+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian Funding: Kenali Tujuan, Jenis, Metode dan Tahapannya dalam Bisnis

15 November, 2023   |   Zulfahmi

Pengertian Funding: Kenali Tujuan, Jenis, Metode dan Tahapannya dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, istilah funding mungkin sudah tidak asing lagi terdengar. Funding adalah salah satu proses penting sebelum mendirikan perusahaan atau menyelenggarakan suatu kegiatan. Oleh karena itu, funding menjadi salah satu penompang keberhasilan bisnis, terutama pada bisnis startup. Dengan kemunculan berbagai pengusaha startup baru, pendanaan menjadi salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan untuk mendukung pembangunan dan kelancaran operasional usaha. Oleh sebab itu, pengetahuan terkait denga napa itu funding, tujuan, jenis, metode, dan cara kerjanya perlu diketahui oleh para calon pengusaha baru.
 

Apa Itu Funding?

Dalam bahasa Inggris, istilah “Funding” berasal dari kata benda “fund” yang merujuk pada dana, modal, atau simpanan. Secara khusus, “Funding” mengacu pada proses pengumpulan dana, modal, atau simpanan. Secara garis besar, funding adalah suatu aktivitas pengumpulan dana yang dilakukan oleh berbagai macam perusahaan, diantaranya yaitu bank, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, dalam cakupan yang lebih luas lagi, pengertian funding adalah suatu aktivitas untuk mengumpulkan dana masyarakat sebagai nasabah dari berbagai macam produk finansial. Produk finansial itu biasanya berupa tabungan, giro, asuransi, deposito, reksa dana, dan lain sebagainya.

Sistem ini menekankan pada akumulasi dana yang akan kita simpan dalam jangka waktu yang panjang, dengan harapan untuk dapat memperoleh keuntungan berupa imbal jasa, bunga, atau dividen. Pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi jaminan untuk memastikan diperolehnya hasil tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggalangan dana ini adalah untuk menghimpun modal dari nasabah.
 

Perbedaan Funding dan Lending

Funding dan Lending merupakan dua istilah yang cukup penting dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang merasa bingung terkait dengan perbedaan antara funding maupun lending. Secara umum, kedua istilah tersebut berkaitan dengan keuangan dan investasi, berikut merupakan beberapa perbedaan mengenai funding dan lending, diantarnya yaitu:

1. Perbedaan Terkait Definisi Funding dan Lending
a.) Funding merupakan kata rujukan yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “fund” yang berarti dana, simpanan, atau modal. Dengan kata lain, funding merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan untuk menghimpun atau mengelola dana.

b.) Berbeda dengan funding, istilah lending merujuk pada kata meminjamkan uang dari hasil himpunan kepada para debitur. Istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris, yaitu lend dalam artian yaitu menghutangi, meminjamkan, atau memberi.

2. Perbedaan antara Keuntungan dan Risikonya
Perbedaan antara funding dan lending terletak pada keuntungan dan risikonya. Dalam aktivitas funding, keuntungan dapat diperoleh melalui bunga dan kepemilikan saham. Di sisi lain, keuntungan lending lebih difokuskan pada memberikan manfaat melalui pemberian pinjaman dan penyediaan dana modal usaha.

Selain itu, dari segi risikonya sendiri, aktivitas funding termasuk ke dalam kegiatan yang memerlukan kewaspadaan terhadap potensi konsekuensi tertentu, seperti kredit macet hingga risiko kebangkrutan. Lembaga keuangan umumnya mengantisipasi risiko tersebut dengan memastikan bahwa mereka terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di sisi lain, risiko lending lebih terfokus pada potensi denda keterlambatan. Jika Anda sebagai debitur atau penerima dana pinjaman tidak membayar cicilan atau utang tepat waktu, kemungkinan terkena denda menjadi lebih besar. Oleh sebab itu, pengaturan keuangan yang cermat diperlukan supaya pembayaran cicilan dapat dilakukan dengan tepat waktu.
 

Tujuan Funding

Setelah Anda paham terkait dengan pengertian funding dan perbedaan antara funding dan lending, hal yang harus diketahui selanjutnya adalah tujuan funding. Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan umum dari aktivitas funding, diantaranya yaitu:

1. Melakukan Research Funding
Research funding merupakan pendanaan yang digunakan untuk mendukung kelangsungan penelitian. Pendanaan ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya yaitu non commercial dan commercial.
Non commercial funding diperoleh melalui dukungan dari lembaga pemerintah, badan amal, atau dewan penelitian. Pada saat yang sama, commercial funding disediakan oleh bagian penelitian serta pengembangan (litbang) perusahaan.

2. Business Launch Funding
Business launch funding merupakan sumber pendanaan yang digunakan untuk memulai dan mengembangkan suatu usaha. Oleh karena itu, para pengusaha umumnya mencari investor sebagai bentuk dukungan keuangan untuk mendanai bisnis mereka.

3. Investment Funding
Investment funding adalah proses pengelolaan dana yang diatur oleh manajer investasi professional. Perusahaan manajer investasi akan menghimpun dana dari sejumlah investor untuk melakukan pembelian sekuritas. Selanjutnya, dana tersebut akan dikelola dengan tujuan mencapai tingkat pengembalian yang tinggi sambal meminimalkan risiko.
 

Jenis-Jenis Funding

Seseorang yang aktif dalam kegiatan pendanaan dikenal sebagai funding officer. Funding officer atau disebut juga sebagai FO, merupakan seorang professional di sektor perbankan yang memiliki tanggung jawab untuk mencari nasabah, mempromosikan, memasarkan, serta memperkenalkan beberapa produk yang ditawarkan oleh berbagai bank. Lalu, apa saja produk-produk dari kegiatan funding itu sendiri? Berikut adalah contoh jenis-jenis produk dari funding, diantaranya yaitu:

1. Simpanan Tabungan
Saving deposit atau disebut juga sebagai simpanan tabungan adalah produk yang paling disukai dan banyak digunakan oleh masyarakat. Untuk dapat menabung melalui produk tersebut, setiap bank memiliki persyaratan yang berbeda. Selain itu, setiap bank juga menawarkan beragam jenis produk, termasuk tabungan regular, tabungan bisnis, tabungan anak, dan beberapa produk lainnya.

2. Simpanan Deposito
Tidak seperti tabungan, deposito adalah jenis simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh bank. Jika nasabah menarik dana sebelum jatuh tempo, biasanya akan dikenakan pinalti atau denda. Jika kamu ingin menghindari denda, terdapat beberapa alternatif produk investasi yang dapat dicoba, seperti reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN).

3. Tabungan Berjangka
Tabungan ini merupakan salah satu produk dari kegiatan pendanaan. Sesuai dengan definisinya bahwa pendanaan adalah pengumpulan dana, jenis satu ini merupakan kombinasi dari penghimpunan tabungan dan deposito. Umumnya, nasabah menggunakan produk ini untuk tujuan khusus seperti tabungan haji, tabungan pendidikan, dan lain sebagainya. Perbedaan antara tabungan berjangka dan deposito terletak pada setoran, di mana deposito umumnya memiliki setoran sekali di awal, sementara tabungan berjangka melibatkan setoran bulanan.

4. Tabungan Giro
Dengan produk satu ini, nasabah memiliki fleksibilitas untuk melakukan penarikan dana menggunakan giro atau cek. Artinya, nasabah dapat menarik dana kapan saja dan oleh siapa saja, dengan syarat bahwa cek atau giro tersebut telah diotorisasi oleh pemilik rekening.
 

Metode Funding

Dalam melakukan funding, terdapat beberapa metode yang bisa dipakai oleh Anda. Berikut ini adalah tiga metode yang bisa Anda coba, diantaranya yaitu:

1. Melalui Pemerintah
Salah satu metode awal yang dapat Anda pertimbangkan adalah melibatkan pemerintah dalam upaya mendapatkan pendanaan. Pada proses ini biasanya melibatkan partisipasi dalam berbagai seleksi dan penilaian. Secara umum, bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat berupa alokasi langsung atau melalui dukungan pada proyek-proyek yang spesifik.

2. Melalui Crowdfunding
Crowdfunding merupakan strategi pengumpulan dana yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan melalui jaringan online. Untuk memperluas jangkauan tersebut, banyak orang biasanya memanfaatkan platform media sosial tersebut. Tidak mengherankan jika dengan pendekatan ini, Anda dapat mengumpulkan dana dalam jumlah yang signifikan.

3. Menggaet Hati Investor
Metode terakhir yang bisa Anda gunakan yaitu dengan mencari investor. Anda dapat menawarkan gagasan atau ide bisnis yang akan atau sedang Anda tingkatkan terhadap beberapa investor. Pastinya, Anda perlu menyajikan pitch yang menarik sehingga calon investor terpikat untuk menginvestasikan modalnya demi keberhasilan bisnis Anda.

 
Proses Pengelolaan Funding oleh Investor

Dalam mendapatkan pendanaan dari investor, dana dapat berasal dari berbagai pihak yang bersedia menyuntikkan modal. Pihak yang umumnya menjadi investor meliputi perusahaan asuransi atau pengelola dana pension. Ketika berinvestasi pada startup, investor umumnya akan melibatkan diri dalam dua proses, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Informasi
Dalam tahap ini, investor akan melakukan analisis menyeluruh terhadap startup, sambal mencari informasi mengenai jumlah dana yang dapat diinvestasikan. Setelah itu, mereka akan Menyusun penawaran memorandum yang akan disampaikan kepada perusahaan.

2. Investor Menyerahkan Dana
Setelah mencapai kesepakatan, investor akan mentransfer dana yang telah disepakati. Selain itu, mereka juga akan menjadi mitra terbatas (limited partner) di startup tersebut. Selanjutnya, investor akan berpartisipasi dalam pembagian keuntungan setiap tahun. Biasanya, besaran pembagian tersebut telah diatur pada tahap awal perjanjian.
 

Tahapan-Tahapam Funding

Untuk memperoleh pendanaan (funding), terdapat beberapa langkah yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat dicatat, diantaranya yaitu:

1. Tahap Pertama yaitu Seed Funding
Pada fase ini, jumlah pendanaan yang umumnya diterima berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 2,5 milyar. Tujuan dari pemberian seed funding biasanya adalah untuk menggali potensi produk yang sedang dikembangkan oleh suatu usaha. Selain itu, pada tahap ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi target pasar yang relevan. Pada tingkat perusahaan rintisan, umumnya tahap ini digunakan untuk keperluan seperti merekrut pegawai baru, atau menyewa serta membeli kantor.

2. Tahap Kedua  Series A
Produk dari sebuah startup yang telah mencapai tahap beta dan siap diluncurkan biasanya dapat memperoleh pendanaan seri A. Besaran pendanaan ini berkisar antara Rp 10 miliar hingga Rp 33 miliar. Tahap kedua ini umumnya dimanfaatkan oleh para startup untuk meningkatkan skala produk dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk masa depan.

3. Tahap Ketiga Series B
Pada fase ini, perusahaan startup umumnya telah memiliki basis pengguna yang signifikan dan mampu mencapai keuntungan dengan lebih mudah. Di tahap ini, pendanaan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dapat mencapai kisaran antara Rp22 miliar hingga Rp80 miliar, digunakan untuk optimalisasi model bisnis dan ekspansi pasar.

4. Tahap Keempat Series C
Tahap keempat umumnya dilakukan oleh perusahaan rintisan yang telah mencapai tingkat kematangan bisnis yang signifikan. Pendanaan dalam tahap ini berkisar antara $25 juta hingga $100 juta, dimanfaatkan untuk mengembangkan produk secara nasional maupun internasional.

5. Tahap Kelima Initial Public Offering (IPO)
Untuk mencapai fase ini, perusahaan harus bersiap untuk melakukan penawaran umum saham (Initial Public Offering/IPO). Artinya, saham perusahaan dapat diperdagangkan di bursa efek. Tentu saja, mencapai tahap ini memerlukan waktu yang signifikan, kira-kira dalam rentang 5-10 tahun.
 

Kesimpulan

Funding adalah proses penghimpunan dana, modal, dan simpanan yang umumnya dilakukan oleh lembaga keuangan, termasuk bank. Bank seringkali terlibat dalam kegiatan funding dan menghasilkan produk seperti simpanan tabungan, simpanan deposito, tabungan berjangka, dan tabungan giro. Namun, terdapat beberapa kekurangan pada produk-produk tersebut, seperti kemungkinan penalti saat menarik dana sebelum jatuh tempo dan tingkat bunga yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan produk investasi lainnya, contohnya simpanan deposito. Untuk menghindari potensi ini, alternatifnya adalah mempertimbangkan produk investasi seperti reksadana, emas, atau Surat Berharga Negara (SBN).

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda