+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pentingnya ERP dalam Meningkatkan Efisiensi Marketplace

12 December, 2023   |   syefafalih

Pentingnya ERP dalam Meningkatkan Efisiensi Marketplace

Sebagai seseorang yang belanja melalui online, marketplace merupakan istilah yang pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Akan tetapi, apakah suatu hal ini hanya mengacu terhadap tempat belanja melalui online saja? Kita juga tentu sering mendengar kata dari e-commerce. Nah, apakah marketplace dan e-commerce mempunyai arti yang sama? Untuk mengetahui semua hal itu, mari kita bahas dalam artikel ini.

 

Pengertian Marketplace

Menurut Shopery, marketplace adalah suatu platform atau tempat berbagai jenis penjual dengan produk yang berbeda dapat berkumpul untuk menjual produknya ke pelanggan. Jadi, kuncinya adalah dalam jumlah penjual atau vendo. Apabila kita membeli produk, misalkan dari brand A pada website mereka, apakah itu termasuk marketplace? Jawabannya adalah bukan. Website sepatu dari brand A tersebut termasuk ke dalam contoh online store atau online shop. Mengapa? Sebenarnya, online store merupakan toko yang hanya menjual produknya sendiri secara online.

Dari penjelasan tersebut, bisa dilihat bahwa marketplace dalam dasarnya merupakan pihak ketiga yang menyediakan tempat untuk sejumlah seller untuk menjual produknya terhadap konsumen. Kemudian, mereka akan memperoleh komisi dari setiap transaksi yang terjadi.

 

Jenis Marketplace

Sebelumnya, kita mungkin menganggap bahwa istilah marketplace mengacu tempat belanja online saja. Padahal, terdapat berbagai jenis-jenisnya yang perlu diketahui. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai jenis marketplace berdasarkan klasifikasi tertentu:

1. Berdasarkan Tempat
Dilansir dari Market Business News, terdapat dua jenis marketplace berdasarkan tempatnya, berikut ini penjelasannya:

- Traditional Marketplace
Marketplace tradisional merupakan area terbuka pada suatu tempat yang diperuntukkan untuk orang-orang yang melakukan transaksi jual beli. Contohnya seperti pasar tradisional, pasar malam, street market, retail, dan lain-lainnya.

- Online Marketplace
Sesuai dengan namanya, online marketplace merupakan platform pihak ketiga yang memberikan dan menyediakan tempat untuk transaksi jual beli melalui online. Jadi, online marketplace ini, biasa disebut sebagai e-commerce. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya.

2. Berdasarkan Target Audiens

Dilansir dari Arateg, terdapat tiga jenis marketplace berdasarkan target audiens. Berikut ini penjelasan mengenai ketiganya:

- Business to Business (B2B) Marketplace
B2B marketplace menghubungkan antara organisasi sebagai konsumen dengan organisasi bisnis lainnya sebagai penjual, contohnya seperti perusahaan manufaktur atau retailer. Lalu mereka akan memfasilitasi transaksi dan keperluan pemesanan dengan online. Baik itu, melalui transaksi penjualan, procurement, dan lain-lainnya.

- Business to Customer (B2C) Marketplace
B2C marketplace merupakan jenis marketplace yang paling sering kita temui, karena fungsi dan kegunaannya yang memudahkan antara penjual dengan konsumen secara langsung. Agar dapat bersaing, platform jenis ini biasanya mempunyai ciri-ciri tersendiri untuk menarik calon konsumen.

- Peer to Peer (P2P) Marketplace
Peer to peer atau consumer to consumer marketplace menghubungkan seseorang untuk bisa bertukar jasa dan produk dalam satu tempat saja. Jadi, hal ini memungkinkan untuk mengganti peranan mereka untuk menjadi konsumen ataupun penyedia jasa. Contohnya seperti Uber dan Etsy.

3. Berdasarkan Fokus

- Vertical
Vertical marketplace biasanya hanya menjual barang atau jasa yang cocok dengan satu kategori atau sektor yang tertentu. Contohnya seperti Sribulancer atau Fiverr, yang merupakan platform khusus untuk freelancer sebagai penghubung pekerja lepas dengan para client.

- Horizontal
Sebaliknya, terdapat banyak jenis vendor atau penjual dalam horizontal marketplace. Apabila diilustrasikan, jenis horizontal ini mempunyai peranan seperti departement store yang menyediakan beragam jenis barang. Contohnya seperti Amazon dan AliExpress. Jadi, platform dengan jenis horizontal ini tidak mempunyai karakter khusus.

4. Berdasarkan Pendekatan Manajemen

- Unmanaged
Dalam Unmanaged marketplace ini, sang pemilik tidak melakukan quality control pada barang atau jasa yang disediakan oleh pembeli. Untuk peningkatan kredibilitas, biasanya mereka hanya akan melihat terhadap feedback atau umpan balik konsumen dan rating.

- Lightly Managed
Lightly ini memungkinkan pemiliknya untuk melakukan beberapa quality control, contohnya seperti verifikasi identitas. Selain itu, mereka juga menentukan kebijakan retur, garansi barang, dan pengembalian dana.

- Fully Managed
Untuk memastikan kualitasnya, pemilik marketplace fully managed ini mempunyai kontrol terhadap segala proses transaksi di dalamnya. Termasuk menyeleksi kualifikasi penjual sampai pengecekan kelengkapan dokumennya. Hal ini dilakukan, sebagai keamanan untuk pembeli dan pengalaman konsumen yang lebih baik.

 

Manfaat Marketplace

1. Mendapatkan Konsumen
Menggunakan marketplace dapat memudahkan kita untuk menjangkau konsumen baru. Biasanya, konsumen akan menjelajahi toko-toko terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Jadi, kita mempunyai kesempatan untuk bersaing dengan toko lain dalam menarik minat dari pembeli mereka.

2. Meningkatkan Brand Awareness
Dengan adanya fitur search atau pencarian, produkmu dapat ditemukan oleh orang banyak dengan keyword tertentu. Kita juga dapat mengiklankan produkmu pada keyword yang paling relevan dengan produk tersebut. Apalagi bila kita merupakan pemilik bisnis kecil. Hal ini memungkinkan produkmu untuk ditemukan oleh orang yang sebelumnya mungkin belum pernah mendengar brand kita.

3. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Apabila marketplace telah mendapat kepercayaan dari konsumen, biasanya mereka juga mempunyai kepercayaan pada produk dan penjual di dalamnya. Daripada membeli di website yang belum pernah mereka coba, mereka lebih memilih mencari produk yang diperukan melalui platform kepercayaan mereka. Hal tersebut karena platform tersebut sudah melakukan seleksi ketat dan quality control pada semua vendor, untuk memastikan keamanan pembelian.

 

Perbedaan Marketplace dengan E-commerce

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai perbedaan e-commerce dengan marketplace berdasarkan definisi, biaya, pihak, beserta marketing:

1. Definisi
Seperti yang dibahas sebelumnya, marketplace merupakan tempat untuk sejumlah seller dengan produk yang berbeda-beda agar dapat menjual produknya. Sementara, e-commerce adalah website yang dibuat oleh satu seller, kemudian menjual beragam jenis produknya untuk para konsumen.

2. Biaya
Sebagai penjual, kita dapat menghemat biaya apabila memilih untuk menjual produk pada marketplace. Hal ini akan berbeda apabila kita membuat situs e-commerce sendiri yang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar.

3. Pihak yang Terlibat
Dalam marketplace,terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu administrator, vendor, dan pembeli Sementara, dalam e-commerce hanya terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu penjual dan pembeli.

4. Marketing
Dari aspek pemasaran, penjual dalam marketplace dapat memanfaatkan nama besar platform tersebut untuk menjangkau audiens seluas-luasnya. Contohnya, dalam promo 12.12, penjual dapat melakukan strategi marketing yang serupa, agar dapat terbantu, sebab terdapat banyak orang akan mudah untuk mengenali promosinya. Sementara dalam e-commerce, selain mempromosikan produk dan brand, kita juga mungkin perlu mempromosikan situs e-commerce tersebut.


Contoh Marketplace di Indonesia

Terdapat banyak sekali marketplace yang kini digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dilansir dari Timedoor, terdapat 5 marketplace yang populer di Indonesia, berikut ini adalah penjelasannya:

1. Tokopedia
Tokopedia pertama kali beroperasi pada tahun 2009, dan Tokopedia berhasil berkembang sampai memperoleh status startup unicorn di Indonesia. Menurut Timedoor, terdapat tiga jenis barang yang paling banyak dicari dalam Tokopedia, contohnya seperti barang elektronik, fashion, dan kebutuhan bahan makanan.

2. Shopee
Shopee cukup banyak digunakan, karena promosinya yang cukup banyak di berbagai media, Shopee menjadi salah satu platform dengan pengguna terbanyak di Indonesia, walaupun baru beroperasi di tahun 2015. Sekitar 58% pengguna Shopee ialah perempuan. Jadi, tidak heran apabila komoditas utamanya yang paling laris di Shopee merupakan produk fashion dan kecantikan.

3. Lazada
Lazada dinaungi di bawah grup Alibaba, Lazada juga sering memenuhi acara televisi dan akun media sosial kita dengan promosinya. Hampir sama seperti Shopee dan Tokopedia, barang-barang yang dijual pada Lazada, biasanya mempunyai harga yang cukup terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

4. Blibli
Dalam tahun 2021, Tech In Asia pernah mencatat bahwa Chief Executive Blibli sudah mengumumkan status unicorn yang berhasil digapai oleh marketplace asal Indonesia ini. Sedikit berbeda dengan platform lain, konsumen biasanya memutuskan berbelanja pada Blibli untuk mencari produk berupa elektronik atau smartphone.

5. Bukalapak
Bukalapak hampir sama dengan platform lainnya, Bukalapak juga berupaya bersaing dengan menyediakan produk-produk yang terjangkau, namun berkualitas. Selain itu, Bukalapak juga terus berupaya memperbaiki user experience untuk para penggunanya agar dapat berbelanja dengan nyaman.

 

Kegunaan ERP untuk Marketplace

Enterprise Resource Planning (ERP) mempunyai peran penting dalam peningkatan efisiensi dan kinerja dalam marketplace. Melalui integrasi proses bisnis, ERP memastikan aliran data yang lancar antar departemen, menghindari redundansi informasi. Manajemen persediaan yang efisien memungkinkan optimalisasi tingkat persediaan dan penurunan biaya penyimpanan. Analisis data dan pelaporan yang disediakan oleh sistem ERP memberikan wawasan mengenai tren pasar, perilaku pelanggan, dan kinerja produk, yang paling penting dari ERP, yaitu dapat menjadi pilihan untuk pengambilan keputusan yang strategis. Selain itu, dengan otomatisasi tugas administratif dan operasional, seperti pemrosesan pesanan dan pembayaran, ERP juga dapt membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan keseluruhan, memungkinkan fokus yang lebih besar terhadap pengembangan bisnis. Dalam hal ini, software ERP IDMETAFORA dapat membantu kamu untuk membangun marketplace untuk terintegrasi dalam seluruh marketplace yang berbeda, serta dapat dikelola dari beragam marketplace, seperti contohnya Shopee, Tokopedia dan beragam marketplace lainnya dalam satu sistem. Jadi, ayo konsultasikan kebutuhan marketplace kamu dengan tim IDMETAFORA.

 

Kesimpulan

Marketplace adalah platform tempat untuk beragam penjual sebagai perkumpulan agar dapat menjual produk untuk konsumen, sementara e-commerce mencakup website yang dipunyai oleh satu penjual untuk menjual beragam produknya. Marketplace bisa dibagi berdasarkan tempat, target audiens, fokus, dan pendekatan manajemen. Keberadaan marketplace memberikan manfaat dalam meraih konsumen baru, meningkatkan brand awareness, dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Walaupun sering digunakan dengan bergantian, perbedaan utama antara marketplace dan e-commerce terletak dalam struktur, biaya, pihak yang terlibat, dan pendekatan pemasarannya. Contoh marketplace yang populer di Indonesia adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
 

Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/marketplace-adalah/
https://www.freepik.com/free-photo/commerce-push-ecommerce-store-cart-supermarket_1203328.htm#page=10&query=marketplace&position=20&from_view=keyword&track=sph&uuid=9976a666-d3d0-4a6e-b3bf-838032b2576c

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda