+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal HCM (Human Capital Management): Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya untuk Perusahaan

7 November, 2023   |   Zulfahmi

Mengenal HCM (Human Capital Management): Pengertian, Tugas, dan Manfaatnya untuk Perusahaan

Human Capital Management atau disebut juga sebagai HCM adalah istilah yang sering digunakan oleh para pelaku HR profesional dalam menjalankan tugasnya. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Human Capital Management memang menjadi salah satu strategi yang banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia agar bisa mengelola tenaga kerja yang dimilikinya. Strategi tersebut digunakan karena perusahaan sadar bahwa, apabila tenaga kerja merupakan aset utama perusahaan yang harus dirawat dengan baik.

Mungkin beberapa spekulasi bertanya, kenapa sebuah tenaga kerja atau karyawan dapat menjadi aset  utama perusahaan? Jawabannya adalah, sebab tenaga kerja atau karyawan mempunyai kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman yang positif dalam bisnis untuk perusahaan tempat mereka bekerja. Perusahaan yang sukses tentu akan melakukan berbagai cara ataupun strategi untuk dapat mengelola aset berharganya dengan baik, hal tersebut akan berdampak pada keuntungan yang signifikan bagi bisnisnya. Salah satu strategi yang sering dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola aset tenaga kerja tersebut yaitu dengan menjalankan HCM (Human Capital Management).
 

Pengertian Human Capital Management

Pengertian HCM atau disebut juga sebagai Human Capital Management adalah sebuah pendekatan strategis yang dijalankan oleh suatu perusahaan dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang merujuk pada merekrut, mengelola, mengembangkan, dan mengoptimalkan tenaga kerja atau karyawan agar dapat meningkatkan nilai atau velue mereka untuk kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Dengan begitu, dapat disimpulkan jika Human Capital Management (HCM) pada dasarnya berkaitan dengan nilai.

Oleh karenanya, Human Capital Management bersangkutan dengan nilai, maka penggunaan metode pengukuran menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hal tersebut memungkinkan penggunaan data dan ukuran sebagai acuan dalam mengambil langkah-langkah selanjutnya dalam manajemen sumber daya manusia sebagai aset perusahaan. Dengan begitu, pengukuran memiliki peran krusial terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Seorang Human Capital Management (HCM) perlu untuk menyoroti bahwa keunggulan kompetitif suatu organisasi dapat dicapai melalui investasi strategis dalam aset manusia (SDM). Investasi tersebut terwujud melalui berbagai program, diantaranya yaitu seperti menjaga keterlibatan dan retensi karyawan, mengelola bakat, serta pengembangan kemampuan. Dengan pendekatan ini, sudah jelas jika manajemen sumber daya manusia dapat berperan penting dalam menghubungkan strategi sumber daya manusia (SDM) dengan strategi bisnis perusahaan.

Dalam konteks ini, pendekatan yang dianggap paling efektif adalah dengan menekankan pada kesesuaian dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan dalam hal proses, strategi, serta pelaksanaan manajemen sumber daya manusia.
 

Perubahan Paradigma dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Munculnya sebuah konsep Human Capital ini karena adanya suatu perubahan paradigma terkait dengan peran sumber daya manusia (SDM). Beberapa ahli meyakini bahwa manusia merupakan aset yang bersifat tak kasat mata dan memiliki sejumlah keunggulan.

Dengan pandangan tersebut, manajemen sumber daya manusia (SDM) tidak hanya berkaitan dengan tugas-tugas administrative karyawan yang dilakukan oleh departemen SDM, melainkan juga menjadikan manusia sebagai modal atau capital yang mampu memberikan pengembalian atau return sesuai dengan investasi yang dilakukan perusahaan terhadap mereka.

Human Capital Management juga mengikutsertakan jika karyawan adalah aset utama atau penting dalam sebuah organisasi maupun perusahaan dan juga investasi yang tepat terkait dengan pengembangan yang berpotensi untuk memberikan keunggulan yang kompetitif.

Oleh sebab itu, Human Capital Management terus melakukan upaya untuk  memperkuat hubungan terhadap manajemen maupun karyawan, mengembangkan budaya kerja yang inklusif untuk memastikan bahwa tidak ada yang dikecualikan atau diabaikan sehingga dapat menciptakan keadilan dan keragaman yang lebih bsar, memfasilitasi komunikasi yang efektif, dan membangun lingkungan kerja yang lebih positif.
 

Perbedaan Human Capital Management dan Human Resource Management

Human Capital Management (HCM) dan Human Resource Management (HRM) memang terlihat sama satu sama lain, kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian ketika membicarakan topik tentang pengelolaan karyawan. Namun, penting untuk diingat bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut merupakan beberapa contoh perbedaan mengenai Human Capital Management (HCM) dan Human Resource Management (HRM), diantaranya yaitu:

1. Perbedaan Mengenai Fungsinya
Perbedaan antara HCM dan HRM yang pertama adalah perbedaan mengenai fungsinya masing-masing. Fungsi dari Human Resource Management (HRM) yaitu untuk mengatur organisasi, perencanaan, pengarahan, dan pengendalian. Setiap sumber daya manusia yang bergabung dengan perusahaan harus menjalani pelatihan dan pembekalan untuk menciptakan karyawan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. HRM juga harus bertanggung jawab terkait evaluasi karyawan dan memberikan kompensasi kepada karyawan tersebut.

Pada fungsi Human Capital Management (HCM) sendiri yaitu untuk mengelola dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki sumber daya manusia (SDM) agar dapat meningkatkan kinerjanya. HCM ini juga difungsikan agar dapat mengelola serta mengembangkan kemampuan karyawan supaya dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi terutama dalam bekerja. Itulah beberapa fungsi terkait dengan Human Capital Management (HCM) dan juga Human Resource Management (HRM) jika diliat dari fungsinya saja sudah tidak sama.

2. Perbedaan Mengenai Fokus Pada SDM
Pada perbedaan antara HCM dan HRM yang kedua ini, Human Resource Management (HRM) beranggapan jika sumber daya manusia (SDM) ini adalah aset utama perusahaan yang berperan penting sebagai pendukung dan sebagai fasilitator guna mencapai tujuan dari perusahaan. Oleh karena itu, HRM seringkali melakukan proses perekrutan dan penggantian tenaga karja atau karyawan yang telah berakhir masa kontraknya dan akan digantikan dengan karyawan baru, dengan tujuan untuk memastikan bahwa seluruh tim memiliki kualifikasi dan komitmen yang diperlukan, sehingga mereka dapat lebih dari sekadar pendukung dalam mencapai kesuksesan organisasi.

Pada fokus Human Capital Management (HCM) ini beranggapan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah sumber kunci utama di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. SDM tersebut tidak hanya digunakan untuk pendukung dalam mencapai suatu tujuan dari perusahaan atau organisasi bisnis. Melainkan HCM ini lebih memilih untuk fokus pada langkah-langkah strategis agar bisa memaksimalkan skill dan talenta sumber daya manusia (SDM) supaya dapat melaksanakan strategi bisnis bagi perusahaan.

3. Perbedaan Mengenai Sudut Pandang
Pada perbedaan antara HCM dan HRM yang ketiga in, perbedaan mengenai sudut pandang ini adalah contoh perbedaan yang paling menonjol diantara keduanya. Human Resource Management memandang bahwa saat individu atau seseorang seudah bergabung dengan perusahaan yang dipilihnya, maka semua sumber daya yang dimiliki oleh individu tersebut harus bisa dioptimalkan agar perusahaan bisa mendapatkan manfaat yang besar melalui individu tersebut. Dalam artian, sumber daya tenaga kerja atau karyawan perlu untuk dimanfaatkan secara optimal dan ditingkatkan secara berkelanjutan selama sumber daya tersebut masih tersedia, sehingga kontribusi mereka dapat terus meningkat dan berkembang.

Pada sudut pandang dari Human Capital Management, seorang tenaga kerja atau karyawan merupakan aset yang paling penting dalam sebuah perusahaan. Sudut pandang yang dimiliki oleh HCM yaitu ada tiga jenis, yang pertama yaitu manusia atau karyawan itu sendiri, yang kedua yaitu modal, dan yang ketiga adalah fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Human Capital Management mempunyai prinsip yaitu perusahaan akan memberi nilai yang lebih terhadap karyawan.

4. Perbedaan Mengenai Lingkup Pekerjaan
Pada perbedaan terakhir antara HCM dan HRM terletak pada ruang lingkup pekerjaan mereka. Human Resource Management (HRM) lebih bertugas untuk fokus pada evaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja atau karyawan dalam suatu perusahaan. Human Resource Management (HRM) lebih mengutamakan evaluasi hasil pekerjaan daripada nilai yang dimiliki oleh karyawannya, hal tersebut didasarkan dengan alasan bahwa HRM lebih merasa hasil pekerjaan yang dibuat oleh karyawan sudah cukup untuk membuktikan performa dari karyawan tersebut.

Berbeda lagi dengan tugas yang dilakukan oleh Human Capital Management (HCM), yaitu bertugas sebagai analisis terhadap pengembangan karyawan dalam bisnis perusahaan. Tugas yang dilakukan oleh Human Capital Management tidak hanya sebagai menilai serta mengetahui hasil kerja karyawannya, tetapi mereka juga ikut membantu dalam pertumbuhan di perusahaannya, dan juga HCM ikut berkontribusi untuk memberikan solusi kepada karyawan jika mereka mengalami masalah pada saat bekerja.
 

Tugas Human Capital Management

Dalam Human Capital Management (HCM), terdapat beberapa tugas penting yang harus dilakukan agar dapat memastikan jika karyawan dapat bekerja secara efektif dan memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Berikut ini adalah beberapa contoh tugas yang dimiliki oleh Human Capital Management (HCM), diantaranya yaitu:

1. Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses untuk menemukan, mencari, dan memilih kandidat yang dirasa cocok untuk mengisi posisi yang tersedia di sebuah perusahaan atau organisasi. Tugas tersebut meliputi penyusunan deskripsi pekerjaan, pengiklanan lowongan pekerjaan, wawancara terhadap calon karyawan, dan penilaian terhadap calon karyawan. Dengan melakukan rekrutmen yang baik, akan berdampak positif terhadap perusahaan bahwa mereka memiliki sebuah tim yang dapat dipercaya dan berkualitas tinggi.

2. Orientasi atau Onboarding Karyawan
Setelah tim Human Capital Management (HCM) merekrut beberapa karyawan baru, tugas selanjutnya dari tim HCM adalah mempersiapkan karyawan baru dalam rangkaian orientasi atau onboarding. Orientasi atau onboarding tersebut bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi, tujuan utamanya adalah karyawan baru harus bisa memahami konteks pekerjaan di perusahaan dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan efisien. Beberapa informasi penting yang wajib untuk diinformasikan kepada para karyawan baru adalah job description, beberapa anggota timnya, dan tools apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai pendukung terhadap kinerja sehari-harinya.

3. Penentuan Job Description Karyawan
Walaupun tim yang bersangkutan memiliki kebutuhan talenta, tim Human Capital Management (HCM) Menyusun deskripsi pekerjaan untuk karyawan baru agar dapat memfasilitasi adaptasi yang lebih efisien dan memungkinkan kolaborasi yang baik dengan tim lainnya.

4. Manajemen Beban Kerja Karyawan
Terkait dengan point nomor tiga, manajemen beban kerja karyawan dapat mengelola alokasi tugas karyawan sehingga tetap seimbang dan tidak terlalu membebani, sehingga kualitas kerja mereka dapat dipertahankan dengan baik.

5. Penilaian dan Feedback Kinerja Karyawan
Seorang karyawan butuh yang namanya feedback atau penilaian dari atasannya atau juga dari rekan-rekannya yang juga bekerja bersama setiap hari. Hal tersebut bertujuan guna sebagai ukuran perkembangan selama bekerja di perusahaan tersebut, sebagai panduan untuk proses identifikasi area perbaikan bagi karyawan, dan sebagai dasar penilaian kinerja karyawannya.

6. Efisiensi Kinerja Karyawan dengan Teknologi
Meskipun tidak selalu berkaitan langsung dengan tugas utama setiap karyawan, tim Human Capital Management (HCM) juga memiliki tanggung jawab terhadap mutu dan efisiensi kinerja seluruh anggota organisasi ataupun perusahaan. Oleh karena itu, HCM memiliki kapabilitas dan kewenangan untuk meningkatkan kinerja karyawan, termasuk melalui pemanfaatan teknologi seperti aplikasi yang mengoptimalkan proses pekerjaan, serta aplikasi untuk mendukung analisis dan pencatatan data.
 

Manfaat Human Capital Management

Setelah kita mengetahui terkait dengan tugas-tugas apa saja yang dimiliki oleh Human Capital Management (HCM), ternyata HCM juga mempunyai manfaat yang sangat besar yaitu memungkinkan organisasi untuk mendapatkan nilai maksimal dari karyawan mereka. Hal tersebut dapat menyederhanakan tugas dari sumber daya manusia (SDM) serta dapat menawarkan beberapa contoh manfaat lainnya. Berikut merupakan beberapa contoh manfaat yang dimiliki dari Human Capital Management, diantaranya yaitu:

1. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Manfaat utama dari Human Capital Management (HCM) yang pertama adalah Meningkatkan kepuasan terhadap karyawannya. Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), sebagai contoh, melalui pelatihan professional, berdampak pada potensi untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan secara signifikan. Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), dalam survey mereka yang melibatkan 600 karyawan, 42 persen responden menyatakan bahwa komitmen organisasi terhadap pengembangan professional sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja mereka.

Karena alasan tersebut, kebutuhan akan program pelatihan dan pengembangan karier dianggap setara dalam pentingnya dengan kompensasi karyawan. Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan karier mereka, maka mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

2. Meningkatkan Retensi dan Engagement
Ketidaktersediaan peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan bukan hanya berdampak pada perasaan kurang dihargai, tetapi juga dapat menjadi sumber stress dalam lingkungan kerja. Terutama bagi generasi milenial, peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan sangat penting. Survei yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa 70 persen dari milenial mengidentifikasi kekurangan dalam pengembangan kepemimpinan sebagai faktor utama yang mendorong mereka untuk mencari pekerjaan baru.

Sebaliknya, para pekerja yang menerima pelatihan dan pengembangan profesional cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka saat ini dan kurang cenderung mencari peluang kerja lain. Hal tersebut berarti bahwa investasi dalam pengembangan karyawan dapat membantu untuk meningkatkan retensi karyawan dan mengurangi biaya yang terkait dengan pergantian karyawan atau disebut juga dengan istilah (turnover).

Memberikan peluang untuk meningkatkan karier bukan hanya menjadi motivasi bagi karyawan untuk tetap bertahan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan. Karyawan yang merasa terlibat dengan pekerjaan cenderung lebih produktif dan setia terhadap perusahaan.

3. Meningkatkan Return Of Investment (ROI)
Beberapa perusahaan melakukan investasi dalam sumber daya manusia (SDM), baik sadar atau tidak. Gaji dan tunjangan yang dimiliki karyawan merupakan bentuk dari sebuah investasi, begitu juga dengan program peningkatan karier. Human Capital Management sadar jika strategi investasi pada manusia sangat berdampak positif untuk perkembangan organisasi bisnis, baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Investasi tersebut juga akan menimbulkan beberapa manfaat (return of investment). Investasi dapat memberikan keahlian dan keterampilan baru terhadap karyawan ketika hendak meningkatkan produktivitas, daya saing, inovasi, maupun profit. Oleh karena itu, perusahaan global yang berinvestasi dalam jumlah yang besar pada karyawan rata-rata mempunyai laba yang terbilang cukup tinggi.

4. Rekrutmen Lebih Baik
Sebuah perusahaan yang menginvestasikan terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) akan lebih mudah merekrut calon karyawan hebat di luar sana. Calon karyawan yang hebat bukan hanya membutuhkan imbalan sebagai bonus kerja, namun, juga kesempatan untuk dapat maju. Apabila hal tersebut tidak termasuk dalam lingkup tawaran kerja, maka sebuah perusahaan akan merasa kesulitan dalam mendapatkan atau merekrut mereka.

Di samping itu, menurut Gallup, mempertimbangkan aspek utama bagi milenial saat hendak melamar pekerjaan merupakan kesempatan untuk belajar serta berkembang. Menurut Gallup, generasi yang akan menguasai terhadap Angkatan kerja dalam waktu dekat ini ingin bekerja untuk organisasi ataupun perusahaan guna dapat berinvestasi pada sumber daya manusia (SDM).

5. Memperkuat Budaya Organisasi
Manfaat lainnya terkait dengan berinvestasi pada manusia yaitu dapat memperkuat budaya organisasi. Kepuasan serta keterlibatan karyawan yang berdampak positif akan membentuk budaya perusahaan yang baik.

Karyawan atau para pekerja memiliki dorongan untuk terus meningkatkan diri, memiliki peluang untuk mengembangkan karier mereka, dan merasa senang dalam bekerja di perusahaan. Budaya positif ini dapat menghasilkan karyawan yang lebih terlibat dan berbahagia, yang pada gilirannya dapat meingkatkan produktivitas mereka.
 

Cara Meningkatkan human Capital Management

Karena perusahaan sangat bergantung pada karyawan, penting untuk terus meningkatkan manajemen sumber daya manusia (SDM) sejalan dengan perubahan waktu. Berikut adalah beberapa contoh strategi untuk meningkatkan Human Capital Management, diantaranya yaitu:

1. Berinvestasi Pada Karyawan Yang Sedang Dimiliki
Banyak perusahaan sering hanya memfokuskan sumber daya mereka pada perekrutan kandidat atau bakat baru yang menjanjikan. Namun, pendekatan ini dapat merugikan karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan dan menghambat upaya perusahaan untuk dapat mengoptimalkan potensi karyawan yang sudah ada.

Dengan berinvestasi dalam pengembangan karyawan yang telah ada, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran dan mencapai pertumbuhan organic. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan tingkat retensi karyawan.

2. Kustomisasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk mencapai lebih banyak kesuksesan, perusahaan dapat mempertimbangkan pendekatan yang telah disesuaikan secara pribadi dalam mengelola sumber daya manusia (SDM). Setiap individu tentu memiliki pemikiran yang unik, dan hal yang sama berlaku untuk karyawan.

Setiap karyawan memiliki cara yang berbeda dalam berpikir, bersikap, serta memproses informasi atau petunjuk. Anda dapat mencoba mengadaptasi pengembangan setiap karyawan berdasarkan kekuatan dan kelemahan khusus mereka.

3. Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi
Anda juga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keberhasilan Human Capital Management. Sebagai contoh, pemanfaatan aplikasi pelatihan melalui perangkat seluler, penggunaan aplikasi kolaborasi, serta pemanfaatan media sosial untuk mengatasi keterbatasan waktu dan lokasi.

Tidak hanya itu, teknologi juga memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi beberapa proses bisnis, seperti yang bisa dilakukan oleh fitur penggajian yang terdapat dalam Appsensi yang dapat mengotomatisasi pembayaran gaji karyawan pada tanggal yang ditentukan. Dengan cara tersebut, perusahaan dapat menghemat biaya operasional, waktu, dan upaya yang sebelumnya diperlukan oleh karyawan untuk mengakses data dan melakukan penginputan secara manual.

4. Mengintegrasikan Proses Human Capital Management dengan Tujuan Bisnis
Dengan mengintegrasikan proses Human Capital Management dengan tujuan bisnis, perusahaan akan lebih mudah mengidentifikasi kebutuhan dalam mengatasi tantangan bisnis tertentu. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan klien, perusahaan perlu memberikan pelatihan kepada karyawan di departemen IT tentang penggunaan perangkat lunak terbaru.

5. Peningkatan Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia (SDM) harus mampu membangun komunikasi yang efektif dan melibatkan seluruh karyawan. Selain itu, idealnya karyawan juga memahami proses manajemen sumber daya manusia (SDM), sehingga mereka dapat mengetahui harapan perusahaan dan berusaha untuk mencapainya.
 

Tantangan dalam Implementasi HCM

Penerapan Human Capital Management atau disebut juga sebagai HCM dalam perusahaan seringkali merupakan tugas yang rumit dan memerlukan penanganan berbagai kendala yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang akan dihadapi perusahaan saat menerapkan Human Capital Management (HCM), diantaranya yaitu:

1. Penggunaan Teknologi
Penggunaan HCM seringkali melibatkan pada pemanfaatan teknologi, seperti sistem manajemen kinerja, platform e-learning, atau perangkat lunak sumber daya manusia yang baru diimplementasikan di perusahaan.

Tantangan yang perlu dihadapi mencakup kelancaran integrasi teknologi ini ke dalam infrastruktur TI yang telah ada, memastikan ketersediaan dan keandalan, serta memberikan pelatihan dan dukungan yang memadai kepada karyawan agar dapat menggunakan teknologi tersebut secara efektif.

2. Keberlanjutan Serta Menjaga Tingkat Retensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Penerapan HCM yang efektif memerlukan sumber daya manusia dan keuangan yang memadai. Tantangan yang dihadapi mencakup pada kepastian perusahaan untuk memiliki sumber daya yang cukup untuk merekrut, melatih, dan mengelola karyawan secara optimal.

Selain itu, mempertahankan sumber day aini untuk jangka panjang juga menjadi tugas yang menantang, terutama dalam menghadapi persaingan di pasar tenaga kerja dan perubahan kebutuhan bisnis yang terus berlangsung.

3. Keterlibatan Karyawan
Keberhasilan Human Capital Management (HCM) juga sangat bergantung pada tingkat keterlibatan karyawan dan sejauh mana mereka bersedia untuk berpartisipasi secara aktif. Tantangan yang dihadapi melibatkan penciptaan budaya kerja yang mendorong keterlibatan, membangun komunikasi yang terbuka, serta memotivasi karyawan untuk dapat mengambil peran aktif dalam perkembangan dan pertumbuhan mereka. Jika mereka juga terdorong untuk mendorong perubahan, maka tidak ada yang mustahil untuk menerapkan Human Capital Management (HCM) dengan sukses.

4. Kepemimpinan dan Manajemen
Kesuksesan implementasi Human Capital Management juga sangat tergantung pada kepemimpinan dan manajemen yang efektif. Tantangan yang dihadapi mencakup pengembangan kepemimpinan yang memahami dan mendukung nilai-nilai utama dalam penerapan Human Capital Management, peningkatan kemampuan manajerial dalam mengelola sumber daya manusia (SDM), serta memastikan konsistensi dalam implementasi Human Capital Management (HCM) di seluruh organisasi.

Untuk mengatasi beberapa tantangan ini, perlu adanya suatu komitmen yang sangat kuat dari manajemen dan perancangan strategi yang matang dalam menerapkan Human Capital Management.
Mengenali dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah hal yang penting bagi perusahaan agar bisa mengoptimalkan potensi penuh dari Human Capital Management dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
 

Masa depan Human Capital Management (HCM)

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, seluruh aspek kehidupan akan mengalami perubahan, termasuk proses Human Capital Management (HCM). Proses HCM akan terus berkembang dengan mengadopsi teknologi mutakhir seperti SaaS atau disebut juga sebagai Software as a Service, machine learning, atau bahkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Di masa depan, perangkat seluler akan menjadi alat utama untuk meningkatkan keterlibatan, produktivitas, dan kesejahteraan departemen SDM yang mencakup seluruh karyawan. Dengan bantuan chatbost, perusahaan akan mampu melayani pelanggan lebih cepat dan efisien dengan solusi terbaik. Terakhir, kecerdasan buatan akan mampu melakukan tugas-tugas yang sulit bagi manusia, seperti menilai ribuan resume dan menemukan kandidat terbaik dan cepat.
 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Human Capital Management (HCM) kini memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Perubahan sudut pandang ini mengakui bahwa SDM merupakan aset berharga, dan perusahaan menghargai kontribusi dari karyawan tersebut.
Perasaan dihargai dan diperhatikan ini dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan. Tentunya, ini harus didukung dengan upaya perusahaan dalam mewujudkan konsep HCM. Anda dapat memulainya dengan mengimplementasikan sistem yang memungkinkan semua aspek terintegrasi dengan baik.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda