+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Scenario Planning: Kunci Mengantisipasi Perubahan dan Risiko di Dunia Bisnis

24 October, 2024   |   Zirlynaila

Scenario Planning: Kunci Mengantisipasi Perubahan dan Risiko di Dunia Bisnis

Agar memastika bahwa suatu perusahaan dapat dengan mudah beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, dibutuhkan strategi yang tidak hanya berfokus pada tujuan jangka pendek, tetapi juga pada berbagai kemungkinan di masa depan. Salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan adalah ketidakpastian, baik yang disebabkan oleh perubahan teknologi, pasar, atau bahkan peraturan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi perusahaan untuk mengambil pendekatan proaktif, bukan reaktif.

Karyawan juga berperan penting dalam menghadapi berbagai perubahan yang ada. Sebagai motor penggerak perusahaan, mereka harus siap beradaptasi dan berkembang sesuai dengan kondisi yang terus berubah. Oleh karena itu, perusahaan juga harus memiliki sistem yang dapat membantu karyawan bersiap dalam menghadapi situasi apa pun yang terjadi di masa depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, di sinilah peran perencanaan strategis yang fleksibel dan adaptif menjadi penting. Salah satu metode yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan di masa depan adalah Scenario Planning. Metode ini membantu perusahaan dalam merancang skenario yang berbeda dan menyiapkan respons strategis yang tepat untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap mengenai Scenario Planning, meliputi pengertian, tujuan, jenis, kelebihan, kekurangan dan perencanaan Scenario Planning yang efektif serta integrasi Scenario Planning dengan modul ERP berikut ini!
 

Apa Itu Scenario Planning?

Scenario Planning adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mempersiapkan berbagai situasi yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat mengantisipasi perubahan dalam lingkungan bisnis yang tidak pasti dan dapat menyusun strategi yang fleksibel untuk menghadapi berbagai kondisi yang terjadi. Scenario Planning membantu perusahaan dalam merencanakan langkah-langkah yang tepat dan adaptif, sehingga meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang yang mungkin muncul di masa depan.

Dalam menjalankan suatu perusahaan, diperlukan strategi yang mampu beradaptasi dengan perubahan eksternal yang sering kali tidak terduga, seperti perubahan pasar, peraturan, atau kondisi ekonomi. Kemampuan perusahaan dalam merespons perubahan ini sangat bergantung pada perencanaan yang cermat dan fleksibel. Karyawan juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan strategi tersebut, karena mereka yang akan menjalankan rencana tersebut secara langsung. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu siap menghadapi berbagai situasi dan memastikan bahwa karyawan dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah.

Scenario Planning menjadi semakin populer karena dapat membantu perusahaan agar lebih siap menghadapi ketidakpastian dan perubahan cepat dalam dunia bisnis. Scenario Planning sering digunakan oleh perusahaan besar maupun startup untuk merancang strategi yang lebih sesuai dengan berbagai tantangan dan peluang yang mungkin muncul di masa depan.
 

Tujuan Scenario Planning

Tujuan utama dari Scenario Planning adalah untuk membantu perusahaan bersiap menghadapi berbagai kemungkinan situasi yang tidak pasti di masa depan. Dengan merancang berbagai skenario yang mungkin terjadi, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan risiko yang mendasari perubahan lingkungan eksternal, seperti perkembangan teknologi, dinamika pasar, atau perubahan peraturan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk merencanakan strategi yang lebih fleksibel dan siap untuk diadaptasi, sehingga mereka dapat merespons perubahan secara efektif tanpa harus terganggu oleh masalah yang tidak terduga.

Scenario Planning juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan di tingkat manajemen. Dengan memahami berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, para pemimpin perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan skenario yang telah dipertimbangkan sebelumnya. Hal ini membantu perusahaan untuk fokus tidak hanya pada solusi jangka pendek, namun juga pada dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang diambil, sehingga mereka dapat mengarahkan sumber daya dan tenaga kerja dengan lebih efisien untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
 

Jenis-jenis Scenario Planning

Scenario Planning membantu perusahaan dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan mempersiapkan serangkaian skenario yang berbeda, baik dari segi kondisi operasional, finansial, hingga strategi jangka panjang. Melalui Scenario Planning, perusahaan tidak hanya dapat meminimalisir risiko, tetapi juga dapat menangkap peluang yang muncul dalam berbagai situasi di masa depan. Terdapat beberapa jenis skenario yang dapat diterapkan pada perencanaan, dan setiap jenis memiliki tujuan dan arah yang berbeda.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis Scenario Planning yang biasa digunakan oleh perusahaan, yaitu:

  1. Skenario Kuantitatif

    Skenario Kuantitatif adalah model perencanaan yang menggunakan data digital dan analisis keuangan untuk memprediksi berbagai hasil potensial yang berbeda berdasarkan perubahan variabel-variabel tertentu. Model ini sering digunakan untuk menyajikan versi terbaik (optimis) dan terburuk (pesimis) dari suatu skenario. Keunggulan dari skenario ini adalah kemampuan untuk berubah dengan cepat dengan hanya mengubah beberapa variabel atau faktor, seperti biaya produksi, harga jual, atau tingkat permintaan.

    Skenario kuantitatif juga sering digunakan dalam pembuatan perkiraan bisnis tahunan, membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran dan alokasi sumber daya. Model ini mengasumsikan bahwa variabel-variabel utama yang mempengaruhi perusahaan diketahui dan hubungan antara variabel-variabel tersebut diasumsikan tetap. Hal ini mempermudah perusahaan untuk mengevaluasi risiko finansial dan potensi keuntungan dari berbagai keputusan yang diambil.

  2. Skenario Operasional

    Skenario Operasional adalah salah satu bentuk perencanaan skenario yang paling umum digunakan oleh perusahaan, terutama untuk mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi kejadian-kejadian yang berdampak langsung pada operasi sehari-hari. Jenis skenario ini berfokus pada eksplorasi dampak suatu peristiwa terhadap kegiatan operasional perusahaan, seperti perubahan peraturan, bencana alam, atau gangguan rantai pasokan.

    Dengan memanfaatkan skenario operasional, perusahaan dapat mengevaluasi dampak strategis jangka pendek dari setiap kejadian. Skenario ini membantu manajemen dalam mengambil tindakan cepat dan taktis untuk meminimalkan gangguan sehingga operasional bisnis dapat berjalan lancar meskipun menghadapi masalah yang tidak terduga.

  3. Skenario Normatif

    Skenario Normatif berfokus pada gambaran ideal atau kondisi akhir yang diinginkan oleh perusahaan. Skenario ini sering kali diarahkan pada tujuan spesifik yang ingin dicapai, bukan hanya menggambarkan visi jangka panjang. Skenario normatif lebih bersifat subjektif karena mengacu pada tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan, baik dalam hal pencapaian kinerja, budaya organisasi, atau bagaimana cara perusahaan ingin beroperasi di masa depan.

    Seringkali, skenario normatif digabungkan dengan jenis Scenario Planning lainnya untuk memberikan panduan lebih jelas mengenai perubahan yang diperlukan serta langkah spesifik yang harus diambil. Dengan menggunakan skenario ini, perusahaan dapat merancang daftar target aktivitas dan perubahan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditentukan.

  4. Skenario Manajemen Strategis

    Skenario Manajemen Strategis adalah jenis skenario yang berfokus pada lingkungan eksternal dimana produk dan layanan perusahaan dikonsumsi, bukan hanya pada kondisi internal perusahaan saja. Skenario ini memberikan tantangan pada para pemimpin perusahaan untuk berpikir luas dan mempertimbangkan berbagai aspek eksternal, seperti tren ekonomi global, perubahan sosial, atau dinamika industri yang lebih luas.

    Jenis Skenario Manajemen Strategis sering dianggap paling sulit karena membutuhkan pemahaman mendalam mengenai industri dan ekonomi global. Para pemimpin perusahaan perlu mempertimbangkan kemungkinan perubahan lingkungan bisnis secara keseluruhan, bukan hanya dalam skala perusahaan atau industri. Di sisi lain, skenario ini juga memberikan kebebasan yang lebih luas bagi para perencana untuk melakukan brainstorming dan menciptakan narasi strategis yang imajinatif. Dalam beberapa kasus, perusahaan mendatangkan analis atau bahkan futuris untuk membantu menyusun dan mengembangkan skenario manajemen strategis yang lebih komprehensif.

Keempat jenis Scenario Planning ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan, mulai dari dampak finansial hingga perubahan eksternal yang lebih luas. Setiap skenario menawarkan perspektif yang berbeda, namun semuanya penting untuk memastikan bahwa perusahaan siap menghadapi segala situasi yang mungkin terjadi.
 

Kelebihan Scenario Planning

Scenario planning adalah pendekatan strategis yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan merencanakan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Pendekatan ini melibatkan pembuatan skenario alternatif yang menggambarkan kondisi lingkungan bisnis yang berbeda dan bagaimana perusahaan akan meresponnya.

Berikut adalah beberapa kelebihan scenario planning, yaitu:

  • Memahami Dampak Berbagai Peristiwa: Dengan mengantisipasi berbagai skenario, perusahaan dapat lebih memahami perubahan peristiwa atau kondisi (misalnya perubahan ekonomi, politik, atau teknologi) yang dapat memengaruhi bisnis. Hal ini membantu perusahaan untuk tidak hanya merespons suatu kejadian, tetapi juga bersikap proaktif dalam menyiapkan langkah-langkah yang sesuai.

  • Mitigasi Risiko yang Lebih Cepat: Melibatkan tim keuangan, operasional, dan departemen lainnya dalam perencanaan skenario membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko lebih awal. Setiap tim dapat merencanakan mitigasi spesifik untuk skenario tertentu, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak negatif terhadap operasional bisnis jika risiko tersebut benar-benar terjadi.

  • Manajemen Pengetahuan: Dengan melibatkan individu yang berperan penting, perusahaan tidak hanya mendapatkan wawasan dan rekomendasi dari berbagai sudut pandang, tetapi juga membangun sebuah "arsip" pengetahuan yang bisa digunakan di masa depan. Scenario planning memastikan bahwa pengalaman dan wawasan tetap terjaga dan tersedia bagi perusahaan, bahkan jika individu tersebut tidak dapat berpartisipasi secara langsung ketika terjadi situasi kritis.

  • Dokumentasi Sebagai Acuan di Masa Depan: Salah satu kelebihan dari scenario planning adalah menciptakan dokumentasi yang bisa dijadikan referensi. Dokumentasi ini sangat berguna ketika situasi krisis benar-benar terjadi, dan pemangku kepentingan utama tidak dapat hadir untuk mengambil keputusan. Dokumentasi yang komprehensif memberikan panduan tentang langkah-langkah mitigasi yang telah disepakati, mengurangi ketergantungan pada individu tertentu dan membantu tim yang tersisa untuk mengambil tindakan yang tepat.

  • Meningkatkan Fleksibilitas dan Kesiapan: Dengan mempersiapkan berbagai skenario, perusahaan menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa depan. Fleksibilitas ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat bertahan dan bahkan berkembang dalam kondisi yang terus berubah, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Memperbaiki Pengambilan Keputusan: Ketika perusahaan telah mempertimbangkan berbagai skenario, mereka lebih siap untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih tepat ketika dihadapkan oleh perubahan yang tidak terduga. Hal ini karena perusahaan telah mengevaluasi berbagai opsi dan dampak sebelumnya.

Scenario planning membantu perusahaan mengurangi keraguan, merencanakan berbagai kemungkinan yang tidak terduga, dan memastikan ketahanan perusahaan dalam menghadapi tantangan di masa depan.
 

Kekurangan Scenario Planning

Mekipun scenario planning memeiliki benyak kelebihan, namun metode ini juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa kekurangan Scenario Planning, yaitu:

  • Proses yang Memakan Waktu dan Sumber Daya: Scenario planning adalah pekerjaan yang sangat komprehensif dan membutuhkan banyak data serta analisis mendalam. Untuk perusahaan besar, proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan hanya untuk mengumpulkan informasi dan menyusun berbagai skenario. Selain waktu, sumber daya seperti tenaga ahli, teknologi, dan biaya juga diperlukan dalam jumlah besar, yang membuatnya menjadi proses yang rumit.

  • Ketergantungan pada Asumsi yang Mungkin Tidak Tepat: Banyak skenario yang dibuat berdasarkan asumsi tentang masa depan, namun asumsi-asumsi ini tidak selalu akurat. Jika faktor pendorong berubah secara tiba-tiba atau tidak sesuai dengan perkiraan awal, rencana yang sudah disusun bisa menjadi kurang relevan atau bahkan tidak berguna.

  • Perubahan Faktor yang Cepat: Salah satu kelemahan utama scenario planning adalah kondisi eksternal yang memengaruhi skenario bisa berubah dengan sangat cepat. Hal ini menandakan bahwa skenario yang sudah direncanakan harus sering diperbarui. Bagi perusahaan besar, mempertahankan proses scenario planning agar tetap up-to-date bisa menjadi masalah besar karena harus terus memantau berbagai perkembangan eksternal yang dapat memengaruhi bisnis.

  • Menyulitkan Pengambilan Keputusan: Terkadang, scenario planning menghasilkan terlalu banyak opsi atau kemungkinan, sehingga menyulitkan perusahaan dalam memilih keputusan terbaik. Terlalu banyak skenario juga bisa menyebabkan kebingungan, khususnya jika masing-masing skenario memiliki risiko dan manfaat yang berbeda-beda, sehingga perusahaan harus terus menyeimbangkan prioritas.

  • Proses yang Dinamis dan Tidak Pernah Selesai: Scenario planning idealnya merupakan proses yang berkembang dan terus berubah, tetapi hal tersebut juga bisa menjadi kelemahan. Sebuah rencana yang harus terus diperbarui mungkin sulit untuk diimplementasikan secara konsisten, apalagi jika perusahaan tidak memiliki sumber daya atau kapasitas untuk menjaga skenario tetap relevan. Hal ini dapat membuat perusahaan merasa terjebak dalam proses tanpa akhir yang jelas.

  • Mengabaikan Skenario Ekstrim: Walaupun scenario planning dirancang untuk mengantisipasi berbagai skenario, kadang-kadang skenario yang dianggap sangat jarang terjadi (skenario ekstrem) mungkin diabaikan atau tidak diprioritaskan. Namun, skenario ekstrem ini bisa memiliki dampak yang sangat besar, seperti yang terlihat dalam kasus pandemi global atau krisis ekonomi.

Dengan memahami kekurangan yang ada, perusahaan bisa lebih realistis dalam menggunakan scenario planning dan memastikan bahwa mereka memiliki mekanisme yang efektif untuk mengatasi masalah-maslah yang terjadi.
 

Perencanaan Scenario Planning yang Efektif

Untuk melakukan scenario planning yang efektif, terdapat beberapa langkah utama yang perlu dilakukan. Setiap langkah membantu perusahaan menyusun skenario yang realistis dan strategis sehingga perusahaan siap menghadapi berbagai masalah yang mungkin terjadi.

Berikut ini merupakan penjelasan dan penjabaran dari setiap langkah dalam perencanaan scenario planning yang efektif, yaitu:

  1. Identifikasi Pemicu Kritis

    Pada awal proses scenario planning, penting bagi para pemimpin perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor atau peristiwa yang berpotensi memengaruhi kelangsungan hidup organisasi. Faktor-faktor ini bisa berupa perubahan regulasi, kondisi ekonomi, atau perubahan politik yang dapat berdampak besar pada operasional bisnis. Setiap skenario harus dibangun di atas serangkaian asumsi berdasarkan peristiwa-peristiwa tersebut, sehingga perusahaan dapat merancang respons yang tepat. Pada saat krisis, penting bagi perusahaan untuk menggunakan data historis sebagai dasar dan menggabungkannya dengan prediksi masa depan untuk memahami dampaknya terhadap setiap bagian dari organisasi.

    Faktor ekonomi, politik, dan lingkungan sering kali menjadi faktor utama dalam skenario krisis. Dalam situasi ini, eksekutif keuangan dan eksekutif lainnya harus menganalisis kondisi tersebut dengan cermat sebelum mengambil tindakan. Dengan melakukan penilaian yang mendalam, organisasi dapat merespons krisis dengan lebih bijaksana dan bukan hanya berdasarkan intuisi. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor tersebut akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang lebih tepat dan terukur untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin muncul.

  2. Tetap Sederhana

    Saat mengembangkan beberapa skenario, tim cenderung merasa terbebani dengan banyaknya kemungkinan hasil yang bisa terjadi. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menjaga prosesnya tetap sederhana agar tidak terjebak dalam analisis yang berlebihan. Dengan berfokus hanya pada 2-3 masalah utama yang kemungkinan berdampak signifikan pada operasional bisnis, perusahaan dapat menyederhanakan pendekatan dan membuat perencanaan yang lebih efektif. Masalah yang muncul bisa berupa perubahan tren ekonomi, perubahan teknologi yang tiba-tiba, atau perubahan dalam perilaku konsumen yang berdampak langsung pada operasional bisnis.

    Setelah masalah utama teridentifikasi, para eksekutif perusahaan dapat mengembangkan perspektif yang lebih mendalam untuk setiap skenario. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memberikan kerangka pemikiran yang lebih tepat sasaran, sehingga perusahaan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Dengan memprioritaskan masalah yang paling relevan, tim lebih fokus pada tindakan yang lebih terarah dan menghindari kebingungan yang disebabkan oleh terlalu banyak skenario atau opsi yang perlu dipertimbangkan. Sehingga, strategi yang lebih sederhana dan terfokus akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih efektif dan efisien.

  3. Bangun Strategi Respons yang Agile

    Skenario yang disusun harus memberikan detail yang cukup untuk membantu mengevaluasi potensi keberhasilan atau kegagalan dari berbagai opsi strategis yang ada. Dengan adanya informasi yang terperinci, perusahaan dapat dengan mudah menentukan tindakan apa yang harus diambil dalam situasi tertentu. Eksekutif keuangan memainkan peran penting dalam menciptakan kerangka kerja yang dapat membantu tim eksekutif untuk membuat keputusan yang cepat namun tetap mengandalkan analisis yang mendalam. Hal ini penting untuk menjaga perusahaan tetap responsif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi, terutama dalam kondisi krisis.

    Strategi respons yang efektif memerlukan pemantauan yang dilakukan secara real-time agar perusahaan dapat menyesuaikan tindakan yang sesuai berdasarkan perkembangan terbaru. Ketika keputusan diambil, perusahaan harus memastikan bahwa setiap tindakan yang diimplementasikan dipantau dengan seksama sehingga penyesuaian dapat dilakukan dengan cepat jika diperlukan. Dengan menjaga strategi tetap agile, perusahaan dapat merespons perubahan eksternal dengan cepat dan memastikan bahwa tindakan yang diambil tetap relevan dengan kondisi yang terus berubah.

Scenario planning yang efektif adalah gabungan dari perencanaan yang fokus pada faktor-faktor terpenting, penyederhanaan masalah utama, dan pengembangan strategi yang membantu perusahaan agar dapat merespons dengan cepat. Dengan mengikuti langkah-langkah yang ada, perusahaan dapat bersiap dalam menghadapi masa depan.
 

Integrasi Scenario Planning dengan Modul ERP untuk Perencanaan Sumber Daya

Integrasi Scenario Planning dengan modul ERP (Enterprise Resource Planning) dapat membantu perusahaan dalam mempersiapkan berbagai kemungkinan bisnis yang terjadi di masa depan dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam memanfaatkan modul ERP untuk skenario bisnis, yaitu:

  • Pengelolaan Inventaris: Modul ERP yang mengelola inventaris dapat digunakan untuk membuat skenario terkait perubahan permintaan pasar atau gangguan rantai pasokan. Perusahaan dapat melakukan simulasi berbagai tingkat persediaan, melihat bagaimana perubahan pada tingkat inventaris akan memengaruhi biaya penyimpanan, kebutuhan pengadaan, dan dampak terhadap pengiriman produk tepat waktu.

  • Manufaktur: Modul ERP manufaktur membantu perusahaan dalam mengantisipasi skenario seperti peningkatan produksi atau kendala kapasitas. Dengan menggunakan data historis dan tren pasar, perusahaan dapat merencanakan produksi secara optimal, menentukan kapasitas mesin, tenaga kerja, serta kebutuhan material. Selain itu, modul ERP membantu dalam simulasi dampak perubahan produksi terhadap jadwal produksi dan pengiriman.

  • Sumber Daya Manusia: Dalam modul HR di ERP, perusahaan dapat merencanakan berbagai skenario terkait tenaga kerja, seperti peningkatan atau pengurangan karyawan, perubahan shift, atau penugasan ulang karyawan ke departemen lain. ERP membantu perusahaan memantau dan mengatur keperluan pelatihan, pengembangan keterampilan, serta dampak finansial dari skenario perubahan jumlah atau beban kerja.

  • Keuangan dan Anggaran: Modul ERP keuangan membantu perusahaan dalam melakukan simulasi dampak skenario bisnis terhadap anggaran. Perusahaan bisa memodelkan skenario perubahan pendapatan, biaya operasional, atau investasi baru dan melihat bagaimana perubahan ini berdampak pada profitabilitas, arus kas, serta performa finansial secara keseluruhan.

Dengan integrasi Scenario Planning dalam ERP, perusahaan dapat memprediksi berbagai situasi yang mungkin terjadi di masa depan dan mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapinya. Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam perencanaan sumber daya, meningkatkan fleksibilitas operasional, dan efisiensi.
 

Kesimpulan

Scenario Planning adalah metode perencanaan strategis yang bertujuan untuk membantu perusahaan mempersiapkan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan. Melalui skenario yang disimulasikan, perusahaan dapat memvisualisasikan berbagai situasi yang berbeda-beda dan merencanakan tindakan yang sesuai. Metode Scenario Planning berfokus pada pengembangan skenario alternatif berdasarkan faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi bisnis, seperti perubahan ekonomi, teknologi, dan regulasi, sehingga perusahaan dapat merespons dengan lebih cepat dan efektif.

Jenis-jenis Scenario Planning meliputi skenario kuantitatif, skenario operasional, skenario normatif dan skenario manajemen strategis. Setiap jenis skenario memiliki kelebihan untuk mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi perubahan, namun scenario planning juga memiliki kekurangan seperti ketergantungan pada asumsi-asumsi yang mungkin berubah seiring berjalannya waktu. Keunggulan utama dari metode secanario planning yaitu membantu mengurangi risiko masalah yang mungkin terjadi, meningkatkan fleksibilitas perencanaan, dan meningkatkan pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis. Namun, masalah seperti kebutuhan waktu, biaya, dan sumber daya yang besar dapat menjadi kendala besar.

Integrasi Scenario Planning dengan sistem ERP membantu perusahaan untuk mendapatkan data dan analisis yang lebih akurat, sehingga skenario yang dirancang menjadi lebih realistis dan sesuai dengan kondisi bisnis saat ini. Modul ERP seperti finansial, operasional, dan sumber daya manusia dapat berfungsi sebagai sumber data untuk menyusun skenario yang lebih detail dan spesifik. Dengan ERP, perusahaan juga bisa lebih cepat mengadaptasi strategi berdasarkan data real-time, sehingga respons terhadap skenario yang terjadi bisa lebih cepat dan efektif, meminimalisir dampak negatif serta memanfaatkan peluang yang ada.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda