Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis perlu memantau kinerja bisnis dengan cermat. Untuk membantu mengukur kinerja ini, memiliki Business Intelligence (BI) menjadi solusi yang sangat efektif dalam konteks bisnis modern. Sistem ini memudahkan perusahaan dalam mengumpulkan data dan melakukan analisis secara real time. Hasil analisis ini menjadi dasar untuk mempertimbangkan keputusan bisnis yang lebih berguna dan efektif.
Pentingnya kehadiran dan manfaat Business Intelligence dalam konteks perusahaan tidak dapat diabaikan. Seorang profesional Business Intelligence bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengelola data, serta menyajikan hasil analisis dalam bentuk informasi yang mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan bisnis. Artikel ini akan mengulas tentang Business Intelligence dari pengertian hingga manfaatnya bagi perusahaan, simak selengkapnya.
Business Intelligence (BI) adalah sistem yang mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan.
Data yang terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk laporan yang mudah dipahami, komprehensif dan akurat. Laporan-laporan ini menjadi alat yang sangat berharga untuk mengukur, menganalisis, dan memantau proses bisnis.
Seorang profesional Business Intelligence sangat bergantung pada data untuk melakukan analisis mendalam, yang kemudian dapat diubah menjadi peluang atau terobosan baru untuk memajukan bisnis perusahaan.
Dengan tanggung jawab yang begitu besar, Business Intelligence memegang peranan penting dalam struktur perusahaan. Pentingnya informasi yang dihasilkan oleh Business Intelligence menjadikannya bagian integral dari proses pengambilan keputusan di berbagai tingkat organisasi.
Dalam konteks praktis, seringkali terjadi kesalahpahaman antara peran Business Intelligence dan analis bisnis. Meski sama-sama memiliki peran penting, namun terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Analis bisnis bertanggung jawab untuk menganalisis data, sedangkan Business Intelligence memiliki tugas tambahan untuk menyajikan hasil analisisnya dengan cara yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
Istilah Business Intelligence menarik perhatian para ahli yang ingin memahaminya lebih dalam. Untuk memudahkan memahami konsep tersebut, berikut penjelasan dan pengertian business intelijen menurut para ahli:
1. Robert Half Menurut Robert Half, Business Intelligence adalah peran yang bertanggung jawab menganalisis hasil bisnis sehingga dapat dijadikan acuan perusahaan dalam menjalin kerja sama dengan karyawan lainnya.
2. Vercellis Vercellis menyatakan bahwa Business Intelligence adalah seperangkat model matematika dan metodologi analitis yang menggunakan data dalam informasi kompleks dan proses pengambilan keputusan.
3. Howard Dresner Howard Dresner menjelaskan Business Intelligence sebagai sebuah konsep dan metode untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan akhir dengan menggunakan bantuan sistem yang berfokus pada fakta yang terjadi.
Pada tahun 1865, Richard Millar Devens menciptakan ungkapan Business Intelligence (BI) dalam bukunya Encyclopedia of Business and Commercial Anecdotes. Konsep ini diilustrasikan oleh kisah Sir Henry Fournay, seorang bankir, yang mengeksploitasi informasi untuk mendapatkan keuntungan dengan mengumpulkannya dan bertindak berdasarkan informasi tersebut sebelum para pesaingnya. Artikel berpengaruh lainnya mengenai perkembangan Business Intelligence ditulis pada tahun 1958 oleh seorang ilmuwan komputer IBM bernama Hans Peter Lohn, yang membahas kemungkinan pengumpulan Business Intelligence (BI) melalui penerapan teknologi.
Konsep Business Intelligence, seperti yang dipahami saat ini, menggunakan teknologi untuk mencapai tujuan seperti mengumpulkan data, menganalisisnya, menerjemahkannya menjadi informasi yang berguna, dan mengambil tindakan “depan persaingan.” Pada intinya, Business Intelligence versi modern menekankan penggunaan teknologi sebagai sarana pengambilan keputusan dengan cepat dan efisien, berdasarkan informasi yang tepat waktu dan akurat.
Pada tahun 1968, hanya individu dengan keahlian khusus yang dapat menerjemahkan data menjadi informasi yang dapat digunakan. Pada periode ini, data dari berbagai sumber umumnya tetap terpisah, dan informasi sering kali disajikan dalam laporan yang terfragmentasi, sulit diinterpretasikan, dan terbuka terhadap multitafsir. Edgar Codd mengidentifikasi masalah ini dan, pada tahun 1970, menerbitkan sebuah makalah yang mengubah paradigma berpikir tentang database. Usulan Codd untuk mengembangkan "model database relasional" menjadi sangat populer dan diadopsi secara luas di seluruh dunia.
Sistem pendukung keputusan (DSS) adalah sistem manajemen basis data pertama yang dikembangkan, dan banyak sejarawan percaya bahwa versi modern Business Intelligence berevolusi dari basis data DSS. Pada tahun 1980an, sejumlah besar vendor BI bermunculan ketika perusahaan menyadari nilai BI. Berbagai alat dikembangkan selama periode ini untuk mengakses dan mengatur data dengan cara yang lebih sederhana, termasuk OLAP, sistem informasi eksekutif, dan Data Warehouse.
Peran utama Business Intelligence adalah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang mudah dipahami. Selain itu, ada peran atau tugas penting lainnya yang harus diemban oleh perusahaan, antara lain:
1. Melakukan Analisis Data Sistem ini secara otomatis menghasilkan laporan untuk memudahkan analisis data bisnis. Analisis ini sangat penting untuk meningkatkan perkembangan perusahaan berdasarkan data yang akurat.
2. Manajemen Data Tugas Business Intelligence tidak terbatas pada pengumpulan informasi bisnis dari berbagai sumber. BI juga mempunyai tanggung jawab untuk menyimpan data nasabah secara aman dan memberikan akses hanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan Anda.
3. Evaluasi Kinerja Bisnis secara Berkala Pelaku usaha dapat memanfaatkan hasil laporan yang diberikan BI untuk melakukan penilaian secara komprehensif. Evaluasi ini diharapkan dapat mengungkap tren bisnis terkini yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kemampuan Business Intelligence untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang relevan merupakan aspek penting dalam operasi bisnis. Informasi ini memberikan gambaran kesehatan perusahaan yang akurat dan real-time, sehingga memungkinkan perusahaan menentukan tingkat pencapaian dengan lebih efektif.
Business Intelligence atau BI juga berperan penting dalam mencegah kesalahan akibat analisis data yang tidak akurat. Misalnya, dalam tanggung jawab Anda mengenai jadwal produksi sebuah pabrik minuman, BI memungkinkan Anda merespons secara real time terhadap pertumbuhan penjualan yang signifikan di wilayah tertentu. Dengan cara ini, Anda dapat mengambil keputusan seperti menyetujui shift tambahan untuk menjaga ketersediaan produk.
Selain itu, sistem Business Intelligence memungkinkan produksi dikelola dengan cepat dalam menghadapi faktor eksternal yang mempengaruhi penjualan, seperti perubahan kondisi cuaca. Dengan mengendalikan produksi secara efisien, Business Intelligence dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan keuntungan dan pengurangan biaya operasional.
Dalam konteks evaluasi kinerja perusahaan, kecerdasan buatan memainkan peran kunci. Business Intelligence membantu perusahaan fokus pada wawasan utama, memastikan pemahaman mendalam tentang kinerja dan pencapaian selama periode waktu tertentu.
Dalam mengidentifikasi permasalahan kinerja perusahaan secara proaktif, Business Intelligence memegang peranan yang strategis. Memberikan penjelasan mendalam terhadap permasalahan yang muncul memungkinkan perusahaan untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum berkembang menjadi permasalahan yang lebih kompleks.
Kehadiran data dalam suatu perusahaan menjadi bermakna bila dimanfaatkan secara maksimal melalui Business Intelligence. Dengan demikian, AI tidak hanya sekedar alat analisis, namun juga merupakan pilar strategis dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada efisiensi dan efektivitas bisnis secara keseluruhan.
Manfaat utama penerapan BI oleh perusahaan mencakup pelaporan dan analisis yang lebih cepat dan akurat didukung oleh kualitas data yang unggul. Dampak positif ini tidak hanya mencakup aspek operasional saja, namun juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kepuasan karyawan, penurunan biaya operasional, peningkatan pendapatan, dan kemampuan pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Manfaat lain yang dapat diperoleh perusahaan setelah menerapkan Business Intelligence adalah sebagai berikut:
1. Mendorong perusahaan untuk mencapai tujuan KPI dengan menyinkronkan seluruh informasi, memungkinkan tim untuk fokus pada tugas masing-masing.
2. Memudahkan dalam memantau kinerja perusahaan dan mengidentifikasi masalah dengan lebih efisien.
3. Memberikan pandangan mendalam tentang perusahaan di berbagai tingkatan.
4. Memberikan informasi terkait permasalahan atau kendala yang mungkin timbul dalam perusahaan.
5. Menggali secara mendalam sumber data yang tersedia dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan terkait kinerja perusahaan.
6. Membaca dan menafsirkan data untuk membantu menentukan keputusan perusahaan.
7. Dapatkan lebih banyak prakiraan terencana jangka panjang.
8. Pilihlah metode pemasaran yang sesuai dengan karakteristik bisnis perusahaan.
9. Analisis hambatan, manfaat dan kemungkinan solusi.
10. Membantu perusahaan menentukan perencanaan biaya dengan lebih akurat.
11. Memudahkan manajemen dalam memahami kebutuhan pasar dan merencanakan strategi bisnis yang tepat.
12. Evaluasi data tren pasar secara real-time untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Pekerjaan Business Intelligence di perusahaan memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, dan tidak mengherankan jika gaji yang ditawarkan biasanya lebih tinggi. Anda diharuskan memiliki serangkaian keterampilan teknis dan sosial yang dijelaskan di bawah ini sebelum memasuki dunia Business Intelligence. Antara lain:
1. Microsoft Excel Microsoft Excel sebagai aplikasi pengolah data dari Microsoft tidak hanya memberikan kemampuan dalam memanipulasi data tetapi juga memberikan pilihan kemudahan dalam menampilkan dan memvisualisasikan data. Dapat digolongkan sebagai aplikasi dasar, dan Excel harus dikuasai sebelum memasuki bidang Business Intelligence. Menguasai Excel memberikan dasar yang kuat sebelum menjelajahi alat lainnya. Keterampilan dapat divalidasi melalui opsi untuk mendapatkan sertifikasi Microsoft Excel.
2. SQL Bekerja di bidang Business Intelligence erat kaitannya dengan data. Excel bukan satu-satunya alat untuk memproses data pada tingkat yang lebih tinggi. SQL, kependekan dari Structured Query Language, telah menjadi penting untuk pemrosesan data. Dengan menggunakan SQL, berbagai tindakan manipulasi data dapat dilakukan, seperti membuat, membaca, mengedit, dan menghapus (dikenal dengan CRUD).
3. Kemampuan Analisis Salah satu soft skill yang penting dalam peran BI adalah kemampuan analitis. Profesi ini erat kaitannya dengan data dan membutuhkan pemikiran kritis. Keterampilan analitis yang baik diperlukan untuk menganalisis data perusahaan secara akurat. Berpikir kritis memungkinkan tanggung jawab diselesaikan dengan lebih efisien.
4. kemampuan Berkomunikasi Keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang paling penting bagi seorang Business Intelligence. Selain tugas pokoknya menganalisis data, mereka juga diharapkan mengkomunikasikan secara jelas hasil analisisnya kepada pihak-pihak terkait. Keterampilan komunikasi yang baik memastikan bahwa hasil analisis dapat dipahami dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan.
Business Intelligence (BI) terdiri dari beberapa komponen yang mempunyai fungsi khusus, berperan sebagai perantara antara aplikasi transaksional dan aplikasi pendukung keputusan. Berikut adalah beberapa komponen penting dari Business Intelligence:
1. OLAP (On-Line Analytical Processing) OLAP adalah teknologi kunci dalam ekosistem Business Intelligence yang menyediakan navigasi dan panduan bagi pengguna non-teknis. Dengan kemampuan multidimensi, OLAP memfasilitasi pelaporan, analisis, pemodelan, dan perencanaan untuk peningkatan bisnis. Sistem ini dapat berinteraksi dengan gudang data dan memproses query yang diperlukan.
2. Advanced Analytic Analisis tingkat lanjut mencakup penambangan data, perkiraan, atau teknik analisis prediktif. Dengan menggunakan teknik analisis statistik, komponen ini dapat memprediksi atau memberikan kepastian mengenai suatu data.
3. Corporate Performance Management (Portals, Scorecards, Dashboards) Corporate Performance Management (CPM) adalah alat yang membantu perusahaan merancang strategi melalui metodologi, analisis data, pemrosesan, dan pelaporan. CPM memantau dan mengelola kinerja perusahaan melalui portal, kartu skor, dan dasbor.
4. Real Time BI Komponen ini memungkinkan distribusi matriks secara real-time melalui berbagai saluran, seperti email, sistem pesan, dan tampilan interaktif.
5. Data Warehouse dan Data Mart Gudang data dan data mart memainkan peran penting dalam Business Intelligence. Gudang data mengelola catatan organisasi untuk tugas integrasi, pembersihan, agregasi, dan kueri. Itu juga dapat berisi data operasional yang terus diperbarui untuk pengambilan keputusan.
6. Data Source Sumber daya data dapat berupa database operasional, data historis, data eksternal, atau informasi dari berbagai sumber. Data dapat berada pada platform yang berbeda, baik dalam bentuk informasi terstruktur seperti tabel atau spreadsheet, atau tidak terstruktur seperti file teks, gambar, atau informasi multimedia lainnya.
Pembahasan mengenai Business Intelligence akan menjadi lebih lengkap ketika Anda memahami sistem atau alur kerjanya. Ternyata tugas yang dilakukan oleh business intelijen meliputi beberapa langkah utama yaitu ETL, data warehouse, dan hasil BI. Di bawah ini penjelasan detailnya:
1. ETL (Ekstrak, Transformasi, Load) Langkah pertama dalam alur kerja Business Intelligence adalah ETL, yang mencakup beberapa tahapan penting:
a. Validasi Data : Memperoleh data yang diperlukan dan benar-benar valid.
b. Pembersihan data: memformat data untuk menghindari duplikasi atau redundansi, misalnya standarisasi penulisan seperti Jogjakarta, Yogya, dan Yogyakarta di Yogyakarta.
c. Transformasi data: memodifikasi data yang sudah ada, seperti menambahkan kolom baru, mengubah tipe data, atau menggabungkan data.
d. Data grup: Lakukan pengelompokan jika diperlukan, misalnya menggunakan perintah hitung, rata-rata, atau jumlah.
e. Data loading: Memindahkan data ke penyimpanan data atau gudang.
2. Data Warehouse Data Warehouse bertindak sebagai tempat penyimpanan semua database yang diperoleh dari fase ETL. Business Intelligence membagi data warehouse menjadi beberapa data mart tergantung kebutuhan.
3. Memproses hasil Business Intelligence Proses terakhir melibatkan penggunaan data yang dihasilkan dari tahapan sebelumnya untuk berbagai tujuan, seperti:
a. Analisis mendalam.
b. Menambang data lebih jauh untuk menemukan pola tertentu yang dapat digunakan untuk prediksi.
c. Visualisasikan data, seperti dalam bentuk grafik.
d. Memberikan peringatan kepada perusahaan.
Dalam konteks persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus terus memantau dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, Business Intelligence menjadi posisi yang sangat penting dalam sebuah perusahaan.
Business Intelligence membawa sejumlah manfaat penting bagi bisnis. Penggunaannya dapat membantu mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan karyawan, sekaligus meningkatkan komunikasi antar departemen sekaligus mengkoordinasikan aktivitas perusahaan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama penerapan Business Intelligence:
1. Efisiensi kepemimpinan perusahaan Visualisasi data memainkan peran penting dalam membantu perusahaan membandingkan hasil dengan tujuan organisasi dan mengidentifikasi peluang yang lebih besar.
2. Meningkatkan kepuasan karyawan Alat Business Intelligence memudahkan karyawan mengakses data yang mendukung pekerjaan mereka, meningkatkan produktivitas dengan menghilangkan ketergantungan pada analitik untuk mendapatkan informasi.
3. Mempercepat proses pengambilan keputusan Alat Business Intelligence memungkinkan integrasi data internal dan eksternal ke dalam satu repositori, mempercepat akses perusahaan terhadap informasi secara bersamaan, dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendapatkan wawasan dari data.
4. Meningkatkan keunggulan kompetitif Strategi bisnis yang menggunakan alat Business Intelligence membuka peluang untuk tetap unggul dari pesaing, memudahkan pemantauan kondisi pasar, dan mengambil langkah perubahan berdasarkan kebutuhan pelanggan.
5. Dasar pengambilan keputusan Data menjadi landasan penting bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat terkait kondisi bisnis. Business Intelligence memberikan akses ke data yang akurat dan visualisasi yang mudah dipahami.
6. Meningkatkan kepuasan pelanggan Business Intelligence membantu perusahaan meningkatkan pengalaman pelanggan yang positif dengan mengakses data historis dan temporal yang memberikan wawasan yang diinginkan.
7. Analisis peluang bisnis masa depan Perusahaan yang mengembangkan lini produk memerlukan informasi mengenai apakah pasar sasaran memerlukan produk tersebut. Selain memahami pasar, Business Intelligence membantu perusahaan memilih strategi komunikasi yang tepat untuk pemasaran.
8. Wawasan bisnis yang berharga Bisnis dapat mengukur produktivitas karyawan, pendapatan, atau kinerja departemen tertentu. Alat BI membantu memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak, memberikan peringatan dengan mudah, dan membantu pelacakan matriks.
9. Analisis kompetitif Kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk mengelola dan memproses data dalam jumlah besar, sehingga memberikan keunggulan kompetitif. Penganggaran, perencanaan, dan perkiraan melalui Business Intelligence membantu bisnis tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dengan melacak kinerja penjualan dan pemasaran pesaing.
10. Kualitas data yang lebih baik Bantuan perangkat lunak BI memungkinkan pengumpulan, pembaruan, dan pembuatan data berkualitas tinggi. Bisnis dapat menggabungkan beberapa sumber data untuk mendapatkan gambaran bisnis mereka yang lebih lengkap.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, tetapi Business Intelligence juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Biaya Awal Meskipun investasi awal dalam perangkat lunak Business Intelligence mungkin tampak mahal pada awalnya, manfaat yang diperoleh perusahaan akan lebih besar daripada biayanya. Bagi usaha kecil, meskipun hal ini tampak seperti beban keuangan yang signifikan, terdapat strategi untuk mengelola aspek ini.
2. Pengolahan Data Beberapa perangkat lunak Business Intelligence menyediakan kemampuan manipulasi data, yang pada akhirnya dapat menciptakan representasi kebenaran yang tidak akurat. Masalah ini menjadi penting ketika data bisnis digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekhawatiran dalam bisnis. Dalam hal ini diperlukan kehati-hatian agar karyawan tidak tergoda untuk memanipulasi angka-angka untuk menunjukkan hasil yang lebih positif dari kenyataan sebenarnya.
3. Resistensi Staf Salah satu tantangan besar dalam penerapan Business Intelligence adalah penolakan yang mungkin timbul dari beberapa karyawan atau departemen. Kurangnya minat mereka dalam memahami dan mengadopsi penggunaan perangkat lunak Business Intelligence dapat mengurangi efektivitas investasi ini.
4. Integrasi Data Bisnis modern bekerja dengan berbagai sumber data, baik lokal maupun di cloud. Hal ini mempersulit proses integrasi data, sehingga memerlukan pengelolaan dan pemahaman yang baik dari pengguna.
5. Business Intelligence Swalayan Meskipun solusi BI swalayan dapat menjadi pilihan yang hemat biaya, solusi tersebut memerlukan pengendalian dan pemantauan yang cermat untuk mencegah potensi kekacauan dan hasil yang tidak konsisten. Penerapan Business Intelligence yang berhasil memerlukan rekayasa data yang kuat dan pemahaman mendalam tentang interpretasi hasil yang akurat, yang tidak selalu dapat dicapai oleh pengguna layanan mandiri.
1. Netflix Sebagai penyedia layanan streaming film dan drama dengan lebih dari 200 juta pengguna, Netflix menggunakan data pengguna untuk mempelajari trend dan preferensi. Informasi ini membantu Netflix menyesuaikan rekomendasi konten dengan segmen pasar tertentu, sehingga meningkatkan tingkat keterlibatan pengguna.
2. Starbucks Starbucks menggunakan data transaksi pelanggan untuk memandu strategi promosi dan program penghargaan melalui aplikasi seluler. Pendekatan ini membantu Starbucks mengambil keputusan promosi yang lebih efektif dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
3. Hotel Louise Sebagai merek hotel mewah, Loews menggunakan kecerdasan buatan untuk mencari pelanggan potensial dan meningkatkan penjualan. Dengan menganalisis data, Loews mencapai tingkat respons 100% dan meningkatkan nilai yang diberikan kepada pelanggan, sehingga mendapatkan pengakuan di industri perhotelan.
4. Coca-Cola Coca-Cola menggunakan kecerdasan buatan untuk menginformasikan dan memprediksi kinerja pemasarannya. Dengan menganalisis lokasi, segmen pasar dan data konsumen, Coca-Cola dapat merancang strategi penjualan yang lebih efektif dan responsif terhadap pasar.
5. Gojek Gojek mengelola banyak data, antara lain jumlah pelanggan, pesanan, dan rating mitra (driver). Data ini digunakan untuk membuat program, promosi, dan menetapkan harga di aplikasi Gojek, memastikan strategi yang sesuai dengan preferensi pengguna.
6. OVO OVO menggunakan Smart Cube, mesin penjual otomatis cerdas dengan analisis data. Data transaksi digunakan untuk menampilkan iklan dan promosi sesuai preferensi pengguna. Data ini juga digunakan di aplikasi OVO untuk menghasilkan kupon atau diskon yang relevan.
7. Walmart Walmart menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami bagaimana perilaku online mempengaruhi bisnis mereka. Melalui analisis simulasi, Walmart dapat memahami pola pembelian pelanggan dan mengidentifikasi waktu tersibuk dalam satu hari atau bulan.
8. Stitch Fix Stitch Fix merupakan sebuah perusahaan fashion yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menghubungkan preferensi pelanggan dengan gaya pribadi mereka. Berkat algoritma mutakhir, Stitch Fix dapat menyediakan pakaian yang sesuai dengan preferensi pelanggan berdasarkan tanggapan survei.
9. American Express American Express menggunakan Business Intelligence untuk mengembangkan produk dan penawaran baru berdasarkan data pengguna. Analisis pasar Australia membantu American Express mengidentifikasi pengguna yang mungkin menutup akun, sehingga memungkinkan tindakan pencegahan.
10. LendingClub LendingClub menggunakan Business Intelligence untuk meningkatkan alur kerja melalui pengujian A/B. Melalui penyesuaian sederhana berdasarkan preferensi pelanggan, LendingClub telah mampu mencapai peningkatan pendapatan perusahaan yang dramatis.
11. Tokopedia Sebagai situs e-commerce, Shopee menggunakan data pengguna untuk memutuskan produk mana yang akan direkomendasikan dan diiklankan kepada pengguna berdasarkan preferensi mereka.
12. Lottie.com Lotte.com menggunakan teknologi AI untuk mengatasi masalah keranjang belanja yang memperlambat proses belanja. Analisis perilaku konsumen membantu Lotte.com meningkatkan kenyamanan pelanggan, yang mengarah pada peningkatan penjualan.
13. Uniqlo Uniqlo menggunakan data untuk meningkatkan efisiensi jaringan distribusi, pengalaman pengguna, dan strategi produk, sehingga memungkinkan eksperimen berkelanjutan.
14. Google Google menggunakan analisis data sentimen karyawan untuk merancang budaya perusahaan yang ideal, menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
15. Twitter dan Lab HP Twitter dan HP Labs menggunakan analisis data tweet untuk memprediksi potensi pendapatan sebuah film sebelum dirilis, yang menunjukkan potensi penggunaan Business Intelligence di media sosial.
16. Facebook dan Meta Facebook (sekarang dikenal sebagai Meta) menggunakan data pengguna untuk meningkatkan pengalaman pengguna, dan menciptakan strategi yang membuat Facebook tetap aktif di ekosistem media sosial.
17. Tik Tok TikTok menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis perilaku pengguna dan mengembangkan algoritma rekomendasi yang sesuai, yang membantu TikTok menjadi platform yang berpengaruh.
18. Tesla Tesla menggunakan data perilaku pengemudi untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan pada mobil listriknya, menjadikannya salah satu produsen mobil listrik terkemuka.
19. Square Enix Square Enix menggunakan data perilaku pemain untuk meningkatkan layanan langsung dan strategi pengembangan video game, serta menyesuaikan produk sesuai dengan preferensi pasar.
Sebagai profesi yang memegang peranan sentral dalam analisis data bisnis, Business Intelligence memiliki peran penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang berdampak signifikan terhadap perkembangan bisnis suatu perusahaan. Memiliki Business Intelligence merupakan aspek yang sangat penting karena membantu perusahaan memperoleh wawasan yang mendalam dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Semoga artikel ini memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi Anda.
Ingin memiliki bisnis yang optimal dalam pengelolaannya? IDMETAFORA ERP menjadi Solusi untuk bisnis Anda. Dengan fitur yang canggih, IDMETAFORA akan membantu bisnis Anda menjadi lebih maju dengan optimal. Bergabunglah sekarang juga Bersama IDMETAFORA.COM, rasakan sensasi bisnis dengan mudah dan tetap optimal.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..