Beragam jenis strategi terus ditransformasikan untuk peningkatan branding dan penjualan dalam perusahaan. Salah satu metode yang saat ini banyak dipraktikkan dan diimplementasikan ke dalam dunia jasa dan bisnis adalah omnichannel marketing. Omnichannel merupakan sebuah strategi untuk mengetahui pola pikir atau tingkah laku konsumen dalam memutuskan pilihannya. Strategi ini dinilai sangat penting untuk diketahui, apalagi dalam era yang modern dan kompetitif seperti sekarang ini. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai omnichannel dengan lebih rinci lagi.
Dalam referensi Mekari. Omnichannel berasal dari kata Omnis yang berarti universal. Apabila dilihat dari perspektif yang lebih luas, omnichannel adalah saluran komunikasi yang bersifat universal dan menggabungkan berbagai jenis saluran komunikasi ke dalam satu bentuk antarmuka. Omnichannel termasuk ke dalam strategi lanjutan dari multichannel, sehingga penggunanya bisa mengetahui perkembangan tertentu dengan realtime. Metode komunikasi yang terpadu ini bisa membangun hubungan antara perusahaan dengan konsumen, sehingga bisa berupa suatu garis interaksi yang berkelanjutan.
Omnichannel marketing merupakan penggambaran strategi yang berlangsung dengan konsisten dan terkoordinasi, terutama untuk berinteraksi bersama konsumen dan calon konsumen. Strategi ini berfokus terhadap pemberian layanan terbaik bagi calon pelanggan dengan menggunakan saluran yang tepat.
Jadi, omnichannel diterapkan melalui pendekatan pelanggan, terutama penggabungan dalam setiap channel yang dimanfaatkan oleh konsumen. Contohnya seperti SMS, Email, media sosial, dan channel lainnya yang memungkinkan terhubung dengan internet dan menghasilkan data.
Perlu digaris bawahi bahwa metode omnichannel tidak menyempurnakan apapun pada metode yang sebelumnya dari multichannel tersebut, namun memurnikan konsep multi channel tersebut. Agar dapat menerapkan omnichannel marketing, maka seorang pengusaha harus mengintegrasikan sistem informasi yang bisa meningkatkan pengalaman terhadap konsumennya.
Apabila dikorelasikan dengan aspek bisnis, terutama dalam retail, metode omnichannel bisa memudahkan konsumen untuk menemukan informasi mengenai produk atau jasa yang dijual. Itulah mengapa strategi ini disebut sebagai strategi yang tepat untuk peningkatan interaksi antara penjual dan konsumen.
Omnichannel marketing termasuk bagian dalam pendekatan pemasaran multisaluran yang fokusnya terhadap pengalaman (pengalaman) baik tanpa batas oleh konsumen, baik itu melalui saluran online ataupun toko fisik. Agar pendekatan ini bisa berhasil, maka perlu penimbangan dalam beberapa elemen dasar, berikut ini meupakan poin-poin dalam elemen dasarnya:
1. Harus dapat menawarkan pelayanan untuk konsumen sesuai ekspetasi mereka. 2. Harus dapat mengatur aliran keuangan atau finansial, produk, dan informasi. 3. Mengikuti kemajuan informasi dalam setiap channel yang dipakai. 4. Menerapkan citra yang tidak sulit untuk dikenali dengan karakter yang konsisten. 5. Menerapkan konsep pesan yang personal dan merujuk dalam preferensi konsumen 6. Memberikan informasi dengan berdasarkan riwayat interaksi dan posisi konsumen.
Konsep dalam omnichannel marketing berasal dari penggabungan jangkauan melalui platform yang luas dan berfokus terhadap merek toko yang dijual. Sementara itu, multichannel marketing merujuk terhadap pelanggan potensial dalam beberapa platform. Contoh platform multichannel marketing adalah berupa iklan cetak, toko ritel, situs web, product bundling, ataupun promosi dari mulut ke mulut.
Sudah banyak perusahaan multinasional yang menggunakan konsep omnichannel untuk mengintegrasikan strategi marketing perusahaan. Strategi ini menggunakan pengolahan data aplikasi komunikasi yang digunakan oleh konsumen. Lingkungan perusahaan yang menggunakan konsep omnichannel akan mempunyai peluang yang segar dalam berbagai informasi yang diperoleh. Hal ini harus dimanfaatkan untuk pemenuhan keperluan yang berkaitan dengan barang atau jasa.
Pendekatan ini sangat cocok diimplementasikan untuk generasi milenial dan generasi Z, yang banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan dengan ponsel dan internet. Hal ini tidak mengherankan, mengingat segala kegiatan yang memang bisa didukung dan dipermudah dengan adanya ponsel dan internet. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pendekatan omnichannel berorientasi terhadap pengalaman pelanggan dan bukan pengalaman seseorang dalam saluran yang berbeda.
Penggunaan omnichannel marketing bisa diketahui dalam berbagai akun toko di Instagram yang mengaitkan akun Instagram mereka dengan berjualan secara online, marketplace, ataupun website mereka. Dengan begitu, konsumen bisa mengetahui berbagai produk atau jasa yang dijual dari Instagram, dan bisa langsung terkoneksi ke channel penjualan yang berbeda.
Dalam kasusnya, misalkan Rika tidak sengaja menemukan produk sepatu yang berkualitas di suatu akun toko online, tetapi di postingan tersebut tidak ada informasi lengkap tentang produk tersebut. Dengan strategi omnichannel, Rika bisa membuka toko online atau marketplace untuk menemukan variasi warna, model, ukuran, dan jumlah stoknya.
Apabila dirasa telah menemukan barang yang paling cocok, Rika dapat melanjutkan transaksi dengan check out (memesan) barang dan melakukan transfer kepada penjual. Dengan adanya sistem penggabungan ini, maka konsumen dapat lebih mudah untuk menemukan informasi yang lengkap mengenai sebuah produk dari satu channel ke channel yang lainnya.
Pertanyaannya, apa keuntungan yang diperoleh penjual? Untuk pemilik bisnis, tentu saja kehadiran sistem omnichannel marketing bisa membuatnya dapat mengetahui dengan langsung produk yang diinginkan oleh pembeli. Selain itu, pemilik bisnis juga bisa mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pembeli sebelum membuka situs toko dan memutuskannya untuk membeli. Singkatnya, sistem omnichannel bisa mengumpulkan data calon konsumen terhadap pemilik toko.
Omnichannel marketing memang memberikan banyak efektivitas dan efisiensi untuk perusahaan dalam pengelolaan bisnisnya. Meskipun demikian, bukan berarti pendekatan ini tidak memerlukan strategi khusus dalam menjalankannya. Strategi omnichannel harus dilakukan dengan tepat, agar mendapat hasil yang sesuai diharapkan. Oleh karena itu, inilah beberapa tips dalam menerapkan omnichannel untuk memaksimalkan omset penjualan:
1. Pahami Konsumen Anda Tips mempraktikkan omnichannel marketing yang pertama adalah dengan mengetahui perilaku konsumen. Hal yang dimaksud adalah bukan perilaku konsumen dalam kesehari-hariannya atau yang sifatnya personal, melainkan perilakunya dalam pemilihan dan membeli produk.
Setiap konsumen mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam berbelanja, sehingga telah menjadi tugas dari pengusaha untuk mengetahui karakteristiknya. kita bisa mengamati dan mengkaji pengalaman yang telah dialami oleh konsumen secara berkala dalam memilih, membandingkan, membeli, hingga terhubung dengan brand produk.
Agar dapat mengetahui konsumen, kita bisa melakukan riset pengalaman dengan cara berinteraksi dengan semua platform yang tersedia, contohnya ketika melakukan pemesanan, mengirim kasus dukungan, atau berbagai pendekatan lainnya.
Apabila memungkinkan, kita juga bisa melakukan survey secara internal atau eksternal. Dengan adanya hasil pengujian, kita akan mendapatkan banyak informasi yang berkaitan dengan pengalaman konsumen. Dalam pertanyaan banyaknya, apakah semua konsumen mendapatkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan? Adakah sesuatu yang kurang membuat konsumen kurang puas? Atau adakah fitur yang tidak butuh untuk dimasukkan?
Dari hasil pengujian tersebut, kita dapat memanfaatkannya untuk mengorganisasikannya dengan sekaligus dan meningkatkan strategi bisnis. Tujuannya adalah satu, yaitu untuk memberikan kepuasan belanja dan meraih simpati konsumen.
2. Utamakan Pengalaman Konsumen Tips mempraktikkan omnichannel marketing yang berikutnya adalah mengutamakan pengalaman konsumen. Dalam pembahasan di atas, sudah sering disebutkan bahwa pengalaman belanja dari konsumen adalah aspek yang penting untuk diperhatikan pada perusahaan.
Oleh karena itu, bangunlah rencana dengan rinci mengenai langkah-langkah untuk memberikan pengalaman yang memuaskan terhadap konsumen. Pastikan agar fitur dan layanan yang disajikan bisa memberikan solusi dan mempermudah semua konsumen dalam mencukupi keperluannya. Dengan memberikkan pengalaman yang memuaskan, maka konsumen bisa merasa nyaman dan tidak berpikir ulang untuk membeli produk pada kemudian hari.
3. Brand Guideline Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan adalah dengan pemaksimalan brand guideline. Saat ini, banyak pengusaha yang menganggap bahwa identitas brand bukanlah suatu hal yang harus diperjuangkan. Dalam hal ini, pengusaha cenderung tidak menjadikan brand guideline sebagai salah satu aspek penting dalam menunjang bisnisnya. Padahal, pada zaman sekarang, reputasi brand termasuk salah satu hal yang perlu dipertimbangkan oleh konsumen dalam berbelanja.
Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan membangun brand guideline melalui panduan konten kreatif pada seluruh channel. Brand guideline bisa mendorong konsumen untuk lebih peduli dan mengenal produk dalam berbagai lini platform.
4. Segmentasikan Konsumen Anda Apabila telah melakukan analisis data, maka hal ini akan semakin memudahkan kita dalam melakukan segmentasi pasar dari konsumen. Segmentasi konsumen adalah sebuah strategi yang tujuannya menarik konsumen lebih banyak melalui metode pengelompokkan atau pemisahan kelompok yang berbeda.
Segmentasi ini biasanya dikumpulkan berdasarkan karakteristik, keperluan, perilaku konsumen,dan lain sebagainya. Tujuannya, yaitu untuk membantu kita dalam menyajikan pengalaman (experience) yang dipersonalisasi untuk setiap jenis konsumen. Dengan begitu, pengalaman berbelanja yang menyenangkan akan diperoleh oleh konsumen.
5. Personalisasi Seluruh Platform Selain segmentasi konsumen, personalisasi seluruh platform juga termasuk suatu upaya yang harus diperhatikan dalam omnichannel marketing. Memberikan pengalaman personal terhadap konsumen adalah strategi marketing yang digunakan oleh sang profesional pemasaran dalam masa kini.
Dalam hal ini, setiap konsumen akan merasa bahwa brand yang mereka gunakan bisa mengantisipasi kebutuhan mereka. Apabila brand kita bisa menangkap peluang ini, maka kesetiaan konsumen juga akan mengikuti.
Akan tetapi, kendala yang perlu dihadapi oleh pengusaha masa kini adalah bagaimana caranya untuk menganalisis segala fakta yang terdapat pada lapangan. Hal yang harus digarisbawahi adalah personalisasi yang berbeda dengan kustomisasi.
Personalisasi cenderung berupaya memenuhi keperluan konsumen dengan lebih efektif, meningkatkan kepuasan belanja, mengasah pengalaman belanja yang berbeda, dan memungkinkan untuk pembelian yang sifatnya repetitif.
6. Gunakan Matrik yang Tepat Agar mendapatkan data yang akurat, kita harus melacak matrik dengan menggunakan alat yang sesuai. Matrik itu sendiri adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah kondisi yang dapat digunakan untuk mengambil langkah atau strategi yang terbaik. Matrik bisa menggambarkan komparasi antara pasar saat ini, produk saat ini, dan pasar yang menyajikan produk barunya. Kita bisa menggunakan KPI digital marketing untuk memilih matrik yang tepat.
7. Gunakan Alat Bantu Otomasi Marketing yang Tepat Dalam masa sekarang, terdapat beragam jenis alat bantu yang dapat dipilih untuk mengoptimasi strategi marketing. Tentunya, kita memerlukan alat pemasaran yang baik dan sesuai dengan karakteristik bisnis. Maka, kita dapat menggunakan alat bantu optimasi untuk penerapan strategi bisnis, di antaranya yaitu perencanaan, implementasi, sampai pemasaran itu sendiri. Pastikan untuk menganalisis dengan lengkap sebelum memutuskan untuk memakai alat otomasi untuk optimasi pemasaran produk. Kita bisa menggunakan aplikasi CRM sebagai alat bantu otomasi omnichannel marketing penjualan dan pelayanan bisnis yang berbasis cloud.
8. Gunakan Data untuk Menyusun Strategi Data merupakan suatu elemen penting yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi pemasaran. Salah satu data yang dapat dipakai dengan implementasi CRM bagi bisnis. Dengan memakai data CRM, kita bisa membuat solusi yang paling tepat untuk mengatasi segala kendala yang mungkin bisa terjadi di suatu hari nanti.
Tidak hanya itu, kita juga bisa meminimalisir churn rate apabila bisa memanfaatkan data dengan tepat. Itulah mengapa, gunakan data yang telah diperoleh sebagai landasan dalam menyusun strategi marketing agar penjualan semakin meningkat.
9. Jadikan Bisnis Anda Customer-Centric Tips yang selanjutnya adalah dengan menjadikan bisnis sebagai customer centric. Apa maksudnya? Customer centric merupakan sebuah pendekatan yang fokus penuhnya ditujukan terhadap konsumen. Tips ini dirancang dengan menyesuaikan minat dan kebutuhan dari para konsumen.
Saat ini, omnichannel sangat ramai ditgunakan oleh bisnis ritel, dikarekan bisa memberikan berbagai manfaat. Penerapan omnichannel memang sangat penting dalam bisnis ritel. Berikut ini merupakan beberapa fungsi menerapkan omnichannel dalam suatu bisnis ritel yang perlu diketahui:
1. Mengintegrasikan Berbagai Channel Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, omnichannel marketing berguna untuk menghubungkan beragam channel penjualan di dalam bisnis ritel. Omnichannel bisa menghubungkan aneka channel penjualan, baik online maupun offline menuju satu saluran yang terpusat.
Dengan begitu, maka pemilik bisnis dapat mengontrol stok barang, melihat total penjualan, dan melakukan analisis konsumen dengan lebih mudah. Dikarenakan sudah terintegrasi dalam satu channel terpusat, maka pengusaha bisa memaksimalkan produktivitas tokonya.
Pengusaha tidak harus lagi mengecek secara manual dari masing-masing channel untuk merekap penjualannya. Tentunya, mengecek channel satu per satu penjualan akan menghabiskan waktu, sehingga bisa mengurangi efisiensi dan menghambat produktivitas dalam pengembangan bisnis.
Saat ini, pengusaha bisnis lebih nyaman menggunakan channel melalui WhatsApp untuk sarana komunikasi dengan pelanggan mereka. Kita bisa menggunakan WhatsApp Business API dengan beragam fitur penjualan dan pelayanan pelanggan yang lengkap.
2. Memperoleh Data dan Menciptakan Strategi Fungsi omnichannel marketing yang selanjutnya adalah untuk memperoleh kumpulan data dari konsumen yang berkaitan dengan minat dan kecenderungannya. Hal ini mendorong untuk meningkatkan produktivitas, sehingga strategi penjualan bisa dibuat lebih spesifik.
Strategi penjualan yang terarah bisa dibangun berdasarkan kumpulan data dari beragam channel penjualan. Dengan begitu, maka pengusaha dapat mengetahui karakteristik dari calon konsumen dan tingkah lakunya dalam bertransaksi.
Karakteristik yang bisa ditangkap mencakup dengan preferensi, demografi, kebiasaan, dan perilaku calon konsumen ketika sedang mengakses toko online. Dengan bantuan omnichannel, maka pengusaha tidak harus mengecek satu persatu channelnya untuk mengetahui karakteristik terhadap konsumennya.
Selanjutnya, pengusaha dapat merancang rencana, promosi, dan memberi rekomendasi sesuai hasil analisis data. Strategi ini bisa memberikan preferensi yang sangat tepat, sehingga mampu untuk memaksimalkan penjualan.
3. Memberikan Pengalaman Menyenangkan Bagi Konsumen Fungsi omnichannel marketing yang selanjutnya, yaitu bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam berbelanja untuk konsumen. Apabila melihat produk tertentu dari konten Instagram, maka konsumen dapat langsung mengakses toko yang menjual produk tersebut.
Dari segi konsumen, hal ini sangat memberikan keuntungan, dan memberikan pengalaman (experience) yang menyenangkan. Hanya dengan satu klik saja, maka konsumen dapat langsung berpindah dari satu channel ke channel lainnya. Sedangkan dari segi penjual, omnichannel marketing ini memungkinkan untuk membentuk sambungan dari toko online ke toko offline.
Contohnya, seperti seorang konsumen yang memesan produk melalui online menjadi paham, bahwa ternyata toko tersebut mempunyai toko fisik. Hal ini, karena dalam toko online tersebut tercantum alamatnya. Dengan begitu, konsumen tersebut dapat mengunjungi toko tersebut secara offline.
Dalam kasus ini, biisa diketahui bahwa pendekatan omnichannel sangat membantu dalam peningkatan eksistensi toko fisik atau toko offline. Strategi ini memang dikembangkan untuk membuat saluran penjualan yang merujuk terhadap pengalaman konsumen.
4. Mendorong Traffic dan Penjualan Suatu penelitian menunjukkan hasil bahwa toko offline yang menerapkan strategi omnichannel bisa mengalami peningkatan penjualan sebesar 15 sampai 30 persen. Lembaga riset lainnya juga melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa konsumen cenderung mengunjungi toko setelah mendapatkan informasi dari website atau media sosial. Dengan begitu, omnichannel chat juga sudah mendukung peningkatan penjualan dalam toko offline.
5. Meningkatkan Loyalitas Konsumen Omnichannel marketing bisa memberikan pengalaman (experience) yang konsisten terhadap konsumen dalam semua platform yang digunakan. Tidak hanya itu, pendekatan bisnis ini juga mampu memberikan pengalaman (experience) yang dipersonalisasikan dalam setiap konsumennya.
Apabila konsumen merasa pengalaman berbelanjanya meningkat, pasti hal ini akan mendorong mereka untuk loyal menggunakan brand yang dikonsumsinya tersebut. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan. Loyalitas konsumen sangat penting untuk dibangun, agar konsumen tetap menggunakan produk yang dibelinya dapat bertahan lama.
6. Meningkatkan Brand Recall Manfaat omnichannel yang selanjutnya adalah untuk memaksimalkan brand recall perusahaan. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan agar semua konsumen bisa mengetahui informasi lengkap mengenai brand kita dengan cara yang sama dalam seluruh platform.
Konsistensi inilah yang bisa membantu memaksimalkan brand recall untuk konsumen. Dengan memberikan brand recall yang tepat, maka bisa mendapatkan perhatian konsumen yang lebih banyak lagi. Apabila menerapkan tips ini, karyawan harus mendapatkan pelatihan khusus agar bisa memberikan pelayanan yang terpadu dan konsisten untuk setiap konsumennya. Pelayanan yang memuaskan menjadi alasan bagi konsumen untuk menggunakan produk atau jasa kita di kemudian hari.
Omnichannel marketing menjadi peluang baru dalam dunia pemasaran, sehingga strategi ini harus diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk ke depannya. Dengan begitu, maka penjualan bisnis kita dapat mengalami perkembangan yang berkelanjutan.
Omnichannel, sebagai strategi bisnis yang mengintegrasikan berbagai saluran penjualan, bisa saling melengkapi dengan Enterprise Resource Planning (ERP). Integrasi omnichannel dengan ERP memungkinkan efisiensi operasional dengan menyediakan konsistensi data dalam seluruh organisasi. Data transaksi dari berbagai saluran omnichannel bisa diintegrasikan ke dalam sistem ERP, memungkinkan perencanaan produksi, manajemen inventaris, dan analisis data yang menyeluruh untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Walaupun terdapat kendala seperti kompleksitas integrasi dan keamanan data. Namun koordinasi tim dan kustomisasi sistem bisa membantu untuk meraih keberlangsungan yang sukses antara omnichannel dan ERP dalam konteks bisnis. Dalam hal ini, software ERP dari IDMETAFORA dapat membantu kamu untuk membangun omnichannel marketplace yang dapat memudahkan penjualan agar lebih efisien. Jadi, ayo konsultasikan kebutuhan bisnismu bersama tim IDMETAFORA.
Dapat disimpulkan, omnichannel dapat membawa perubahan yang signifikan dalam strategi pemasaran dan penjualan perusahaan dengan mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi ke dalam satu antarmuka. Dengan mengetahui pola pikir dan perilaku konsumen, omnichannel tidak hanya memberikan pengalaman yang konsisten dan terkoordinasi melalui berbagai saluran, namun juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan yang lebih baik melalui integrasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP). Fokus terhadap personalisasi, segmentasi, dan pengumpulan data yang akurat, omnichannel tidak hanya meningkatkan interaksi antara penjual dan konsumen, namun juga menciptakan kesempatan untuk meningkatkan loyalitas konsumen, brand recall, dan penjualan dengan keseluruhan. Sumber: https://mekari.com/blog/omnichannel-marketing/ https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-flat-design-omnichannel-infographic_25046492.htm#page=2&query=omni%20channel&position=27&from_view=keyword&track=ais&uuid=f84d4c6d-0887-459e-8c17-56f9049a9a58
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..