+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


NGO (Non Governmental Organization) adalah: Mengetahui Pengertian dan Contoh NGO di Indonesia

31 October, 2023   |   syefafalih

NGO (Non Governmental Organization) adalah: Mengetahui Pengertian dan Contoh NGO di Indonesia

Pernahkah kamu melihat dan memantau kegiatan-kegiatan sosial di sekitar tempat yang kamu singgahi, baik melalui pribadi atau atas nama instansi pendidikan? Atau mungkin kamu berkeinginan mengikuti kegiatan sosial yang dilakukan secara sukarela tersebut, namun tidak tahu darimana harus memulainya?

Jadi, kegiatan-kegiatan sosial itu biasanya dilakukan oleh NGO, yaitu Non Governmental Organization. Mungkin bagi sebagian orang terasa asing dengan entitas Non Governmental Organization, karena di Indonesia, NGO memiliki sebutan lain yang merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat atau bisa disingkat LSM. Non Governmental Organization bekerja secara sukarela dan independen tanpa harus adanya campur tangan dari pihak pemerintah.

Jika pihak pemerintah tidak ikut campur tangan dengan NGO, bagaimana dengan dana yang mereka dapatkan? Tentu saja terdapat banyak opsi. Mulai dari donasi perusahaan yang berkolaborasi, sumbangan sukarela dari masyarakat sekitar, sampai pencarian dana dengan berjualan. Semua hal itu dilakukan hanya untuk melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat secara langsung. Lalu apa sih Non Governmental Organization itu? Apa saja peranan dan jenis-jenis NGO bagi kehidupan masyarakat? Apakah di Indonesia juga ada organisasi NGO? Nah, mari memahami hal-hal tersebut diartikel berikut ini!

 

Sejarah NGO di Dunia

Pertama munculnya NGO (Non Governmental Organization) dimulai sejak PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) berdiri di tahun 1945. Keberadaan Non Governmental Organization telah diatur di Piagam PBB Pasal 71 Bab 10 tentang peranan konsultatif organisasi non pemerintah.

Banyak yang beranggapan istilah NGO hanya untuk membedakan hak partisipatif dari badan-badan pemerintah (Intergovernmental Agencies) dengan organisasi-organisasi swasta Internasional (International Private Organizations). Fakta sebenarnya, di awal abad ke-19, Non Governmental Organization sudah berperan besar bagi masyarakat sebagai penyeimbang kekuatan dari pemerintah Amerika Serikat

Saat itu, masyarakat Amerika Serikat menganggap pemerintah telah mengabaikan HAM (Hak Asasi Manusia) serta kesehatan lingkungan terkait dalam upaya penyelenggaraan sistem pemerintah. Kemudian, hal ini diperjuangkan oleh para relawan (volunteer) yang bergabung di lembaga-lembaga independen non pemerintah. Mereka bersama memperjuangkan hak baik untuk diri mereka sendri, lingkungan, dan hak masyarakat.

 

Sejarah NGO di Indonesia

NGO di Indonesia, disebut LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan sudah masuk dalam kategori Organisasi Kemasyarakatan yang diatur dalam UU No.8 Tahun 1985 dan PP No.18 Tahun 1986. Fakta berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat ini adalah Ornop yaitu Organisasi Non Pemerintah yang ada di awal tahun 1970-an.

Sayangnya, terdapat banyak kritik terhadap Organinasi Non Pemerintah karena organisasi ini dianggap terlalu luas sampai mencakup sektor swasta (bisnis). Banyak pihak menyatakan bahwa entitas dari Ornop pada saat itu terlalu mencakup bidang yang luas dan identitasnya hampir tidak sejalan dengan Non Governmental Organization. Setelah itu, Organisasi Non pemerintah tidak disebutkan kembali.

Di tahun 1980, sebutan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) mulai digunakan pertama kali ketika diselenggarakannya seminar Ornop di gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia. Saat itu, para pembicara tidak menggunakan sebutan Ornop lagi, sebab mereka khawatir akan timbul salah persepsi, yakni sebagai organisasi yang "berlawanan dari pemerintah". Walaupun kenyataanya, Ornop (Organisasi Non Pemerintah) tak selalu berada di posisi yang berlawanan dengan pemerintah. Kita pasti sadar, bahwa ditahun-tahun 1980-an, suasasa politik di Indonesia sedang tidak kondusif.

Faktanya fenomena LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) sudah ada sejak tahun 1908, di organisasi Boedi Oetomo yang dianggap sebagai organisasi non pemerintah pertama Indonesia. Pendiri Boedi Oetomo pada saat itu adalah Soetomo yang masih mahasiswa, bukan dari pihak pemerintah. Pada 6 bulan pertama, Boedi Oetomo hanya berkegiatan di bidang-bidang sosial, mulai dari pengembangan modal usaha kelas menengah, mengembangkan industri rumah tangga, sampai penyatuan orang-orang miskin. Sangat disayangkan, organisasi Boedi Oetomo tidak dapat bertahan lama, karena semakin lama malah semakin dikuasai oleh aparat pemerintahan.

Sebutan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ini, sekarang secara tegas didefinisikan di Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.8/1990, yang ditujukan untuk Gubernur di seluruh Indonesia tentang Pembinaan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Pada lampirannya, menyebutkan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) adalah "organisasi/lembaga yang anggotanya adalah masyarakat warga negar Republik Indonesia yang sukarela atau memiliki kehendak sendiri berniat dan bergerak di bidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai entitas partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menitikberatkan pada pengabdian secara swadaya."

Makin berkembangnya zaman, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) sudah sesuai dengan karakteristik NGO (Non Governmental Organization) pada umumnya, yaitu berorientasi pada penguatan kelompok komunitas, berkomitmen kuat pada cita-cita partisipasi masyarakat, dan saling mendukung tentang adanya pertukaran gagasan serta sumber daya. Contoh NGO atau LSM di Indonesia adalah Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Indonesia Corruption Watch (ICW), serta masih banyak lagi.

 

Pengertian NGO

NGO (Non Governmental Organization) adalah organisasi yang tujuannya tidak mengutamakan keuntungan dan berjalan di ranah kemashalatan sipil dan lingkungan. Pengertian NGO tidak hanya sebatas pada organisasi yang melayani kebutuhan sosial untuk masyarakat saja, tetapi bisa juga untuk beberapa perusahaan.

Jadi, Non Governmental Organization bisa dianggap sebagai organisasi yang hampir sama dengan perusahaan seperti pada umumnya, maka pasti ada pekerja dari berbagai bidangnya. Perbedaannya, orang yang bekerja di NGO adalah para relawan yang tidak dibayar jasanya, dan ada juga yang bersifat freelance. Tidak luput, Non Governmental Organization juga membuka lowongan pekerjaan untuk beberapa staf.

Non Governmental Organization lebih banyak bergerak dengan kooperatif daripada komersial, jadi lembaga NGO tidak mempunyai hubungan apapun dengan pemerintah negara. Selain itu, Non Governmental Organization bersifat non profit (tidak bersifat komersial) dan non kriminal, sebab organisasi NGO lebih mengutamakan kepentingan ranah sosial. Walaupun Non Governmental Organization berjalan tanpa adanya campur tangan dengan pemerintah, akan tetapi mereka tetap mematuhi dan menghormati aturan hukum, tertutama di lingkungan setempatnya.

Karena Non Governmental Organization berjalan tanpa campur tangan dengan pemerintah, mereka sangat berani mengupayakan untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Apalagi jika kebijakan-kebijakan tersebut sangat merugikan masyarakat yang banyak.

Di berbagai negara, pasti akan ada Non Governmental Organization yang bergerak dalam bidang tertentu dan akan bertambah setiap tahunnya. Di Indonesia, Non Governmental Organization memiliki sebutan Lembaga Swadaya Masyarakat atau bisa disingkat LSM, jumlah organisasinya mencapai 390 ribu. Di China, jumlah organisasi NGO mencapai sampai 440 ribu! Hal itu sangat wajar, karena Non Governmental Organization ini, masyakarakat bisa memperjuangkan isu-isu sosial terkait kebijakan-kebijakan yang dapat merugikan mereka.

 

Karakteristik NGO

1. Independen
Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat bergerak secara mandiri dan terbebas dari campur tangan pemerintah. Mereka tidak memiliki afiliasi politik tertentu, sehingga dapat menjalankan misi mereka tanpa ada pengaruh dari pihak-pihak eksternal.

2. Nirlaba
Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat tidak berorientasi pada mencari keuntungan finansial. Mereka didirikan dengan tujuan murni untuk melakukan kegiatan sosial dan lingkungan yang tidak menghasilkan keuntungan dalam bentuk mata uang.

3. Misi Sosial
Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat memiliki fokus kuat pada masyarakat yang berada di lapisan ekonomi bawah. Mereka berusaha untuk meningkatkan kondisi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat ini dengan berbagai program dan inisiatif.

4. Kerja Sukarela
Anggota dan relawan dalam Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat bekerja secara sukarela dan tanpa bayaran finansial. Motivasi utama mereka adalah kontribusi mereka terhadap kepentingan sosial dan masyarakat yang lebih luas.

5. Non-Birokratis
Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat berusaha untuk menjalankan prosedur mereka dengan sederhana. Mereka menghindari tingkat birokrasi yang berlebihan dan kompleksitas dalam operasional mereka.

 

Jenis NGO

Berdasarkan Fokus Organisasi

1. Organisasi Amal (Charitable Orientation)
Organisasi NGO ini berfokus untuk melayani dan membantu masyarakat kurang mampu dengan bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Tidak jarang mereka akan memberi bantuan kepada para korban bencana alam. Mereka melakukan pergerakkan seperti pendistribusian sembako, pakaian, obat-obatan, kebutuhan sekolah, tempat tinggal, tempat evakuasi, dan transportasi.

2. Organisasi Layanan Hidup (Service Orientation)
Organisasi NGO ini berfokus untuk pelayanan kesehatan masyarakat, program keluarga berencana, dan program pemerataan pendidikan di daerah terpencil. Bentuk kegiatannya berupa pemberian bantuan yang menjadi keperluan banyak orang. Contohnya, bantuan kesehatan menggunakan jasa pengobatan keliling.

3. Organisasi Partisipasi Masyarakat (Participatory Orientation)
NGO jenis ini melakukan kegiatan yang melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat sekitar. Biasanya, mereka akan mengumpulkan donasi dan sumbangan dari masyarakat, dapat berupa uang tunai, tanah, bahan mentah, makanan, peralatan, dan tenaga kerja. Organisasi jenis ini memang tidak mempunyai sumber daya yang cukup sehingga sangat wajar membutuhkan partisipasi masyarakat.

4. Organisasi Pemberdayaan (Empowering Orientation)
Organisasi NGO jenis ini melakukan kegiatan dan berfokus pada upaya memfasilitasi masyarakat terutama di kalangan bawah mengenai wawasan dan pemahaman pada berbagai bidang. Mereka memiliki tujuan untuk pemberdayaan kepada masyarakat mengenai pemahaman sosial, politik, dan ekonomi yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Misalnya dilakukannya kegiatan seminar.
 

Berdasarkan Tingkat Operasional

1. Berbasis Komunitas (Community Based Organization/CBOs)
Organisasi NGO ini bergerak dan berkembang dengan inisiatif dari komunitas yang ada, misalnya organisasi klub olahraga, organisasi wanita, organisasi pendidikan, organisasi kesenian, dan masih banyak lagi. Karena NGO ini dibuat berdasarkan komunitas, jadi tentu saja memiliki permasalahan sosial yang sama.

2. Lingkup Urban (Citywide Organizations)
Organisasi NGO ini bertujuan untuk penyediaan bantuan di setiap komunitas yang terdapat di suatu kota. Biasanya, bantuan mereka hanya berfokus pada masyarakat kalangan bawah saja.

3. Lingkup Nasional (National NGO)
Kegiatan NGO jenis ini mencakup dalam lingkup negeri. Tidak jarang, NGO ini memiliki cabang di beberapa negara dan memegang tanggung jawab untuk saling membantu organisasi NGO (Non Governmental Organization) lainnya. Misalnya, Palang Merah Indonesia (PMI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan lain-lainnya.

4. Lingkup Internasional (International NGO)
Organisasi NGO ini kegiatan operasionalnya mencakup sampai seluruh dunia atau global. Mereka memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dunia agar lebih sejahtera dengan memberikan bantuan kepada lembaga swadaya yang lingkupnya lebih kecil. Walaupun organisasi NGO (Non Governmental Organization) ini mempunyai banyak orientasi, namun fokus mereka untuk kesetaraan politik dan sosial di seluruh sosial. Misalnya, WWF dan Greenpeace.

 

Peranan NGO untuk Masyarakat

Adanya NGO (Non Governmental Organization) tentu saja sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat banyak, tak terkecuali untuk masyarakat kurang mampu. Mereka bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan tak mengambil keuntungan dari hal tersebut. Berikut ini adalah peranan NGO untuk masyarakat:

1. Mendorong Munculnya Inovasi Berkelanjutan
Faktanya, tidak hanya inovasi yang didukung oleh NGO, namun juga untuk uji coba dan proyek percontohan. Organisasi NGO (Non Governmental Organization) ini akan berperan untuk merencanakan penyelenggaraan berbagai kegiatan yang sifatnya inovatif. Tidak luput, jumlah organisasi NGO yang ada di setiap negara sangat banyak jumlahnya, sehingga penerapan dalam hal inovasi di berbagai bidang dapat berjalan terus untuk masyarakat. Tak hanya itu, NGO juga mampu mengerjakan proyek percontohan dari pemerintah, bahkan bisa lebih cepat dari pemerintahnya.

2. Sebagai Perwakilan Kelompok Masyarakat Tertentu
Karena organisasi NGO ini memperjuangkan hak-hak sosial masyarakat yang tidak mendapat campur tangan dengan pemerintah, jadi mereka akan berperan sebagai perwakilan serta di garda depan masyarakat, terutama bila ada kebijakan ataupun program pemerintah yang dianggap merugikan banyaknya masyarakat. Peran NGO (Non Governmental Organization) ini bisa disebut sebagai advokator dalam upaya memfasilitasi suatu kelompok masyarakat untuk menyuarakan suaranya.

3. Pengembangan dan Pembangunan di Aspek Kehidupan Sosial
Peranan organisasi NGO (Non Governmental Organization) sangat besar dalam upaya pembangunan dan pengembangan kehidupan masyarakat pada bidang sosial. Mereka akan berorientasi untuk kemajuan yang ada pada masyarakat tentunya.

4. Sebagai Aspirator
Organisasi NGO (Non Governmental Organization) berperan sebagai aspirator atau perantara penyampaian pesan antara masyarakat dengan pihak pemerintah. Terutama perihal keluhan dan permasalahan yang muncul pada lingkup sosial. Biasanya, peran strategi NGO ini, memiliki tujuan agar suara mereka akan cepat didengar pemerintah.

5. Bantuan Teknis dan Monitoring
Organisasi NGO juga berperan dalam upaya pelatihan dan bantuan teknis untuk organisasi masyarakat. Selain itu, upaya kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan dengan efektif (biasanya ketika ada suatu proyek) untuk hasil maksimal.

 

Contoh NGO di Dunia

1. Amnesty International
Amnesty International adalah sebuah organisasi hak asasi manusia global yang berkomitmen untuk melindungi dan memajukan hak-hak asasi manusia di berbagai negara melalui advokasi, penyelidikan, dan kampanye.

2. Doctors Without Borders (Médecins Sans Frontières)
Doctors Without Borders bertujuan untuk menyediakan perawatan medis darurat dan kesehatan masyarakat di wilayah-wilayah yang terkena konflik, bencana alam, atau kurangnya akses kesehatan.

3. World Wildlife Fund (WWF)
WWF adalah organisasi konservasi lingkungan global yang berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan ekosistem, dan upaya penanggulangan perubahan iklim.

4. Oxfam
Oxfam adalah konfederasi organisasi yang berusaha mengakhiri kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan sosial di seluruh dunia melalui program-program pengembangan, bantuan kemanusiaan, dan advokasi.

5. Human Rights Watch
Human Rights Watch bertujuan secara aktif untuk melakukan penelitian dan dokumentasi tentang pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara, lalu mengadvokasi agar mengakhiri pelanggaran tersebut.

6. CARE International
CARE adalah organisasi bantuan kemanusiaan yang beroperasi di lebih dari 100 negara, bertujuan memberikan bantuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, pangan, dan ekonomi untuk membantu komunitas yang membutuhkan.

7. Save the Children
Save the Children memfokuskan upayanya pada perlindungan, pemenuhan hak, dan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia melalui bantuan kemanusiaan dan advokasi.

8. International Rescue Committee (IRC)
IRC memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi dan komunitas terdampak konflik di berbagai negara serta berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka.

9. The Nature Conservancy
The Nature Conservancy berfokus pada pelestarian alam dan ekosistem global dengan cara menjaga lahan, air, dan keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.

10. World Food Programme (WFP)
WFP adalah agen Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menekankan pemberian bantuan pangan kepada orang-orang yang kelaparan dan terdampak bencana di seluruh dunia.

 

Contoh NGO di Indonesia

Ada banyak sekali NGO (Non Governmental Organization) atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dan berkembang dalam berbagai bidang di Indonesia. Tujuan mereka untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat tanpa campur tangan dengan pihak pemerintah. Selain Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Indonesia Corruption Watch (ICW), dan masih banyak lagi. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai contoh NGO yang ada di Indonesia:

1. WWF Indonesia (World Wide Fund for Nature)
WWF Indonesia merupakan organisasi yang berkomitmen untuk melindungi alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan program-program pelestarian lingkungan, perlindungan hutan, dan konservasi spesies.

2. Kopernik
Koperenik adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan sosial di Indonesia, terutama di daerah terpencil, dengan menggabungkan teknologi dan kreativitas.

3. P3M (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat)
Organisasi ini mengejar berbagai program pengembangan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi, dengan fokus pada meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

4. Rumah Zakat
Rumah Zakat adalah lembaga sosial yang bertujuan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi melalui program-programnya.

5. Greenpeace Indonesia
Greenpeace Indonesia merupakan bagian dari organisasi global, Greenpeace Indonesia bergerak dalam perlindungan lingkungan, terutama dalam isu-isu seperti pelestarian lingkungan laut, melindungi hutan, dan mengatasi perubahan iklim.

6. Masyarakat Peduli Air
Masyarakat Peduli Air adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang aktif dalam mengatasi permasalahan air bersih dan sanitasi di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air yang aman dan bersih.

7. Perkumpulan IDEP
DEP Foundation berfokus pada pembangunan berkelanjutan, mitigasi bencana, dan pengembangan masyarakat di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara dengan berbagai program dan pendekatan inovatif.

8. Sahabat Anak
Sahabat Anak merupakan organisasi yang berkomitmen untuk melindungi hak-hak anak terlantar di Indonesia dengan menyediakan bantuan, pendidikan, dan tempat perlindungan bagi mereka.

9. Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia
Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia memfokuskan upayanya pada peningkatan kesejahteraan anak-anak di Indonesia melalui program-program pendidikan, pemberdayaan, serta advokasi hak anak.

10. Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat terbesar di Indonesia yang aktif dalam berbagai program sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk membantu mengurangi kemiskinan.

11. Yayasan Konservasi Laut (YKL)
Organisasi ini dibuat di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1996 dan resmi menjadi badan hukum non pemerintahan. Keberadaan Yayasan Konservasi Laut berkomitmen untuk pentingnya konservasi di kawasan pesisir, laut, hingga pengelolaan pulau-pulau kecil. Proyek mereka sering menggunakan teknologi alternatif ramah lingkungan sehingga turut untuk melakukan pemberdayaan kehidupan pada masyarakat lokal.

12. LESTARI Indonesia
Lembaga Swadaya Masyarakat ini bergerak di proyek pengelolaan hutan secara berkesinambungan. Bahkan secara tidak langsung, LESTARI Indonesia membantu pemerintah untuk upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan dan bakau. Tujuannya adalah pengelolaan hutan, jadi fokus mereka di beberapa daerah yang masih banyak memiliki hutan hijau contohnya, Kalimantan Tengah, Aceh, dan Papua.

13. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)
Terdengar tidak asing istilah LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) ini, organisasi ini tujuan utamanya untuk memberikan perlindungan pada anak-anak. Perhatian dan prioritas utama dari LPAI ini adalah eksploitasi anak, perdagangan anak, penculikan anak, tindak kekerasan terhadap anak, penelantaran, dan pelecehan seksual pada anak.

14. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Organisasi NGO ini beroperasi pada bidang hukum. Yang nanti, anggota mereka bertujuan untuk menyediakan bantuan kepada masyarakat menengah kebawah dalam penyelesaian perkara hukum atau ketika mereka menjadi korban terhadap tindak kriminal.

15. PEKA Indonesia Foundation
Yayasan PEKA (Peduli Konservasi Alam) Indonesia dibentuk pada Agustus 2000 di Bogor, Jawa Barat. Mereka bertujuan untuk bidang konservasi alam dan beraktivitas pada penelitian, pendidikan konservasi, dan pengembangan masyarakat. Tak hanya itu, PEKA Indonesia Foundation juga mempromosikan kesehatan ekosistem (Ecosystem Health) di masyarakat Indonesia.

 

Kesimpulan

Sejarah dan peran organisasi Non Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memiliki dampak dalam masyarakat global dan Indonesia. Sejak berdirinya PBB pada tahun 1945, NGO telah menjadi penyeimbang penting terhadap kebijakan pemerintah, terutama dalam melindungi hak asasi manusia dan lingkungan. Di Indonesia, LSM dikenal sebagai entitas yang berperan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan menjaga kesejahteraan sosial tanpa campur tangan pemerintah. Mereka bekerja secara independen, nirlaba, dan mandiri, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat. Contoh NGO di dunia dan Indonesia, seperti Amnesty International, WWF, dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, merupakan bukti nyata dari kontribusi penting NGO dalam masyarakat global dan lokal. Melalui upaya inovatif, advokasi, dan pemberdayaan, NGO memiliki peran penting dalam memperbaiki kondisi sosial, memajukan kesejahteraan, dan mempromosikan keadilan di seluruh dunia.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda