+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal GitHub: Platform Kolaborasi Terbaik untuk Pengembang Perangkat Lunak

17 July, 2023   |   greyssenly

Mengenal GitHub: Platform Kolaborasi Terbaik untuk Pengembang Perangkat Lunak

Dalam era digital yang terus berkembang, kolaborasi menjadi kunci sukses dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam lingkungan pengembangan yang kompleks dan dinamis, para pengembang perlu memiliki alat yang efisien untuk bekerja bersama, melacak perubahan, dan mengelola proyek secara efektif. Di sinilah GitHub, platform kolaborasi terkemuka, menjadi andalan bagi para pengembang di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang GitHub, menggali fitur-fitur utamanya, manfaatnya, dan memberikan wawasan tentang mengapa GitHub telah menjadi tempat yang tak tergantikan bagi komunitas pengembang perangkat lunak.
 

Apa itu Github ?

GitHub adalah sebuah platform pengembangan perangkat lunak yang populer dan terkemuka. Dibuat pada tahun 2008, GitHub menyediakan layanan hosting untuk repositori Git, yang merupakan sistem kontrol versi terdistribusi yang sangat terkenal dan sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
 
Secara sederhana, Git adalah alat yang membantu pengembang dalam melacak dan mengelola perubahan pada kode sumber mereka. Git memungkinkan pengembang untuk membuat salinan (clone) repositori proyek di komputer lokal mereka dan bekerja pada kode tersebut. Kemudian, mereka dapat melakukan perubahan, membuat cabang (branch) baru, dan menggabungkan (merge) kode tersebut kembali ke versi utama.
 
GitHub, sebagai platform hosting Git, memberikan infrastruktur yang kuat dan fitur tambahan yang memperkaya pengalaman pengembangan perangkat lunak. Dengan GitHub, pengembang dapat menyimpan repositori proyek mereka secara aman di awan (cloud) dan mengaksesnya dari mana saja. Ini memungkinkan kolaborasi yang efisien dan memudahkan pengembang untuk bekerja bersama dalam tim, terlepas dari lokasi geografis mereka.
 
Salah satu fitur utama GitHub adalah kemampuan untuk membuat repositori publik atau pribadi. Repositori publik memungkinkan pengembang untuk berbagi kode dengan komunitas yang lebih luas dan memungkinkan orang lain untuk melihat, mengkopi, dan berkontribusi pada proyek tersebut. Sementara itu, repositori pribadi menyediakan keamanan dan privasi untuk proyek-proyek yang mungkin membutuhkan batasan akses.
 
Selain itu, GitHub juga dilengkapi dengan fitur-fitur kolaboratif yang kuat. Misalnya, pengembang dapat membuat isu (issue) untuk melacak pekerjaan yang perlu dilakukan, melaporkan bug, atau memulai diskusi tentang perubahan tertentu. Hal ini memudahkan tim pengembangan untuk berkomunikasi, memprioritaskan tugas, dan melacak progres proyek.
 
GitHub juga mendukung integrasi terus-menerus (continuous integration) yang memungkinkan pengembang untuk mengotomatisasi pembangunan, pengujian, dan pengiriman aplikasi. Dengan menggunakan alur kerja CI, setiap kali ada perubahan dalam repositori, GitHub akan menjalankan serangkaian langkah yang telah ditentukan pengembang untuk memastikan bahwa perubahan tersebut tidak mengganggu stabilitas proyek.
 
Selain itu, GitHub juga berperan penting dalam komunitas open source. Banyak proyek open source terbesar di dunia menggunakan GitHub sebagai platform untuk mengelola dan berkolaborasi pada kode mereka. Ini memungkinkan ribuan pengembang dari berbagai belahan dunia untuk berkontribusi, melaporkan masalah, dan mengusulkan perbaikan.
 

Sejarah Github

Sejarah GitHub dimulai pada tahun 2008 ketika Tom Preston-Werner, Chris Wanstrath, dan PJ Hyett mendirikan platform ini. Ide dasarnya adalah untuk menciptakan tempat yang aman dan tangguh bagi para pengembang perangkat lunak untuk berkolaborasi, melacak perubahan, dan mengelola proyek secara efisien.
 
Awalnya, GitHub didasarkan pada Git, sistem kontrol versi terdistribusi yang diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005. Git memungkinkan para pengembang untuk melacak perubahan pada kode sumber mereka, membuat cabang, dan menggabungkan perubahan tersebut dengan mudah. Namun, GitHub membawa konsep ini ke tingkat berikutnya dengan menyediakan hosting untuk repositori Git, memperluas fitur kolaboratif, dan membangun komunitas yang kuat di sekitarnya.
 
Pada awalnya, GitHub tidak mengenakan biaya untuk penggunaan repositori publik, sehingga memungkinkan banyak proyek open source untuk memanfaatkannya. Model ini membantu GitHub mendapatkan popularitas dengan cepat dan menjadi tuan rumah bagi banyak proyek open source terkenal.
 
Pada tahun 2012, GitHub meluncurkan layanan berbayar bernama "GitHub Enterprise", yang menyediakan solusi hosting yang aman dan fleksibel bagi perusahaan untuk mengelola repositori mereka sendiri. Ini membantu memperluas pangsa pasar GitHub dan meningkatkan kehadirannya dalam lingkungan bisnis.
 
GitHub terus berkembang dengan cepat dan pada tahun 2018, Microsoft mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi GitHub dengan harga sekitar 7,5 miliar dolar AS. Akuisisi ini selesai pada tahun yang sama, dan GitHub tetap beroperasi sebagai entitas independen di bawah payung Microsoft.
 
Setelah diakuisisi oleh Microsoft, GitHub terus mengalami pertumbuhan dan penyempurnaan fitur. Platform ini terus memperluas integrasi dan alat kolaborasi, serta meningkatkan pengalaman pengguna.
 
Seiring waktu, GitHub telah menjadi platform tak tergantikan bagi para pengembang perangkat lunak di seluruh dunia. Dengan populasi pengguna yang terus berkembang dan komunitas yang aktif, GitHub terus memainkan peran sentral dalam kolaborasi pengembangan perangkat lunak dan mendorong pertumbuhan ekosistem open source.
 

Fitur – fitur

GitHub menawarkan berbagai fitur yang kuat dan bermanfaat bagi para pengembang perangkat lunak. Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimiliki oleh GitHub:
 
1. Repositori: Repositori adalah tempat penyimpanan untuk kode sumber proyek. GitHub menyediakan hosting untuk repositori Git, yang memungkinkan pengembang untuk menyimpan, mengelola, dan berbagi kode dengan tim atau komunitas pengembang lainnya. GitHub mendukung repositori publik (dapat diakses oleh semua orang) dan repositori pribadi (untuk proyek yang membutuhkan keamanan dan privasi).
 
2. Isu (Issue) dan Pelacakan Bug: GitHub menyediakan sistem pelacakan isu yang kuat. Pengembang dapat membuat isu untuk melacak tugas, perbaikan bug, atau fitur baru yang harus dilakukan. Pengguna lain dapat memberikan komentar, memberikan umpan balik, atau berpartisipasi dalam diskusi untuk membantu memecahkan masalah atau meningkatkan proyek.
 
3. Cabang (Branch): Pengembang dapat membuat cabang (branch) dalam repositori untuk bekerja secara terpisah pada fitur, perbaikan bug, atau perubahan lainnya. Hal ini memungkinkan pengembang untuk memisahkan perubahan mereka dari kode utama dan memungkinkan pengujian atau eksperimen tanpa mempengaruhi kode yang sudah ada.
 
4. Permintaan Tarik (Pull Request): Ketika pengembang telah selesai bekerja pada cabang mereka, mereka dapat membuat permintaan tarik (pull request) untuk menggabungkan perubahan mereka dengan cabang utama (biasanya "master" atau "main"). Permintaan tarik ini memungkinkan anggota tim untuk melakukan tinjauan kode (code review) dan memberikan umpan balik sebelum perubahan digabungkan.
 
5. Kolaborasi dan Diskusi: GitHub memfasilitasi kolaborasi tim dengan menyediakan fitur untuk memberikan umpan balik, komentar, dan diskusi pada kode, isu, atau permintaan tarik. Ini membantu memperbaiki kode, meningkatkan kualitas proyek, dan memungkinkan tim untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
 
6. Integrasi Terus-Menerus (Continuous Integration): GitHub menyediakan fitur integrasi terus-menerus (CI) yang memungkinkan pengembang untuk mengotomatisasi proses pembangunan, pengujian, dan pengiriman aplikasi. Setiap kali ada perubahan dalam repositori, GitHub dapat menjalankan langkah-langkah yang telah dikonfigurasi untuk memastikan bahwa kode tersebut masih berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan sebelum digabungkan.
 
7. Pembangunan Otomatis: Selain integrasi terus-menerus, GitHub juga menyediakan fitur pembangunan otomatis (automated builds) yang memungkinkan pengembang untuk mengonfigurasi proses pembangunan yang lebih kompleks dan khusus sesuai kebutuhan proyek.
 
8. Wikis dan Halaman Proyek: GitHub menyediakan fitur wiki yang memungkinkan pengembang untuk membuat dan mengelola dokumentasi proyek. Pengembang juga dapat membuat halaman proyek yang terpisah untuk menyajikan informasi proyek, dokumentasi, atau panduan kepada pengguna atau kontributor.
 
9. Statistik dan Insight: GitHub memberikan statistik dan wawasan tentang proyek. Pengembang dapat melihat informasi seperti kontributor teratas, grafik aktivitas, statistik commit, dan lainnya. Hal ini membantu dalam memahami bagaimana proyek berkembang, melacak kontribusi tim, dan menganalisis kinerja proyek.
 
10. Integritas dan Keamanan Kode: GitHub memberikan fitur keamanan yang kuat untuk melindungi repositori dan kode sumbernya. Misalnya, fitur "branch protection" memungkinkan pengembang untuk mengatur aturan yang harus dipatuhi sebelum perubahan dapat digabungkan ke cabang utama.
 

Kelebihan

GitHub memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi platform yang populer dan digunakan secara luas oleh pengembang perangkat lunak. Berikut adalah beberapa kelebihan utama GitHub:
 
1. Kontrol Versi yang Kuat: GitHub dirancang khusus untuk pengembangan perangkat lunak dan memberikan sistem kontrol versi yang kuat. Dengan menggunakan Git, pengguna dapat melacak perubahan kode, menciptakan cabang (branch) untuk pengembangan yang terisolasi, menggabungkan (merge) kode dari cabang yang berbeda, serta membatalkan atau mengembalikan perubahan jika diperlukan.
 
2. Kolaborasi yang Mudah: GitHub menyediakan fitur kolaborasi yang kuat. Pengembang dapat mengundang rekan tim mereka untuk berkontribusi pada proyek, memberikan komentar, merevisi kode, dan mengelola masalah (issues) serta permintaan tarik (pull requests). Hal ini memudahkan tim pengembang untuk bekerja secara bersama-sama pada proyek yang sama.
 
3. Hosting Repositori: GitHub menyediakan hosting untuk repositori proyek. Pengguna dapat menyimpan repositori mereka di GitHub dan mengaksesnya dari mana saja. Ini sangat berguna untuk berbagi kode, mengundang kontributor eksternal, atau menyimpan repositori sebagai cadangan (backup) dalam cloud.
 
4. Penyimpanan Kode yang Aman: GitHub menjamin keamanan dan keandalan penyimpanan kode. Mereka menyediakan sistem backup yang handal, sehingga risiko kehilangan kode akibat kegagalan perangkat keras atau bencana alam sangat minim. Selain itu, pengguna juga dapat mengatur akses dan izin secara granular untuk melindungi repositori mereka.
 
5. Komunitas Besar: GitHub memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif. Banyak proyek perangkat lunak open source yang dihosting di GitHub, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan berkontribusi pada proyek yang diminati. Komunitas yang luas ini juga menyediakan dukungan dan sumber daya tambahan untuk membantu pengembang mengatasi masalah atau meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi tertentu.
 
6. Integrasi dan Ekosistem: GitHub dapat terintegrasi dengan alat dan layanan lain yang digunakan dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment), sistem manajemen proyek, alat pengujian, dan lain-lain. Ini memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi alur kerja mereka dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan perangkat lunak.
 

Kekurangan

Meskipun GitHub memiliki banyak kelebihan, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin ada dalam penggunaan GitHub:
 
1. Privasi Terbatas untuk Repositori Pribadi: GitHub menawarkan repositori publik dan pribadi. Namun, repositori pribadi hanya tersedia dalam paket berbayar, seperti GitHub Pro atau GitHub Team. Ini berarti jika Anda ingin menjaga kerahasiaan kode sumber atau proyek Anda, Anda perlu membayar untuk berlangganan.
 
2. Keterbatasan Fitur Kolaborasi: Meskipun GitHub menyediakan beberapa fitur kolaborasi yang hebat, ada beberapa batasan. Misalnya, dalam repositori publik, siapa pun dapat melakukan fork (menggandakan) repositori dan membuat perubahan di dalam fork tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan kendali atas kode sumber Anda jika tidak dikelola dengan baik.
 
3. Ketergantungan pada Koneksi Internet: GitHub adalah platform berbasis cloud, yang berarti Anda membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk mengakses dan bekerja dengan repositori Anda. Jika Anda tidak memiliki akses internet, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam berkolaborasi atau mengelola proyek Anda.
 
4. Keterbatasan Fungsionalitas untuk Proyek Non-Perangkat Lunak: GitHub secara khusus dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak, sehingga fitur dan alur kerjanya lebih sesuai dengan kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Jika Anda menggunakan GitHub untuk proyek non-perangkat lunak, seperti dokumen atau proyek desain, beberapa fitur mungkin tidak relevan atau kurang optimal.
 
5. Pembatasan Kapasitas Penyimpanan: Meskipun GitHub menyediakan penyimpanan untuk repositori, ada batasan kapasitas penyimpanan yang diberikan. Jumlah ruang penyimpanan yang tersedia tergantung pada paket berlangganan yang Anda pilih. Jika proyek Anda memerlukan penyimpanan yang sangat besar, Anda mungkin perlu mempertimbangkan alternatif atau membayar biaya tambahan.
 
6. Keterbatasan dalam Menangani File Binari Besar: GitHub lebih cocok untuk mengelola file teks dan kode sumber daripada file biner besar, seperti file media atau dataset besar. GitHub memiliki batasan ukuran file dan performa yang mungkin tidak cocok untuk proyek yang membutuhkan penanganan file biner besar secara teratur.
 

Proses Kerja dalam GitHub

Proses kerja dalam GitHub mengikuti alur kerja yang sering disebut Gitflow, yang mencakup beberapa langkah utama. Berikut adalah penjelasan tentang proses kerja dalam GitHub:
 
1. Membuat Repositori: Langkah pertama adalah membuat repositori di GitHub untuk proyek Anda. Repositori ini akan menjadi tempat penyimpanan untuk kode sumber proyek Anda.
 
2. Membuat Cabang (Branch): Setelah repositori dibuat, pengembang dapat membuat cabang baru untuk setiap fitur, perbaikan bug, atau perubahan yang ingin mereka lakukan. Cabang ini memungkinkan pengembang untuk bekerja pada perubahan tersebut tanpa mempengaruhi kode di cabang utama (biasanya "master" atau "main").
 
3. Melakukan Perubahan: Pengembang kemudian melakukan perubahan pada kode sumber di cabang yang sesuai. Mereka dapat menambahkan, mengedit, atau menghapus file sesuai dengan kebutuhan proyek.
 
4. Melakukan Komit (Commit): Setelah pengembang puas dengan perubahan yang dilakukan, mereka melakukan komit (commit) untuk menyimpan perubahan tersebut ke dalam repositori. Komit menghasilkan snapshot atau titik balik dari kode pada saat itu, sehingga memungkinkan pengembang untuk melacak sejarah perubahan.
 
5. Push ke Repositori: Setelah melakukan komit, pengembang mendorong (push) perubahan ke repositori di GitHub. Ini berarti perubahan yang dilakukan di komputer lokal dikirimkan ke repositori pusat yang di-hosting di GitHub.
 
6. Permintaan Tarik (Pull Request): Setelah perubahan dikirimkan ke repositori, pengembang dapat membuat permintaan tarik (pull request) untuk menggabungkan perubahan mereka dengan cabang utama (misalnya, "master" atau "main"). Permintaan tarik berfungsi sebagai permintaan untuk menggabungkan kode dari cabang pengembang ke cabang utama.
 
7. Tinjauan Kode (Code Review): Setelah permintaan tarik dibuat, anggota tim atau kontributor lainnya dapat melakukan tinjauan kode (code review). Mereka melihat perubahan yang diajukan, memberikan komentar, saran, atau perubahan yang diperlukan sebelum perubahan tersebut dapat digabungkan ke cabang utama.
 
8. Menggabungkan Perubahan (Merge): Setelah tinjauan kode selesai dan perubahan diterima, pengembang atau pemilik repositori dapat menggabungkan (merge) perubahan ke cabang utama. Dengan melakukan merge, kode dari cabang pengembang diintegrasikan dengan kode di cabang utama, dan perubahan tersebut menjadi bagian dari proyek secara keseluruhan.
 
9. Sinkronisasi dengan Cabang Utama: Jika selama proses pengembangan ada perubahan yang dilakukan di cabang utama oleh pengembang lain, pengembang dapat melakukan sinkronisasi (pull) dengan cabang utama untuk memperbarui kode mereka dengan perubahan terbaru sebelum melanjutkan pekerjaan mereka.
 
Proses kerja dalam GitHub mengikuti alur yang terstruktur dan memfasilitasi kolaborasi tim yang efisien. Ini memungkinkan para pengembang untuk bekerja secara terpisah di cabang yang sesuai dengan perubahan yang ingin mereka lakukan, melakukan tinjauan kode, dan menggabungkan perubahan dengan kode utama proyek dengan cara yang terstruktur dan terorganisir.
 

GitHub dalam Komunitas Open Source

GitHub memiliki peran yang sangat penting dalam komunitas open source dan telah menjadi platform utama bagi ribuan proyek open source yang terkenal dan populer di seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan tentang peran GitHub dalam komunitas open source:
 
1. Kolaborasi Terbuka: GitHub memberikan tempat yang ideal bagi pengembang open source untuk berkolaborasi secara terbuka. Pengembang dapat mempublikasikan kode sumber proyek mereka di repositori publik GitHub sehingga dapat diakses oleh komunitas yang lebih luas. Ini memungkinkan para pengembang untuk berkontribusi pada proyek, mengirimkan perbaikan bug, menambahkan fitur baru, atau memperbaiki dokumentasi.
 
2. Jaringan Pengembang: GitHub membentuk jaringan pengembang yang luas dan aktif. Pengembang dapat menemukan proyek open source yang menarik, berinteraksi dengan sesama pengembang, dan berpartisipasi dalam komunitas yang berbagi minat dan tujuan yang sama. Ini memungkinkan kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan pertumbuhan bersama di dalam komunitas open source.
 
3. Pelacakan Kontribusi: GitHub menyediakan fitur pelacakan kontribusi yang membantu mengelola dan mengakui kontribusi pengembang. Melalui sistem permintaan tarik (pull request), pengembang dapat mengusulkan perubahan mereka kepada pemilik proyek. Pemilik proyek dapat memeriksa dan meninjau kontribusi tersebut, memberikan umpan balik, dan menggabungkan perubahan ke proyek utama. Ini memfasilitasi transparansi dan penghargaan bagi kontributor open source.
 
4. Diskusi dan Masalah: GitHub menyediakan fitur diskusi yang memungkinkan pengembang untuk berkomunikasi dan berdiskusi tentang perubahan, masalah, dan arah proyek. Pengembang dapat menggunakan isu (issue) untuk melaporkan bug, mengusulkan fitur baru, atau mengajukan pertanyaan. Diskusi terbuka memungkinkan para pengembang untuk berkolaborasi dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan yang lebih baik.
 
5. Penyediaan Sumber Daya: Melalui GitHub, proyek open source dapat menyediakan sumber daya yang penting bagi komunitas. Hal ini dapat berupa dokumentasi, panduan pengguna, tutorial, atau contoh kode. Sumber daya ini membantu pengembang baru untuk memahami proyek dan berkontribusi dengan lebih baik.
 
6. Membangun Reputasi: GitHub juga berperan sebagai platform untuk membangun reputasi pengembang. Pengembang dapat menunjukkan kontribusi mereka pada proyek open source melalui profil GitHub mereka. Ini memungkinkan pengembang untuk memamerkan keterampilan mereka, menarik minat calon pemberi kerja, atau memperluas jaringan profesional mereka.
 
7. Fork dan Iterasi: GitHub memfasilitasi proses fork dan iterasi pada proyek open source. Pengembang dapat melakukan fork (menggandakan) repositori proyek untuk menciptakan salinan independen di bawah akun mereka sendiri. Dengan demikian, mereka dapat membuat perubahan, menguji fitur baru, atau memperbaiki masalah tanpa mempengaruhi repositori utama. Fork ini juga memungkinkan para pengembang untuk mengusulkan perubahan kembali ke proyek utama melalui permintaan tarik.
 
Dalam rangkaian ini, GitHub telah menciptakan ekosistem yang kuat bagi komunitas open source. Dengan menyediakan platform kolaborasi yang efisien, GitHub memungkinkan pengembang open source untuk berinteraksi, berkontribusi, dan membangun proyek bersama. Ini mendorong pertumbuhan inovasi, pemecahan masalah bersama, dan kemajuan teknologi melalui kekuatan kolaborasi komunitas open source.
 

Proyek Populer di GitHub

GitHub menjadi rumah bagi banyak proyek populer dan terkenal di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa contoh proyek populer yang ada di GitHub:
 
1. TensorFlow: TensorFlow adalah perpustakaan pembelajaran mesin (machine learning) yang dikembangkan oleh Google. Repositori TensorFlow di GitHub adalah tempat di mana pengembang dan peneliti dapat berkontribusi pada pengembangan dan penggunaan TensorFlow.
 
2. VS Code: Visual Studio Code (VS Code) adalah editor kode sumber yang sangat populer yang dikembangkan oleh Microsoft. Repositori VS Code di GitHub menjadi pusat untuk melacak perubahan, mengelola isu (issue), dan berkolaborasi dalam pengembangan editor tersebut.
 
3. React Native: React Native adalah kerangka kerja pengembangan aplikasi seluler yang populer yang dikembangkan oleh Facebook. Repositori React Native di GitHub adalah tempat untuk berkontribusi pada pengembangan, melaporkan masalah, dan berdiskusi tentang kerangka kerja ini.
 
4. Ansible: Ansible adalah alat otomatisasi konfigurasi dan manajemen infrastruktur yang kuat. Repositori Ansible di GitHub adalah tempat di mana pengembang dapat berkolaborasi dalam pengembangan playbooks dan modul Ansible.
 
5. Homebrew: Homebrew adalah manajer paket untuk macOS yang memudahkan instalasi perangkat lunak. Repositori Homebrew di GitHub berisi definisi dan formula paket yang dapat dikontribusikan oleh pengguna.
 
6. Kubernetes: Kubernetes adalah platform orkestrasi kontainer yang populer dan digunakan secara luas untuk mengelola aplikasi yang terdistribusi. Repositori Kubernetes di GitHub adalah pusat pengembangan dan kolaborasi untuk proyek ini.
 
7. Angular: Angular adalah kerangka kerja pengembangan aplikasi web yang kuat yang dikembangkan oleh Google. Repositori Angular di GitHub memungkinkan pengembang untuk berkontribusi pada pengembangan dan penggunaan Angular.
 
8. Electron: Electron adalah platform pengembangan aplikasi lintas platform yang memungkinkan pembuatan aplikasi desktop dengan menggunakan teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Repositori Electron di GitHub adalah tempat untuk berkontribusi pada pengembangan dan penggunaan platform ini.
 
9. Laravel: Laravel adalah kerangka kerja pengembangan aplikasi web berbasis PHP yang populer. Repositori Laravel di GitHub adalah pusat untuk kolaborasi dan pengembangan proyek Laravel.
 
10. PyTorch: PyTorch adalah kerangka kerja pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Facebook. Repositori PyTorch di GitHub adalah tempat untuk berkontribusi pada pengembangan dan penggunaan PyTorch.
 
GitHub adalah platform pengembangan perangkat lunak yang populer yang menyediakan hosting untuk repositori Git. Ini memungkinkan pengembang untuk bekerja secara kolaboratif, melacak perubahan kode, mengelola proyek, dan berkontribusi pada proyek open source. Fitur-fitur utama GitHub meliputi repositori, isu dan pelacakan bug, cabang, permintaan tarik, integrasi terus-menerus, dan fitur kolaborasi lainnya. GitHub juga memiliki peran penting dalam komunitas open source, dengan banyak proyek terkenal yang menggunakan platform ini. Beberapa proyek populer di GitHub termasuk TensorFlow, VS Code, React Native, Ansible, Homebrew, Kubernetes, Angular, Electron, Laravel, dan PyTorch.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda