+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Penjelasan Lengkap Neraca Lajur: Format, Fungsi , dan Cara Menulisnya

2 November, 2023   |   Halim

Penjelasan Lengkap Neraca Lajur: Format, Fungsi , dan Cara Menulisnya

Dalam mengelola keuangan perusahaan dibutuhkan neraca lajur dikarenakan fungsinya dapat membantu dalam efisiensi kinerja keuangan. Neraca lajur merupakan alat yang direkomendasikan dalam membantu mengatur laporan keuangan perusahaan karena di lapangan banyak digunakan oleh beberapa perusahaan.

 

Apa Itu Neraca Lajur?

Pegertian neraca lajur ialah beberapa unsur penting terdiri dari sejumlah data akuntansi yang gunannya untuk melakukan pemeriksaan pada buku besar setelah melalui tahap penyesuaian. Langkah penyesuaian di sini maksudnya yakni sudah melakukan proses crosscheck pada buku besar dan sudah dipastikan bahwa jumlah saldo yang terdapat di dalamnya telah dikatakan stabil.
 
Adapun neraca lajur memiliki sejumlah format yang terdiri dari 10 kolom, di dalamnya berisikan nomor dan nama akun dan juga saldo debet kredit. Tujuan adanya format ini adalah digunakan untuk proses entri perusahaan, yang diawali dari saldo penyesuaian hingga diakhiri dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, neraca lajur dibutuhkan bagi perusahaan dikarenakan fungsinya yakni memudahkan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.
 
Penggunaan neraca lajur juga digunakan untuk perusahaan dalam memuat sejumlah data akuntansi perusahaan selama satu periode. Dikarenakan berguna untuk perusahaan dalam merekap data sebelum masuk ke dalam proses penyesuaian.
 

Tujuan Neraca Lajur

Neraca lajur ialah beberapa komponen yang dibutuhkan oleh manajer perusahaan beserta pihak stackholder. Penggunaan komponen ini karena dapat membantu perusahaan dalam memperkirakan beberapa kemungkinan yang akan terjadi di esok hari bagi bisnis perusahaan.
 
Dengan neraca lajur maka perusahaan dengan mudah dapat melakukan pengawasan terhadap kebutuhan finansialnya, sebab di dalam neraca lajur terdapat sejumlah informasi di dalamnya yang dideskripsikan dengan jelas. Berikut ini adalah beberapa tujuan adanya neraca lajur bagi perusahaan:
 
1. Membantu Perusahaan Menyusun Laporan Keuangan
Hal pertama dari tujuan neraca lajur ialah dapat membantu perusahaan dalam menyususn menentukkan laporan keuangannya. Karena dalam siklus keuangan, penyusunan neraca lajur dilakukan terlebih dahulu sebelum laporan keuangan.
 
Dengan menggunakan neraca lajur, maka data transaksi yang asalnya dari buku besar akan mudah digolongkan, maka hasilnya data yang ditampilkan akan lebih ringkas. Sehingga memudahkan penyusunan laporan keuangan karena sudah ditentukan neraca lajur tanpa melakukan proses pengumpulan data buku perusahaan dari awal.
 
Sejumlah informasi berupa data yang termasuk pada neraca lajur misalkan data penyesuaian. Laporan keuangan akan dilakukan lebih efisien apabila neraca lajur telah ditentukkan. Sehingga perusahaan bisa terbantu saat memasuki proses audit.
 
2. Mengelompokkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo
Data neraca saldo yang telah didapat bisa menjadi bukti untuk menyusun laporan keuangan. Sejumlah informasi data yang asalnya dari neraca saldo ini berasal dari buku besar saat pembukuan transaksi dilakukan. Penggunaan neraca lajur juga berpengaruh bagi neraca saldo karena neraca lajur dapat meringkas informasi yang ada pada neraca saldo sehingga hasilnya disederhanakan. Selain itu, neraca lajur ini membantu dalam mengelompokkan sejumlah akun yang terdapat pada neraca saldo berdasarkan pengelompokkanya.
 
Hasil informasi neraca saldo yang disederhanakan ialah dapat berguna bagi perusahaan saat buku besar dicek kembali, hal ini berguna bagi perusahaan agar dapat dipastikan bahwa hasil yang didapat telah stabil. Kemudian, informasi tersbut dimasukkan lagi ke dalam neraca lajur dengan menambahkan komponen penyesuaian.
 
3. Mengurangi Risiko Kesalahan Laporan
Dibuatnya neraca lajur dengan tujuan meminimalisir risiko dalam laporan keuangan. Dalam format neraca lajur sifatnya ringkas, yang pada akhirnya memudahkan seseorang dalam memamami data yang ada di dalamnya. Penyusunan neraca lajur yang sederhana juga dapat membantu perusahaan dalam menentukkan data secara efiseien.
 
Banyak terjadi kesalahan dalam membukukan data transaksi keuangan pada perusahaan terutama pada proses penyusunan laporan keuangan. Hal ini terjadi akibat sejumlah komponen yang tidak masuk ke dalam data sehingga berakibat pada kekeliruan pada pembukuan data.
 
Maka dari itu, dengan membuat laporan keuangan, perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam menentukkan status keuangan. Pembuatan laporan keuangan bisa dilakukan dengan hasil dari neraca lajur karena data yang ditampilkan lebih ringkas dan mudah dipahami, sehingga kesalahan dalam input data bisa dikurangi.
 
4. Memperkirakan Berbagai Kemungkinan
Bertahannya perusahaan merupakan unsur yang penting. Untung dan ruginya perusahaan bisa diperkirakan dengan adanya neraca lajur. Contoh perkiraanya ialah kolom pada saldo kas dan hutang. Manajer perusahaan bisa memperkirakan dan menentukan kebijakan alur kas pada saldo serta proses melunasi kewajiban perusahaan.
 
Saldo modal yang ada pada neraca ajur bisa digunakan sebagai media perputara operasional. Nilai saldo pada neraca lajur bisa digunakan untuk memperkirakan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi, walaupun laporan keuangan belum disusun lengkap maupun belum ditentukkan.
 

Apa Saja Fungsi Neraca Lajur?

Dalam penyusunan neraca lajur, terdapat fungsi yang berguna bagi keuangan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa fungsi yang ada pada neraca lajur:

a) Berfungsi Meringkas Data
Neraca lajur berguna untuk meringkas data transaksi keuangan. Data ditentukkan mulai jurnal transaksi sampai tahapan posting pada buku besar. Fungsi neraca lajur ialah dapat merangkum data saldo yang sudah diposting pada buku besar sehingga keluarannya lebih efisien.
 
Buku besar memiliki banyak sekali kolom yang terdiri dari data yang kompleks, makanya sulit bagi seorang akuntan dalam menentukkan data yang dijadikan sebagai patokan dalam menentukkan laporan keuagan. Sehingga solusi yang tepat dari permasalahan ini ialah dengen menggunakan neraca lajur, gunanya agar dapat meringkas data yang berasal dari buku besar.
 
Data yang diringkas dari neraca lajur dapat dijadikan sebagai patokan dalam menentukkan kondisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Hingga pada akhirnya data yang suda ditentukkan akan masuk ke proses auditing.
 
b) Mengevaluasi Kesalahan Transaksi
Penggunaan neraca lajur ialah sebagai evaluasi transaksi yang telah dilakukan perusahan sebelumnya dalam kurun waktu tertentu. Dikarenakan apabila pengguna ingin menentukkan evaluasi, pengguna dapat melihat pada neraca lajur. Metode dalam menggunakan neraca lajur ialah dengan mengamati alur kas pada perubahan saldo pada setiap akun.
 
Acuan yang digunakan pada neraca saldo bisa untuk dijadian sebagai evaluasi transaksi sehingga pemeriksaan data akan lebih ringkas. Pihak perusahaan dapat menentukkan perubahan pada saldo secara efisien dengan menggunakan neraca lajur.
 
Evaluasi pada neraca lajur berfungsi agar pihak perusahaan memahami perkembangan transaksi dan juga kegiatan operasional perusahaan dalam kurunb waktu tertentu. Hasil evaluasi pada neraca lanjur yakni berupa transaksi keuangan bisa digunakan sebagai bahan untuk menentukkan laporan keuangan dan juga penentuan keputusan perusahaan.
 
c) Bahan Penyusunan Laporan
Fungsi yang utama dari neraca lajur ialah sebagai salah satu patokan yang utama dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki beberapa dasar patokan yang dijadikan bahan utama dalam penentuannya, sehingga dengan menggunakan neraca lajur, komponen yang harusnya banyak menjadi lebih ringkas.
 
Penggunaan Neraca lajur memiliki kontribusi pada penentuan laba ruhi perusahaan. Sehingga dengan dibantu neraca lajur yang penentuannya sudah final, maka bisa dijadikan aspek utama dalam pembuatan laporan keuangan. Pada tahapan berikutnya, perusahaan bisa menyusun laporan perubahan ekuitas laba rugi di mana merupakan fitur yang terdapat pada neraca lajur.
 
d) Alur Proses yang Memudahkan Perusahaan
Proses yang digunakan pada neraca lajur dapat memudahkan dalam menyusun laporan keuangan oleh seorang akuntan. Sehingga penggunaan neraca lajur ialah metode yang paling kredibel pada perusahaan.
 
Neraca lajur bisa digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk memastikkan jika suatu saat terdapat pihak auditing dari eksternal datang untuk memeriksa keuangan dengan syarat semua data sudah dipenuhi atau sudah ditentukan. Neraca lajur dapat berguna bagi perusahaan sebagai bahan untuk menjelskan kondisi keuangan selama satu periode tertentu kepada pihak auditing pihak eksternal.
 
e) Menentukkan Aktifitas Harian Perusahaan
Relevansi yang terjadi antara neraca lajur dengan evaluasi transaksi keuangan ialah untuk menentukkan aktifitas harian yang terjadi pada perusahaan. Secara umum, kondisi keuangan perusahaan akan berjalan dengan baik apabila perusahaan tersebut memiliki catatan transaksi setiap harinya. Penggunaan transaksi berupa laporan keuangan akan berjalan lebih efisien apabila data transaksi sudah dikelompokkan pada neraca lajur terlebih dahulu.
 
Cara mengetahui aktifitas harian apa saja yang dilakukan perusahaan ialah dengan memeriksa dokumen pendukung yang ada lalu dimasukkan ke dalam jurnal. Kemudian, jika terdapat perubahan saldo yang ada pada setiap akun akibat terjadinya transaksi hendaknya dipotong ke dalam buku besar.
 
Jumlah nominal saldo yang ada pada buku besar inilah yang menjadi dasar dalam melihat apa saja aktifitas harian perusahaan dan apa saja perubahan pada saldo akun. Kegiatan ini bisa digunakan untuk memastikan kegiatan transaksi yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan kedepannya.
 

Jenis-Jenis yang Ada pada Neraca Lajur

Terdapat beberapa jenis neraca kajur pada keuangan yang biasa digunaka pihak perusahaan diantaranya ialah sebagaimana berikut:
 
1. Neraca Lajur Umum
Neraca jenis ini terdiri dari 4-6 isi kolom dan memiliki kegunaan yakni untuk membantu akuntansi atau pengguna dalam menganalisis saldo di beberapa akun yang berbeda. Contoh yang menggunakan neraca lajur umum ialah neraca saldo, neraca, dan laporan laba rugi.
 
2. Neraca Lajur Terperinci
Isi format yang adapa neraca lajur ini lebih teperinci yang isinya berupa sejumlah informasi transaksi maupun data, di dalamnya juga terdapat halaman pendukung untuk memahami informasi dan deksripsi item tertentu. Diantara contoh neraca lajur terperinci ialah pengeluaran produksi dan premi untuk asuransi.
 
3. Neraca Lajur Audit
Neraca ini berfungsi untuk memberikan kepastian setiap keakurasian informasi dar data transaksi akuntansi. Pada akhirnya data terebut digunakan sebagai patokan atau sumber informasi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
 
Format yang Harus Ada pada Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur memiliki empat karakteristik, neraca lajur 6 (enam) kolom, 8 (delapan) kolom, hingga neraca lajur 12 (dua belas) kolom. Dalam banyak kasus, yang banyak sekali digunaka oleh pihak perusahaan ialah neraca lajur yang memili 10 kolom.
 
Format beriku ini diambil dari literatur buku yang berjudul Pengantar Akuntansi Konsep Dasar & Praktik untuk Perusahaan Jasa & Dagang karya Adila Septiana, berikut ini adalah ketentuan format yang ada pada beberapa bentuk neraca lajur diantaranya ialah sebagaimana berikut:
 
1. Untuk penggunaan neraca berbentuk 6 kolom formatnya terdiri dari:
a. Nomor akun
b. Nama akun
c. Neraca setelah melewati tahap penyesuaian (debet dan kredet)
d. Laba rugi (dihitung dari debet dan kredit)
e. Neraca (perhitungan ditentukan dari debet dan kredit)
 
2. Penggunaan neraca berbentuk 8 kolom terdiri dari:
a. Nomor akun
b. Nama akun
c. Jurnal yang telah melewati proses penyesuaian (debet dan kredit)
d. Neraca saldo setelah melewati tahapan penyesuaian (debet dan kredit)
e. Laba rugi (dihitung dari data debet dan kredit)
f. Neraca (ditentukkan dari debit dan kredit)
 
3. Neraca yang berbentuk 10 kolom memiliki format tersendiri ialah sebagaimana berikut:
a. Nomor akun.
b. Nama akun.
c. Neraca saldo (debet dan kredit).
d. Jurnal penyelesaian (ditentukkan setelah menemukan perhitungan debet dan kredit).
e. Neraca saldo yang telah melewati proses penyesuaian (debit dan kredit).
d. Laba rugi (diketahui dari perhitungan debit dan kredit).
e. Modal (ditentukkan dari debit dan kredit).
f. Neraca (debit dan kredit).
 
Adapun untuk neraca 12 kolom, berdasarkan buku Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS (EDISI III) karya Syaiful Bahri ialah sebagaimana berikut ini ketentuannya:
 
1. Pada nomor akun masukkan isi berupa nomor masing-masing akun perusahaan.

2. Untuk kolom nama akun isinya berupa nama masing-masing dari aset, hutang, modal perusahaan, pendapatan beban, dan hasil perusahaan berupa (laporan) laba dan rugi.

3. Neraca saldo, maksudnya ialah neraca yang belum diisi dengan jurnal yang diisi jurnal penjualan dan berisikan sejumlah saldo aset, utag, nilai ekuitas, pendapatan (laba rugi), dan beban. Penyesuaian kolom pada neraca saldo ialah berisikan akun pada aset dan beban, untuk kredit berisikan data transaksi berupa hutang perusahaan, ekuitas, dan juga pendapatan.

4. Untuk penggunaan kolom penyesuaaian. Isinya beberapa akun penyesuaian ast, data transaksi utang, ekuitas, pendapatan beban, dan asal muasalal data tersebut ialah berasal dari jurnal penyesuaian.

5. Neraca saldo setelah proses penyesauaian ialah neraca yang asalnya dari kolom neraca saldo yang telah ditentukkan perhitungannya berupa ditambah atau dikurang pada kolom penyesuaian. Pada kolom debet akan diisi dengan pengelompokkan akun utang, nilai pada ekuitas, dan pendapatan.

6. Kolom pada laba rugi isinya ialah sejumlah akun yang isinya berupa nominal berupa pendapatan dan beban perusahaan. Untuk menentukkan kolom laba rugi dibutuhkan neraca saldo setelah penyesuaian (lihat nomor 5) , dan untuk kolom kredit isinya berupa akun pendapatan.

7. Kolom saldo laba (isinya berupa modal) terdiri dari sejumlah akun yang memengaruhi perubahan yang terjadi pada saldo laba misalnya dividen (persero) atau prive (individu).

8. Untuk kolom neraca terdiri dari beberapa yang sifatnya riil dan juga akun saldo laba. Adapun kolom yang ada pada debit terdiri dari akun hutang, ekuitas, dan juga saldo laba.
 

Perbedaan Neraca Lajur dengan Neraca Saldo

Dilihat dari pengertianya, neraca lajur ialah lembar kerja atau worksheet yang gunanya untuk dijadikan data dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur memiliki fungsi untuk memudahkan pengguna dalam menentukkan laporan keuangan karena cara kerja dari neraca lajur ialah merangkum sejumlah data. Dengan kata lain, neraca lajur merupakan media yang sangat bermanfaat untuk membuat laporan keuangan agar lebih efisien.
 
Sementara itu, neraca saldo merupakan aspek yang penting pada neraca lajur dikarenakan media yang dapat membantu akuntan dalam menyusun laporan keuangan dengan baik. Fungsi neraca saldo ialah untuk menentukkan kesamaan antara jumlah kredit dan debut pada tiap akun yang terdapat pada buku besar. Akan tetapi terdapat celah kelemahan pada neraca saldo yakni tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukkan tingkat akurasi buku besar perusahaan. Jadi hanya sebuah alat yang sederhana untuk membantu kesamaan jumlah debet dan kredit.
 
Berdasarkan pengerian di atas, berikut ini adalah ringkasan sederhana perbedaan antara neraca saldo dengan neraca lajur:

1. Waktu Pembuatan
Neraca lajur berfungsi untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan secara lengkap dan ringkas. Sedangkan untuk neraca saldo dibuat setelah data diposting ke buku besar tahap pertama.
 
2. Daur Ulang/Siklus
Siklus neraca lajur sifatnya tidak wajib ada pada siklus akuntansi. Sedangkan untuk neraca saldo sifatnya wajib ada pada siklus akuntansi, dimula dari transaksi hingga berakhir pada laporan keuangan.
 
3. Fungsi
Neraca lajur berfungsi dalam memudahkan pengguna dalam proses menentukan laporan keuangan. Sedangkan untuk neraca saldo berfungsi sebagai media penghubung sebelum tahapan penyesuaian.
 
4. Isi
Isi dari neraca lajur ialah berupa kumpulan prediksi yang berperan dalam menentukkan laporan keuangan. Sementara itu, neraca saldo isinya hanya berupa list kumpulan beberapa saldo yang terdapat pada buku besar saja.
 

Apakah Neraca Lajur dapat Menggantikan Laporan Keuangan Perusahaan?

Neraca lajur berupa alat yang berguna sebagai pemeriksa rekening pada buku besar penyesuaian. Metode penyusunan disesuaikan dengan penyusunan laporan keuangan. Akan tetapi, neraca lajur tidak termasuk laporan keuangan. Maka dari itu, neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan laporan keuangan. Maksudnya, neraca lajur merupakan alat yang fungsinya hanya membantu dalam penyusunan laporan keuangan.
 

Cara Menyusun Neraca Lajur

Sejauh ini kita telah mendalami penjelasan neraca lajur, dimulai dari pengertian, jenis, format beserta tujuan pembuatannya. Berikut ini ialah step by step dalam membuat neraca lajur:
 
1. Tentukan Format Pembuatan Neraca Lajur
Ada empat format berdasarkan literatur yang ada mengenai neraca lajur, yakni 6, 8, 10, hingga 12. Berikut ini adalah rincian formatnya:

a. Untuk format yang terdiri dari 6 kolom (berkolom ganda 3) yakni, kolom neraca saldo (ditentukan berdasarkan debit dan kredit), kolom laba rugi (dihitung berdasarkan debit dan kredit), dan kolom neraca (dihitung berdasarkan debit dan kredit).

b. Ketentuan format yang terdiri dari 8 kolom (4 kolom isinya ganda) ialah, kolom neraca saldo (dihitung dari debit dan kredit), kolom penyesuaian, kolom laba rugi, dan kolom neraca akhir.

c. 10 kolom. (5 kolom isinya ganda) Berikut ini adalah ketentuanya, kolom neraca saldo (dihitung berdasarkan debit dan kredit), kolom penyesuaian, kolom laba rugi, dan kolom pada neraca saldo yang disesuaikan.

d. Terakhir, kolom 12 (terdiri dari 6 kolom ganda) penjelasannya ialah sebagaimana berikut, kolom neraca saldo (dihitung berdasarkan debit dan kredit), kolom penyesuaian, kolom laba rugi, kolom pada neraca saldo yang telah disesuaikan, kolom laporan pada modal (dihitung berdasarkan debit dan kredit), dan kolom neraca (perhitungan debit dan kredit).
 
Setelah menentukkan kolom format yang sesuai, tulis judulnya pada tengah lembar kertas. Awal  penulisan judul diawali dengan menulis nama perusahaan di tengah, kemudian disusul neraca lajur, dan periode penyusunan neraca lajur, lalu buatlah kolom sesuai dengan selera. Untuk memahami setiap kolomnya terdapat beberapa penjelasan berikut:
 
a) Pada kolom nomor dan nama akun terdiri dari nama akun pengguna berbarengan dengan nilai debet atau kredit.

b) Isi pada neraca saldo berupa informasi di dalamnya yang di mana sama persis dengan jurnal pada laporan neraca saldo.

c) Deskripsi pada kolom penyesuaian ialah penyesuaian atau saldo perkiraan (saldo yang sudah ada atau masih baru).

d) Kolom neraca saldo setelah dilakukan penyesuaian yang isinya sejumlah saldo perkiraan yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian.

e) Kolom laba rugi. Informasi yang ada pada kolom laba rugi ialah berupa prediksi yang telah ditentukkan dan dikelompokkan di dalam laporan perhitungan laba rugi.

f) Kolom neraca isinya ialah beberapa prediksi dari akun riil yang di mana akun riil tersebut ialah akun yang sebelumnya. Tujuan adanya kolom neraca ini sebenarnya untuk melakukan pemeriksaan pada hasil perhitungan agar bisa ditentukkan bahwa jumlahnya sudah akurat atau tidak.
 
2. Isi Nama Akun dan Jumlah Saldo
Telah dipahami sebelumnya berupa tentukan dulu bentuk format seperti apa yang diinginkan, kemudian lakukan input berupa nama akun lalu jumlah nominal saldo yang sesuai dnegan lajurnya.
 
3. Hitunglah pada Kolom Neraca Saldo
Misalkan data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam lajurnya, masukkan jumlah yang ada pada neraca saldo yang telah ditentukan dan  jumlah nominal saldo yang sesuai dengan lajurnya.
 
4. Masukkan Deskripsi Berupa Informasi pada Akun
Kemudian, setelah menjumlah neraca saldo, saatnya memasukkan informasi berupa beberapa akun pada kolom penyesuaian. Pastikan pengguna telah menambahkan nama akun atau perkiraan pada bagian bawah (tapi bukan neraca saldo). Lalu, tentukkan nominal pada saldo jurnal penyesuaian hingga mendapatkan angka yang balance.
 
5. Isi kolom Neraca Penyesuaian
Pada kolom ini, diperlukan hasil perhitungan kolom debet pada neraca saldo dan juga kolom debet pada kolom penyesuaian. Ulangi hal tersebut dengan kolom kredit yang ada pada neraca saldo dan juga kolom kredit penyesuaian.
 
6. Isilah Kolom Laba Rugi
Pada tahapan ini, masukkan saldo yang berasal dari akun nominal pribadi yang isinya berupa pendapatan dan beban yang terletak pada kolom laba rugi.
 
7. Tambahkan Kolom Laba Rugi pada Neraca Lajur
Untuk menambahkan kolom laba rugi, diperlukan hasil penjumlahan saldo debet dan kredit yang ada pada neraca lajur. Sehingga ditemukkan hasil akhir berupa selisih antara pendapatan dan beban. Misalkan penjumlahan yang didapat pada lajur kredit lebih besar, maka perusahaan mendapatkan profit. Sebaliknya, apabila hasil penjumlahan debet lebih besar, maka perusahaan dapat diartikan rugi.
 
8. Periksa Kembali Kolom Debit dan Kredit
Setiap informasi yang dimasukkan, cek kembali datanya, baik berupa data saldo hingga nama akunnya. Periksalah telah teliti bahwa hasil yang didapatkan ialah seimbang.
 
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Laba atau Ruginya Perusahaan?
Sejumlah faktor yang didapat berikut ini dapat memengaruhi kinerja perusahaan dalam merealisasikan laba diantaranya terdapat tiga faktor, yakni modal kerja, jumlah nominal penjualan perusahaan, total hutang.
 

Penutup

Penggunaan neraca lajur merupakan alat yang penting dalam membantu mencatat transaksi keuangan perusahaan. Fungsi apabila menggunakan neraca lajur ialah mempemudah perusahaan dalam menyusun laporan keuangan sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien.
 
 
 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda