Menjadi tua merupakan tahapan hidup yang tak terhindarkan. Setiap individu akan mengalami proses penuaan dari masa dewasa hingga usia senja. Oleh karena itu, keberadaan dana pensiun menjadi suatu kewajiban yang perlu dipersiapkan sejak dini. Dana hari tua atau umumnya disebut juga sebagai dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan atau disimpan oleh seseorang selama periode produktifnya, yakni antara usia 15 hingga 64 tahun, dengan tujuan untuk digunakan oleh individu ketika memasuki masa pensiun. Pensiun menandakan bahwa masa tugasnya telah selesai. Oleh sebab itu, dana yang telah terakumulasi selama puluhan tahun dapat digunakan ketika seseorang tidak lagi bekerja atau telah menyelesaikan masa tugasnya. Menyiapkan simpanan untuk masa tua merupakan tindakan yang krusial. Jika dimulai lebih awal, hal tersebut akan menjadi lebih optimal. Pada artikel ini, Anda akan diajak untuk memahami terkait dengan pengertian dana pensiun, apa saja fungsi dana tersebut, jenis-jenis apa saja yang ada di dana pensiun, bagaimana contoh perhitungan dana pensiun apabila Anda ingin menyiapkan dana tersebut dari sekarang, serta manfaat dana tersebut sebagai jaminan untuk di hari tua.
Pada zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak individu yang mempertimbangkan masa depan mereka dan mencari strategi untuk mengamankan keuangan ketika memasuki tahap masa tua. Salah satu alat investasi yang dapat digunakan untuk mendukung upaya tersebut ialah dana pensiun. Dana pensiun merupakan suatu program yang dirancang untuk memberikan jaminan keuangan kepada seseorang setelah memasuki masa tua atau mengakhiri karir pekerjaannya. Namun, menurut definisi yang dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dana pensiun merupakan kumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap yang dibayarkan oleh setiap peserta, ditambah penyisihan dari penghasilan perusahaan. Peserta memiliki hak untuk menerima bagian dari keuntungan tersebut setelah memasuki masa pensiun. Sebaliknya, menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun didefinisikan sebagai badan hukum yang bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan program dengan menjanjikan manfaat pensiun kepada pesertanya. Pembentukan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja, Lembaga keuangan, atau perusahaan asuransi kesehatan. Tujuan dari dana pensiun ini yaitu untuk membantu individu untuk dapat mengumpulkan dan mengelola dana sebagai sumber pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup di masa depan. Dalam suatu program dana pensiun, dana yang dikumpulkan oleh peserta akan dialokasikan ke berbagai jenis aset, termasuk saham, obligasi, atau properti. Tujuan dari investasi ini yaitu untuk meningkatkan nilai dana pensiun dan memberikan pengembalian yang signifikan. Dengan demikian, ketika peserta memasuki masa pensiun, mereka akan memiliki dana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Supaya Anda dapat mempersiapkan hari tua dengan efisien, dibutuhkannya untuk dapat mengerti terkait dengan fungsi dana pensiun, Berikut ini merupakan contoh beberapa fungsi dari dana pensiun yang wajib Anda ketahui, diantaranya yaitu: 1. Persiapan Dana untuk Masa pensiun Peran utama dari dana pensiun yaitu sebagai sumber tabungan guna untuk keperluan masa pensiun di masa yang akan datang. Dana pensiun ini dapat dimanfaatkan saat seseorang telah memasuki masa pensiun dan pendapatan regular dari pekerjaan tidak lagi tersedia. Dengan memiliki dana pensiun, seseorang dapat mengelola kebutuhan finansial di masa tua dengan lebih efektif. Sebagai contoh, ketika Anda sudah memasuki masa pensiun dan tidak lagi mendapatkan penghasilan tetap, masih memungkinkan untuk membayar premi asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, sehingga keamanan finansial dapat tetap terjaga. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memahami langkah-langkah dalam menyiapkan dana pensiun sedini mungkin agar masa pensiun dapat dijalani dengan lebih nyaman secara finansial. 2. Menyediakan Keamanan Finansial Dana pensiun memiliki peran penting dalam memberikan keamanan finansial kepada individu yang memiliki akumulasi tersebut. Saat seseorang telah memasuki tahap tidak bekerja lagi, dana pensiun dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari, seperti biaya makan, tagihan bulanan, kesehatan, dan berbagai keperluan lainnya. Individu yang telah menyiapkan dana pensiun tidak perlu merasa cemas mengenai kestabilan finansial mereka di masa tua, karena terdapat tabungan khusus yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. 3. Menjamin Perlindungan bagi Karyawan Fungsi dana pensiun juga mencakup perlindungan terhadap risiko keuangan pada masa pensiun bagi para karyawan. Dengan memiliki dana pensiun, karyawan dapat memastikan bahwa kebutuhan finansial mereka akan tercukupi saat memasuki masa pensiun. Selain itu, dana pensiun dapat membantu mengurangi tekanan keuangan yang mungkin akan timbul ketika memasuki fase pensiun. Beberapa situasi mengharuskan karyawan yang tidak memiliki dana pensiun untuk tetap bekerja lebih lama guna untuk memenuhi kebutuhan finansial pribadi dan keluarga mereka (jika memiliki keluarga) selama masa pensiun. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kelelahan dan dampak negatif pada kesehatan karyawan. Oleh sebab itu, dengan memiliki dana pensiun, karyawan dapat memilih untuk pensiun lebih awal dan menikmati masa pensiun dengan kesejahteraan finansial yang lebih besar. 4. Memberikan Pertumbuhan Investasi yang Lebih Optimal Umumnya, Dana pensiun biasanya akan diinvestasikan ke berbagai instrument investasi, seperti saham, obligasi, dan reksadana. Melalui investasi ini, dana pensiun dapat menghasilkan pertumbuhan investasi yang signifikan, sehingga nilai-nilai totalnya dapat bertambah. Semakin lama seseorang menjalankan investasi pada dana pensiun, semakin besar potensi pertumbuhan hasil yang dapat diperoleh. 5. Anda Bisa Merencanakan Pensiun Lebih Awal atau Pensiun Dini Dengan menyiapkan atau merencanakan dana pensiun sejak dini dan memiliki akumulasi dana pensiun yang mencukupi, Anda memiliki opsi untuk memutuskan pensiun lebih awal dan menikmati masa pensiun dengan durasi yang lebih lama. Keputusan tersebut didasarkan pada kecukupan dana yang Anda miliki untuk mengatasi kebutuhan finansial Anda dan keluarga di masa depan.
Dana pensiun di Indonesia memiliki produk yang biasanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti atau disebut juga sebagai (PPMP) dan juga Program Pensiun Iuran Pasti atau disebut juga sebagai (PPIP). Berikut merupakan penjelasan dari kedua contoh produk tersebut, diantaranya yaitu: 1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Ukuran keuntungan dari produk ini ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Setiap iurannya dipotong dari gaji karyawan. Selain itu, penentuan produk atau program tersebut juga bergantung pada lama masa kerja dan besaran penghasilan karyawan. 2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Manfaat yang diperoleh dari produk ini ditentukan melalui hasil pengembangan kekayaan. Iuran dikenakan pada karyawan dan perusahaan. Secara umum, alokasi dana didasarkan pada rencana tabungan, seperti money purchase plan, serta profit sharing.
Menurut ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun menurut penyelenggaraannya dibagi menjadi dua kategori, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Berikut informasi lebih lanjut, diantaranya yaitu: 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Dana Pensiun Pemberi Kerja atau disebut juga sebagai DPPK, yaitu dana yang didirikan oleh individu atau entitas yang mempekerjakan karyawan sebagai pendiri, dengan tujuan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti. Program tersebut ditujukan untuk kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta dan memberikan kewajiban kepada pemberi kerja. 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Dana Pensiun Lembaga Keuangan atau disebut juga sebagai DPLK adalah dana yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. Tujuannya adalah menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti untuk perorangan, baik itu karyawan maupun pekerja mandiri. Dana ini terpisah dari dana masa pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja atau disebut juga sebagai DPPK yang bertugas untuk mengelola Program Pensiun Iuran Pasti atau disingkat menjadi PPIP, di mana iuran hanya diperoleh dari pemberi kerja dengan dasar perhitungan yang terkait dengan keuntungan yang diperoleh oleh pemberi kerja. Secara khusus untuk dana masa purna bakti ini, iuran diambil dari akumulasi yang berasal dari hasil investasi. Dana iuran tersebut kemudian diinvestasikan dalam aset-aset di pasar modal dan aset rill. Bagi dana masa pensiun yang menerapkan program iuran pasti, keputusan investasi diambil oleh pendiri bersama dengan dewan pengawas.
Setelah Anda mengetahui mengenai pengertian dana pensiun, fungsinya dan juga contoh produk dari dana pensiun, hal yang harus Anda ketahui selanjutnya adalah jenis-jenis dana pensiun. Ada beberapa jenis dana pensiun yang bisa didapatkan oleh seorang karyawan, diantaranya yaitu: 1. Dana Pensiun yang Disponsori Oleh Perusahaan Program dana pensiun yang disponsori oleh perusahaan adalah inisiatif pensiun yang dibiayai oleh perusahaan tempat karyawan bekerja. Tujuan dari program ini adalah memberikan sumber penghasilan pensiun yang stabil kepada karyawan setelah mereka memasuki masa pensiun. Dana pensiun ini akan diinvestasikan dan dikelola oleh pihak pengelola dana pensiun yang umumnya berkolaborasi dengan perusahaan. Peserta program ini biasanya diharuskan memenuhi sejumlah persyaratan, seperti mencapai masa kerja yang mencukupi atau mencapai usia pensiun tertentu. Biaya program ini umumnya dibagi antara perusahaan dan karyawan, dengan pemotongan biaya biasanya dilakukan secara langsung dari gaji karyawan. 2. Dana Pensiun yang Diatur Oleh Pemerintah Program dana pensiun yang diatur oleh pemerintah merupakan inisiatif pensiun yang disediakan oleh pemerintah untuk warga negara yang telah mencapai batas usia pensiun tertentu. Pendanaan program ini disediakan oleh pemerintah dan pengelolaannya ditangani oleh lembaga pemerintah yang bersangkutan. Peserta program dana pensiun ini umumnya diminta untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka sebagai kontribusi untuk program ini. Meskipun demikian, program ini memberikan manfaat kepada pesertanya, termasuk penghasilan pensiun yang stabil setelah memasuki masa pensiun. 3. Dana Pensiun Swasta Program dana pensiun swasta adalah inisiatif pensiun yang disediakan oleh lembaga keuangan swasta, seperti bank atau perusahaan asuransi. Tujuan dari program ini adalah memberikan penghasilan pensiun yang konsisten bagi karyawan setelah mereka memasuki masa pensiun. Dana pensiun ini akan diinvestasikan dan dikelola oleh pihak pengelola dana pensiun swasta, yang umumnya bermitra dengan perusahaan. Program ini seringkali dipersembahkan sebagai opsi tambahan bagi karyawan yang menginginkan alternatif dari program pensiun yang disponsori oleh perusahaan. Karyawan biasanya diwajibkan membayar premi bulanan atau tahunan untuk berpartisipasi dalam program ini. Bagi peserta yang mengambil bagian, program ini dapat memberikan sejumlah manfaat, termasuk penghasilan pensiun yang stabil setelah masa pensiun, serta keuntungan tambahan seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Beberapa orang berpikir untuk dapat mempersiapkan dana pensiun secara matang agar berguna dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Tetapi, menentukan jenias dan penyedia dana pensiun yang sesuai bisa menjadi tugas yang kompleks. Berikut merupakan beberapa saran untuk membantu Anda dalam memilih dana pensiun yang tepat, diantaranya yaitu: 1. Perhatikan Aspek Biaya Biaya merupakan faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dana pensiun. Pastikan untuk mengevaluasi biaya terkait dengan dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti biaya administrasi, biaya manajemen, dan biaya lainnya. Penting untuk diingat bahwa biaya yang lebih rendah tidak selalu berarti kualitas yang lebih baik, sementara biaya yang lebih tinggi tidak menjamin hasil investasi yang lebih baik. 2. Tinjau Hasil Investasi Prestasi investasi menjadi pertimbangan krusial dalam menetapkan pilihan pada dana pensiun yang cocok. Selidiki dengan seksama hasil investasi penyedia dana pensiun selama periode yang signifikan, misalnya dalam rentang waktu 5 tahun atau lebih. Perlu diingat bahwa kinerja masa lalu tidak selalu mencerminkan hasil yang sama di masa depan. 3. Pertimbangkan Aspek Risiko Investasi Investasi selalu melibatkan risiko, dan hal ini tidak terkecuali dalam konteks dana pensiun. Selidiki dengan teliti profil risiko dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, dan perhatikan risiko investasi yang terkait dengan jenis investasi yang dikelola oleh penyedia dana pensiun. Pastikan bahwa tingkat risiko yang diambil sejalan dengan toleransi risiko Anda. 4. Tinjau Opsi Investasi Pastikan untuk mengevaluasi opsi investasi yang ditawarkan oleh dana pensiun yang Anda pertimbangkan. Pastikan bahwa pilihan investasi tersebut sesuai dengan tujuan investasi Anda dan mampu memenuhi kebutuhan keuangan Anda dalam jangka waktu yang panjang. 5. Tinjau Portofolio Investasi Pastikan untuk meneliti dengan seksama portofolio investasi yang dimiliki oleh penyedia dana pensiun. Periksa sejauh mana diversifikasi portofolio tersebut dan pastikan sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki. 6. Perhatikan Persyaratan dan Ketentuan Pastikan untuk memeriksa persyaratan dan ketentuan dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, termasuk masa kontribusi, persyaratan pensiun, dan manfaat pensiun yang disediakan. Pastikan juga bahwa persyaratan dan ketentuan tersebut sesuai dengan kebutuhan serta tujuan investasi yang Anda Inginkan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau disebut juga sebagai OJK, terdapat 2 manfaat dana pensiun yang bermanfaat di masa depan. Manfaat yang pertama yaitu Dana pensiun digunakan untuk penyambung hidup atau bekal pensiun dan yang selanjutnya manfaaat dana pensiun yang kedua yaitu sebagai modal usaha untuk masa pensiun. Selain itu, ada beberapa lagi contoh manfaat dana pensiun lainnya yang harus Anda ketahui, diantaranya yaitu: 1. Manfaat yang pertama yaitu, sebagai cadangan biaya untuk mengatasi masalah kesehatan di masa tua. Tidak dapat diabaikan bahwa seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan karena melemahnya sistem kekebalan dan akumulasi dampak dari gaya hidup di masa muda. Pada usia lanjut, risiko penyakit seperti gangguan keseimbangan, koordinasi gerak, dan penurunan fungsi indera tubuh juga meningkat. 2. Manfaat yang kedua dari dana pensiun yaitu mencegah lansia menghadapi risiko terlantar. Kata “Terlantar” disini merujuk pada kesulitan ekonomi, sosial, dan psikologis. Selain itu, dana pensiun juga berperan dalam mendukung kebutuhan hidup keluarga. Dengan asumsi bahwa semakin tua, ada potensi untuk meninggal dunia, dana pensiun menjadi krusial. Jika seseorang meninggal sebelum mencapai usia tua, hal ini dapat berdampak signifikan pada keluarga yang ditingalkannya. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan dan mengalokasikan dana pensiun sejak dini.
Selain cara memilih dana pensiun yang tepat, hal yang harus Anda ketahui selanjutnya yaitu bagaimana cara menyimpan dana pensiun yang tepat dan efisien, pada bagian ini kami akan memberikan tips bagaimana cara menyimpan dana pensiun yang tepat dan efisien, diantaranya yaitu: 1. Tetapkan Rencana Waktu Pensiun Langkah awal yang penting adalah menetapkan usia kapan Anda berencana untuk menghentikan pekerjaan dan menerima pendapatan secara teratur. Umumnya, di Indonesia, banyak orang memutuskan untuk pensiun pada usia kurang lebih 57 tahun. Semakin awal Anda mulai merencanakan tabungan pensiun, semakin mudah bagi Anda untuk mengelola persiapan dana pensiun Anda. 2. Hitung Jumlah Dana yang Ingin Dikumpulkan Pada bagian ini, jika Anda mrencanakan untuk pensiun pada usia 60 tahun, Anda dapat menetapkan target jumlah dana yang perlu dipersiapkan. Lakukan estimasi juga terkait kebutuhan yang mungkin Anda hadapi di masa pensiun, seperti biaya servis mobil, tagihan listrik, dana darurat, biaya kesehatan, dan lainnya. Berikut adalah perhitungannya, yaitu: Rumus: Jumlah pengeluaran tahunan x (1 + presentasi inflasi)n *n = selisih umur Anda sekarang dengan target usia pensiun Anda Maka perhitungan dana pensiun Anda dengan perkiraan 4% inflasi tahunan adalah sebagai berikut: 120.000.000 x (1 + 4%)60-22 120.000.000 x (1,04)38 Rp. 474 juta per tahun Jumlah tersebut adalah target dana pensiun yang harus Anda miliki pada saat masa pensiun Anda tiba. Berdasarkan rumus di atas, perkiraan total dana pensiun yang Anda persiapkan adalah sebesar Rp 11,8 Miliar. 3. Pilihlah Produk Keuangan yang Tepat untuk Dana Pensiun Setelah menghitung total dana pensiun yang dibutuhkan, tahap selanjutnya adalah memilih produk keuangan yang sesuai untuk mencapai target tersebut. Pertimbangkan apakah Anda ingin menyimpan dana pensiun dalam bentuk tabungan, deposito, reksa dana. Misalnya, jika Anda memilih deposito, Anda mungkin perlu menabung sebesar Rp. 28 juta per bulan (sesuai contoh perhitungan sebelumnya). Namun, jika Anda memilih reksa dana dengan imbal hasil rata-rata 10 persen per tahun, Anda bisa memulai investasi dengan Rp. 4 juta per bulan. 4. Kelola Kesehatan Finansial dengan Bijak Untuk mencapai masa pensiun yang sejahtera, penting untuk menjaga kesehatan finansial sejak dini. Pertimbangkan dengan bijak alokasi gaji untuk kebutuhan sehari-hari, dan konsisten dalam menabung untuk dana darurat dan pensiun. Hindari berutang untuk keperluan konsumtif, dan pastikan untuk mengalokasikan dana untuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Jangan lupakan upaya untuk mendiversifikasi sumber penghasilan Anda.
Secara garis besar, perhitungan dana pensiun melibatkan konversi nilai uang saat ini (present value) menjadi nilai uang di masa depan (future value). Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai uang akibat adanya inflasi dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan rumus perhitungan dana pensiun yang telah disajikan di bawah ini, diantaranya yaitu: FV= PV x (1 + I)^n Keterangan: FV = nilai uang di masa depan PV = nilai uang di pada saat ini I = inflasi n = usia pensiun – usia saat ini Untuk memahami secara lebih jelas tentang cara menghitung dana pensiun, coba perhatikan cara menghitung dana pensiun dengan contoh kasus yang ada dibawah ini yaitu: Agil, seorang karyawan di perusahaan swasta, berusia 25 tahun dan merencanakan pensiun pada usia 55 tahun. Ia memproyeksikan umur hidupnya hingga mencapai 85 tahun. Dengan asumsi inflasi tahunan sebesar 5% dan biaya hidup bulanan sebesar Rp. 5 juta, berapa jumlah total dana pensiun yang diperlukan oleh Agil? Diketahui: PV = Rp. 5.000.000 Inflasi = 5% n = 55 tahun – 25 tahun = 30 tahun Ditanya: FV? Jawaban: FV = PV x (1 + I)^n FV = 5.000.000 x (1 + 5%)^30 = Rp. 21.600.000 Jadi, uang Rp5 juta saat ini akan berubah menjadi sekitar Rp. 21,6 juta per bulan di masa depan. Selanjutnya, untuk menghitung total biaya hidup yang dibutuhkan selama masa pensiun, dapat dilakukan dengan mengalikan jangka waktu pensiun, yang merupakan selisih antara usia harapan hidup dan usia pensiun. Rumus: Jangka masa pensiun = usia harapan hidup – usia pensiun Jangka masa pensiun = 85 tahun – 55 tahun Jangka masa pensiun = 30 tahun Total dana pensiun yang diperlukan = biaya hidup di masa depan x 12 bulan x jangka masa pensiun Total dana pensiun = Rp. 21.600.000 x 12 bulan x 30 tahun = Rp. 7,77 miliar Jadi, total dana pensiun yang dibutuhkan Agil saat berusia 55 tahun adalah sekitar Rp. 7,77 miliar. Contoh lainnya dari cara menghitung dana pensiun yaitu seperti berikut: Dengan usia saat ini yaitu 40 tahun dan rencana pensiun pada usia 50 tahun, serta perkiraan umur hidup sampai usia 70 tahun, kisaran dana pensiun dapat dihitung dengan mengalikan biaya hidup per bulan dengan 20 tahun atau 240 bulan. Jika biaya hidup diperkirakan sekitar 5 juta per bulan, maka Rp. 5 juta x 240 bulan = Rp. 1,2 Miliar. Angka tersebut masih belum mancakup nilai uang di masa depan atau future value. Untuk menghitung nilai di masa depannya, berikut perhitungan jumlah dana pensiun yang perlu disiapkan yaitu: Jumlah pengeluaran tahunan “x” dapat dihitung dengan rumus: X x (1 + persentase inflasi)n Di mana n adalah selisih umur sekarang dengan target usia pensiunan. Dalam contoh kasus, kita menggunakan inflasi sebesar 1%. Sebagai contoh: (5.000.000 x 12) x (1,01) pangkat 10 = 60.000.000 x (1,01) pangkat 10 = Rp 66 jutaan per tahun Jika dihitung dengan mempertimbangkan inflasi, jumlah dana pensiun awalnya yang sebesar 1,2 Miliar menjadi sekitar 1,3 Miliar atau mengalami peningkatan sekitar Rp 100 juta selama 20 tahun. Simulasi ini dapat disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran masing-masing. Semakin besar dana pensiun, semakin sejahtera kondisi ekonomi Anda di masa mendatang, dan Anda dapat menghindari risiko menjadi terlantar atau terbebani secara finansial.
Menjadi tua merupakan tahapan hidup yang tidak bisa dihindari, dan keberadaan dana pensiun menjadi kewajiban yang perlu dipersiapkan sejak dini. Dana pensiun adalah tabungan yang dikumpulkan selama periode produktif untuk digunakan ketika memasuki masa pensiun. Dengan memahami fungsi, jenis, contoh, produk, cara memilih, cara menyimpan, cara menghitung, dan manfaat dana pensiun, masyarakat dapat merencanakan pensiun yang lebih Sejahtera dan terhindar dari risiko finansial di masa mendatang.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..