+62 896 6423 0232
|
info@idmetafora.com
Home
(current)
ERP System
Purchasing System
Warehouse Management System
Point of Sales System
Finance & Budgeting System
Accounting System
Legal & Administration System
Audit System
Tax System
Business Intelligent
Pharmacy Management System
Architect Management System
Project Management System
Web Development
Web Development Services
Our Web Portfolio's
Web Development Price List
Internet Of Things
Tech News
Our Company
About Us
Contact
Telephone
Strategi Decision Making yang Efektif dalam Bisnis Modern
5 July, 2023
|
alphi
Decision making, dalam pengertian umum, merujuk pada proses mental yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memilih opsi atau tindakan terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ini melibatkan pemilihan di antara berbagai pilihan yang mempengaruhi hasil atau tujuan yang diinginkan.
Pada dasarnya, decision making melibatkan penggunaan informasi, penilaian, evaluasi, dan pertimbangan untuk mencapai keputusan yang optimal. Ini dapat melibatkan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan yang ingin dicapai, konsekuensi dari setiap alternatif, risiko yang terkait, sumber daya yang tersedia, preferensi pribadi, dan informasi yang ada.
Decision making dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks bisnis, manajemen, politik, dan bidang lainnya. Ini merupakan proses inti dalam menghadapi tantangan, mengatasi masalah, membuat keputusan yang efektif, dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Pentingnya strategi decision making
Pentingnya strategi decision making dalam bisnis sangatlah signifikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa strategi decision making yang baik sangat penting:
1. Mengoptimalkan hasil
Strategi decision making yang efektif membantu mengoptimalkan hasil bisnis. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, menganalisis alternatif, dan memilih opsi terbaik, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam hal pertumbuhan, profitabilitas, dan keunggulan kompetitif.
2. Mengurangi risiko
Keputusan bisnis yang diambil tanpa strategi yang baik berisiko menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan. Strategi decision making membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko dengan lebih baik. Ini termasuk mengantisipasi dan mengatasi potensi kerugian, mengurangi ketidakpastian, serta melindungi bisnis dari keputusan yang berpotensi merugikan.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Strategi decision making yang terarah membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bisnis. Dengan mengikuti proses yang terstruktur, perusahaan dapat menghindari keputusan yang impulsif atau berdasarkan intuisi semata. Strategi yang baik memastikan penggunaan sumber daya yang tepat, penilaian yang obyektif, dan pencapaian tujuan dengan cara yang efisien.
4. Menghadapi perubahan pasar
Pasar bisnis selalu berubah, dan strategi decision making yang baik membantu perusahaan menghadapi perubahan tersebut dengan lebih baik. Dalam bisnis modern yang penuh dengan kompleksitas dan ketidakpastian, perusahaan perlu mampu merespons perubahan tren, persaingan, teknologi, dan kebutuhan pelanggan dengan cepat dan cerdas. Strategi decision making membantu mengarahkan perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat di tengah perubahan tersebut.
5. Meningkatkan pengambilan keputusan yang konsisten
Dalam bisnis, konsistensi dalam pengambilan keputusan sangat penting. Strategi decision making yang baik membantu menciptakan kerangka kerja yang konsisten untuk mengambil keputusan dalam berbagai situasi. Ini meminimalkan kemungkinan terjadinya keputusan yang kontradiktif atau tidak koheren yang dapat merusak reputasi dan kepercayaan dalam bisnis.
6. Mendorong inovasi dan pertumbuhan
Strategi decision making yang baik tidak hanya membantu menjaga bisnis tetap berjalan dengan baik, tetapi juga mendorong inovasi dan pertumbuhan. Dengan mengambil keputusan yang berani dan berorientasi ke depan, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang baru, menguasai tren pasar, dan mengembangkan strategi yang menghasilkan pertumbuhan jangka panjang.
Tahapan-tahapan dalam proses decision making
Tahapan-tahapan dalam proses decision making dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kompleksitas keputusan yang dihadapi. Namun, berikut adalah tahapan umum yang sering ditemui dalam proses pengambilan keputusan:
1. Identifikasi masalah
Tahap ini melibatkan mengidentifikasi masalah atau situasi yang memerlukan pengambilan keputusan. Penting untuk mendefinisikan dengan jelas masalah yang harus dipecahkan atau tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengumpulan informasi
Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan yang baik. Informasi ini dapat diperoleh melalui riset, analisis data, konsultasi dengan ahli, atau pengalaman sebelumnya.
3. Analisis alternatif
Pada tahap ini, berbagai alternatif atau solusi yang mungkin untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan dieksplorasi. Setiap alternatif harus dipertimbangkan dengan cermat, dengan mempertimbangkan manfaat, risiko, biaya, dan konsekuensi yang terkait.
4. Evaluasi dan pemilihan alternatif
Setelah analisis alternatif dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan memilih alternatif yang paling memenuhi kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode atau alat analisis tertentu, seperti matriks keputusan atau analisis cost-benefit.
5. Implementasi keputusan
Setelah alternatif terpilih, langkah berikutnya adalah melaksanakan keputusan yang telah diambil. Ini melibatkan perencanaan tindakan yang diperlukan, alokasi sumber daya, dan komunikasi yang efektif kepada pihak yang terlibat.
6. Pemantauan dan evaluasi
Setelah keputusan diimplementasikan, penting untuk memantau dan mengevaluasi hasilnya. Apakah keputusan tersebut mencapai tujuan yang diharapkan? Apakah ada perubahan atau penyesuaian yang perlu dilakukan? Evaluasi yang terus-menerus membantu dalam pembelajaran dan perbaikan proses pengambilan keputusan di masa mendatang.
7. Tindakan korektif
Jika evaluasi menunjukkan bahwa keputusan tidak memberikan hasil yang diinginkan atau ada kesalahan yang perlu diperbaiki, langkah korektif harus diambil. Ini bisa berarti melakukan penyesuaian, perbaikan, atau bahkan mengambil keputusan baru jika diperlukan
Strategi dan alat decision making
Ada berbagai strategi dan alat yang dapat digunakan dalam proses decision making. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Analisis SWOT
Ini adalah alat yang populer dalam decision making. SWOT membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi, serta peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan. Dengan memahami faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengidentifikasi strategi yang sesuai.
2. Analisis Cost-Benefit
Analisis ini melibatkan membandingkan biaya dan manfaat dari setiap alternatif keputusan yang dipertimbangkan. Hal ini membantu dalam menilai nilai ekonomi, keuangan, atau sosial dari sebuah keputusan dan dapat membantu dalam memilih alternatif yang paling menguntungkan.
3. Pemodelan Keputusan
Pemodelan keputusan melibatkan penggunaan alat matematika dan statistik untuk menggambarkan hubungan antara variabel dan memprediksi hasil yang mungkin dari berbagai alternatif keputusan. Contoh alat yang sering digunakan dalam pemodelan keputusan adalah analisis regresi, simulasi Monte Carlo, atau program linear.
4. Analisis Pareto
Prinsip Pareto, juga dikenal sebagai aturan 80/20, mengatakan bahwa sebagian besar hasil berasal dari sebagian kecil penyebab. Dalam decision making, analisis Pareto membantu mengidentifikasi sejumlah kecil faktor atau masalah yang berkontribusi pada sebagian besar masalah atau hasil yang diinginkan. Hal ini membantu dalam fokus pada aspek-aspek penting yang mempengaruhi keputusan.
5. Brainstorming
Brainstorming adalah metode kreatif di mana anggota tim menghasilkan sejumlah besar ide dalam waktu yang singkat. Ini dapat membantu dalam menghasilkan berbagai alternatif keputusan yang kreatif dan mendorong pemikiran out-of-the-box.
6. Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan melibatkan mengevaluasi faktor-faktor seperti keuangan, teknis, operasional, dan legal dalam konteks keputusan yang diambil. Analisis ini membantu dalam menilai apakah sebuah keputusan layak atau memadai untuk dilaksanakan.
7. Decision Trees (Pohon Keputusan)
Decision trees adalah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian keputusan dan konsekuensi yang mungkin. Hal ini membantu dalam memahami dan menganalisis berbagai alternatif dan risiko yang terkait dengan setiap keputusan.
8. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas melibatkan menguji sensitivitas dari hasil keputusan terhadap perubahan variabel kunci. Ini membantu dalam memahami bagaimana perubahan dalam asumsi atau faktor dapat mempengaruhi hasil keputusan.
9. Konsensus dan Voting
Dalam situasi di mana keputusan harus diambil secara kolektif oleh sekelompok orang atau tim, metode konsensus atau voting dapat digunakan untuk mencapai kesepakatan. Ini melibatkan mempertimbangkan sudut pandang dan preferensi semua anggota tim dan mencapai keputusan bersama.
Strategi decision making yang adaptif
Strategi decision making yang adaptif sangat penting dalam bisnis modern yang cepat berubah dan tidak pasti. Berikut adalah beberapa strategi decision making yang adaptif yang dapat digunakan:
1. Pengumpulan dan analisis data real-time
Strategi ini melibatkan penggunaan data dan informasi yang diperbarui secara real-time untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Dengan mengumpulkan data secara terus-menerus dan menganalisisnya dengan cepat, perusahaan dapat merespons perubahan pasar dan tren yang sedang terjadi.
2. Fleksibilitas dalam rencana dan strategi
Dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, penting untuk memiliki fleksibilitas dalam merencanakan dan mengubah strategi. Mengadopsi pendekatan yang lebih adaptif, di mana rencana dan strategi dapat disesuaikan secara dinamis berdasarkan perubahan lingkungan, dapat membantu perusahaan beradaptasi dengan lebih baik.
3. Pemantauan dan evaluasi terus-menerus
Mengadopsi siklus pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan membantu dalam mengidentifikasi perubahan, mencari peluang baru, dan menghadapi tantangan dengan cepat. Dengan memantau kinerja, memperhatikan tren pasar, dan mengukur hasil, perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat dan melakukan perubahan jika diperlukan.
4. Pengambilan keputusan berbasis tim dan kolaboratif
Melibatkan tim dan mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam pengambilan keputusan dapat membantu menggabungkan berbagai perspektif dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi situasi yang kompleks. Dengan melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dan memanfaatkan kecerdasan kolektif, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih adaptif.
5. Eksperimen dan uji coba
Mengadopsi pendekatan yang lebih eksperimental dalam pengambilan keputusan dapat membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Dengan melakukan uji coba, iterasi, dan pembelajaran berkelanjutan, perusahaan dapat mengidentifikasi solusi yang efektif dan beradaptasi dengan perubahan dengan lebih baik.
6. Keterlibatan pelanggan dan umpan balik
Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu dalam memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat dan menyediakan solusi yang relevan.
7. Kesiapan untuk merespons perubahan
Strategi decision making yang adaptif juga melibatkan kesiapan mental dan organisasional untuk merespons perubahan. Ini melibatkan sikap terbuka terhadap perubahan, kemampuan untuk belajar dari kegagalan, dan keterampilan dalam mengelola ketidakpastian.
Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:
Tertarik berlangganan artikel seperti ini di email? Silahkan email anda dibawah ini!
Subscribe Now
This site is protected by reCAPTCHA and the Google
Privacy Policy
and
Terms of Service
apply.
Ciptakan Terobosan: Peluang Magang di Startup Teknologi yang Disruptif di Jogja
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..
Value Proposition Design: Menciptakan Produk dan Layanan yang Sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Baca Selengkapnya..
Strategi Perencanaan Bisnis Efektif: Memahami Business Model Canvas
Baca Selengkapnya..
SWOT Analysis dalam Era Digital: Adaptasi Strategis untuk Menghadapi Tantangan Modern
Baca Selengkapnya..
Mengenal Project Management System: Pengertian, Jenis, Fitur, Kelebihan, Kekurangan dan Cara Kerja
Baca Selengkapnya..
Revolusi dari Kecerdasan Buatan: Bagaimana AI Mengubah Industri di Tahun 2024
Baca Selengkapnya..
Fitur Utama Architect Management System untuk Mengoptimalkan Manajemen Proyek
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Efisiensi Apotek dengan Pharmacy Management System Berbasis ERP
Baca Selengkapnya..
ERP Accounting System: Pengertian, Jenis, hingga Manfaat bagi Perusahaan
Baca Selengkapnya..
Pengertian Legal dan Administrasi Sistem: Fondasi untuk Pengelolaan Bisnis yang Teratur
Baca Selengkapnya..
Apa Itu Sistem Audit? Pengertian dan Peranannya dalam Pengelolaan Bisnis
Baca Selengkapnya..
Mengenal Finance & Budgeting System: Pengertian, kelebihan, kekurangan, manfaat, dan fitur-fiturnya
Baca Selengkapnya..
Memepelajari Pengertian serta Penerapan Sistem Point Of Sales
Baca Selengkapnya..
Apa Itu Purchasing System? Manfaat, Kelebihan, hingga implementasinya
Baca Selengkapnya..
Pengenalan Warehouse Management System : Mulai dari Pengertian hingga Impelementasi di Perusahaan
Baca Selengkapnya..
Mengenal Quality Management System (QMS): Pengertian hingga Implementasi di Perusahaan
Baca Selengkapnya..
Menggali Lebih Dalam 14 Pertanyaan Umum Tentang ERP yang Harus Anda Ketahui
Baca Selengkapnya..
Strategi Omnichannel dan ERP: Peningkatan Efisiensi Operasional dan Pengambilan Keputusan Bisnis
Baca Selengkapnya..
Apa itu Sistem Cerdas: Kenali Bagaimana Karakteristik, Cara Kerja, dan Contohnya
Baca Selengkapnya..
Business Intelligence: Pengertian, Peran, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Baca Selengkapnya..
10 Contoh Perusahan yang Menerapkan Sistem ERP dalam Efisiensi Operasional Bisnisnya
Baca Selengkapnya..
12 Rekomendasi Software ERP Terbaik Di Indonesia
Baca Selengkapnya..
Software ERP Cloud di Indonesia: Pengertian, Konsep, Cara Kerja, Manfaat, dan Tantangan Penerapannya
Baca Selengkapnya..
Tags
Apa Itu Decision Making
Decision Making Adalah
Pengertian Decision Making
Pentingnya decision making Dalam Bisnis
Tahapan-tahapan dalam decision making
Strategi dan alat decision making
Strategi decision making yang adaptif
Artikel rekomendasi untuk Anda
Value Proposition Design: Menciptakan Produk dan Layanan yang Sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Strategi Perencanaan Bisnis Efektif: Memahami Business Model Canvas
SWOT Analysis dalam Era Digital: Adaptasi Strategis untuk Menghadapi Tantangan Modern
Mengenal Project Management System: Pengertian, Jenis, Fitur, Kelebihan, Kekurangan dan Cara Kerja
Revolusi dari Kecerdasan Buatan: Bagaimana AI Mengubah Industri di Tahun 2024
Fitur Utama Architect Management System untuk Mengoptimalkan Manajemen Proyek
Meningkatkan Efisiensi Apotek dengan Pharmacy Management System Berbasis ERP
ERP Accounting System: Pengertian, Jenis, hingga Manfaat bagi Perusahaan
Pengertian Legal dan Administrasi Sistem: Fondasi untuk Pengelolaan Bisnis yang Teratur
Apa Itu Sistem Audit? Pengertian dan Peranannya dalam Pengelolaan Bisnis
Mengenal Finance & Budgeting System: Pengertian, kelebihan, kekurangan, manfaat, dan fitur-fiturnya
Memepelajari Pengertian serta Penerapan Sistem Point Of Sales
Apa Itu Purchasing System? Manfaat, Kelebihan, hingga implementasinya
Pengenalan Warehouse Management System : Mulai dari Pengertian hingga Impelementasi di Perusahaan
Mengenal Quality Management System (QMS): Pengertian hingga Implementasi di Perusahaan
Menggali Lebih Dalam 14 Pertanyaan Umum Tentang ERP yang Harus Anda Ketahui
Strategi Omnichannel dan ERP: Peningkatan Efisiensi Operasional dan Pengambilan Keputusan Bisnis
Apa itu Sistem Cerdas: Kenali Bagaimana Karakteristik, Cara Kerja, dan Contohnya
Business Intelligence: Pengertian, Peran, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
10 Contoh Perusahan yang Menerapkan Sistem ERP dalam Efisiensi Operasional Bisnisnya
12 Rekomendasi Software ERP Terbaik Di Indonesia
Software ERP Cloud di Indonesia: Pengertian, Konsep, Cara Kerja, Manfaat, dan Tantangan Penerapannya
Back to top