+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Business Intelligence: Sejarah, Manfaat dan Peran Pengambilan Keputusan

23 December, 2023   |   Ummu

Mengenal Business Intelligence: Sejarah, Manfaat dan Peran Pengambilan Keputusan

 

Dalam era di mana data menjadi aset terbesar, Business Intelligence (BI) telah menjadi pondasi strategis bagi banyak organisasi. Artikel ini akan membahas konsep dasar, evolusi, manfaat, tantangan, dan tren terkini dalam dunia Business Intelligence. Mulai dari pengertian dasar hingga penerapannya yang kompleks, mari kita jelajahi bagaimana BI telah mengubah cara perusahaan membuat keputusan dan meningkatkan kinerja mereka.


Sejarah Business Intelligence

Sejarah perkembangan Business Intelligence (BI) telah melewati evolusi yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan bisnis. Perkembangan BI dimulai pada era 1960-an dengan munculnya konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems/DSS). DSS dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan akses ke data dan analisis yang lebih baik.

Pada tahun 1980-an, istilah Business Intelligence mulai populer, dan perkembangannya semakin pesat. Munculnya teknologi basis data relasional membantu organisasi menyimpan dan mengelola data dengan lebih efisien. Sistem pendukung keputusan dikembangkan lebih lanjut dengan integrasi elemen-elemen seperti pelaporan, analisis, dan data warehousing.

Pada tahun 1990-an, munculnya teknologi data warehousing menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan BI. Data warehouse menjadi tempat penyimpanan sentral untuk data bisnis dari berbagai sumber, memberikan dasar yang kokoh untuk analisis mendalam. Perusahaan mulai mengenali nilai besar dari menyusun laporan yang lebih terperinci dan melakukan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan yang strategis.

Abad ke-21 menyaksikan lonjakan signifikan dalam perkembangan BI, didorong oleh kemajuan teknologi seperti komputasi awan dan Big Data. Komputasi awan memungkinkan organisasi menyimpan dan mengakses data secara lebih fleksibel, sementara Big Data memberikan kapasitas untuk mengelola volume data yang jauh lebih besar dan beragam. Seiring dengan itu, kemunculan teknologi analisis prediktif dan kecerdasan buatan semakin memperkaya kemampuan BI dalam memberikan wawasan yang mendalam dan memproyeksikan tren masa depan.

Tren terkini di dunia BI mencakup integrasi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan analisis, fokus pada analisis real-time untuk respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar, dan pengembangan antarmuka pengguna yang lebih intuitif untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Perkembangan ini menunjukkan bahwa BI tidak hanya merupakan alat analisis data, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang inovatif dan responsif.

Baca juga: Meningkatkan Efisiensi ERP dengan Business Intelligence Menuju Operasional yang Lebih Optimal
 

Konsep Dasar Business Intelligence 

Business Intelligence (BI) adalah pendekatan strategis yang melibatkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di dalam sebuah organisasi. Konsep BI melibatkan proses transformasi data menjadi informasi yang dapat dijadikan dasar untuk keputusan bisnis yang lebih cerdas.
 

Definisi Business Intelligence

BI dapat didefinisikan sebagai serangkaian teknologi, aplikasi, dan praktik yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyajikan informasi bisnis yang relevan. Ini memberikan wawasan mendalam ke dalam kinerja organisasi dan membantu dalam mengidentifikasi peluang atau tantangan yang mungkin muncul di pasar.
 

Tujuan Business Intelligence

Tujuan utama BI adalah meningkatkan pengambilan keputusan di semua tingkatan organisasi. Dengan menganalisis data secara menyeluruh, BI membantu organisasi untuk memahami tren, mengidentifikasi pola, dan merespons secara cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis. Selain itu, BI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan keunggulan kompetitif.
 

Komponen-Komponen Utama Business Intelligence

Business Intelligence (BI) terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk menyediakan wawasan yang mendalam dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap komponen utama BI:

 a. Sumber Data
Sumber data merupakan fondasi dari sistem Business Intelligence (BI). Informasi yang diperlukan untuk analisis berasal dari berbagai sumber seperti basis data internal perusahaan, data eksternal dari pihak ketiga, serta sumber data lainnya yang relevan dengan operasi bisnis. Dengan menyatukan data dari berbagai sumber, BI menciptakan gambaran yang komprehensif dan akurat tentang performa organisasi.

 b. ETL (Extract, Transform, Load)
Proses ETL (Extract, Transform, Load) adalah langkah kunci dalam pengolahan data BI. ETL membantu mengekstrak data dari sumber-sumber yang beragam, mentransformasikannya ke dalam format yang dapat diolah, dan memuatnya ke dalam penyimpanan data. Dengan ETL, data yang awalnya kompleks dan beragam diubah menjadi struktur yang konsisten, memfasilitasi analisis yang efektif dan hasil yang dapat diandalkan.

 c. Data Warehousing
Data Warehousing adalah komponen integral dalam BI yang berfungsi sebagai penyimpanan sentral untuk data bisnis. Data warehouse menyediakan platform yang terstruktur untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dengan efisien. Dengan menyatukan data dari berbagai sumber ke dalam data warehouse, organisasi dapat melihat gambaran keseluruhan dari berbagai aspek bisnis mereka, memfasilitasi analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

 d. Analisis Data
Analisis data merupakan inti dari BI, melibatkan penggunaan berbagai alat dan teknik analisis untuk menggali wawasan dari data yang terakumulasi. Tim analis menggunakan metode statistik, analisis prediktif, dan teknik data mining untuk mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan yang bermanfaat. Analisis data BI memberikan pemahaman yang mendalam tentang kinerja bisnis, membantu organisasi merespons perubahan pasar, dan mengoptimalkan strategi mereka.

 e. Pelaporan dan Visualisasi
Pelaporan dan visualisasi merupakan tahap akhir dari proses BI yang memungkinkan penyajian informasi dengan cara yang mudah dimengerti. Melalui laporan dan visualisasi grafis, data kompleks diubah menjadi representasi yang jelas dan terlihat. Ini memberikan pengguna akhir, termasuk pemimpin organisasi, cara yang intuitif untuk memahami hasil analisis dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang telah diolah. Pelaporan dan visualisasi adalah alat yang sangat efektif untuk berkomunikasi dan menyampaikan temuan analisis kepada pemangku kepentingan.
 

Proses Implementasi Business Intelligence (BI)

Implementasi Business Intelligence (BI) adalah langkah strategis yang memerlukan perencanaan matang dan koordinasi lintas departemen. Berikut adalah proses implementasi BI yang umumnya melibatkan beberapa tahapan:

 1. Evaluasi Kebutuhan dan Tujuan
Proses implementasi BI dimulai dengan evaluasi mendalam terhadap kebutuhan dan tujuan organisasi. Tim implementasi harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memahami secara rinci apa yang diharapkan dari solusi BI. Ini termasuk mengidentifikasi jenis data yang akan dianalisis, tujuan pengambilan keputusan, dan indikator kinerja yang ingin dicapai.

 2. Pemilihan Alat dan Platform BI
Setelah kebutuhan dan tujuan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah pemilihan alat dan platform BI yang sesuai. Pemilihan ini harus mempertimbangkan kebutuhan fungsional, skala organisasi, serta kemampuan teknis dan finansial. Alat BI yang dipilih harus dapat mengakomodasi jenis data yang dimiliki organisasi dan menyediakan fungsionalitas yang sesuai dengan kebutuhan analisis.

 3. Integrasi dengan Sistem yang Ada
Integrasi dengan sistem yang sudah ada di organisasi adalah langkah krusial. Data yang dibutuhkan untuk analisis BI sering berasal dari berbagai sumber, termasuk sistem manajemen keuangan, penjualan, dan lainnya. Tim implementasi harus memastikan bahwa alat BI dapat berintegrasi dengan lancar dengan sistem-sistem ini untuk memaksimalkan efektivitasnya.

 4. Pelatihan Pengguna
Kunci kesuksesan implementasi BI adalah pemahaman dan penerimaan oleh pengguna akhir. Oleh karena itu, pelatihan yang efektif perlu diberikan kepada pengguna. Ini termasuk pelatihan tentang cara menggunakan alat BI, interpretasi hasil analisis, dan penerapan wawasan yang diperoleh dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

 5. Pengukuran Kinerja
Setelah implementasi, perlu ada metrik untuk mengukur kinerja BI. Tim implementasi harus menetapkan indikator kinerja khusus yang akan mengukur efektivitas BI dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran kinerja ini tidak hanya mencakup hasil analisis, tetapi juga waktu respons, kecepatan pengolahan data, dan aspek kinerja lainnya.

 6. Evolusi dan Peningkatan Berkelanjutan
Implementasi BI bukanlah proyek satu kali. Organisasi harus mengadopsi siklus evolusi dan peningkatan berkelanjutan. Ini melibatkan evaluasi terus-menerus terhadap kebutuhan dan tujuan, penyesuaian alat dan platform BI sesuai perkembangan teknologi, serta penambahan fungsionalitas yang mungkin diperlukan seiring berjalannya waktu.
 

Manfaat Business Intelligence

Business Intelligence (BI) menyediakan sejumlah manfaat yang signifikan bagi organisasi, membantu mereka membuat keputusan yang lebih cerdas dan responsif terhadap perubahan di lingkungan bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari implementasi Business Intelligence:

 1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
BI menyediakan wawasan mendalam ke dalam data bisnis, memungkinkan pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan berbasis fakta. Analisis data yang akurat dan terperinci membantu mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kebijaksanaan pengambilan keputusan, dan mengarah pada strategi bisnis yang lebih sukses.

 2. Optimalisasi Operasional
Dengan menganalisis data operasional, BI membantu organisasi mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ini mencakup pemantauan proses bisnis, identifikasi bottleneck, dan peningkatan proses untuk mencapai kinerja operasional yang lebih baik.

 3. Keunggulan Kompetitif
Organisasi yang memanfaatkan BI memiliki keunggulan kompetitif. Mereka dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan di pasar, memahami tren konsumen, dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Ini memungkinkan mereka untuk tetap relevan dan bersaing secara efektif di pasar yang terus berubah.

 4. Analisis Prediktif
BI memungkinkan organisasi untuk menerapkan analisis prediktif, yang memproyeksikan tren masa depan berdasarkan data historis. Dengan memahami bagaimana perubahan di masa lalu mempengaruhi kinerja, organisasi dapat membuat perkiraan yang lebih akurat dan membuat strategi berbasis risiko.

 5. Pemantauan Kinerja Real-Time
Dengan kemampuan analisis real-time, BI memberikan pemantauan kinerja secara langsung. Hal ini memungkinkan manajemen untuk melihat perubahan dan tren segera setelah terjadi, memberikan kemampuan untuk mengambil tindakan cepat dan responsif.

 6. Penyajian Informasi yang Mudah Dimengerti
Melalui pelaporan dan visualisasi data, BI menyajikan informasi secara grafis dan mudah dimengerti. Ini memfasilitasi pemahaman yang cepat dan efektif terhadap kinerja bisnis tanpa harus menggali data secara mendalam.

 7. Optimasi Strategi Pemasaran
Dengan menganalisis perilaku pelanggan dan tren pasar, BI membantu organisasi mengoptimalkan strategi pemasaran mereka. Ini termasuk segmentasi pelanggan, evaluasi efektivitas kampanye, dan personalisasi pendekatan pemasaran untuk meningkatkan retensi pelanggan.

 8. Pengelolaan Persediaan yang Efisien
BI memainkan peran penting dalam manajemen rantai pasokan dengan menyediakan informasi tentang permintaan pelanggan, persediaan produk, dan kinerja pemasok. Ini membantu organisasi untuk mengoptimalkan persediaan, menghindari kelebihan atau kekurangan stok, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan.

 9. Pelaporan Keuangan yang Akurat
Dalam konteks keuangan, BI membantu menyusun laporan keuangan secara akurat dan cepat. Ini memungkinkan tim keuangan untuk melakukan analisis biaya yang mendalam, memonitor kinerja keuangan, dan memahami dampak keputusan bisnis terhadap hasil finansial.

 10. Adaptasi Cepat terhadap Perubahan
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap data dan analisisnya, BI memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar, tren industri, atau faktor internal. Ini menciptakan fleksibilitas dan adaptasi yang diperlukan untuk tetap relevan dalam bisnis yang dinamis.
 

Tantangan dalam Implementasi Business Intelligence

Implementasi Business Intelligence (BI) dapat memberikan manfaat besar bagi organisasi, tetapi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan umum dalam implementasi BI:

 a. Tantangan Teknis
Tantangan teknis dalam implementasi Business Intelligence (BI) seringkali muncul dari kompleksitas integrasi dengan sistem yang sudah ada dan perubahan infrastruktur teknologi. Integrasi dengan platform dan aplikasi yang telah digunakan oleh organisasi dapat menjadi rumit karena perbedaan format data, struktur basis data, dan kemungkinan adanya batasan teknis. Perubahan infrastruktur teknologi, seperti migrasi ke cloud atau peningkatan perangkat keras, dapat menimbulkan kendala teknis yang memerlukan perencanaan dan implementasi yang cermat. Oleh karena itu, organisasi perlu mengidentifikasi dengan jelas kompatibilitas sistem serta melakukan evaluasi risiko dan kebutuhan perubahan teknis sebelum melibatkan implementasi BI.

 b. Kesulitan dalam Mengubah Budaya Organisasi
Perubahan budaya dalam penggunaan data untuk pengambilan keputusan seringkali menjadi tantangan yang signifikan dalam implementasi BI. Meskipun teknologi dapat disiapkan dengan baik, penerimaan dan adaptasi dari anggota organisasi terhadap perubahan ini dapat melibatkan resistensi atau keengganan. Budaya organisasi yang tidak mendukung keterlibatan data-driven dan penggunaan analisis dapat menghambat efektivitas BI. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memperhatikan strategi komunikasi dan pelibatan pengguna selama proses implementasi BI. Pemahaman dan dukungan dari pihak manajerial hingga ke tingkat operasional adalah kunci untuk memfasilitasi perubahan budaya yang dibutuhkan.
 

Peran Business Intelligence Bagi Proses Pengambilan Keputusan

Business Intelligence (BI) memiliki peran yang krusial dalam proses pengambilan keputusan di tingkat strategis, taktis, dan operasional dalam sebuah organisasi. Berikut adalah beberapa peran utama BI dalam membantu proses pengambilan keputusan:

 1. Mengumpulkan dan Menyatukan Data
BI membantu organisasi untuk mengumpulkan dan menyatukan data dari berbagai sumber yang tersebar. Dengan menyatukan data operasional, keuangan, dan lainnya, BI menciptakan gambaran holistik tentang kinerja bisnis. Ini memungkinkan pengambil keputusan untuk memiliki akses terhadap data yang komprehensif dan dapat diandalkan.

 2. Analisis Mendalam
BI menyediakan alat dan teknik analisis yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi data dengan lebih mendalam. Analisis statistik, analisis prediktif, dan teknik data mining membantu mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan yang mungkin tidak terlihat secara langsung. Ini memberikan wawasan yang mendalam dan kontekstual yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang informasional.

 3. Mengidentifikasi Tren dan Peluang
Dengan analisis data yang cermat, BI membantu organisasi mengidentifikasi tren pasar, perubahan perilaku konsumen, dan peluang bisnis baru. Kemampuan ini memungkinkan pengambil keputusan untuk merespons dengan cepat terhadap dinamika pasar dan mengoptimalkan strategi bisnis mereka.

 4. Pemantauan Kinerja Real-Time
BI memungkinkan pemantauan kinerja bisnis secara real-time. Pengambil keputusan dapat melihat metrik kinerja utama (KPI) secara langsung dan mendeteksi perubahan atau isu potensial dengan segera. Hal ini memungkinkan respons yang cepat terhadap situasi yang berkembang.

 5. Perencanaan dan Prediksi
Dengan kemampuan analisis prediktif, BI membantu organisasi merencanakan ke depan. Pengambil keputusan dapat menggunakan model prediktif untuk memproyeksikan hasil berbagai skenario dan merencanakan tindakan yang sesuai. Ini meningkatkan kemampuan organisasi untuk merespons perubahan dengan lebih proaktif.

 6. Pelaporan yang Akurat
BI menyajikan informasi bisnis dalam bentuk laporan yang akurat dan mudah dimengerti. Laporan ini memberikan ringkasan visual dari data yang diolah, memfasilitasi pemahaman yang cepat dan efektif terhadap kinerja bisnis. Pelaporan yang tepat waktu dan akurat menjadi dasar bagi pengambil keputusan untuk membuat keputusan informasional.

 7. Optimalisasi Operasional
Dengan menyediakan wawasan tentang kinerja operasional, BI membantu organisasi mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi. Proses operasional dapat dioptimalkan berdasarkan analisis data, membantu organisasi mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.

 8. Keterlibatan Pengguna Akhir
BI menyediakan antarmuka yang ramah pengguna dan intuitif, memungkinkan pengambil keputusan dari berbagai tingkatan organisasi untuk berinteraksi dengan data tanpa keahlian teknis yang mendalam. Keterlibatan pengguna akhir meningkatkan adopsi BI di seluruh organisasi.

 9. Pengambilan Keputusan Kolaboratif
BI memungkinkan kolaborasi dalam pengambilan keputusan. Tim pengambil keputusan dapat berbagi wawasan, menciptakan laporan bersama, dan membuat keputusan yang informasional bersama-sama. Hal ini meningkatkan kualitas keputusan dan konsensus dalam organisasi.

 10. Evaluasi Kinerja dan Perubahan Strategi
BI memberikan sarana untuk mengevaluasi kinerja strategis dan operasional. Pengambil keputusan dapat melihat hasil implementasi strategi, mengukur kinerja, dan membuat penyesuaian strategis berdasarkan analisis data. Ini menciptakan siklus umpan balik yang memperbaiki keputusan dan strategi ke depannya.
 

 Kesimpulan

Dalam rangkaian ini, kita telah melihat evolusi BI, manfaat yang ditawarkannya, serta tantangan dan tren terkini. Business Intelligence bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan budaya dan strategi bisnis yang inovatif. Dengan memahami konsep dasar dan mengikuti perkembangan terkini, perusahaan dapat memanfaatkan potensi penuh BI untuk memimpin pasar dan mengambil keputusan yang lebih baik.

Membahas mengenai Business Intelligence dan mengetahui bahwa BI tak jauh dari ERP maka pastinya perlu menggunakan sebuah sistem yang tepat agar saat melakukan implementasi dapat memperoleh hasil yang maksimal. Karena pada dasarnya ERP itu sendiri menjadi sebuah sistem yang dirancang untuk mempermudah alur kerja dan tugas sehari- hari di perusahaan.

Kamu dapat mempercayakan pada IDMETAFORA yang menyediakan layanan software ERP yang dapat dipercaya dan aman untuk perusahaan dengan berbagai latar belakang bisnis. IDMETAFORA juga dapat mengimplementasikan ERP di perusahaan kamu secara maksimal dan akan memberikan solusi terbaik untuk menciptakan sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien. Tak perlu berlama-lama, kamu dapat melakukan konsultasi secara gratis sekarang juga di idmetafora.com!

Sumber: https://revou.co/panduan-karir/business-intelligence-adalah
Sumber: https://binus.ac.id/malang/2020/09/pentingnya-business-intelligence-bagi-kesuksesan-bisnis
Sumber: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/7092/5518

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda