Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis semakin menjadi fokus utama bagi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Untuk mencapai hal tersebut, implementasi teknologi yang tepat menjadi kunci sukses, dan salah satu solusi yang dikenal dan digunakan secara luas adalah Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning atau disebut juga sebagai ERP). ERP telah menjadi tulang punggung operasional modern, memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis mereka ke dalam satu platform terintegrasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi enam contoh perusahaan yang sukses mengadopsi sistem ERP sebagai strategi inti untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memahami bagaimana perusahaan-perusahaan ini secara efektif mengimplementasikan ERP, kita dapat memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana teknologi ini dapat mengoptimalkan kinerja bisnis dan membantu perusahaan untuk tetap bersaing di pasar yang kompetitif.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi yang mampu menyesuaikan kebutuhan sistem informasi secara khusus untuk departemen-departemen yang berbeda di dalam suatu perusahaan. Terdiri dari berbagai modul, ERP menyediakan solusi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari keuangan hingga distribusi. Penerapan ERP menghasilkan integrasi seluruh sistem perusahaan dalam satu database, memudahkan berbagi data antar departemen dan meningkatkan efektivitas komunikasi. Berbagai perangkat lunak ERP tersedia di pasar, baik versi komersial maupun open source. Penerapan ERP tidak harus dilakukan dalam satu langkah, melainkan dapat dimulai dengan menerapkan satu modul sebagai proyek percobaan. Keberhasilan modul pertama dapat menjadi acuan untuk kemudiann menerapkan modul lain secara bertahap. Fleksibilitas ERP memungkinkan kustomisasi sesuai dengan perbedaan proses bisnis antarperusahaan.
Modul dalam perangkat lunak ERP memainkan peran penting sebagai alat yang diperlukan untuk meluaskan jangkauan fungsi dari perangkat lunak ERP. Setiap modul yang terintegrasi dalam perangkat lunak ERP menawarkan keragaman fungsionalitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Untuk memastikan pemantauan kinerja perusahaan secara maksimal, berikut adalah beberapa modul yang menjadik keharusan bagi setiap perusahaan dalam mengoptimalkan efisiensi bisnis mereka, diantaranya yaitu: 1. Keuangan dan Akuntansi (Fnance and Accounting) Pemantauan dan pengelolaan data keuangan merupakan aspek yang sangat penting bagi keberlanjutan perusahaan. Dengan adopsi perangkat lunak ERP, beberapa perusahaan dapat memanfaatkan modul keuangan dan akuntansi. Modul ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengawasi data keuangan secara menyeluruh yang tersentral dan aman, termasuk penyajian laporan keuangan secara real-time dan pengelolaan gaji karyawan. 2. Manajemen Gudang (Warehouse Management) Modul Manajemen Gudang menjadi peran utama dalam perusahaan yang berfokus pada operasi bisnis di pusat penyimpanan, seperti distributor. Perangkat lunak ERP dengan modul ini mendukung pengelolaan beragam gudang dan otomatisasi pelacakan pergerakan stok (inbound-outbond) serta proses stock opname. Selain itu, integrasi dengan perangkat keras seperti pembaca RFID atau barcode dan keterhubungan dengan timbangan dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi. 3. Manajemen Dokumen (Document Management) Salah satu tujuan dari penerapan sistem adalah untuk memfasilitasi pengelolaan dokumen. Hal tersebut juga berlaku untuk penerapan perangkat lunak ERP, di mana beberapa perusahaan perlu memiliki pengelolaan dokumen yang melibatkan e-approval serta audit trail. Modul ini memberikan manfaat seperti menjamin keamanan dokumen dan mencegah terjadinya kesalahan menusia. 4. Penjualan dan Manajemen Point of Sales (POS) Penerapan ERP menawarkan berbagai modul yang berfungsi sesuai kebutuhan. Salah satu di antaranya adalah modul penjualan dan POS. Modul ini menyajikan data penjualan lengkap dengan dasbor analitik, mencakup dari sistem kasir (POS), antrian, hingga penagihan. 5. Produksi dan Manufaktur (Production and Manufacturing) Bagi perusahaan yang beroperasi dalam industri manufaktur, kemampuan untuk mengawasi dan mengelola seluruh proses bisnisnya merupakan hal yang sangat penting. Modul produksi dan manufaktur menyediakan laporan analisis volume produk yang harus diproduksi berdasarkan data penjualan, status stok gudang, jumlah bahan baku, mengukur waktu produksi, dan berbagai faktor lainnya. 6. Pembelian dan Pengadaan (Purchasing and Procurement) Untuk menciptakan produk, perusahaan perlu memiliki persediaan bahan baku yang memadai. Modul pembelian dan pengadaan dalam perangkat lunak ERP dapat mempermudah dan mempercepat proses pembelian dari pemasok, melibatkan persetujuan, faktur, dan pelacakan status.
Berikut ini merupakan beberapa contoh perusahaan yang menerapkan sistem ERP dalam efisiensi operasional bisnisnya, diantaranya yaitu: 1. PT. Telkomsel Pastinya sudah sangat umum bagi siapa pun untuk mengenal perusahaan yang satu ini bukan? Telkomsel telah menjadi salah satu perusahaan jaringan yang mengadopsi sistem ERP sejak tahun 2002. Fokus utama sistem yang digunakan oleh Telkomsel adalah SAP R/3 Enterprise. Selama penerapan ERP, Telkomsel telah mengalami sejumlah manfaat yang signifikan, termasuk yaitu penerimaan data peramalan, analisis konsumen, integrasi pelanggan dan vendor, proses audit, serta manfaat lainnya. Sebagai perusahaan jaringan, ERP dinilai sangat berperan penting untuk mendukung perkembangan Telkomsel. 2. Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, telah menerapkan sistem ERP guna untuk mengintegrasikan berbagai fungsi perbankan, mencakup manajemen keuangan, layanan pelanggan, dan operasional cabang. Dengan penerapan ERP, Bank Mandiri berhasil mencapai proses yang lebih terstruktur, mempercepat pemrosesan akun, meningkatkan pelayanan pelanggan, dan menyajikan pelaporan secara real-time. 3. PT. PLN Perusahaan penyedia listrik terkemuka di Indonesia yaitu PLN, menghadapi kebutuhan akan sistem yang dapat mengintegrasikan berbagai elemen perusahaan, termasuk unit bisnis yang diakomodasi oleh divisi IT. Oleh karena itu, PLN telah mengadopsi sistem ERP sebagai solusi untuk tantangan ini. Dengan implementasi sistem ERP di PLN, perusahaan pusat dan cabang-cabangnya di berbagai daerah dapat terhubung dan terintegrasi secara efektif melalui platform online. Hal tersebut membawa standarisasi kinerja di seluruh kantor PLN, memastikan bahwa semua aspek operasional dapat dikelola dengan efisien. 4. Garuda Indonesia Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia telah mengadopsi sistem ERP untuk mengelola operasional penerbangannya dengan tingkat efisiensi yang tinggi. ERP mempermudah proses penjadwalan penerbangan, manajemen kru, dan perawatan pesawat. Integrasi fungsi-fungsi ini memungkinkan Garuda untuk mengoptimalkan jadwal penerbangan, mengalokasikan kru dengan lebih efisien, dan memastikan perawatan pesawat dilakukan tepat waktu. Ini berkontribusi pada peningkatan kinerja operasional secara menyeluruh bagi Garuda Indonesia. 5. PT. Pertamina Dengan adanya ERP, PT Pertamina mampu untuk melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek, mengelola jadwal, dan memberikan laporan proyek yang akurat, efisien dan tepat waktu. Keberadaan sistem ini dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi potensi masalah anggaran dan mengambil tindakan perbaikan dengan cepat. 6. Sinar Mas Group Sinar Mas Group, sebuah konglomerat yang beragam bisnisnya mencakup berbagai industri, menerapkan sistem ERP untuk mengkoordinasikan operasional bisnisnya. Implementasi ERP memungkinkan integrasi yang lebih baik antara unit-unit bisnis yang beraneka ragam, meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, menyederhanakan manajemen keuangan, dan memastikan pengambilan keputusan yang lebih optimal. 7. PT. Belfoods PT. Belfoods menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan sistem ERP dalam operasional bisnisnya. Sebagai salah satu perusahaan besar di Bogor yang berfokus pada pembuatan makanan cepat saji, PT Belfoods telah memainkan peran utama dalam mengadopsi teknologi ini. Meskipun mengalami beberapa kendala pada tahap awal implementasi sistem ERP, PT Belfoods kini telah berhasil mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan performa sistemnya. Menurut pernyataanya dari perusahaan, penggunaan ERP memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi kerja, membawa perubahan yang positif dalam kestabilan kinerja operasional mereka. 8. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Dilansir dari Liputan6, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi petrokimia. PT Chandra Asri Petrochemical tidak hanya menghasilkan bahan bakar, tetapi juga memproduksi berbagai produk petrokimia, termasuk bahan kimia yang digunakan dalam industri, seperti bahan baku plastik dan karet. Perusahaan ini menjalankan kegiatan produksinya melalui pengoperasian enam pabrik yang masing-masing menghasilkan komoditas yang beragam. Selain itu, PT Chandra Asri Petrochemical juga memiliki fasilitas pendukung seperti gudang, dermaga (jetty), generator, dan berbagai fasilitas lainnya. Perusahaan ini menerapkan sistem ERP untuk mengelola rantai pasok, produksi, dan distribusi. ERP membantu mereka dalam perencanaan persediaan, pelacakan produksi secara real-time, dan integrasi dengan sistem distribusi untuk pengiriman yang efisien. 9. Indofood Perusahaan makanan dan minuman terkemuka, Indofood, telah memanfaatkan sistem ERP untuk optimalisasi rantai pasok produk makanan mereka. Melalui integrasi manajemen persediaan, produksi, dan distribusi, Indofood berhasil meningkatkan perencanaan produksi, mengurangi kelebihan persediaan, dan menjamin pengiriman yang tepat waktu ke berbagai outlet. 10. Wijaya Karya (WIKA) WIKA atau disebut juga sebagai Wijaya Karya adalah sebuah perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, mereka mengimplementasikan sistem ERP untuk menyederhanakan manajemen proyek. Dengan kehadiran ERP, WIKA dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya, merencanakan proyek dengan lebih efisien, dan melacak kemajuan proyek. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk dapat menyelesaikan proyek sesuai jadwal, mengalokasikan sumber daya dengan efektif, dan memastikan keterlihatan dan kendali yang lebih baik terhadap setiap proyek yang dijalankan.
Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Namun, seringkali perusahaan mengalami kesulitan dan kegagalan dalam proses implementasi ERP. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab utama kegagalan implementasi ERP pada perusahaan tersebut, diantaranya yaitu: 1. Kurangnya Pertimbangan terhadap Perubahan Organisasi Penerapan ERP seringkali memerlukan perubahan dalam struktur organisasi, kebijakan, dan prosedur. Namun, seringkali perusahaan gagal dalam mempertimbangkan aspek perubahan ini dengan cukup baik. Proses adaptasi dan pelatihan perlu diterapkan bagi karyawan agar dapat menghadapi perubahan tersebut. Jika perusahaan tidak berhasil mengelola perubahan ini dengan efektif, karyawan mungkin enggan untuk menerima sistem baru, dan hal tersebut dapat menghambat keberhasilan impelemntasi ERP. 2. Kurangnya Keterlibatan Penuh dari Manajemen Tingkat keterlibatan penuh dari manajemen dalam proses penerapan ERP merupakan faktor kunci. Tanpa dukungan sepenuhnya dari pihak manajemen, implementasi ERP dapat menjadi tantangan yang sulit. Manajemen perlu menyadari signifikansi penerapan ERP dan memberikan alokasi sumber daya yang memadai untuk memastikan kesuksesan proyek ini. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa karyawan mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menguasai penggunaan sistem ERP yang baru. Keterlibatan manajemen yang kurang intens dapat menyebabkan kurangnya minat dari karyawan terhadap sistem baru, menghambat adopsi, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan dalam implementasi ERP. 3. Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi Tantangan dalam komunikasi antar departemen dan kurangnya koordinasi di antara tim proyek merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan kegagalan penerapan ERP. Setiap departemen harus mampu berkomunikasi secara efektif untuk mengidentifikasi kebutuhan dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama implementasi. Koordinasi yang solid antara tim proyek dan pihak terkait juga menjadi hal yang sangat penting agar proyek berjalan sesuai rencana dan meminimalkan potensi kesalahan. 4. Kurangnya Pemahaman tentang Proses Bisnis Implementasi ERP melibatkan penyatuan sistem yang rumit di seluruh departemen dan fungsi perusahaan. Oleh sebab itu, pemahaman yang mendalam terkait dengan proses bisnis perusahaan sangat penting. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang bagaimana proses bisnis perusahaan berjalan, sulit untuk merancang dan menerapkan sistem ERP yang sesuai. Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan konfigurasi sistem yang salah, menghasilkan data yang tidak akurat, dan menghambat operasional perusahaan. 5. Kurangnya Perencanaan yang Terstruktur Salah satu faktor utama yang menyebabkan kegagalan penerapan ERP adalah kurangnya perencanaan yang terstruktur sebelum memulai proses implementasi. Perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan bisnisnya, mengidentifikasi permasalahan yang perlu diatasi, dan merumuskan strategi yang tepat sebelum memilih sistem ERP yang cocok. Tanpa perencanaan yang terstruktur, perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan sistem baru dengan infrastruktur yang sudah ada, berpotensi menyebabkan kegagalan dalam implementasi. Salah satu perusahaan yang menyediakan software ERP terbaik di Indonesia adalah IDMETAFORA. Dengan software ERP yang dimilikinya, IDMETAFORA berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan dukungan yang lebih luas kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tujuannya adalah agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengembangkan bisnis mereka melalui implementasi perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi secara menyeluruh.
Dalam era digital yang terus berkembang, peningkatan efisiensi operasional bisnis menjadi prioritas utama bagi perusahaan-perusahaan. Salah satu solusi yang telah terbukti efektif adalah penerapan Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP). ERP memiliki peran krusial dalam mengintegrasikan fungsi bisnis perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan mendukung pengambilan keputusan yang optimal.
Sumber: https://www.liputan6.com/hot/read/5174977/profil-pt-chandra-asri-petrochemical-produsen-petrokimia-terbesar-di-indonesia?page=4 Sumber: https://techno.okezone.com/read/2023/08/21/16/2868361/optimasi-operasi-bisnis-contoh-penerapan-erp-oleh-10-perusahaan-di-indonesia Sumber: https://www.orangescrum.com/blog/strategies-to-increase-employee-productivity.html
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..