+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Stakeholder adalah: Mengetahui Pengertian dan Fungsi Stakeholder dalam Perusahaan

1 November, 2023   |   syefafalih

Stakeholder adalah: Mengetahui Pengertian dan Fungsi Stakeholder dalam Perusahaan

Saat berbicara mengenai persoalan bisnis, kita pasti banyak mendengar tentang kata stakeholder. Pengertian mengenai stakeholder menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dipahami oleh seluruh orang, khususnya bagi entitas yang terlibat dalam ranah perusahaan dan bisnis. Jadi, pada artikel ini, kita akan mengenal tentang apa itu stakeholder.

Stakeholder menjadi sebutan yang sering kali terdengar ketika berbicara tentang bisnis. Tapi, apakah kamu tahu pengertian sebenarnya tentang stakeholder?

Pemahaman stakeholder merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh entitas yang ingin atau sudah berada dalam perusahaan dan bisnis.

 

Pengertian Stakeholder

Stakeholder adalah pihak yang ada di dalam masyarakat, baik itu individu, komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan atau hubungan pada perusahaan, organisasi dan permasalahan yang sedang dibahas. Pada terjemahan bahasa Indonesia, arti stakeholder merupakan seorang pemangku kepentingan atau entitas yang berkepentingan. Stakeholder mempunyai kepentingan untuk organisasi yang mempunyai peran secara aktif, serta pasif untuk menjalankan tujuannya. Stakeholder dapat dijumpai dimanapun, terutama pada sebuah aktivitas bisnis sehingga setiap perusahaan tidak bisa lepas dari keberadaan tokoh terpenting tersebut.

Dengan adanya stakeholder dalam kegiatan bisnis, ini akan membantu untuk pengembangan sebuah tujuan dari perusahaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua stakeholder akan memberikan peran dan dampak pada sebuah perusahaan.

Stakeholder pada sebuah perusahaan mencakup karyawan, pemegang saham, staff, pegawai, sumber daya, serta konsumen maupun distributor. Tidak luput, bahkan pesain perusahaan lain juga disebut sebagai stakeholder, sebab dapat mempengaruhi kestabilan perusahaan.

 

Pengertian Stakeholder Menurut Ahli

Untuk mendalami pemahaman tentang apa itu stakeholder, kita bisa pahami pada beberapa pendapat para ahli berikut:

Biset
Menurut Biset, pengertian stakeholder merupakan individu atau kelompok masyarakat yang mempunyai sebuah kepentingan atau perhatian pada permasalahan tertentu.

Wibisono
Menurut Wibisono, stakeholder merupakan pihak individu atau kelompok yang mempunyai suatu kepentingan secara langsung atau tidak langsung dan bisa mempengaruhi atau bisa juga dipengaruhi pada aktivitas serta eksistensi perusahaan.

AA1000 SES
Menurut AA1000 SES, stakeholder adalah sebuah kelompok yang bisa mempengaruhi atau terpengaruhi terhadap suatu kegiatan atau aktivitas layanan atau produk, serta kinerja suatu organisasi.

ISO 26000 SR
ISO 26000, menjelaskan bahwa stakeholder merupakan bagian individu atau kelompok yang mempunyai atau memiliki sebuah kepentingan tertentu terhadap adanya keputusan dan juga kegiatan organisasi.

R. Edward Freeman
Menurutnya Freeman, stakeholder adalah semua pihak yang memiliki kepentingan atau berpengaruh terhadap organisasi, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat.

Mitchell, Agle, dan Wood
Mitchell, Agle, dan Wood mengembangkan model tiga dimensi stakeholder yang mencakup tiga elemen utama, yaitu kepentingan, kekuatan, dan legitimasi. Menurut ketiga tokoh tersebut, stakeholder dianggap signifikan jika memiliki kombinasi tinggi dari ketiga elemen ini.

Donaldson dan Preston
Donaldson dan Preston, menjelaskan pengertian stakeholder dengan mengklasifikasikan mereka dalam dua kategori, yaitu stakeholder utama (primary stakeholders) yang memiliki hubungan langsung dengan organisasi, dan stakeholder sekunder (secondary stakeholders) yang memiliki hubungan tidak langsung.

 

Jenis Stakeholder

Secara umum, stakeholder terbagi berdasarkan posisi, dan kekuatan serta pengaruhnya. Dibawah ini merupakan adalah penjelasan mengenai jenis-jenis stakeholder yang dimaksud:

1. Stakeholder Utama (Primer)
Stakeholder utama (primer) adalah stakeholder yang mempunyai hubungan yang kuat dengan penyusunan kebijakan, proyek, dan program. Mereka merupakan pihak penentu utama pada sebuah aktivitas pengambilan keputusan perusahaan. Contoh dari stakeholder utama (primer) ini ialah tokoh masyarakat, manajer publik, serta masyarakat.

Masyarakat menjadi entitas yang akan terkena dampak langsung dari adanya kebijakan, program atau suatu proyek. Beda halnya dengan tokoh masyarakat yang merupakan anggota masyarakat yang mampu mengemukakan aspirasi dari masyarakat. Manajer publik sendiri adalah entitas yang mempunyai tanggung jawab pada suatu penentuan keputusan serta penerapannya.

2. Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Stakeholder pendukung (sekunder) merupakan pihak yang tidak akan berhubungan langsung pada suatu program, dalam kebijakan atau suatu proyek. Akan tetapi stakeholder utama (primer) memiliki rasa kepedulian dan simpati, sehingga banyak dari mereka turut serta dalam mengemukakan pendapat yang berpotensi mengubah sikap stakeholder primer dan keputusan resmi terhadap pemerintah. Beberapa contoh stakeholder pendukung (sekunder), ialah LSM (lembaga swadaya masyarakat), lembaga pemerintah, pengusaha, serta perguruan tinggi.

Pihak Lembaga Swadaya Masyarakat berfokus pada dampak, rencana atau manfaat terhadap suatu kebijakan. Lembaga pemerintah yang berada di wilayah tertentu, namun tidak mempunyai tanggung jawab secara langsung, Lembaga pemerintah hampir dekat kaitannya dengan permasalahan, tetapi tidak mempunyai wewenang dalam mengambil dan menentukan keputusan.

Perguruan tinggi, merupakan bagian kelompok dari akademisi yang mempunyai pengaruh terkait proses kebijakan yang diambil pemerintahan. Pihak pengusaha atau badan usaha, mempunyai ikatan dan hubungan langsung pada permasalahan.

3. Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci merupakan pihak kelompok eksekutif yang mempunyai wewenang resmi terhadap pengambilan keputusan. Misalnya dari stakeholder kunci ini terlibat dalam suatu proyek pemerintah daerah kabupaten yaitu Pemerintah Kabupaten, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, dan Dinas yang bertanggung jawab secara langsung terhadap suatu proses proyek tersebut.

 

Jenis-Jenis Stakeholder dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, stakeholder terbagi menjadi dua, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal.

Stakeholder internal merupakan bagian kelompok stakeholder yang ada didalam sebuah bisnis yang terpengaruh secara langsung terhadap suatu hasil bisnis yang dilakukan perusahaan. Sedangkan stakeholder eksternal adalah bagian dari kelompok individu yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu kesuksesan perusahaan, tetapi tidak mempunyai ikatan secara langsung dengan proyek dan sistem kerja suatu perusahaan.

Penjelasan singkatnya, contoh stakeholder internal merupakan pemilik dari perusahaan serta karyawannya. Sedangkan contoh dari stakeholder eksternal ialah investor, media, pemerintah, komunitas, pelanggan, dan masih banyak lagi.

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai pihak individu atau kelompok yang termasuk dalam kategori stakeholder:

1. Investor dan Kreditur
Investor dan Kreditur memainkan peran penting dalam sebuah bisnis, sebab mereka bisa membantu status keuangan perusahaan. Karena ini, suatu perusahaan harus memiliki keduannya.

Sebagai pemangku kepentingan (stakeholder), investor merupakan kelompok orang menginvestasikan modalnya guna mendukung operasional perusahaan. Jika seseorang membeli saham di perusahaan, maka seseorang tersebut diklasifikasikan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) di masyarakat.

Saham merupakan bentuk modal yang memiliki peran penting untuk perusahaan agar tetap berlanjut. Pada kasusnya, investor yang telah menyetor modal yang sangat besar juga mempunyai otoritas sehubungan terhadap modernisasi kondisi perusahaan dan kondisi keuangan.

Selain itu, kreditur atau bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam pemberian pinjaman pada bisnis di modal komersial mereka. Kreditor juga dibagi menjadi para pemangku kepentingan (stakeholder), yang mempromosikan dan menawarkan pinjaman dengan jaminan dan kondisi tertentu.

2. Pegawai atau Karyawan
Tanpa sumber daya manusia, perusahaan tidak akan bisa berjalan aktivitas operasionalnya. Pegawai atau karyawan bisa dikatakan stakeholder, sebab mempunyai peranan yang sangat penting dalam kontribusinya secara langsung pada proses produksi suatu bisnis atau perusahaan.

3. Pemasok atau Sumber Daya
Pemasok dikenal juga sebagai supplier yang mempunyai tugas-tugas dalam hal penyediaan bahan baku untuk produksi. Pihak pemasok memiliki kepentingan dengan suatu perusahaan dalam hal meraup keuntungan. Karena itu, kesuksesan pemasok bergantung pada hasil usaha dari perusahaan manufaktur. Peranan penting pemasok pada suatu perusahaan tidak dapat digantikan. Tanpa adanya pemasok, maka operasional produksi dari perusahaan tidak akan berjalan.

4. Konsumen
Ketika konsumen tidak ada, maka suatu bisnis tidak dapat berjalan. Konsumen bisa disebut sebagai stakeholder, karena mempunyai peran utama yang perlu diperhatikan dalam memastikan hidupnya sebuah perusahaan.

5. Komunitas
Suatu komunitas termasuk ke dalam stakeholder, sebab mereka mempunyai suatu kepentingan dengan perusahaan yang terkait secara langsung atas munculnya lapangan kerja, kesehatan, perkembangan ekonomi, dan keselamatannya. Dengan adanya suatu perusahaan akan berimbas cukup besar terhadap komunitas yang berada di sekitar perusahaan tersebut.

Supaya dapat menciptakan ikatan yang berjalan baik dengan komunitas, maka suatu perusahaan harus melakukan berbagai kegiatan yang akan terlibat pada sebuah komunitas tertentu.

 

Peran Serta Para Stakeholder

Para stakeholder mempunyai peran serta yang penting. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai hal tersebut:

1.  Membuat Keputusan
Para stakeholder perlu mengadakan rapat yang mengundang pihak eksekutif perusahaan, seperti jajaran direktur dan pihak-pihak lain yang mempunyai kewenangan yang penting dalam perusahaan tersebut, misalnya seperti pemilik saham dalam jumlah yang besar. Pihak-pihak tersebut memiliki hak untuk membuat keputusan atau bisa juga mengusulkan ide untuk perusahaan, kelompok stakeholder ini juga berwenang untuk memilih dan memecat CEO (Chief Executive Officer) bila perlu.

2. Manajemen Langsung
Beberapa entitas pihak stakeholder juga mempunyai keterlibatan langsung pada manajemen perusahaan. Stakeholder diposisikan pada bagian departemen-departemen tertentu pada suatu perusahaan, misalnya seperti HRD, R&D, dan lain-lainnya untuk mengatur perkembangan bisnis dan guna menjamin kesuksesan secara langsung. Seringnya, bisnis swasta dan perusahaan terbuka ini akan menyediakan posisi untuk investor besar untuk mereka yang mau berpatisipasi secara langsung dalam proses berjalannya bisnis di level manajerial.

3. Pendukung Keuangan
Pada penjelasan sebelumnya, stakeholder merupakan investor untuk suatu perusahaan. Karena itu, stakeholder bisa memutuskan untuk menambah atau mengurangi investasi mereka di sebuah perusahaan dengan menimbang kondisi keuangan bisnis tersebut. Jadi, suatu perusahaan sangat bergantung dan harus membangun hubungan baik bersama stakeholder.

4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perusahaan memerlukan penyeimbangan hubungan antara bisnis dan stakeholder. Jadi, perusahaan perlu mempunyai sikap tanggung jawab sosial perusahaan atau bisa disebut corporate social responsibility.

Tanggung jawab sosial tersebut bisa dilakukan terhadap karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, atau bisa juga komunitas tertentu serta lingkungan. Para stakeholder ini perlu membuat keputusan berdasarkan hasil dari strategi CSR (corporate social responsibility) yang mereka lakukan pada suatu perusahaan.

 

Fungsi Stakeholder dalam Perusahaan

Fungsi pihak yang mempunyai kepentingan besar sebagai stakeholder pada organisasi bisnis dalam perusahaan sebagai berikut:

1. Fungsi Pemilik (Owner) atau Pemegang Saham
Awalnya, suatu bisnis dimulai dari sebuah ide seseorang atau tentang sebuah barang serta jasa, dan mereka mengeluarkan uang sebagai modal untuk biaya usahanya tersebut, sebab ketika mereka mempunyai keyakinan bahwa kelak di kemudian hari, mereka akan mendapatkan keuntungan atau imbalan dan mereka mengorganisasi, mengelola sampai menanggung segala resiko pada bisnisnya tersebut.

2. Fungsi Karyawan (Employee)
Karyawan merupakan suatu sumber daya manusia atau individu yang diangkat dan diberi tugas untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung terhadap kinerja pada seluruh karyawan, baik itu secara individu atau secara kelompok serta baiknya secara kualitas.

3. Fungsi Kreditor (Creditor)
Kreditor adalah lembaga pada bagian keuangan atau suatu entitas yang memberi pinjaman kepada perusahaan. Kreditor sebagai pemberi pinjaman, biasanya menawarkan beberapa persyaratan tertentu untuk dapat meyakinkan uang yang mereka pinjamkan kelak akan kembali atau mendapat imbalan dengan tepat waktu, sesuai jumlah.

4. Fungsi Pemasok (Supplier)
Pemasok menjadi partner kerja yang berperan penting untuk perusahaan yang akan memenuhi ketersediaan bahan baku, karena itu kinerja dari suatu perusahaan juga bergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pada kasus pemasok kepentingan, bila barang dan jasa yang mereka pasok relatif terbatas serta sulit ketika memperoleh barang atau jasa pengganti. Kekuatan relatif dari organisasi pada pemangku kepentingan (stakeholder) tak selalu lemah.

5. Fungsi Pelanggan (Customer)
Dengan pemahaman mengenai pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan jasa dan produk yang diharapkan dan diinginkan oleh pelanggan mereka. Karena itu, suatu perusahaan mempunyai kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan jasa dan produk mereka (konsumen, pelanggang, serta pesaing).

Suatu perusahaan tak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya seorang pelanggan. Pelanggan sendiri merupakan target dari perusahaan untuk menjual hasil produknya. Untuk menarik pelanggan, perusahaan harus menyediakan layanan dan produk berkualitas dan harga yang terjangkau untuk pelanggannya. Misalnya, sebuah organisasi mempunyai kekuatan yang baik, ketika kondisi pelanggan tak dapat memperoleh jasa atau barang substitusi yang baik juga.

6. Fungsi Pesaing
Berhasilnya suatu perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan mengenai pesaing dan peranan yang mereka implementasikan dalam sebuah bisnis. Paling umum ialah para pesaing langsung.

Pesaing langsung ini biasanya menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, misalnya produksi yang sama seperti perusahaan kita. Contohnya Kawasaki dan Honda, Adam Air, dan Sriwijaya Air merupakan pesaing langsung antara satu sama lain.

7. Fungsi Pemerintah
Stakeholder dalam pemerintah juga mempunyai peranannya tersendiri. Contohnya, mempunyai kekuasaan untuk memberi perizinan. Dalam masyarakat yang masih adanya tanda dengan KKN yang masih kuat, bukan berarti tidak mungkin kekuasaan pemerintah pada pemberian suatu perizinan bisa menggagalkan seluruh rencan yang sudah disusun oleh perusahaan.

 

Hubungan Perusahaan Antara Stakeholder

Hubungan antara suatu perusahaan dengan para stakeholder akan selalu mengalami perubahan dinamis seiring berjalannya waktu. Adapun beberapa pakar yang sudah mengamati terjadinya pergeseran atau perubahan dalam bentuk yang awalnya sifatnya Inactive, menjadi Reactive, lalu menjadi Proactive dan selanjutnya akan menjadi Interactive. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai ikatan dan hubungannya:

1. Inactive (Hubungan Tidak Aktif)
Pada hubungan ini, pihak perusahaan meyakini bahwa mereka bisa mengambil dan membuat keputusan secara sepihak saja, tanpa pertimbangan pada dampak atau pengaruh yang akan timbul dari pihak lain.

2. Reactive (Hubungan yang Reaktif)
Pada hubungan ini, pihak perusahaan cenderung untuk melindungi dan mempertahankan diri, serta hanya bertindak saat dipaksa untuk melakukan sesuatu.

3. Proactive (Hubungan yang Proaktif)
Pada hubungan ini, pihak perusahaan lebih spesifik untuk menghindari dari berbagai macam kepentingan terhadap para stakeholder. Biasanya pihak perusahaan sudah memiliki departemen yang fungsinya untuk melakukan identifikasi atau rekognisi pada isu atau permasalahan yang jadi perhatian khusus untuk para pemangku kepentingan atau stakeholder. Namun untuk perhatian mereka dan para stakeholders, hanya dipandang sebagai suatu isu atau permasalahan yang perlu dikelola, bukan menjadi sumber pada keunggulan yang kompetitif.

4. Interactive (Hubungan yang Interaktif)
Pada hubungan yang satu ini, pihak perusahaan bertindak menggunakan pendekatan bahwa perusahaan harus memiliki sebuah hubungan berkelanjutan, contohnya seperti saling menghormati, saling percaya serta saling terbuka dengan para stakeholder. Dengan ini, para pihak perusahaan akan beranggapan bahwa jika mempunyai koneksi yang baik bersama dengan para stakeholders, diharapkan akan jadi sumber keunggulan yang kompetitif untuk perusahaan.

Hubungan antara perusahaan dengan para stakeholders diharapkan bersifat Interactive, interaksi ini, nantinya dapat membantu perusahaan dalam mempelajari ekspektasi masyarakat yang banyak. Sehingga guna mengembangkan suatu solusi, akan mendapat dukungan oleh para stakeholder untuk penerapan solusi yang telah dimiliki dan dipersiapkan oleh perusahaan.

 

Dampak dari Stakeholder

Stakeholder memiliki dampak pada perusahaan dan proyek bisnis. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai dampak-dampaknya:

1. Keputusan Bisnis
Stakeholder, terutama investor dan pemilik saham, memiliki pengaruh besar terhadap keputusan strategis dan operasional perusahaan. Keputusan seperti alokasi sumber daya, investasi, dan arah bisnis sering kali dipengaruhi oleh kepentingan dan harapan para stakeholder ini.

2. Reputasi
Persepsi stakeholder, termasuk pelanggan, komunitas, dan media, dapat memengaruhi reputasi perusahaan. Keberhasilan dalam memenuhi harapan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat meningkatkan citra perusahaan.

3. Kepuasan Pelanggan
Pelanggan adalah salah satu jenis stakeholder yang paling langsung terpengaruh. Mereka menentukan kesuksesan produk dan layanan perusahaan. Kepuasan pelanggan sangat penting untuk menjaga loyalitas dan pertumbuhan bisnis.

4. Karyawan
Stakeholder internal seperti karyawan berdampak pada produktivitas, budaya perusahaan, dan inovasi. Kesejahteraan karyawan dan keterlibatan mereka dapat memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

5. Pemasok
Hubungan yang baik dengan pemasok dapat memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas dan stabil, sementara ketidakpuasan pemasok bisa berdampak pada rantai pasokan perusahaan.

6. Lingkungan
Dampak lingkungan adalah salah satu pertimbangan penting dalam bisnis modern. Ketentuan lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan dapat memengaruhi cara perusahaan mengelola aspek lingkungan.

7. Kemasyarakatan
Hubungan dengan komunitas lokal memiliki dampak besar pada lisensi sosial perusahaan untuk beroperasi. Perusahaan sering harus berpartisipasi dalam inisiatif sosial untuk mendukung komunitas mereka.

8. Kepatuhan Regulasi
Stakeholder seperti pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi bisnis. Kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi adalah penting untuk menghindari sanksi dan masalah hukum.

 

Cara Mengidentifikasi Stakeholder

Dalam melakukan analisis stakeholder dengan cara yang efektif, ada beberapa tahapan yang perlu diikuti untuk memahami dan mengelola pemangku kepentingan (stakeholder) dengan baik. Tahapan ini membantu memastikan bahwa semua pihak yang memiliki peran dalam suatu proyek atau inisiatif bisnis diidentifikasi dan kebutuhan serta kepentingan mereka dipahami serta dikelola dengan baik. Berikut ini adalah tahapan pengidentifikasian mengenai stakeholder:

1. Identifikasi Semua Stakeholder
Tahap pertama adalah mengidentifikasi semua stakeholder yang terkait dengan proyek atau perusahaan. Ini mencakup stakeholder eksternal dan internal. Proses identifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan siapa yang memiliki peran sebagai pemangku kepentingan dan siapa yang tidak.

2. Analisis Kepentingan dan Kebutuhan Stakeholder
Setelah identifikasi, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan masing-masing stakeholder. Tujuannya adalah untuk memahami sejauh mana stakeholder memiliki kepentingan dalam perusahaan dan proyek yang sedang berlangsung.

3. Klasifikasi Kepentingan Stakeholder
Stakeholder mapping atau pemetaan pemangku kepentingan digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kepentingan pemangku kepentingan. Ini membantu perusahaan dalam menentukan level perhatian yang diberikan kepada setiap stakeholder. Beberapa stakeholder mungkin memerlukan pemantauan yang ketat, sementara yang lain mungkin tidak.

4. Identifikasi Potensi Konflik
Identifikasi potensi konflik antara stakeholder atau antara stakeholder dan perusahaan adalah langkah penting untuk mencegah ketegangan selama pelaksanaan proyek. Ini membantu dalam merencanakan strategi untuk mengelola atau menghindari konflik.

5. Prioritasi dan Keseimbangan Stakeholder
Proses selanjutnya adalah memberikan prioritas kepada stakeholder dan menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan sumber daya perusahaan. Ini membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang memungkinkan keberhasilan proyek sambil memenuhi kepentingan stakeholder.

6. Penyesuaian Kebutuhan Stakeholder
Tahap akhir adalah menyelaraskan kebutuhan stakeholder dengan strategi perusahaan. Ini mungkin melibatkan pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, atau restrukturisasi strategi perusahaan.

 

Kesimpulan

Stakeholder dalam dunia bisnis merupakan individu atau kelompok yang memiliki kepentingan, andil, atau pengaruh dalam aktivitas dan keputusan perusahaan atau proyek tertentu. Mereka dapat berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas, dan pihak-pihak lainnya. Dalam manajemen modern, pemahaman dan pengelolaan hubungan dengan stakeholder sangat penting. Keselarasan dengan kepentingan mereka adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, pertumbuhan berkelanjutan, dan menjaga reputasi perusahaan. Analisis stakeholder membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, memahami, dan mengelola kepentingan serta dampak berbagai pihak yang terlibat dalam operasi bisnis. Dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan stakeholder, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana, meminimalkan potensi konflik, dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda