Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Publikasi konten di media sosial bisa dilakukan karena berbagai alasan. Hal ini dapat dilakukan untuk tujuan pemasaran atau untuk membangun kehadiran online secara umum.
Namun yang menarik dari konten media sosial adalah jumlahnya yang banyak. Jika Anda ingin konten khusus Anda menonjol dari yang lain, Anda perlu memastikan bahwa Anda membuatnya dengan benar.
Adapun bagaimana caranya, yuk simak pada postingan berikut ini:
Jika Anda ingin konten Anda menonjol di media sosial, Anda harus memahami untuk siapa Anda menulisnya dan menyesuaikannya.
Misalnya, jika Anda menulis sesuatu untuk tujuan pemasaran, Anda harus menentukan tipe orang yang kemungkinan besar akan membaca konten tersebut. Jika Anda menulis konten untuk memasarkan skateboard, misalnya, Anda dapat mengharapkan remaja dan dewasa muda menjadi audiens utamanya.
Dengan cara ini, apa pun jenis konten yang ingin Anda tulis di media sosial, Anda harus menentukan pembacanya dan kemudian memastikan bahwa (kontennya) selaras dengan mereka. Berikut adalah beberapa elemen konten yang harus Anda sesuaikan tergantung pada audiensnya:
1. Nada Isinya
Jika Anda menulis untuk anak muda, Anda harus menjaga nadanya tetap santai dengan sesekali menggunakan bahasa gaul. Sebaliknya, jika Anda menulis untuk pembaca yang lebih tua, Anda harus menjaga nadanya tetap tajam dan formal.
2. Panjang Konten
Bergantung pada siapa pembaca konten Anda, mereka mungkin memiliki banyak waktu untuk membaca konten Anda atau sedikit saja. Anda harus menyesuaikan panjang konten Anda dan memastikan bahwa audiens yang Anda tuju benar-benar dapat membacanya.
Konten yang ditulis di media sosial dimaksudkan untuk konsumsi siapa saja. Ini akan memiliki peluang yang sama untuk dibaca oleh seseorang yang memiliki gelar sarjana dan remaja.
Untuk alasan khusus ini, Anda perlu membuat konten Anda mudah dibaca dan dipahami. Tidak akan banyak manfaatnya jika seseorang menemukan konten yang Anda tulis tetapi kemudian meninggalkannya karena tidak mengerti maksudnya.
Untuk menjaga keterbacaan konten media sosial Anda, berikut beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan:
1. Gunakan kata-kata yang mudah (yang biasa digunakan dalam percakapan normal).
2. Jaga agar kalimat-kalimat dalam konten tetap pendek. Jangan membuat mereka terlalu bertele-tele dan sesquipedalian. (Ya, kami memang menggunakan kata-kata kasar di sini, tapi ini bukan konten media sosial, bukan?).
3. Jika ada opsi yang tersedia, pastikan font dan format teks mudah dilihat.
Apa yang banyak orang tidak sadari adalah meskipun keterbacaan konten menjadi terputus-putus saat pertama kali Anda menulisnya, ada cara mudah untuk memperbaikinya.
Ada jenis alat tertentu di Internet yang dikenal sebagai alat parafrase. Sesuai dengan namanya, alat ini dibuat untuk memparafrasekan konten. Parafrase adalah kata yang biasanya digunakan dalam lingkungan akademis untuk menggambarkan proses menyatakan kembali sesuatu yang diambil dari sumber lain.
Namun, dalam konteks pemasaran digital dan penulisan konten online, parafrase digunakan untuk tujuan yang berbeda. Ini digunakan untuk mengatasi masalah plagiarisme yang tidak disengaja dan untuk meningkatkan kualitas konten jika hasilnya biasa-biasa saja.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas konten melalui parafrase adalah agar konten menjadi lebih mudah dibaca. Parafrase online berbasis AI mampu menganalisis konten tertentu dengan cerdas dan kemudian membuat perubahan yang meningkatkan keterbacaannya secara keseluruhan.
Hal lain yang perlu Anda lakukan untuk membuat konten Anda menonjol adalah memastikan kesempurnaan tata bahasa/ejaan. Jika ada kesalahan semacam ini pada konten Anda, konten Anda tidak akan berfungsi dengan baik, dan tentu saja tidak akan menonjol dari yang lain.
Untuk memastikan hal ini tidak terjadi, inilah yang harus Anda lakukan:
1. Saat Anda menulis konten, berhati-hatilah dalam mengucapkan kalimat Anda. Anda harus mewaspadai jenis kesalahan tata bahasa dasar yang dapat terjadi pada konten tertulis secara tidak sengaja.
2. Setelah Anda selesai menulis konten, bacalah beberapa kali untuk menemukan kesalahan dan kesalahan tata bahasa secara manual. Ada banyak kesalahan yang bisa Anda temukan dengan cara ini.
3. Sebagai tindakan terakhir, Anda juga harus menggunakan pemeriksa tata bahasa online pada konten Anda. Menggunakan alat dapat bermanfaat karena dapat memindai teks dengan cepat dan menunjukkan kesalahan apa pun yang mungkin ada di dalamnya.
Konten yang ditulis dengan jelas tanpa visual dan grafik apa pun tidak terlalu menarik dan menarik. Di media sosial, Anda perlu membuat konten sedemikian rupa sehingga orang meninggalkan konten lain hanya untuk membaca konten Anda.
Itulah yang dapat Anda lakukan jika menambahkan warna dan visual pada konten Anda.
Berikut beberapa tips yang perlu diingat saat menambahkan visual ke konten media sosial Anda:
1. Tambahkan jumlah visual yang tepat ke konten Anda. Jangan berlebihan, dan jangan menambahkan terlalu sedikit.
2. Saat menambahkan visual, pilih warna yang mencerminkan identitas merek Anda. Jika merek Anda memiliki tema warna ikonik, gunakan tema tersebut dalam visual yang Anda tambahkan ke konten media sosial Anda.
3. Selain itu, pastikan visualnya relevan dan erat dengan konten serta memberikan nilai tambah pada konten.
Jika Anda mengikuti tips dan langkah yang kami sebutkan di atas, Anda akan dapat membuat konten media sosial Anda menonjol dari yang lain.
Ada banyak manfaat dalam menulis konten dengan mengikuti tips berikut ini. Anda akan dapat memberikan eksposur yang baik terhadap merek/penawaran Anda di depan orang banyak di media sosial.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..