Biaya peluang adalah biaya yang muncul, yang disebabkan menghilangnya kesempatan dalam pemenuhan suatu kebutuhan lain. Tanpa disadari, kita sering mengorbankan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika memilih produk merek S, tanpa disadari, kita telah menyisihkan produk merek O, N, dan produk-produk lainnya. Ketika itulah, kita memperoleh opportunity cost (biaya peluang). Dalam aspek bisnis dan ekonomi, opportunity cost (biaya peluang) merupakan sesuatu yang sangat sering terjadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian opportunity cost, fungsi, dan beserta contohnya.
Biaya peluang atau dalam kata asingnya opportunity cost merupakan salah satu konsep besar penyusun ilmu ekonomi dan bisnis. Biaya peluang (opportunity cost) adalah teori yang muncul, karena kelangkaan (scarcity) dan kebutuhan serta keinginan tidak terbatas manusia (needs and wants).
Berdasarkan definisi, pengertian biaya peluang (opportunity cost) merupakan kemunculan biaya/risiko, yang disebabkan manusia memilih mengorbankan suatu hal untuk memperoleh hal yang lainnya. Karena itulah, biaya peluang (opportunity cost), umumnya terjadi ketika manusia dihadapkan terhadap dua atau lebih pilihan.
Contoh biaya peluang (opportunity cost) pada kehidupan sehari-hari, contohnya seperti ketika kita dihadapkan dalam dua pilihan karir, yaitu menjadi astronot atau pebisnis. Karena memilih menjadi pebisnis, kita pun kehilangan berbagai kesempatan yang hanya dapat dirasakan astronot, seperti pergi ke luar angkas, berkenalan dengan orang asing, mendapat gaji besar, fasilitas mewah dan lain sebagainya. Kesempatan-kesempatan yang hilang ini disebut dengan biaya peluang atau opportunity cost.
Biaya peluang (opportunity cost) merupakan teori kuat yang akan membuat kita semakin mengerti bagaimana perekonomian dunia bekerja. Penjelasan lengkap mengenai fungsi biaya peluang (opportunity cost) sebagai berikut:
1. Mengasah Kemampuan Mengambil Keputusan Pada dasarnya, biaya peluang (opportunity cost) merupakan ilmu tentang pengorbanan. Sebab sumber dayanya terbatas, tetapi keinginannya tak terbatas, manusia harus memilih beberapa keinginan untuk dipenuhi, dan menyingkirkan yang tidak bisa dipenuhinya. Pemahaman biaya peluang (opportunity cost) akan membuat kita untuk sadar bahwa dalam dunia, segalanya diperlukan pengorbanan. Semakin besar keinginan kita, maka akan semakin besar pengorbanan yang harus kita lakukan.
2. Lebih Bijaksana Menerima Risiko Ketika kita mengetahui biaya peluang (opportunity cost), kita akan menjadi lebih bijak menerima risiko dan mampu melakukan pencegahan secara lebih baik. Dalam setiap konteksnya, setiap keputusan yang manusia pilih, pasti akan menimbulkan konsekuensi yang baik atau bisa buruk. Contohnya, ketika kita memilih berhenti pergi ke club malam, kita akan memperoleh konsekuensi baik berupa peningkatan kesehatan dan jiwa. Namun, konsekuensi buruknya, kita berpotensi kehilangan teman dan relasi dalam club malam tersebut. Apabila terjebak dalam kondisi seperti contoh ini, seseorang yang mengetahui biaya peluang (opportunity cost) akan lebih bijaksana menerima konsekuensi buruk tersebut.
3. Membentuk Pikiran Lebih Positif Fungsi selanjutnya dalam mengetahui biaya peluang (opportunity cost) ialah membuat pikiran lebih positif. Kebijaksanaan menerima biaya peluang (opportunity cost) terutama pada hal buruk, akan membuat pikiran lebih positif. Sehingga kita pun dapat menjalani kehidupan dengan tenang dan lebih siap ketika menghadapi masalah.
4. Memaksimalkan Potensi Peluang Selain mengenai pengorbanan, biaya peluang (opportunity cost) merupakan teori yang juga membahas soal peluang. Selain konsekuensi buruk, pilihan dari manusia juga mempunyai konsekuensi baik. Dengan mengetahui opportunity cost dengan lebih baik, kita akan terus termotivasi untuk bisa memanfaatkan konsekuensi yang baik. Sehingga pada masa-masa selanjutnya, kita dapat memilih keputusan dengan dampak buruk sekecil mungkin.
5. Membantu Merencanakan Masa Depan Lebih Baik Fungsi terakhir dalam biaya peluang (opportunity cost) adalah untuk membantu kita merencanakan masa depan dengan lebih baik. Pengertian opportunity cost akan membantu kita mengurangi risiko semaksimal mungkin. Dengan demikian, perencanaan masa depan kita akan lebih matang dan terhindar dari kendala-kendala yang muncul seketika.
Setelah membahas mengenai apa itu biaya dan fungsi mengetahuinya. Nah, sekarang kita akan memahami bagaimana cara menghitung biaya peluang:
Rumus Biaya Peluang Biaya Peluang (Opportunity Cost) = Nilai yang Dikorbankan (Foregone Option) - Nilai yang Diperoleh (Chosen Option)
Walaupun demikian, rumus biaya peluang (opportunity cost) di atas hanya berlaku, apabila pilihan-pilihan yang tersedia bisa dihitung dengan angka. Jika pilihan kita tidak mempunyai nominal, sebaiknya kita mengikuti prinsip biaya peluang (opportunity cost) dengan rumus sebagai berikut:
Apabila FO (Foregone Option) lebih bernilai dari CO (Chosen Option) baik dalam jangka waktu yang pendek atau panjang, maka dapat disimpulkan pemilihan kita kurang menguntungkan. Sebaiknya, apabila FO (Foregone Option) lebih kecil nilainya daripada CO (Chosen Option), maka bisa disimpulkan itu adalah keputusan terbaik untuk kita.
Biaya peluang (opportunity cost) adalah suatu hal yang kita alami dalam setiap harinya, baik secara sadar atau tidak sadar. Akan tetapi, supaya lebih paham mengenai apa itu opportunity cost, dibawah ini merupakan beberapa contoh biaya peluang (opportunity cost) dalam kehidupan sehari-hari:
1. Biaya Peluang (Opportunity Cost) Investasi Contoh biaya peluang (opportunity cost) pada kehidupan sehari-hari yang pertama berasal dalam dunia investasi. Misalnya, Asep seorang pekerja kantor dengan dana tabungan sebanyak Rp200 juta. Di dalam benak Asep, terdapat berbagai rencana ingin ia lakukan dengan dana tersebut. Setelah diseleksi, terdapat dua pilihan utama yang wajib Asep pilih satu, yaitu sebagai berikut:
Pilihan pertama -> Investasi tanah
Pilihan kedua -> Investasi Savings Bond Ritel (SBR)
Dengan uang Rp200 juta, Asep dapat memperoleh tanah sebesar 5 X 10 meter, yang margin jualnya meningkat 4% per tahun. Sementara itu, saat-saat ini pemerintah mengeluarkan SBR010, dengan kupon bunga 6,1% per tahun, pajak 17%, dan tenor 2 tahun. Maka perbandingan hasilnya ialah seperti berikut:
Kenaikan harga tanah 2 tahun lagi = = [(4% X Rp200,000,000) X 2 tahun] = Rp16,000,000
Return investasi SBR010 2 tahun lagi = = [(6,1% X Rp200,000,000) X 2 tahun] = Rp24,400,000
Return investasi SBR010 setelah pajak = = Rp24,400,000 - (Rp24,400,000 X 17%) = Rp24,400,000 - Rp4,148,000 = Rp20,252,000
Jadi, return investasi SBR selisihnya sebesar Rp4,252,000 juta lebih tinggi dari kenaikan harga tanah, sehingga kita sebaiknya memilih investasi SBR
2. Biaya Peluang (Opportunity Cost) Produk A antara Produk B Contoh biaya peluang (opportunity cost) dalam kehidupan sehari-hari berikutnya merupakan preferensi pembelian barang.Misalkan, terdapat dua produk susu paling disukai Marduk, yaitu produk A dan B. Produk A memasang harga Rp50,000 per kotak, dengan kandungan gula 50 mg per 1 sendoknya. Sementara itu, produk B memasang harga Rp100,000 per kotak, dengan kandungan gula 20 mg per 1 sendok. Rasa produk A dan B, keduanya disukai Marduk.
Apabila yang Marduk utamakan adalah kesehatan giginya, maka Marduk akan memilih produk B. Namun, apabila yang diutamakan adalah untuk berhemat, maka pilihan Marduk adalah produk A. Dengan catatan Marduk perlu rajin menggosok giginya supaya tidak mudah sakit serta rusak atau berlubang.
Pentingnya sistem aplikasi terintegrasi dalam pengelolaan biaya terletak pada kemampuannya untuk mensinkronkan dan mengoptimalkan berbagai aspek bisnis. Integrasi antara departemen keuangan, logistik, dan produksi memberikan visibilitas yang lebih baik dalam proses operasional secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan sistem terintegrasi, perusahaan bisa memantau dan menganalisis data keuangan secara real-time, mengurangi risiko kesalahan manusia, serta peningkatan akurasi pelaporan data keuangan. Otomatisasi proses juga meningkatkan efisiensi operasional, memungkinkan manajemen lebih efektif untuk pengelolaan inventaris, merencanakan produksi, dan pengoptimalan rantai pasok. Sistem ini tidak hanya meningkatkan kolaborasi antardepartemen dan produktivitas, tetapi juga memberikan dasar strategis untuk pengelolaan biaya yang efektif dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah pada masa kini. Untuk menggunakan sistem aplikasi terintegrasi, kita bisa gunakan sistem dari IDMETAFORA, karena sistemnya mempunyai pengalaman hampir 10 tahun pengimplementasian aplikasi bisnis dengan klien dalam negeri dan luar negeri, serta 200 lebih perusahaan di Indonesia telah menggunakan jasa dari IDMETAFORA ini.
Biaya peluang (opportunity cost) adalah konsep ekonomi yang mengukur nilai dari pemilihan terbaik yang terlewatkan ketika membuat keputusan. Konsep ini tidak hanya termasuk dalam aspek finansial, namun juga nilai atau manfaat dari pemilihan yang tidak dipilih. Dengan kata lain, biaya peluang menggambarkan apa yang perlu dikorbankan saat memilih satu piliha dari pilihan yang lain. Pentingnya pemahaman mengenai biaya peluang terletak dalam kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana, dengan mempertimbangkan nilai dari pilihan terbaik yang terlewatkan. Dalam konteks ekonomi, konsep ini juga membantu dalam perencanaan sumber daya dan alokasi yang optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..