+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Penjelasan Lengkap Cash Flow: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Membuat Laporan Arus Kas

25 October, 2023   |   Halim

Penjelasan Lengkap Cash Flow: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Membuat Laporan Arus Kas

Cash flow atau arus kas menunjukkan kondisi keuangan dalam jangka waktu tertentu, yang mencakup uang tunai dan aset likuid seperti saham. Jumlah uang tunai yang tersedia menandakan tingkat manuver yang dapat dilakukan oleh sebuah bisnis. Semakin hemat manajemen kas, semakin besar kelonggarannya dan selanjutnya, penilaian yang lebih tinggi. Adapun perbedaannya dengan laba, arus kas tidak berkaitan dengan sisa pendapatan setelah dikurangi biaya operasional dari total pendapatan.


Pengertian Cash Flow

Cash flow adalah instrumen yang menjelaskan sejauh mana uang masuk dan keluar dari bisnis. Ini mencakup uang yang diterima (cash inflow) dan uang yang keluar (cash outflow). Laporan cash flow mencatat total saldo uang selama periode tertentu dan menunjukkan dari mana uang itu berasal dan untuk apa digunakan.
 
Cash flow bisa memberi tahu Anda tentang keuangan bisnis: Jika ada lebih banyak uang masuk daripada yang keluar (positive cash flow), itu bisa menunjukkan keuangan yang stabil, tetapi jika lebih banyak uang keluar daripada yang masuk (negative cash flow), itu bisa menjadi pertanda bahwa bisnis Anda mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang diperoleh.
 
Namun, penting untuk diingat bahwa arus kas bukanlah satu-satunya ukuran kinerja bisnis. Ini hanya salah satu alat yang berguna, dan perlu melengkapi analisis laporan arus kas dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan laba rugi dan neraca untuk memastikan keseluruhan kemajuan bisnis.
 

Memahami Cara Kerja Cash Flow

Perusahaan memperoleh dana melalui pendapatan yang dihasilkan dari penjualan dan mengalokasikan sumber daya ke berbagai pengeluaran. Pendapatan tambahan dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti bunga, investasi, royalti, perjanjian lisensi, dan penjualan kredit. Pemeriksaan arus kas sangat penting untuk mengevaluasi likuiditas, kemampuan beradaptasi, dan kesehatan keuangan perusahaan secara menyeluruh.
 
Arus kas yang positif menandakan pertumbuhan aset likuid perusahaan, memberikannya kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan, menginvestasikan kembali dalam operasinya, mendistribusikan dividen kepada pemegang saham, menutupi biaya operasional, dan membangun bantalan keuangan terhadap tantangan fiskal yang prospektif. Perusahaan yang memiliki fleksibilitas keuangan yang kuat akan lebih siap menghadapi kemerosotan ekonomi, sehingga dapat mengurangi dampak ketidakstabilan keuangan.
 
Arus kas diteliti melalui laporan arus kas, dokumen keuangan yang diakui secara universal yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Pihak manajemen perusahaan, analis keuangan, dan investor menggunakan laporan ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya dan mengelola pengeluaran operasional secara efektif. Laporan arus kas merupakan dokumen keuangan yang sangat penting, yang diterbitkan oleh perusahaan bersamaan dengan neraca dan laporan laba rugi.
 

Cara Agar Cash Flow Tetap Efektif dan Efisien

Inilah beberapa cara terbaik untuk mengelola aliran kas:
 
1. Pantau Cash Flow dengan Cermat
Perhatikan dengan seksama semua angka yang telah disebutkan sebelumnya dalam "Metrik untuk Diukur." Semua informasi ini seharusnya mudah diakses, baik oleh Anda maupun kepala keuangan Anda.
 
2. Buat Proyeksi Secara Teratur
Dengan memeriksa data dan variabel penting dalam cash flow, Anda dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih baik, akurat, dan mutakhir. Ini membantu menjaga keuangan bisnis Anda tetap sehat.
 
3. Persiapkan Proyeksi Cash Flow yang Komprehensif dan Tepat
Saat memproyeksikan penjualan dan pengeluaran untuk periode tertentu, perhatikan data historis seperti riwayat pembayaran pelanggan, norma industri, rata-rata, dan tren, serta kondisi ekonomi saat ini. Lakukan proyeksi bulanan selama periode tersebut dan bandingkan dengan kinerja aktual selama periode anggaran.
 
4. Hitung Posisi Kas Bersih Anda
Posisi kas bersih Anda adalah jumlah uang yang Anda miliki di awal periode ditambah perkiraan arus kas masuk dikurangi perkiraan arus kas keluar.
 
5. Kenali Masalah Sejak Awal
Semakin cepat Anda mengidentifikasi masalah, semakin baik. Jika Anda perlu berbicara dengan bank Anda untuk meminta bantuan, mereka akan lebih bersedia membantu jika Anda menghubungi mereka dengan cukup waktu.
 
6. Pahami Dasar Akuntansi
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar akuntansi bisnis, Anda dapat membaca dan memahami laporan keuangan dengan lebih baik. Ini membantu Anda dalam memantau kesehatan keuangan bisnis Anda dan menjaga arus kas tetap positif.
 
7. Siapkan Rencana Cadangan
Tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu, memiliki rencana cadangan yang baik akan memberikan Anda ketenangan pikiran dan sumber daya finansial tambahan jika Anda membutuhkannya suatu hari nanti.
 
8. Pertimbangkan Pertumbuhan dengan Cermat
Mengembangkan bisnis terlalu cepat bisa berisiko. Pastikan untuk merencanakan pertumbuhan bisnis Anda dengan bijak dan memperhatikan risiko keuangan. Selalu perhatikan pengelolaan arus kas agar tidak terlalu lama antara arus keluar dan arus masuk.
 
9. Tagih Pembayaran Segera
Jangan tunda dalam mengirimkan faktur kepada klien. Lebih baik kirim faktur segera setelah pekerjaan selesai agar pembayaran dapat diterima lebih cepat.
 
10. Manfaatkan Teknologi dengan Cerdik dan Efisien
Ada banyak alat dan perangkat lunak yang dapat membantu Anda mengelola arus kas dengan lebih mudah dan produktif. Ini mencakup perangkat lunak yang dirancang khusus untuk bisnis kecil, seperti Erporio, dan layanan akuntansi berbasis cloud (berbasis web).
 

Keuntungan Cash Flow

Berikut adalah beberapa manfaat penting dalam mengelola aliran kas:
 
1. Perencanaan Jangka Pendek
Laporan arus kas adalah alat penting untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian kas. Setiap bisnis harus memiliki cadangan uang yang cukup untuk memenuhi berbagai kewajiban keuangan saat jatuh tempo. Laporan arus kas memungkinkan departemen keuangan untuk membuat proyeksi arus kas di masa depan berdasarkan data sebelumnya.
 
2. Mengidentifikasi Pengeluaran Utama
Beberapa pembayaran perusahaan tidak tercantum dalam laporan laba rugi, tetapi terlihat dalam laporan arus kas. Ini memungkinkan bisnis untuk melihat secara rinci di mana uang dihabiskan. Sebagai contoh, pembayaran pokok pinjaman, meskipun tidak terlihat di laporan laba rugi, tercermin dalam laporan arus kas. Ini membantu mendeteksi masalah seperti keuntungan tetapi likuiditas yang rendah.
 
3. Menghasilkan Profit Tambahan
Tujuan utama bisnis adalah mendapatkan keuntungan, tetapi analisis cash flow dapat membantu mengidentifikasi cara lain untuk menghasilkan uang tunai. Contoh termasuk meningkatkan efisiensi penggunaan inventaris, mempercepat penagihan dari pelanggan, dan lainnya. Informasi ini membantu dalam menciptakan uang tunai tambahan, yang tidak selalu terlihat dalam laporan laba rugi.
 
4. Mendokumentasikan Hasil Perencanaan Keuangan
Laporan arus kas membantu perusahaan mengevaluasi hasil perencanaan kas dengan membandingkan hasil aktual dengan proyeksi dalam anggaran atau laporan kas. Ini membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Perbedaan antara proyeksi dan hasil aktual dapat digunakan untuk perencanaan keuangan berikutnya.
 
5. Perencanaan Jangka Panjang
Analisis cash flow dan laporan arus kas membantu bisnis dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Pertumbuhan bisnis memerlukan perencanaan keuangan jangka panjang yang cerdas. Laporan arus kas mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan dalam perencanaan keuangan dan membantu manajemen dalam menentukan prioritas.
 
6. Menentukan Saldo Kas yang Optimal
Laporan cash flow membantu bisnis menentukan tingkat saldo kas yang optimal. Ini membantu dalam pengelolaan kelebihan atau kekurangan uang tunai. Kelebihan uang tunai dapat diinvestasikan, sementara kekurangan uang tunai dapat diatasi dengan pinjaman tepat waktu.
 
7. Mendukung Analisis Modal Kerja
Modal kerja adalah aset likuid seperti uang tunai yang diperlukan untuk operasi sehari-hari. Investornya penting untuk mengetahui bagaimana modal kerja bergerak. Cash flow dapat ditingkatkan dengan meningkatkan penagihan dan mengelola pembayaran hutang dengan lebih baik.
 

Sejarah Dibuatnya Cash Flow

Laporan arus kas, atau "cash flow statement," merupakan komponen penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan yang melacak pergerakan uang tunai dalam bisnis. Sejarah pembuatan laporan arus kas dapat ditelusuri hingga awal abad ke-20, ketika laporan ini pertama kali digunakan dalam lingkup akademis. Namun, peran laporan arus kas menjadi lebih signifikan selama Depresi Besar di Amerika Serikat pada 1930-an, ketika masalah kebangkrutan perusahaan besar menimbulkan permintaan akan transparansi yang lebih besar dalam laporan keuangan.
 
Pada tahun 1987, Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 95, yang menjadikan laporan arus kas sebagai komponen wajib dalam laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, laporan arus kas telah menjadi standar yang diakui secara global, membantu pemangku kepentingan dalam memahami lebih baik pergerakan uang tunai dalam bisnis dan berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi dan manajemen bisnis.
 

Jenis-Jenis Cash Flow

1. Cash Flows Operasi
Arus kas yang berasal dari operasi sering disebut sebagai CFO atau arus kas operasi, berkaitan dengan pergerakan moneter yang terkait erat dengan produksi dan penjualan barang sebagai bagian dari operasi bisnis reguler. CFO berfungsi sebagai indikator apakah perusahaan memiliki dana masuk yang memadai untuk memenuhi kewajiban keuangan dan biaya operasionalnya.
 
Arus kas operasi diperoleh dengan menghitung penerimaan kas dari penjualan dan kemudian mengurangi pembayaran kas untuk biaya operasional selama periode tertentu. Arus kas ini didokumentasikan dalam laporan arus kas perusahaan, yang memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk mempertahankan dan memperluas operasinya. Hal ini juga memberikan perspektif tentang kapan pembiayaan eksternal mungkin diperlukan untuk ekspansi modal.
 
2. Arus Kas Investasi
Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, disingkat CFI, atau arus kas investasi, merinci jumlah kas yang dihasilkan atau dikeluarkan dalam berbagai upaya terkait investasi selama jangka waktu tertentu. Aktivitas investasi ini mencakup akuisisi aset spekulatif, investasi dalam sekuritas, atau divestasi sekuritas atau aset.
 
Arus kas negatif dari aktivitas investasi dapat muncul dari investasi kas yang substansial dalam perusahaan, seperti penelitian dan pengembangan (Research and Development), dan tidak selalu merupakan sinyal peringatan.
 
3. Arus Kas Finansial
Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan yang dikenal sebagai CFF atau arus kas pendanaan, menjelaskan pergerakan kas bersih yang digunakan untuk mendanai perusahaan dan struktur permodalan. Aktivitas pendanaan terdiri dari transaksi yang berkaitan dengan penerbitan utang, ekuitas, dan pembagian dividen. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan memberikan wawasan kepada investor mengenai kekuatan finansial perusahaan dan kemampuannya mengelola kerangka modalnya.
 

Contoh Cash Flow

a. Cash Flows From Operations (CFO)
PT. A menghasilkan uang dari penjualan barang atau layanan sebesar 100 juta Rupiah dalam satu tahun. Mereka juga harus membayar biaya seperti gaji karyawan, bahan baku, dan biaya lain sebesar 80 juta Rupiah dalam tahun yang sama. Jadi, CFO ABC Corp. selama tahun tersebut adalah 20 juta Rupiah (100 juta - 80 juta).
 
b. Cash Flows From Investing (CFI)
PT.A memutuskan untuk membeli mesin baru seharga 30 juta Rupiah untuk meningkatkan produksinya. Ini adalah contoh positif dari CFI karena mereka menginvestasikan uang mereka untuk peralatan yang akan membantu bisnis tumbuh.
 
c. Cash Flows From Financing (CFF)
PT. A memutuskan untuk mengambil pinjaman sebesar 50 juta Rupiah dari bank untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Mereka juga membayar dividen kepada pemegang saham sebesar 10 juta Rupiah. Jadi, CFF sekitar 40 juta Rupiah (50 juta Rupiah pinjaman - 10 juta Rupiah dividen).
 

Apa yang Dimaksud dengan Arus Kas Negatif?

Arus kas negatif terjadi ketika bisnis Anda mengalami defisit dana keluar yang melebihi pendapatan yang masuk. Sederhananya, pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan, dan penjualan tidak dapat menutupi kewajiban keuangan Anda. Untuk menjembatani defisit ini, Anda mengandalkan dana dari investasi dan sumber pembiayaan eksternal.
 
Misalnya, jika bisnis Anda menghasilkan pendapatan sebesar 70 juta Rupiah tetapi menghadapi pengeluaran sebesar 140 juta Rupiah selama bulan April, Anda berada dalam situasi arus kas negatif.
 
Arus kas negatif adalah situasi yang sering dihadapi oleh perusahaan yang masih baru. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa mempertahankan bisnis dengan arus kas negatif yang berkepanjangan tidak berkelanjutan. Jika Anda secara konsisten gagal menghasilkan keuntungan yang cukup untuk memenuhi pengeluaran Anda, dana Anda akan terkuras seiring berjalannya waktu, sehingga membahayakan kelangsungan bisnis Anda.
 

Mengapa Cash Flow Itu Penting?

Berikut ini terdapat beberapa alasan cash flow itu penting baik untuk UMKM maupun perusahaan:
 
1. Mempermudah Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Laporan arus kas yang akurat memberikan gambaran waktu nyata tentang uang yang tersedia. Ini krusial karena rencana dan keputusan yang baik bergantung pada informasi yang tepat. Tanpa pengelolaan arus kas yang cermat, Anda bisa saja membuat pilihan yang kurang bijak yang berpotensi merugikan bisnis Anda.
 
Anda mungkin merasa bisnis Anda kuat, tetapi laporan arus kas bisa menunjukkan bulan dengan pendapatan minim karena tagihan yang belum dibayarkan. Ini bisa mengingatkan Anda untuk tidak melakukan pembelian besar-besaran pada saat tersebut.
 
2. Pahami Pengeluaran Anda
Manajemen arus kas yang efektif membantu Anda melihat dengan lebih jelas di mana uang Anda sebenarnya digunakan, hal ini tidak selalu terlihat dalam laporan laba rugi. Penting untuk tahu persis di mana uang Anda dihabiskan dan alasannya.
 
Mengidentifikasi area di bisnis Anda yang bisa dipangkas dalam pengeluaran menjadi lebih memungkinkan.
 
3. Jaga Hubungan Bisnis
Masalah arus kas bisa membuat Anda kesulitan membayar pemasok tepat waktu, yang bisa merusak hubungan bisnis Anda dan citra Anda.
 
Dengan menetapkan jadwal pembayaran, Anda bisa memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban kepada pemasok. Perencanaan yang matang membantu menghindari situasi di mana terlalu banyak tagihan datang bersamaan dan sulit dikelola.
 
4. Ekspansi yang Tepat Waktu
Mengembangkan bisnis memang menarik, tapi perlu hati-hati. Jika ekspansi dilakukan pada waktu yang salah atau dengan cara yang tidak tepat, Anda bisa menghadapi masalah jangka panjang.
 
Ekspansi memerlukan banyak uang. Membeli stok, menyewa ruangan, merekrut karyawan, dan menginvestasikan dalam teknologi semuanya memerlukan biaya sebelum uang mulai masuk. Jika Anda tidak memiliki cukup uang untuk mengimbangi pertumbuhan ini, maka Anda bisa mengalami masalah. Dengan manajemen arus kas yang efektif, Anda dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk ekspansi.
 
Jelas bahwa arus kas sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis kecil. Sebuah studi menunjukkan bahwa 82% dari bisnis yang gagal melakukannya karena masalah arus kas. Jadi, pastikan bisnis Anda tidak menjadi salah satunya dengan mengambil tindakan yang proaktif dan menggunakan alat yang efektif.
 

Pengertian Laporan Arus Kas Positif

Laporan arus kas positif pada dasarnya adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran yang baik untuk bisnis. Laporan ini memberi tahu kita bahwa perusahaan berada dalam posisi keuangan yang kuat, di mana lebih banyak uang mengalir ke dalam bisnis daripada yang mengalir keluar. Secara sederhana, ini seperti memiliki lebih banyak uang di saku Anda di penghujung hari daripada saat Anda memulainya.
 
Situasi ini merupakan sumber kehidupan finansial perusahaan karena ini berarti ada kelebihan uang tunai untuk menutupi pengeluaran sehari-hari, melunasi utang, berinvestasi untuk pertumbuhan, dan bahkan mungkin mendistribusikannya kepada para pemangku kepentingan. Arus kas yang positif bukan hanya pertanda kesehatan keuangan, tetapi juga kemampuan perusahaan untuk bertahan dan menghadapi krisis keuangan saat terjadi.
 

Cara Menyiapkan dan Membuat Cash Flow

Untuk menyiapkan laporan arus kas, ikuti langkah-langkah berikut:
 
1. Pilih Kerangka Waktu dan Metode
Tentukan periode akuntansi untuk laporan arus kas Anda, yang dapat berupa per tiga bulan, per enam bulan, atau per tahun. Anda juga harus memilih antara metode langsung, yang mempertimbangkan semua penerimaan dan pembayaran tunai, dan metode tidak langsung, yang menyesuaikan laba bersih untuk transaksi non-tunai.
 
2. Kumpulkan Dokumen yang Relevan
Kumpulkan dokumen-dokumen keuangan yang penting, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan ekuitas. Pastikan Anda memiliki data yang akurat dan laporan arus kas sebelumnya sebagai referensi.
 
3. Hitung Perubahan Neraca Keuangan
Hitung perbedaan antara saldo pembukaan dan penutupan dari neraca. Pastikan bahwa jumlah perubahan ini sama dengan nol. Gunakan buku besar Anda untuk mendapatkan angka yang tepat, terutama untuk penyesuaian biaya dan pendapatan.
 
4. Sesuaikan untuk Pengeluaran Non Tunai
Identifikasi transaksi non-tunai, seperti penyusutan, piutang tak tertagih, dan keuntungan atau kerugian investasi, dan buat penyesuaian yang diperlukan. Konversikan laba bersih ke basis kas untuk menentukan kas aktual yang terkait dengan aktivitas operasi.
 
5. Lengkapi Tiga Tahap
Buatlah laporan arus kas yang terdiri dari tiga bagian, aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Saldo positif menunjukkan bisnis yang sehat dan likuid, sementara saldo negatif menunjukkan kas dari penjualan tidak cukup untuk menutupi pengeluaran, sehingga membutuhkan kas tambahan dari aktivitas investasi dan pendanaan.
 
Singkatnya, laporan arus kas yang dipersiapkan dengan baik memberikan gambaran menyeluruh mengenai pergerakan kas perusahaan dan membantu mengevaluasi kesehatan keuangannya. Laporan arus kas adalah alat penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat dan memahami sumber dan penggunaan kas dalam bisnis.
 

Tujuan dari Cash Flow

Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk:
 
1. Menilai Likuiditas
Hal ini membantu mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dan menentukan apakah perusahaan memiliki cukup cash.
 
2. Memantau Kondisi Keuangan
Pernyataan ini menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan dengan menunjukkan seberapa efektif perusahaan mengelola keuangan dalam operasinya.
 
3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Dengan menyediakan data penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat dan perencanaan strategis, seperti menentukan kebutuhan pembiayaan eksternal atau mengidentifikasi peluang untuk pengurangan biaya.
 
4. Meningkatkan Transparansi
Meningkatkan transparansi dengan menjelaskan secara rinci sumber dan penggunaan kas, sehingga para stakeholder dapat memahami bagaimana kas dikelola dalam bisnis.
 

Cara Menganalisa Cash Flow

Berikut ini adalah beberapa alternatif cara dalam menganalisa arus kas:
 
1. Arus Kas Bebas (Free Cash Flow atau FCF)
FCF adalah indikator penting kinerja keuangan yang menunjukkan dana yang tersedia bagi perusahaan untuk berbagai tujuan, seperti perluasan bisnis, pengembalian kepada pemegang saham, pembayaran utang, dan pembelian kembali saham setelah menutupi dividen.
 
2. Arus Kas Bebas Tanpa Utang  
UFCF mengukur FCF bruto yang dihasilkan oleh perusahaan, tidak termasuk pembayaran bunga, yang menunjukkan uang tunai yang dapat diakses oleh perusahaan sebelum memenuhi kewajiban finansialnya.
 
3. Operation Cash Flow
OCF mencerminkan kas yang dihasilkan melalui operasi bisnis inti perusahaan.
 
4. Rasio Cash Flow terhadap Laba Bersih
Rasio ini membandingkan arus kas bersih perusahaan dengan laba bersihnya, dengan tujuan mencapai rasio ideal 1:1.
 
5. Rasio Cakupan Liabilitas
Metrik ini menilai kapasitas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban lancarnya dengan menggunakan arus kas dari operasinya.
 
6. Rasio Harga terhadap Arus Uang
Dihitung dengan membagi arus kas operasional per saham dengan harga saham, rasio ini memberikan gambaran mengenai daya tarik saham.
 

Kesimpulan

Intinya, laporan arus kas adalah alat penting dalam evaluasi keuangan suatu bisnis. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana uang masuk dan keluar dari perusahaan, memungkinkan perencanaan keuangan yang bijak dan pengambilan keputusan yang tepat. Arus kas yang positif menunjukkan kesehatan keuangan dan kemampuan perusahaan untuk bertahan, sementara arus kas negatif menandakan risiko dan perlunya manajemen keuangan yang lebih baik. Melalui analisis berbagai metrik, seperti Free Cash Flow, Unlevered Free Cash Flow, dan lainnya, para stackholder dapat memahami status keuangan perusahaan secara lebih mendalam dan merencanakan tindakan yang diperlukan. Keseluruhan, manajemen yang efektif dari arus kas penting untuk kelangsungan dan pertumbuhan bisnis.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda