dalam membuat suatu software ataupun web. Sebutan ini sangat berarti serta diperlukan tiap membuat suatu produk. Di dalam suatu industri maupun startup yang bergerak di bidang IT tiap hari hendak berhubungan dengan yang namanya software development.

Dalam postingan ini, kami hendak mengenalkan lebih dalam apa itu software development sampai tata cara pengembangan dari sesuatu software. Dalam pembuatan suatu fitur lunak, tentu diperlukan suatu manajemen dalam pengembangan software diawali dari dini penataan sampai proses deploy serta perawatan.

Semacam kata pepatah:“ Tidak tahu, hingga tidak sayang”, saat sebelum masuk pada uraian lebih dalam menimpa pengembangan fitur lunak, kamu wajib memahami terlebih dulu apa itu software development. Sehingga kamu hendak lebih mengerti menimpa konsep serta tujuan dari pengembangan software.

Apa Itu Software Development?

Nah, buat paham lebih dalam menimpa software development. Alangkah lebih baik buat memahami terlebih dulu menimpa penafsiran serta gunanya. Berikut ialah uraian dari kedua poin tersebut.

1. Pengertian Software Development

Dalam segi bahasa, software development adalah pengembangan suatu fitur lunak. Berikutnya bagi sebutan, ialah proses pengembangan suatu software fitur lunak yang dijalankan secara sistematis sehingga menciptakan suatu produk yang baik serta bermutu.

Di dunia pengembang sendiri, sebutan ini kerap dibaca dengan software Development Life Cycle( SDLC). SDLC sendiri ialah siklus hidup dari pengembangan software. Tujuan dari pemakaian SDLC sendiri merupakan buat membangun suatu sistem data yang direncanakan dengan baik supaya penuhi sasaran produk yang hendak dirilis.

2. Manfaat Software Development

Sehabis memahami pengertian, saatnya buat mengenali guna dari pemakaian software development. Pada bagian ini kami tidak hendak menerangkan panjang lebar. Hendak namun, kami hendak memfokuskan pada sebagian titik sehingga kamu bisa menguasai lebih gampang tujuan dari pemakaian SDLC sendiri.

Guna yang awal merupakan buat menolong komunikasi antar regu pengembang dalam pengembangan software. Perihal ini sangatlah berarti, sebab buat kurangi terbentuknya miss communication antar regu.

Misalnya dari sisi UI/ UX Designer, melaksanakan tugas buat membuat rancangan dini desain suatu web. Setelah itu, pada sisi front end pengembang bisa melaksanakan tugas nya buat membuat tampilan suatu web dari hasil rancangan desain murni dari UI/ UX Designer. Serta dari sisi back end bisa mengurus bagian database serta server buat dipakai oleh front end.

Jadi, komunikasi antar regu disini sangat diperlukan supaya proses pengembangan fitur lunak bisa berjalan dengan baik serta terencana. Berikutnya pada guna kedua, buat membagikan tampilan yang jelas menimpa input serta output dalam bermacam sesi pengembangan fitur lunak.

Tampilan disini sangat dibutuhkan buat mengenali kedudukan serta tugas tiap regu dan menolong tingkatkan keyakinan dari klien. Perihal tersebut sangatlah berarti, sebab bisa tingkatkan kredibilitas dan mutu dalam perihal pengerjaan tiap proyek yang diberikan.

Software Developer

Sehabis memahami penafsiran serta guna dari software development, berikutnya kami hendak mengajak kamu buat memahami apa itu software pengembang. Pasti dalam pengembangan software, tentu memerlukan seseorang pengembang yang dibagi jadi sebagian regu buat mempermudah dalam proses pengembangan software.

Dalam tiap industri ataupun startup, tentu mempunyai regu software pengembang yang bekerja pada tiap bagian. Kami hendak menerangkan sebagian posisi dari software pengembang yang kerap digunakan dalam suatu industri.

Awal terdapat UI/ UX Designer, tugasnya dalam perihal ini buat melaksanakan perancangan desain dini dari software. Berikutnya front end pengembang, yang bertugas buat merubah desain dini dari regu UI/ UX Designer ke dalam wujud kode pemrograman sehingga output yang dihasilkan nantinya bisa ditampilkan pada klien.

Yang ketiga terdapat backend Pengembang, yang bertugas buat membuat basis informasi dan mempersiapkan server supaya diberikan kepada regu front end sehingga bisa diakses oleh user/ klien. Regu backend sendiri haruslah mempunyai uraian yang mumpuni menimpa algoritma serta struktur informasi bahasa pemrograman.

Terdapat satu posisi lagi yang diucap dengan Full Stack Pengembang. Posisi ini dituntut buat bisa bekerja dalam sisi front end serta dari sisi back end. Oleh sebab itu, diharuskan buat mempunyai pengalaman serta komitmen bekerja yang baik supaya jadi full stack pengembang yang profesional.

Bila kamu mulai tertarik buat jadi seorang software pengembang, yakinkan kamu buat menguasai algoritma pemrograman, struktur informasi serta database. Tidak hanya itu, SDLC pula wajib kamu tahu supaya bisa bekerja sama dengan pengembang yang lain.

Tahap Software Development Life Cycle( SDLC)

Buat saat ini, kamu sudah menguasai sebagian posisi dari software pengembang. Tiap posisi hendak mengemban tugas masing– masing. Tidak seluruh industri ataupun startup memerlukan regu– regu tersebut. Buat pembagian regu dari software pengembang sendiri bisa disesuaikan oleh industri masing–masing.

Berikutnya, masuk pada pengenalan sebagian sesi dari SDLC. Tiap sesi hendak kami jelaskan buat mempermudah kamu dalam uraian. Sesi SDLC sendiri, bertabiat fleksibel serta tiap industri pastinya mempunyai sistem pengembangan fitur lunak yang berbeda– beda. Disebabkan, buat sesi software development sendiri disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan produk ataupun tampilan software yang cocok dengan permintaan klien.

Analyze( Analisis)

Pada sesi analisis ini, berperan buat merancang rancangan pembuatan software ataupun software. Diawali dari perencanaan alokasi sumber energi, bayaran, ditaksir waktu pengerjaan, kebutuhan regu, serta lain– lain.

Pada sesi ini seorang Project Manager wajib memikirkan matang– matang rencana pengerjaan proyek. Sehingga buat kedepannya bisa dicoba dengan baik. Serta yang terutama, komunikasi dari regu pengembang dengan pihak manager bisa berjalan dengan selaras serta sinkron.

Design( Desain)

Berikutnya, sehabis melaksanakan perencanaan dengan baik. Sesi selanjutnya merupakan proses desain software. Pada sesi ini, pengembang hendak merancang segala sistem serta merancang alur algoritma dengan baik.

Proses desain disini tidak cuma dalam penentuan alur algoritma program. Namun, pembuatan desain dini tampilan hendak dicermati supaya dikala masuk pada regu pengembang bisa mengimplementasikan dengan sempurna. Umumnya, regu UI/ UX Designer bisa mengerjakan tugas ini buat lekas diserahkan nantinya kepada regu pengembang.

Implementation( Implementasi)

Sesi ketiga merupakan implementasi program. Sehabis sukses memastikan desain dini dari pengembangan software, berikutnya hendak diserahkan pada regu pengembang. Di regu software pengembang sendiri hendak dipecah jadi 2 regu besar, front end serta back end.

Tiap regu hendak melaksanakan tugas masing– masing. Dalam sesi ini masuk pada penyusunan kode dengan memakai bahasa pemrograman tertentu. Misalnya pada pembuatan web regu front end memakai bahasa pemrograman semacam HTML, CSS, serta JavaScript. Pada regu back end memakai PHP, Apache, SQL, Node. js, dll.

Testing( Pengujian)

Pada sesi keempat sehabis menuntaskan proses pembuatan program, hingga hendak masuk pada sesi pengujian ataupun testing. Testing disini lebih pada pengujian program yang terbuat buat mencari bermacam kesalahan semacam bug, error maupun kasus lain yang bisa timbul dari software tersebut.

Pada sebagian industri besar maupun startup, umumnya menempatkan regu spesial buat menanggulangi sesi pengujian. Quality Assurance( QA) adalah posisi buat menanggulangi pengujian software. Pengujian bisa dicoba dengan tata cara black box ataupun white box.

Deployment( Perilisan)

Sehabis menuntaskan sesi testing, berikutnya masuk pada perilisan produk. Proses deploy ini berarti software ataupun fitur lunak sudah sukses terbuat serta siap buat diserahkan pada klien. Serta buat selebihnya, klien hendak berupaya fungsionalitas dari software tersebut.

Maintenance( Pemeliharaan)

Apabila dalam proses deployment timbul suatu problematika baru, hingga klien bisa memberikan feedback kepada regu pengembang. Serta berikutnya bisa dicoba sesi maintenance ataupun revisi. Pada sesi ini, pihak pengembang bisa melaksanakan pembaharuan tipe ataupun akumulasi fitur buat menanggulangi kasus dari klien tersebut.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda