+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apache JMeter: Alat Uji Performa yang Kuat

16 August, 2023   |   greyssenly

Apache JMeter: Alat Uji Performa yang Kuat

Dalam dunia teknologi informasi dan perkembangan perangkat lunak, uji performa adalah tahapan krusial dalam siklus pengembangan. Uji performa bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana suatu sistem atau aplikasi dapat berperforma saat dihadapkan pada kondisi beban kerja yang tinggi atau skenario penggunaan yang ekstensif. Dalam upaya ini, Apache JMeter muncul sebagai salah satu alat uji performa yang paling populer dan kuat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam tentang Apache JMeter, dari konsep dasar hingga fungsionalitas yang lebih canggih.

Pengenalan Apache JMeter

Apache JMeter adalah sebuah alat uji performa sumber terbuka yang kuat dan sangat fleksibel yang digunakan untuk menguji performa dan keandalan sistem perangkat lunak. Dikembangkan oleh Apache Software Foundation, JMeter dirancang khusus untuk memungkinkan pengguna mengukur bagaimana suatu aplikasi, layanan web, atau infrastruktur sistem menangani beban kerja yang tinggi dan situasi penggunaan ekstensif. Dengan antarmuka pengguna grafis yang intuitif, JMeter memungkinkan pengguna untuk membuat dan menjalankan skenario pengujian yang beragam tanpa perlu menulis kode secara manual. Alat ini mendukung berbagai protokol komunikasi, termasuk HTTP, HTTPS, FTP, JDBC, SOAP, dan banyak lainnya, sehingga dapat digunakan untuk menguji berbagai jenis aplikasi. Dalam uji performa, JMeter memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan perilaku pengguna yang berbeda, mengatur jumlah pengguna bersamaan (thread), mengirim permintaan ke server, memeriksa respons server, dan menganalisis hasil pengujian melalui laporan dan grafik yang dihasilkan. Apache JMeter memiliki kemampuan untuk mengukur waktu respons, tingkat kesuksesan, kinerja database, dan aspek penting lainnya dari sistem yang diuji. Dengan fitur-fitur canggih dan dukungan untuk pengujian distribusi beban serta pengujian data besar, Apache JMeter merupakan alat yang tak ternilai dalam memastikan kinerja dan keandalan tinggi dari aplikasi dan sistem perangkat lunak dalam berbagai kondisi dan skenario.

 
Sejarah Apache JMeter

Apache JMeter memiliki sejarah yang panjang dan beragam dalam evolusinya sebagai salah satu alat uji performa yang paling diakui dalam dunia perangkat lunak. Penciptaan Apache JMeter dimulai pada akhir tahun 1990-an, ketika teknologi internet mulai berkembang pesat. Pada awalnya, JMeter dirancang oleh Stefano Mazzocchi, seorang kontributor utama dalam proyek Apache Jakarta, sebagai alat pengujian Apache Tomcat. Tomcat adalah server web dan aplikasi Java yang saat itu sedang berkembang sebagai salah satu proyek penting dalam keluarga perangkat lunak Apache.
 
Seiring berjalannya waktu, JMeter mengalami pertumbuhan yang signifikan dan semakin banyak pengembang yang berkontribusi dalam pengembangannya. Pada tahun 2001, JMeter resmi menjadi bagian dari proyek Apache Jakarta dan secara resmi dikenal sebagai "Apache Jakarta JMeter." Pemindahan ke lingkungan Apache Foundation memberikan alat ini status yang lebih terstruktur dan mendapatkan dukungan dari komunitas pengembang yang lebih luas.
 
Seiring dengan perkembangan teknologi web dan semakin kompleksnya aplikasi perangkat lunak, JMeter terus mengalami pembaruan dan peningkatan fitur. Dukungan untuk berbagai protokol dan skenario pengujian diperluas, dan antarmuka pengguna grafis yang intuitif memudahkan penggunaan alat ini. Selain itu, berkat sifatnya yang open-source, JMeter terus dikembangkan oleh komunitas pengembang yang berdedikasi, yang memperkenalkan perbaikan dan fitur-fitur baru seiring waktu.
 
Sejalan dengan perubahan dalam kebutuhan pengujian performa dan perkembangan teknologi, Apache JMeter tetap relevan dan menjadi alat yang penting bagi para pengembang dan insinyur perangkat lunak. Dengan dukungan protokol yang luas, kemampuan untuk menguji sistem yang kompleks, dan fitur-fitur canggih seperti pengujian distribusi beban, JMeter terus beradaptasi dan berkembang untuk mengatasi tantangan baru dalam pengujian performa. Sebagai kontribusi besar bagi komunitas perangkat lunak sumber terbuka, Apache JMeter telah membantu memastikan performa yang optimal dari berbagai aplikasi dan sistem di seluruh dunia.
 

Fitur-fitur Apache JMeter

1. Result Analysis and Caches: Apache JMeter menyediakan fitur analisis hasil yang memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil pengujian, seperti waktu respons, statistik kinerja, dan lainnya. Fitur ini membantu pengguna dalam mengevaluasi kinerja sistem, mengidentifikasi bottleneck, dan mengambil tindakan perbaikan. JMeter juga menggunakan mekanisme caching untuk menyimpan data yang telah diambil selama pengujian, memungkinkan pengguna untuk mengakses data historis dan menganalisisnya.
 
2. Highly Extensible Core: Inti dari JMeter dirancang agar sangat ekstensibel. Ini berarti pengguna dapat menambahkan fitur baru melalui pengembangan plug-in atau ekstensi. Hal ini memungkinkan alat ini untuk mendukung protokol atau fitur khusus yang tidak ada dalam instalasi standar.
 
3. 100% Java Scripted: Apache JMeter sepenuhnya ditulis dalam bahasa pemrograman Java. Pengguna dapat menggunakan bahasa pemrograman Java untuk membuat dan mengkonfigurasi skenario pengujian sesuai kebutuhan mereka.
 
4. Pluggable Samplers: JMeter memiliki struktur yang memungkinkan pengguna untuk mengganti atau menambahkan komponen pengambilan sampel (samplers) sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan simulasi interaksi pengguna dengan server menggunakan berbagai protokol dan metode.
 
5. Multithreading Framework: JMeter menggunakan kerangka multithreading yang kuat, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan banyak thread atau pengguna secara bersamaan dalam pengujian. Ini mendukung simulasi beban kerja yang tinggi dan kompleks.
 
6. Data Analysis and Visualization: Selain mengumpulkan data hasil pengujian, JMeter juga menyediakan kemampuan visualisasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat data dalam bentuk grafik, tabel, dan laporan. Ini memudahkan dalam pemahaman dan analisis data hasil pengujian.
 
7. Dynamic Input: JMeter memungkinkan pengguna untuk mengatur skenario pengujian dengan input dinamis. Ini dapat berupa variabel yang dapat diubah selama pengujian, yang memungkinkan simulasi berbagai situasi penggunaan.
 

Kelebihan Apache JMeter

1. Open-source software : Apache JMeter adalah perangkat lunak sumber terbuka, yang berarti bahwa kode sumbernya tersedia untuk umum. Hal ini memungkinkan para pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan berkontribusi pada pengembangan JMeter secara bebas. Sifat sumber terbuka ini juga berarti bahwa alat ini dapat digunakan tanpa biaya lisensi.
 
2. Tidak Memerlukan Keterampilan atau Pengetahuan Domain Tertentu : Penggunaan Apache JMeter tidak memerlukan keterampilan atau pengetahuan domain yang spesifik. Antarmuka pengguna grafis yang intuitif memungkinkan siapa saja, termasuk yang tidak memiliki pengetahuan teknis mendalam, untuk membuat dan menjalankan uji performa dengan mudah.
 
3. Platform-independent : Apache JMeter dapat berjalan di berbagai sistem operasi, termasuk Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux. Ini membuat alat ini fleksibel dan dapat digunakan di berbagai lingkungan pengembangan.
 
4. Apache JMeter supports different formats for reporting like text, XML, HTML, and JSON (Mendukung Berbagai Format Pelaporan): Setelah pengujian selesai, Apache JMeter dapat menghasilkan laporan berdasarkan hasil pengujian. Laporan ini dapat disajikan dalam berbagai format seperti teks, XML, HTML, dan JSON. Kemampuan untuk menghasilkan laporan dalam berbagai format ini memudahkan dalam analisis hasil pengujian.
 
5. Supports different protocols like HTTP, FTP, SOAP, JDBC, JMS, and LDAP (Mendukung Berbagai Protokol): Apache JMeter mendukung berbagai protokol komunikasi seperti HTTP, FTP, SOAP, JDBC, JMS, dan LDAP. Ini memungkinkan pengguna untuk menguji berbagai jenis aplikasi dan sistem, termasuk aplikasi web, layanan web, basis data, dan lainnya, menggunakan alat yang sama.
 
Dengan kombinasi dari keuntungan-keuntungan ini, Apache JMeter menjadi alat uji performa yang kuat, mudah digunakan, dan serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai proyek pengembangan perangkat lunak untuk memastikan kualitas dan kinerja yang optimal.
 

Kelemahan Apache JMeter

1. Mengonsumsi Lebih Banyak Memori: Salah satu kelemahan dari Apache JMeter adalah konsumsi memori yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa alat uji performa lainnya. Penggunaan memori yang besar dapat membatasi kapasitas pengujian pada sistem dengan sumber daya terbatas, terutama ketika menghadapi skenario pengujian yang sangat besar atau kompleks.
 
2. Mendukung Hanya Pengujian Aplikasi Web: Apache JMeter memiliki keterbatasan dalam hal dukungan jenis pengujian. Alat ini utamanya difokuskan pada pengujian aplikasi web dan tidak secara luas mendukung pengujian aplikasi desktop atau aplikasi lain di luar lingkungan web.
 
3. Tidak Dapat Menjalankan Javascript dalam Aplikasi Web: Karena Apache JMeter bukanlah sebuah peramban (browser), ia tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan JavaScript yang mungkin ada dalam aplikasi web. Ini dapat menjadi hambatan saat menguji aplikasi web yang secara aktif menggunakan JavaScript untuk interaksi pengguna dan dinamika halaman.
 
Meskipun Apache JMeter memiliki beberapa kelemahan ini, tetapi dengan memahami batasan-batasannya, pengguna masih dapat menggunakan alat ini dengan bijaksana untuk mengatasi kebutuhan pengujian performa, pengujian beban, dan analisis kinerja dalam skenario yang sesuai.
 

Kenapa Memilih Apache JMeter?

1. Sumber Terbuka dan Gratis: Apache JMeter memiliki keunggulan sebagai perangkat lunak sumber terbuka (open-source) dengan lisensi Apache 2.0. Ini berarti pengguna dapat mengunduh, menginstal, dan menggunakan JMeter tanpa biaya. Selain itu, kode sumbernya juga dapat diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja, memungkinkan fleksibilitas tambahan dan berkolaborasi dalam pengembangan alat ini.
 
2. Fleksibilitas dan Dukungan Protokol Luas: JMeter dirancang dengan tujuan mendukung berbagai protokol komunikasi yang berbeda, termasuk HTTP, HTTPS, FTP, JDBC, LDAP, SOAP, dan banyak lagi. Ini memungkinkan pengujian aplikasi atau sistem yang melibatkan berbagai interaksi dan komunikasi, memastikan kesesuaian alat ini untuk berbagai skenario pengujian.
 
3. Antarmuka Pengguna Grafis: Antarmuka pengguna grafis JMeter menawarkan pengguna pengalaman yang lebih mudah dan intuitif. Dengan alat ini, pengguna dapat membuat dan mengonfigurasi pengujian performa secara visual tanpa perlu menulis kode secara manual. Ini sangat membantu bagi mereka yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam.
 
4. Skalabilitas: JMeter memiliki kemampuan untuk menguji berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi web hingga layanan web dan basis data. Kemampuan ini memberikan fleksibilitas dalam mengukur bagaimana sistem dapat berkembang seiring bertambahnya beban kerja atau pengguna. Pengujian skalabilitas sangat penting untuk memastikan bahwa sistem dapat tumbuh sesuai kebutuhan.
 
5. Pemantauan dan Analisis: Selain fungsi utamanya sebagai alat uji performa, JMeter juga dapat digunakan untuk memantau kinerja sistem selama pengujian beban. Kemampuan ini memungkinkan pengguna untuk mengamati respons sistem dan menghasilkan laporan serta grafik yang berguna untuk analisis lebih lanjut. Ini membantu dalam mengidentifikasi masalah kinerja dan memahami cara meningkatkan efisiensi sistem.
 

Komponen Utama JMeter

1. Thread Group: Thread Group adalah komponen yang memainkan peran sentral dalam pengujian. Ini mengatur dan mengendalikan berapa banyak pengguna (thread) yang akan terlibat dalam skenario pengujian. Anda dapat mengonfigurasi jumlah thread, waktu mulai, dan durasi untuk mensimulasikan berbagai tingkat beban pada server.
 
2. Samplers: Samplers adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengirimkan permintaan ke server yang sedang diuji. Mereka dapat menghasilkan berbagai jenis permintaan, seperti HTTP request untuk interaksi dengan server web, FTP request untuk mengunggah atau mengunduh file dari server FTP, atau JDBC request untuk berkomunikasi dengan database melalui protokol JDBC.
 
3. Timers: Timers digunakan untuk mengatur interval antara permintaan yang dikirim oleh thread. Ini memungkinkan Anda mensimulasikan perilaku pengguna yang lebih realistis, seperti jeda antara aksi atau permintaan berikutnya. Timers membantu menghasilkan beban yang lebih mirip dengan situasi dunia nyata.
 
4. Assertions: Assertions memungkinkan Anda memeriksa respons yang diterima dari server untuk memastikan keakuratannya. Ini membantu dalam memvalidasi data dan memeriksa apakah aplikasi berperilaku sesuai dengan harapan. Anda dapat mengatur berbagai jenis assertions untuk memeriksa status kode HTTP, isi teks, atau elemen lain dari respons server.
 
5. Listener: Listener adalah komponen yang mengumpulkan data hasil uji untuk analisis lebih lanjut. Mereka menyajikan informasi yang berguna dari skenario pengujian, seperti respons server, waktu respons, grafik performa, dan lain-lain. Beberapa contoh listener termasuk View Result Tree (menampilkan hasil dalam format pohon), Graph Result (menampilkan grafik performa), dan Aggregate Report (menampilkan ringkasan data).
 

Langkah-langkah Penggunaan Apache JMeter

1. Pembuatan Rencana Pengujian: Langkah pertama adalah merencanakan pengujian dengan memahami skenario yang ingin diuji. Anda harus merinci berapa banyak pengguna (thread) yang akan terlibat, jenis permintaan yang akan dikirimkan, dan pengaturan khusus lainnya yang relevan dengan tujuan pengujian.
 
2. Konfigurasi Thread Group: Thread Group adalah kelompok utama pengujian yang mengontrol bagaimana thread atau pengguna akan berinteraksi dengan sistem. Anda dapat mengatur jumlah pengguna simultan, waktu mula, dan durasi pengujian dalam Thread Group.
 
3. Konfigurasi Samplers: Samplers digunakan untuk mengirim permintaan ke server sesuai dengan jenis protokol yang diuji. Sebagai contoh, jika Anda ingin menguji aplikasi web, Anda dapat menambahkan HTTP Request sampler untuk mengirim permintaan HTTP ke server.
 
4. Penambahan Timers dan Assertions: Timers digunakan untuk mengatur interval waktu antara pengiriman permintaan dari thread. Assertions digunakan untuk memeriksa respons server dan memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan. Misalnya, Anda dapat menambahkan timer untuk memberi jeda antara setiap permintaan, dan assertion untuk memastikan bahwa halaman web merespons dengan benar.
 
5. Konfigurasi Listener: Listener adalah komponen yang mengumpulkan data hasil pengujian. Anda dapat menambahkan berbagai jenis listener, seperti View Results Tree untuk melihat respons server, atau Summary Report untuk melihat statistik kinerja. Listener membantu Anda dalam memahami hasil pengujian secara visual.
 
6. Menjalankan Pengujian: Setelah semua komponen dikonfigurasi, Anda dapat menjalankan rencana pengujian. JMeter akan mulai mengirimkan permintaan sesuai dengan skenario yang telah Anda tentukan. Anda dapat melihat pengujian berlangsung di antarmuka JMeter.
 
7. Analisis Hasil: Setelah pengujian selesai, Anda dapat menganalisis data hasil yang telah dikumpulkan oleh listener. Laporan dan grafik yang dihasilkan membantu Anda dalam mengidentifikasi performa sistem, mengidentifikasi titik lemah (bottleneck), dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
 
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menggunakan Apache JMeter secara efektif untuk menguji performa sistem atau aplikasi Anda dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kinerja optimal dan responsivitas dalam berbagai kondisi beban kerja.

 
Cara kerja JMeter Apache

Secara umum, Apache JMeter berfungsi sebagai simulator kelompok pengguna yang mengakses dan mengirim permintaan ke server. Proses kerjanya melibatkan beberapa tahapan penting:
 
1. Mensimulasikan Pengguna: JMeter mensimulasikan aktivitas sejumlah pengguna dengan membuat permintaan ke server. Meskipun hanya satu entitas (JMeter), ini menciptakan ilusi berbagai pengguna yang aktif melakukan interaksi dengan server.
 
2. Permintaan dan Respon: Pengguna (JMeter) membuat permintaan yang dikirimkan ke server untuk tindakan tertentu, seperti mengambil data atau melakukan transaksi. Server merespons permintaan ini dengan mengirimkan balasan yang mencerminkan keberhasilan atau kegagalan tindakan tersebut.
 
3. Pencatatan Respons: JMeter mencatat semua respons yang diterima dari server sebagai hasil dari permintaan yang dibuat. Respons ini mencakup informasi tentang waktu respons, status kode, dan isi balasan dari server.
 
4. Pengumpulan Statistik: JMeter mengumpulkan dan menghitung data yang diperoleh dari respons server. Statistik performa seperti waktu respons, kecepatan, latensi, dan lainnya direkam untuk menganalisis performa aplikasi dalam menangani permintaan.
 
5. Siklus Pengujian: Proses ini berlangsung dalam siklus, di mana JMeter terus-menerus mensimulasikan permintaan dan mencatat respons dari server. Pengujian dapat berjalan dalam jangka waktu tertentu atau sejumlah iterasi sesuai dengan konfigurasi.
 
6. Presentasi Hasil: Setelah pengujian selesai, JMeter menyajikan hasil statistik yang telah dikumpulkan dalam bentuk laporan atau laporan. Laporan ini memberikan wawasan tentang performa aplikasi dalam menghadapi beban penggunaan yang berbeda.
 

Cara Penggunaan Apache JMeter

1. Instalasi dan Konfigurasi:
Langkah pertama adalah mengunduh Apache JMeter dari situs resminya atau sumber lain yang dapat diandalkan dan mengikuti petunjuk instalasi yang disediakan. Setelah terinstal, Anda perlu mengkonfigurasi pengaturan dasar, seperti menentukan server atau aplikasi yang akan diuji dan protokol yang akan digunakan. Ini mungkin melibatkan pengaturan URL target, port, dan metode pengujian yang akan digunakan.
 
2. Membuat Rencana Pengujian:
Dalam fase ini, Anda akan membuat rencana pengujian yang terperinci. Ini mencakup merancang skenario pengujian, langkah-langkah yang akan diambil selama pengujian, dan parameter yang ingin Anda uji. Anda dapat membuat kelompok utas (thread group) untuk mensimulasikan pengguna, menambahkan permintaan HTTP untuk mengirimkan permintaan ke server, dan mengatur pengukuran kinerja yang ingin Anda pantau.
 
3. Konfigurasi dan Pemantauan:
Pada tahap ini, Anda akan mengkonfigurasi setiap elemen pengujian, termasuk thread group, permintaan HTTP, dan pengukuran kinerja. Anda dapat menentukan jumlah pengguna simultan yang akan terlibat dalam pengujian, mengatur waktu penundaan antara permintaan, dan mengatur pengaturan lainnya sesuai kebutuhan. Selain itu, Anda dapat mengaktifkan pemantauan kinerja untuk mengamati metrik penting seperti waktu respons, kecepatan, dan penggunaan sumber daya selama pengujian berlangsung.
 
4. Menjalankan Pengujian:
Setelah semua pengaturan telah dikonfigurasi dengan benar, Anda dapat menjalankan rencana pengujian. Apache JMeter akan mulai mensimulasikan skenario pengujian yang telah Anda rancang dan mengirimkan permintaan ke server atau aplikasi target. Selama pengujian berlangsung, Anda dapat memantau metrik kinerja secara real-time dari antarmuka JMeter untuk memahami bagaimana aplikasi merespons dan berperforma.
 
5. Menganalisis Hasil:
Setelah pengujian selesai, Anda perlu menganalisis hasil yang telah diperoleh. JMeter akan menghasilkan laporan dan grafik yang menyajikan data kinerja secara visual. Anda dapat memeriksa waktu respons, throughput, rata-rata waktu tunggu, dan metrik lainnya untuk mengevaluasi bagaimana aplikasi berperilaku di bawah beban. Identifikasi area yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan, seperti waktu respons yang lambat atau kapasitas yang tidak mencukupi.
 
6. Iterasi dan Peningkatan:
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, Anda dapat mengambil langkah-langkah perbaikan atau peningkatan yang diperlukan pada aplikasi atau infrastruktur. Anda dapat melakukan perubahan pada kode aplikasi, konfigurasi server, atau lingkungan pengujian untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi. Setelah perubahan telah diimplementasikan, ulangi pengujian untuk memverifikasi apakah perbaikan yang telah dilakukan telah memberikan dampak positif pada kinerja aplikasi.
 

Fitur Canggih dan Pengembangan Lanjutan

Selain fungsi dasar yang dijelaskan di atas, JMeter juga menawarkan fitur canggih seperti pengujian distribusi beban, pengujian data besar, pengujian dengan skenario dinamis, dan lebih banyak lagi. Selain itu, JMeter dapat diperluas melalui plug-in untuk mendukung protokol atau fitur khusus.

Kesimpulannya, Apache JMeter adalah alat uji performa sumber terbuka yang kuat dan fleksibel, dirancang untuk menguji performa dan keandalan sistem perangkat lunak dalam kondisi beban kerja tinggi. Dikembangkan oleh Apache Software Foundation, JMeter memungkinkan pengguna mengukur bagaimana sistem atau aplikasi berperilaku dalam situasi penggunaan yang ekstensif. Alat ini memiliki antarmuka pengguna grafis intuitif yang memungkinkan pembuatan dan eksekusi skenario pengujian tanpa penulisan kode manual. JMeter mendukung berbagai protokol komunikasi, termasuk HTTP, HTTPS, FTP, JDBC, SOAP, dan lainnya. Pengguna dapat mensimulasikan perilaku pengguna berbeda, mengatur jumlah pengguna bersamaan, mengirim permintaan ke server, memeriksa respons, dan menganalisis hasil melalui laporan dan grafik.
 
Meskipun memiliki beberapa kelemahan seperti konsumsi memori yang tinggi dan fokus pada pengujian aplikasi web, JMeter tetap menjadi pilihan populer karena sifat sumber terbukanya, fleksibilitas dalam menguji berbagai protokol, dan antarmuka pengguna yang intuitif. Dalam penggunaannya, langkah-langkah mencakup instalasi dan konfigurasi, pembuatan rencana pengujian, konfigurasi pengujian, menjalankan pengujian, menganalisis hasil, dan melakukan iterasi untuk perbaikan.
 
Dengan fitur canggih seperti pengujian distribusi beban dan pengujian data besar, serta kemampuan pengembangan melalui plug-in, Apache JMeter tetap relevan sebagai alat yang krusial dalam memastikan performa optimal dan keandalan sistem perangkat lunak dalam berbagai skenario dan kondisi beban kerja.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda