+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


OKR (Objectives and Key Results): Mulai dari Pengertian hingga Cara Membuatnya

21 October, 2024   |   Zirlynaila

OKR (Objectives and Key Results): Mulai dari Pengertian hingga Cara Membuatnya

OKR atau Objective and Key Result adalah metode yang digunakan untuk menetapkan tujuan dan mengukur pencapaian di berbagai tingkat, baik individu, tim, atau organisasi. Kerangka kerja OKR membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategis, memotivasi karyawan, dan memantau kinerja dengan lebih efektif.

Dalam menjalankan suatu perusahaan, diperlukan strategi dan cara tertentu agar seluruh aktivitas dapat berjalan lancar, terutama dalam hal kinerja karyawan. Kinerja karyawan memegang peranan penting dalam operasional bisnis karena mereka adalah motor penggerak yang memastikan roda perusahaan terus berputar. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan. OKR merupakan salah satu metode yang saat ini banyak diterapkan khususnya pada startup karena membantu perusahaan dalam menetapkan tujuan yang jelas dan terukur serta membantu melacak kemajuan karyawan dalam mencapai tujuan tersebut.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap mengenai OKR, meliputi pengertian, elemen, sejarah, tujuan, manfaat, kekurangan dan cara membuat OKR yang efektif berikut ini!
 

Apasih OKR (Objective and Key Results) itu?

OKR atau Objectives and Key Results adalah sebuah metode manajemen yang digunakan untuk mengindentifikasi dan mengukur tujuan bisnis secara efektif. OKR membantu organisasi atau perusahaan mencapai tujuan yang lebih jelas dan terukur, dengan menetapkan tujuan yang ambisius dan menginspirasi serta hasil utama yang berfungsi sebagai langkah nyata untuk mencapainya. Metode OKR sangat fleksibel dan juga membantu perusahaan untuk mengukur kinerja tim atau individu secara terstruktur.

OKR terdiri dari dua elemen utama yaitu objective dan key result. Objective adalah target atau tujuan yang ingin dicapai, biasanya bersifat ambisius dan kualitatif, memberikan visi yang menantang bagi tim atau individu. Sementara itu, key result adalah langkah-langkah terukur yang digunakan untuk mencapai objective tersebut. Setiap key result harus jelas, dapat diukur, dan memiliki batas waktu agar dapat dipantau dan dievaluasi.

Dalam penerapannya, OKR tidak hanya berguna dalam mengukur kinerja karyawan tetapi juga berguna di seluruh tingkat organisasi, termasuk tim dan manajemen. Metode ini membantu meningkatkan transparansi dan penyelarasan strategi di seluruh perusahaan. OKR dirancang agar setiap individu dan tim memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, sehingga terdapat kesinambungan antara tujuan bisnis di tingkat perusahaan hingga implementasi di tingkat individu.

OKR membantu perusahaan agar fokus pada hasil yang lebih strategis dan memprioritaskan upaya yang memiliki dampak terbesar, serta memantau progres secara teratur. Dengan OKR, perusahaan dapat dengan lebih mudah mengatasi kesenjangan antara perencanaan strategi dan pelaksanaan, sekaligus beralih dari sekadar fokus pada output menjadi fokus pada hasil atau outcome.
 

Dua Elemen Utama pada OKR

OKR (Objective and Key Results) adalah sebuah metode untuk menetapkan tujuan yang membantu perusahaan dalam menentukan arah yang jelas dan mengukur kemajuan secara efektif. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa OKR memiliki dua elemen utama yaitu objective dan key result yang memiliki karakteristik berbeda namun saling melengkapi.

Berikut ini merupakan penjelasan lebih detail mengenai dua elemen utama tersebut, yaitu:

  1. Objective (Tujuan)

    Objective atau tujuan merupakan pernyataan kualitatif yang menjelaskan tentang apa yang ingin dicapai. Objective berfungsi sebagai arahan strategis yang memberikan inspirasi dan dorongan kepada tim atau individu untuk bekerja menuju tujuan tersebut. Objective harus bersifat SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound), singkat, inspiratif, menarik, dan ambisius. Objective yang ambisius dirancang untuk mendorong pencapaian yang signifikan meskipun tidak selalu mencapai 100%. Tujuan ini disebut sebagai stretch goals, dimana keberhasilan idealnya berada di sekitar 60-70%.

  2. Key Results (Hasil Utama)

    Key Results atau hasil utama adalah sekumpulan indikator kuantitatif yang digunakan untuk mengukur keberhasilan objective. Setiap objective didukung oleh 2 hingga 5 key results yang menggambarkan langkah-langkah spesifik yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Key results harus spesifik, terukur, realistis, memiliki rentang waktu, dan dapat diukur dengan angka, seperti skala 0 hingga 1.0 atau persentase 0% hingga 100%.

Dengan menggabungkan objective atau tujuan yang inspiratif dan ambisius serta key results atau hasil utama yang spesifik dan terukur, OKR memberikan perusahaan struktur yang jelas untuk menetapkan tujuan dan mengukur pencapaian secara efektif.
 

Sejarah OKR (Objective and Key Results)

OKR (Objectives and Key Results) adalah metode manajemen yang banyak digunakan untuk menetapkan dan mengukur keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan. Metode ini sangat populer di kalangan perusahaan teknologi dan startup karena kesederhanaannya serta kemampuannya untuk mengukur kemajuan dengan jelas. Sejarah OKR berawal dari konsep Management by Objectives (MBO) yang dikembangkan oleh Peter Drucker pada tahun 1954 menjadi dasar bagi pengembangan OKR. Pada tahun 1970, Andy Grove sebagai CEO Intel, mengambil inspirasi dari konsep MBO dan memodifikasinya menjadi OKR untuk membantu perusahaan agar dapat mengukur pencapaian tujuannya. Penggunaan OKR di Intel kemudian menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan perusahaan tersebut.

Peran John Doerr sangat penting dalam penyebaran OKR ke perusahaan-perusahaan lain. Setelah mempelajari OKR saat bekerja di Intel, John Doerr kemudian mengenalkan metode ini ke Google pada tahun 1999. Pada saat itu, Google masih merupakan perusahaan rintisan dengan 40 karyawan, namun berkat penerapan OKR, Google berhasil tumbuh secara signifikan dan terus menggunakan OKR sebagai alat manajemen hingga sekarang. Keberhasilan Google dalam mengimplementasikan OKR membuat metode ini semakin populer di kalangan perusahaan teknologi lainnya.

Pentingnya OKR bagi perusahaan terletak pada kemampuannya dalam menyelaraskan visi organisasi dengan tindakan spesifik yang dilakukan oleh individu dan tim. OKR tidak hanya membantu dalam menetapkan tujuan yang ambisius, tetapi juga mendorong penerapan yang efektif. Seperti yang diungkapkan oleh John Doerr dalam bukunya yang berjudul Measure What Matters, ide-ide besar tidak akan berhasil tanpa eksekusi yang cermat. Dengan OKR, perusahaan memiliki alat yang dapat membantu mereka mengevaluasi apakah tujuan mereka telah tercapai atau perlu disesuaikan berdasarkan perkembangan organisasi.
 

Tujuan OKR (Objective and Key Results)

Tujuan utama OKR yaitu menetapkan dan mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai target tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Dibawah ini merupakan beberapa tujuan lain dari OKR (Objectives and Key Results), yaitu sebagai berikut:

  1. Penyesuaian yang Lebih Cepat

    OKR dirancang agar perusahaan dapat melakukan penyesuaian secara cepat sebagai respons terhadap perubahan pasar, teknologi, atau kebutuhan pelanggan. Dengan jangka waktu yang lebih singkat, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengubah strategi atau tujuan mereka berdasarkan hasil yang dicapai dari key results. Hal tersebut sangat penting dalam dunia bisnis yang dinamis, dimana kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dapat memberikan keunggulan kompetitif. Evaluasi berkala terhadap key results juga membantu perusahaan untuk segera mengidentifikasi kebutuhan perubahan atau perbaikan agar tetap sesuai dengan realitas yang ada.

  2. Mempercepat Proses Penentuan Tujuan

    Penggunaan OKR membuat proses penetapam tujuan menjadi lebih efisien dan terstruktur. Dibandingkan dengan metode perencanaan yang lebih rumit dan kompleks, OKR mendorong pendekatan yang lebih sederhana dan langsung. Setiap tim atau individu dapat dengan cepat mengindentifikasi objective dan key results mereka, sehingga dapat mengurangi birokrasi dan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan. Hal ini membantu perusahaan agar segera fokus pada pelaksanaan dan pencapaian target, daripada terhalang dalam proses perencanaan yang rumit.

  3. Komunikasi yang Lebih Jelas

    OKR memberikan kerangka kerja yang transparan dan terukur sehingga mempermudah komunikasi di semua tingkatan dalam organisasi atau perusahaan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan langkah-langkah spesifik yang harus dicapai (key results), setiap anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai arah dan prioritas perusahaan. Transparansi ini memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antar tim dan individu, sehingga semua orang mengetahui bagaimana mereka berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama. OKR juga membatu manajer dalam memantau kemajuan dan memberi arahan yang diperlukan.

  4. Meningkatkan Kerja Sama Tim

    OKR mendorong kerja sama yang lebih baik karena setiap anggota tim memahami dengan jelas peran masing-masing dalam mencapai tujuan bersama. Dengan adanya tanggung jawab yang jelas dan key results yang diukur secara objektif, tim akan lebih mungkin bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai hasil yang diinginkan. OKR sering kali bersifat lintas tim, yang artinya keberhasilan satu tim mungkin bergantung pada kontribusi tim lain, sehingga mendorong lebih banyak kolaborasi yang lebih intens di seluruh organisasi maupun perusahaan.

  5. Meningkatkan Fokus dan Disiplin

    Dengan hanya menetapkan beberapa objective atau tujuan yang spesifik dan key results atau hasil utama yang terukur, OKR membantu perusahaan serta karyawan untuk tetap fokus pada hal yang benar-benar penting. Setiap tim atau individu dituntut untuk mengerahkan tenaga mereka agar mencapai tujuan yang telah ditentukan, segingga mengurangi beban pekerjaan yang tidak berkaitan. Hal ini meningkatkan disiplin dalam melaksanakan berbagai tugas penting, memastikan bahwa setiap aspek yang dikerjakan sejalan dengan prioritas strategis perusahaan.

OKR merupakan alat yang sangat efektif dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cepat dan terukur. Melalui pendekatan yang fleksibel dan fokus pada hasil, OKR membantu organisasi maupun perusahaan beradaptasi terhadap perubahan, mempercepat proses penetapan tujuan, dan meningkatkan kerja sama serta komunikasi antar tim. Selain itu, OKR juga membantu meningkatkan fokus dan disiplin, sehingga memastikan setiap orang dalam organisasi atau perusahaan berkontribusi secara maksimal terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Melalui penggunaan OKR, perusahaan dapat lebih efisien dalam meraih kesuksesan jangka panjang.
 

Manfaat OKR (Objective and Key Results)

OKR (Objective and Key Result) memiliki berbagai manfaat dalam mengarahkan fokus tim maupun individu terhadap tujuan, akuntabilitas dan adaptasi yang cepat terhadap perubahan, sehingga membantu perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Di bawah ini merupakan beberapa maanfaat OKR (Objective and Key Result), yaitu sebagai berikut:

  • Menyelaraskan tim: OKR menghubungkan tujuan dan aktivitas individu serta tim dengan misi strategis perusahaan. Manajer menetapkan OKR perusahaan, departemen menetapkan OKR mereka sendiri, dan individu menetapkan tujuan mereka berdasarkan OKR departemen, sehingga menciptakan keselarasan tujuan di seluruh organisasi.

  • Lebih fleksibel dalam perencanaan: OKR memiliki siklus tujuan dengan jangka waktu yang lebih pendek, sehingga membantu tim untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, mengurangi risiko dan pemborosan, serta mempercepat proses perencanaan. OKR strategis biasanya ditetapkan selama satu tahun, sedangkan OKR taktis ditetapkan setiap bulan.

  • Membantu tim lebih fokus: OKR mendorong kesederhanaan dengan menetapkan objective dan key results yang jelas, sehingga setiap karyawan dapat fokus pada 2-5 hasil utama yang penting. Hal ini memastikan bahwa mereka tetap fokus pada hal yang paling berpengaruh.

  • Mendukung otonomi dan akuntabilitas: Sebagian besar OKR (setidaknya 60%) ditetapkan oleh anggota tim sendiri, bukan oleh manajer. Hal tersebut mendorong rasa tanggung jawab pribadi terhadap tujuan yang diselaraskan dengan organisasi, memperkuat akuntabilitas dan otonomi.

  • Meningkatkan keterlibatan karyawan: OKR membantu karyawan berkontribusi langsung terhadap tujuan penting, sehingga meningkatkan keterlibatan dan motivasi. Hal ini juga meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas karena karyawan merasa terhubung dengan tujuan strategis perusahaan.

  • Menetapkan tujuan yang dapat dicapai dengan cepat: Dengan format OKR yang sederhana, tim dapat segera memulai dan menyempurnakan OKR mereka, sehingga mengurangi waktu yang terbuang untuk menetapkan tujuan dan membantu tindakan dengan cepat dan akurat.

  • Memudahkan penetapan tujuan yang ambisius: OKR mendukung penetapan tujuan yang ambisius dan menantang, dimana tim mungkin tidak 100% yakin untuk mencapainya, namun hal tersebut dapat mendorong perbaikan berkelanjutan.

  • Meningkatkan kolaborasi lintas fungsi: Karena beberapa OKR dapat melibatkan beberapa departemen, OKR membantu meningkatkan kolaborasi antar tim untuk mencapai tujuan besar yang memerlukan kontribusi dari berbagai fungsi.

  • Menghubungkan pekerjaan sehari-hari dengan tujuan Perusahaan: OKR menghubungkan pekerjaan sehari-hari individu dengan tujuan strategis perusahaan, sehingga setiap karyawan memahami dampak pekerjaan mereka terhadap tujuan yang lebih luas.

  • Menyediakan alat untuk melacak progress: OKR sering dikombinasikan dengan alat-alat yang memudahkan pelacakan pekerjaan sehari-hari dan kemajuan terhadap tujuan strategis.

Penerapan OKR dalam perusahaan membawa banyak manfaat strategis dan operasional. Dengan menyelaraskan tujuan individu dengan visi perusahaan, OKR meningkatkan fokus, fleksibilitas, akuntabilitas, dan keterlibatan karyawan. Hal ini mendorong perusahaan agar lebih responsif terhadap perubahan, meningkatkan kolaborasi antar departemen, serta memastikan bahwa setiap pekerjaan sehari-hari terhubung dengan pencapaian tujuan jangka panjang.
 

Kekurangan OKR (Objective and Key Results)

Meskipun OKR memiliki berbagai manfaat, namun terdapat pula beberapa kekurangan OKR dalam penerapannya yang perlu diperhatikan.

Berikut ini merupakan beberapa kekurangan OKR (Objective and Key Result), yaitu:

  • Fokus terlalu sempit: Meskipun OKR membantu tim untuk tetap fokus pada hal-hal penting, namun terkadang tim bisa terlalu fokus pada beberapa aspek hasil utama saja, sehingga mengabaikan aspek penting lainnya yang juga memerlukan perhatian.

  • Kesulitan menetapkan OKR yang tepat: Tidak semua tim atau individu terbiasa menetapkan tujuan yang relevan dan terukur. Penetapan OKR yang salah dapat menyebabkan tim bekerja ke arah yang tidak efektif.

  • Membutuhkan budaya organisasi yang mendukung: OKR memerlukan budaya transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi. Jika budaya perusahaan tidak mendukung, OKR dapat gagal diterapkan dengan baik.

  • Memakan waktu untuk perencanaan dan pelacakan: Meskipun siklus OKR lebih fleksibel, namun penetapan, pemantauan, dan evaluasi OKR secara terus-menerus bisa memakan waktu dan energi, terutama di perusahaan yang belum terbiasa dengan sistem ini.

  • Potensi ketidakseimbangan antara ambisi dan realitas: OKR yang terlalu ambisius bisa membuat tim merasa tertekan, atau sebaliknya, OKR yang terlalu mudah bisa membuat tim tidak termotivasi. Menemukan keseimbangan yang tepat sering kali menjadi tantangan.

  • Tidak cocok untuk semua jenis tugas: OKR biasanya efektif untuk proyek strategis, tetapi bisa kurang relevan untuk pekerjaan rutin atau tugas-tugas yang bersifat administratif.

  • Risiko overloading: Jika terlalu banyak menetapkan OKR, tim bisa kewalahan dan kehilangan fokus pada prioritas utama. Hal ini dapat mengurangi efektivitas metode OKR itu sendiri.

  • Kesulitan dalam mengukur hasil kualitatif: Beberapa tujuan sulit untuk diukur secara objektif, terutama yang bersifat kualitatif, sehingga hasil OKR mungkin tidak selalu mencerminkan pencapaian sebenarnya.

Penggunaan OKR memang efektif dalam meningkatkan fokus dan menyelaraskan tujuan, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Penetapan OKR yang salah dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara ambisi dan realitas, serta memakan waktu dalam perencanaan dan pelacakan. OKR juga membutuhkan budaya organisasi yang mendukung agar berhasil diterapkan. Jika tidak dikelola dengan baik, risiko overloading dan kesulitan dalam mengukur hasil kualitatif bisa muncul, mengurangi efektivitas penerapan OKR.
 

Cara Membuat OKR yang Efektif

OKR (Objectives and Key Results) adalah alat yang digunakan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan atau tim dapat tercapai dengan cara yang terukur dan efektif. Dalam penyusunannya, OKR harus dirancang dengan jelas, spesifik, dan relevan dengan visi perusahaan. Proses pembuatan OKR melibatkan penetapan tujuan yang spesifik namun realistis serta menetapkan hasil-hasil kunci yang dapat diukur agar memastikan kemajuan dari tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam menyusun OKR secara tepat akan membantu perusahaan atau tim tetap fokus, terarah, dan termotivasi dalam menjalankan strategi yang telah ditetapkan.

Di bawah ini adalah beberapa cara dalam membuat (Objective and Key Result) yang efektif, yaitu sebagai berikut:

  1. Tetapkan Tujuan yang Jelas

    Langkah pertama dalam membuat OKR yang efektif adalah dengan menetapkan tujuan (objective) yang jelas dan ambisius. Tujuan ini harus mampu mendeskripsikan hasil akhir yang ingin dicapai, bukan sekadar aktivitas yang dilakukan. Pastikan bahwa tujuan ini dapat menginspirasi dan memotivasi tim, serta mendorong perubahan positif dalam organisasi. Selain itu, penting untuk menentukan batas waktu pencapaian tujuan agar lebih terfokus. Sangat disarankan untuk hanya menetapkan tiga hingga empat tujuan dalam satu kuartal atau tahun agar fokus tetap terjaga dan tidak terlalu banyak prioritas yang mengganggu.

  2. Tentukan Hasil yang Ingin Dicapai (Key Result)

    Setelah tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan key results, yaitu hasil kunci yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut. Hasil kunci harus bersifat spesifik, terukur, dapat diverifikasi, dan memiliki batasan waktu. Dengan key results, perusahaan dapat memantau proses kemajuan dalam mencapai objective. Pastikan key results selaras dengan tujuan yang telah ditentukan dan dapat menjawab bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Dalam penyusunannya, gunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) agar key results lebih terstruktur dan realistis.

  3. Tentukan Cara Mencapainya (Initiative)

    Initiative adalah langkah spesifik yang harus dilakukan untuk mencapai key results dan objective. Pada tahap ini, penting untuk mengidentifikasi tindakan spesifik yang akan dilakukan oleh tim, siapa yang bertanggung jawab, dan sumber daya apa yang diperlukan untuk mencapainya. Initiative harus dijelaskan secara jelas dan spesifik agar setiap anggota tim dapat memahami. Pilihlah kata-kata seperti “meningkatkan” atau “memperbaiki” untuk menjelaskan langkah yang akan diambil. Selain itu, buatlah initiative yang bersifat independen, sehingga tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal yang dapat menghambat pelaksanaan.

  4. Presentasikan Tujuan

    Setelah tujuan, key results, dan initiative disusun, langkah penting berikutnya adalah mempresentasikannya kepada tim atau manajer yang bertanggung jawab. Dengan berbagi tujuan ini, setiap orang dalam organisasi memiliki pemahaman yang sama mengenai apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Hal ini juga membantu menciptakan accountability, di mana setiap orang merasa bertanggung jawab atas kontribusinya terhadap pencapaian tujuan.

  5. Buat Parameter yang Jelas untuk Mengukur Pencapaian

    Untuk memastikan OKR berjalan efektif, buat parameter yang jelas untuk mengukur keberhasilan pencapaian key results. Misalnya, dengan menggunakan skala angka (seperti 1-10) atau skala deskriptif (seperti A-E) untuk menilai progres. Dengan parameter yang jelas, perusahaan dapat secara objektif mengevaluasi sejauh mana karyawan telah berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hal ini juga membantu dalam mengidentifikasi area mana yang membutuhkan perbaikan atau penyesuaian.

  6. Tentukan Alat (Tool) untuk Memantau dan Mengelola OKR

    Memilih alat atau tool yang tepat untuk memantau dan mengelola OKR menjadi salah satu hal penting. Tool yang digunakan bisa berupa spreadsheet sederhana atau menggunakan software khusus seperti CRM (Customer Relationship Management) yang dapat mempermudah akses dan pemantauan OKR secara real-time oleh seluruh tim. Pastikan tool tersebut mudah digunakan dan bisa diakses oleh semua anggota tim yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan. Dengan alat yang tepat, pelacakan dan pelaporan kemajuan OKR menjadi lebih efisien dan transparan.

  7. Mengevaluasi dan Menyusun OKR secara Bertahap

    Langkah terakhir dalam membuat OKR yang efektif adalah melakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana pencapaian yang telah diraih. Biasanya, pencapaian OKR yang ideal berada pada rentang 60-70%, sesuai dengan konsep stretch goals, yaitu tujuan yang menantang namun realistis. Selain itu, penyusunan OKR harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari tingkat perusahaan, kemudian diturunkan ke tim dan individu. Sehingga, melibatkan seluruh pihak dalam proses penyusunan OKR bukan hanya arahan dari atasan.

Dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan OKR yang telah dijelaskan di atas, perusahaan dapat membuat OKR yang efektif dan memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara terukur, transparan, dan tepat waktu.
 

Kesimpulan

OKR (Objectives and Key Results) adalah metode manajemen yang digunakan untuk mengelola tujuan dan hasil kunci yang jelas dan terukur dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan OKR yaitu menetapkan sasaran ambisius dan hasil terukur agar dapat membantu tim tetap fokus pada prioritas terpenting. OKR terdiri dari dua elemen utama yaitu tujuan (Objectives) yang menggambarkan apa yang ingin dicapai, dan hasil kunci (Key Results) yang mengukur pencapaian tujuan tersebut. Metode OKR pertama kali dikembangkan oleh Andy Grove di Intel pada tahun 1970-an dan kemudian populer berkat Google yang mengimplementasikannya pada tahun 1999.

OKR bermanfaat dalam membantu organisasi menjaga fokus, meningkatkan kolaborasi, dan memberikan transparansi dalam pencapaian tujuan. Namun, OKR memiliki beberapa kekurangan seperti memerlukan komitmen kuat dan disiplin untuk diterapkan secara konsisten. Untuk membuat OKR yang efektif, pastikan tujuan bersifat spesifik, ambisius, dan relevan, serta key results yang dapat diukur dengan jelas. Penting juga untuk melakukan evaluasi rutin agar kemajuan dapat dipantau dan disesuaikan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda