Margin adalah selisih biaya produksi serta harga jual guna menghitung keuntungan. Dalam aspek bisnis dan akuntansi, margin mempunyai istilah yang biasanya berhubungan dengan aspek keuntungan. Dengan kata lain, margin merupakan perbedaan antara pendapatan yang diperoleh serta biaya produksi untuk menghitung profitabilitas. Konsep ini biasanya digunakan untuk pengelolaan risiko usaha ataupun investasi, dan menentukan seberapa banyak profitabilitas yang diharapkan.
Maka dari itu, agar dapat membuat keputusan bisnis yang tepat, kita harus memahami konsep margin dengan baik. Di bawah ini merupakan pembahasan mengenai margin hingga hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menghitungnya. Mari kita bahas di artikel ini.
Margin merupakan istilah untuk penyebutan selisih antara keuntungan dan omset pada suatu bisnis yang berupa persentase. Dalam dunia bisnis, margin biasanya berkaitan dengan istilah profit. Hal ini yang menjadi alasan adanya istilah profit margin atau selisih keuntungan.
Dalam dunia akuntansi, margin digunakan untuk penguat dari pengertian profit yang artinya sebagai selisih dari hasil penjualan dikurangi biaya produksi. Margin merupakan ialah komponen yang penting pada laporan keuangan. Dalam hal ini, berarti margin itu harus ada dalam dunia bisnis, terutama disaat perusahaan berhasil memperoleh keuntungan. Selain pada aspek bisnis, margin juga bisa kita temui pada bidang investasi trading. Dalam dunia investasi trading, margin mempunyai beberapa sebutan lain, yaitu margin call dan margin account.
Margin call yang berarti permintaan margin disebut sebagai sebuah usaha dari investor untuk menutupi kerugian disaat harga saham mengalami penurunan dengan drastis hingga di bawah awal harga beli. Sedangkan margin account atau akun margin diistilahkan sebagai akun yang dibuka pada manajer investasi serta dipergunakan sebagai pembelian saham. Karena itu, pada beberapa penjelasan di atas bisa dibilang bahwa margin sangat penting pada dunia bisnis dan keuangan. Tanpa adanya margin, perusahaan tidak akan mengetahui berapa keuntungan yang telah diperoleh.
Dalam setiap laporan keuangan yang dibuat, margin perlu dihitung dengan benar dan sesuai dalam rumus-rumusnya. Hal inilah yang menyebabkan margin mempunyai peranan penting untuk perusahaan. Rumus margin sangat penting sebagai keberlangsungan berdirinya perusahaan.
1. Margin Laba Bersih Margin laba bersih merupakan selisih profitabilitas setelah dikurangi pajak dari pendapatan yang diperoleh. Semakin besar nilai jenis marginnya, maka dapat berdampak untuk peningkatan kesehatan keuangan bisnis.
2. Margin Laba Kotor Gross margin ialah pendapatan yang tersisa setelah pengurangan biaya pokok produksi. Semakin tinggi hasil nilai marginnya, maka jumlah modal yang nantinya kembali ke perusahaan akan meningkat.
3. Margin Laba Operasional Operating margin merupakan selisih antara nilai jual setelah pengurangan seluruh biaya operasional. Kegunaan margin ini ialah untuk menunjukkan keuntungan dan seberapa baik pengelolaan risiko usaha selama periode tertentu. Selain itu, jenis margin ini, juga dapat dipergunakan investor sebagai pembandingan keuntungan beberapa perusahaan pada bidang yang sama.
Untuk kelancaran bisnis, margin adalah suatu hal penting yang perlu diketajui oleh semua entrepreneur. Di bawah ini merupakan penjelasan beberapa fungsi margin yang bermanfaat untuk perusahaan:
1. Menghitung Volume Penjualan Penggunaan proyeksi margin sebagai penentuan jumlah produk serta layanan yang optimal untuk dijual. Kegunaan ini membantu pengoptimalan keuntungan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara harga jual dan margin.
2. Segmentasi Pemasaran Berbasis Margin Kegunaan untuk pengembangan strategi pemasaran produk serta layanan berdasarkan tinggi atau rendahnya margin yang dihasilkan. Produk dengan margin tinggi bisa diposisikan sebagai solusi yang baik, sementara produk dengan margin rendah bisa ditargetkan pada segmen pasar yang lebih luas.
3. Penetapan Harga yang Optimal Margin berguna untuk penentuan harga produk serta layanan dengan mempertimbangkan margin sebagai peminimalisir potensi kerugian. Hal ini melibatkan analisis biaya produksi, distribusi, serta profitabilitas yang diinginkan untuk mengambil keputusan harga yang tepat.
4. Perencanaan Strategi Ekspansi Margin juga berguna untuk memprediksi profitabilitas perusahaan dengan melibatkan margin pada perencanaan strategi ekspansi bisnis. Serta juga berguna untuk memahami potensi profitabilitas, membantu untuk membantu peluang pasar baru dan menentukan langkah-langkah ekspansi yang optimal.
5. Evaluasi Perkembangan Laba Kegunaan terakhir margin, adalah untuk mengetahui perkembangan laba atau profit sebagai dasar evaluasi bisnis. Melalui pemantauan reguler terhadap margin dan laba, perusahaan bisa membuat keputusan strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan dan mengoptimalkan portofolio bisnis.
Berikut ini merupakan beberapa tujuan mengapa margin sangat penting untuk perusahaan dan perlu dihitung dengan baik dan benar berdasarkan rumus yang ada.
1. Mengetahui Keuntungan Perusahaan Pada penjelasan sebelumnya, bahwa untuk mengetahui untung atau tidaknya perusahaan harus dilakukan perhitungan profit margin. Dengan ini, kita bisa memahami apakah bisnis yang dijalankannya oleh perusahaan sudah mencapai target atau belum. Jika telah diketahui berapa persen profitabilitas pada perusahaan, hal ini bisa menjadi motivasi supaya perusahaan berusaha lebih keras lagi untuk menambah keuntungan yang diperoleh dari yang telah ada. Akan tetapi, apabila margin mengalami penurunan, maka diperlukan evaluasi karena perusahaan mengalami kerugian
2. Mengetahui Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan yang baik ialah perusahan yang bisa tumbuh secara berkala. Pertumbuhan perusahaan bisa dilihat dari persentase pada hasil hitungan margin. Persentase profitabiltas ini akan diperbandingkan dengan persentase profitabilitas perusahaan dari periode sebelumnya. Jika terlihat bahwa persentase cenderung naik dari periode sebelumnya, maka dapat dipastikan perusahaan mengalami pertumbuhan.
3. Menarik Para Investor Investor akan memberikan investasinya pada sebuah perusahaan, apabila perusahaan tersebut dinilai mempunyai potensi profitabilitas secara berkelanjutan. Biasanya, investor berhati-hati saat memilih perusahaan untuk investasinya, mereka tidak akan memilih perusahaan yang mempunyai masalah dan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali. Margin disusun untuk bukti, bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan sesuai dengan yang diperkirakan oleh investor. Perhitungan ini akan selalu dilakukan, karena hal ini juga bisa menjadi portofolio perusahaan terhadap para investor.
1. Margin Laba Kotor Perhitungan pada margin laba kotor diperoleh dengan cara total pendapatan lalu dikurangani dengan harga pokok penjualan (HPP), selanjutnya dibagi dengan total pendapatan dan dikali 100 persen untuk mengetahui hasil persentasenya.
Rumus margin laba kotor, ialah sebagai berikut:
Margin Kotor = (Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan x 100%
Margin laba kotor ini menggunakan perhitungan yang sederhana, dikarenakan tidak berkaitan dengan utilitas dan biaya lainnya. Kegunaan perhitungan ini untuk mengetahui produk mana yang mempunyai keuntungan dan tidak.
2. Margin Laba Bersih
Perhitungan margin laba bersih, biasanya digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan selama waktu yang tertentu. Perhitungan dalam margin ini dengan cara pengurangan biaya utilitas lainnya contohnya pajak, sewa, investasi dan lain-lainnya.
Berikut ini merupakan rumus dalam margin laba bersih:
Margin Laba Bersih = (Total Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP) – Biaya Operasional – Biaya Pajak – Biaya Lain-lainnya) / Total Pendapatan) x 100%
3. Margin Laba Operasional
Perhitungan margin laba operasional ini, tujuannya untuk perhitungan profitabilitas perusahaan dari hasil pendapatan dengan biaya operasional yang melingkupi seluruh total penjualan, utilitas, administrasi, dan lain-lainnya. Namun perhitungan ini tidak termasuk pajak, utang, serta biaya lain di luar operasional.
Rumus margin laba operasional bisa kita ketahui, seperti berikut:
Margin Laba Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%
1. Contoh Margin Laba Kotor Asep ingin menjual baju dengan harga Rp20.000,00. Saat membuat bajunya, Asep mempunyai harga pokok penjualan sebanyak Rp10.000,00. Lalu, berapakah margin kotor dari usaha Asep saat menjual bajunya?
Margin Laba Kotor = (Total Pendapatan – Harga Pokok Penjualan) / Total Pendapatan x 100%
= (20.000 – 10.000) / 20.000 x 100% = 10.000 / 20.000 x 100% = 0,5 x 100% = 50%
Maka, Asep menghasilkan laba kotor sebanyak 50% dari setiap baju yang ia jual.
2. Contoh Margin Laba Bersih Anton mempunyai perusahaan dengan pendapatan sebanyak Rp10.000.000,00. Di luar pendapatannya, Anton juga mempunyai HPP Rp2.000.00,00 saat membuat suatu produk. Lalu, Anton mempunyai pengeluaran biaya operasional Rp1.000.000,00, pajak Rp500.000,00, serta biaya lain-lain Rp500.000,00 yang perlu dibayar. Berapakah laba bersih di perusahaan Anton?
= (10.000.000 – 2.000.000 – 1.000.000 – 500.000 – 500.000) / 10.000.000) x 100%
= 0,6 x 100% = 60%
Maka, margin laba bersih pada perusahaan Anton adalah sebanyak 60%
3. Contoh Margin Laba Operasional Anis mempunyai perusahaan dan ingin mengetahui margin laba operasionalnya. Sebelum itu, Anis mengetahui bahwa total pendapatannya sebanyak Rp6.000.000,00 dan Anis juga mempunyai pendapatan operasional sebanyak Rp8.000.000,00. Lalu, berapakah laba operasional perusahaan Anis?
Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%
= (6.000.000 / 8.000.000) 100% = 0,75 x 100% = 75%
Maka, margin laba operasional pada perusahaan Anis sebanyak 75%
Aplikasi bisnis terintegrasi mempunyai peran penting dalam peningkatan pendapatan perusahaan. Dengan efisiensi operasional yang ditingkatkan melalui penggabungan fungsi bisnis seperti penjualan, keuangan, dan manajemen inventaris dalam satu platform, perusahaan bisa menghemat waktu dan sumber daya operasional. Integrasi ini juga memungkinkan analisis data yang lebih akurat, memperbaiki pengalaman pelanggan, mengelola stok secara optimal, dan peningkatan keterlibatan tim. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan penyederhanaan proses pembayaran juga menjadi manfaat tambahan. Salah satu pilihan terbaik untuk menggunakan sistem aplikasi terintegrasi adalah sistem IDMETAFORA, dikarenakan sistemnya sudah dikenal banyak perusahaan ternama, serta lebih dari 9 tahun mengimplementasikan aplikasi bisnisnya untuk klien dalam negeri dan luar negeri.
Dapat disimpulkan, margin memiliki peran penting dalam strategi bisnis dan pengelolaan keuangan. Dalam konteks penjualan produk dan layanan, margin bukan hanya sekadar angka, tetapi juga kunci untuk penentuan jumlah optimal yang akan dijual, merancang strategi pemasaran yang sesuai, serta penetapan harga yang menguntungkan. Selain itu, margin menjadi fondasi sebagai peminilalisir risiko kerugian, merencanakan strategi ekspansi bisnis, dan selalu memonitor perkembangan laba perusahaan. Dengan memahami dan memanfaatkan margin, perusahaan bisa mengoptimalkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mengambil keputusan strategis yang dapat mendukung pertumbuhan pendapatan jangka panjang. Maka dari itu, margin tidak hanya sebagai indikator keuangan semata, melainkan suatu hal penting dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan bisnis.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..