Dalam bidang manajemen persediaan yang terus berkembang, fokus selalu diberikan pada peningkatan efisiensi. Perusahaan dari berbagai ukuran secara rutin mengevaluasi kemampuan mereka saat ini dan mencari cara untuk memangkas biaya seminimal mungkin dari infrastruktur yang ada, sambil bersiap untuk mengadopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan kinerja mereka ke level yang lebih tinggi.
Manajemen stok menjadi aspek yang sangat penting dalam bisnis apapun. Melacak barang yang dimiliki dan lokasinya dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang produksi dan memenuhi permintaan pelanggan. Kunci untuk mengendalikan persediaan dengan efektif adalah dengan menjaga catatan yang akurat mengenai stok masuk dan keluar.
Dalam masa lalu, hal ini dilakukan secara manual yang sangat memakan waktu dan rawan kesalahan. Namun, bisnis modern semakin banyak menggunakan teknologi RFID untuk mengotomatiskan proses manajemen stok. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menerapkan sistem manajemen stok RFID atau menggunakan tag RFID untuk stok, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui. Saat ini, manajemen operasi sangat penting untuk melakukan penelitian menyeluruh dan analisis ROI yang akurat untuk memahami dampak perubahan apapun terhadap operasi secara keseluruhan.
Teknologi baru yang sedang populer dan berpotensi merevolusi industri manajemen persediaan adalah identifikasi frekuensi radio (RFID). Artikel ini akan membahas penggunaan tag RFID saat ini—termasuk keuntungan dan kerugiannya—memberikan wawasan tentang kegunaannya dibandingkan dengan solusi terkemuka untuk pelacakan aset dan manajemen persediaan (seperti kode batang), dan meninjau sistem manajemen persediaan RFID.
Sistem manajemen stok RFID adalah perangkat yang memanfaatkan Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengontrol dan mengelola stok dengan pembaruan waktu sesungguhnya. Sistem ini terdiri dari tiga elemen: pembaca RFID, label RFID, dan aplikasi perangkat lunak RFID. Label RFID untuk manajemen stok ditempelkan pada produk yang diawasi, dan setiap label RFID ini memiliki pengenal unik. Pembaca RFID menggunakan sinyal radio untuk berinteraksi dengan label, dan aplikasi perangkat lunak digunakan sebagai basis data untuk mengontrol dan mengelola data yang terkumpul.
RFID merupakan data yang dienkripsi secara digital dalam tag cerdas yang memanfaatkan transmisi tanpa kabel untuk memantau dan mengidentifikasi barang. Dari keterlihatan inventaris yang lengkap hingga menjaga jumlah stok, sistem inventaris RFID membantu menghasilkan akses waktu nyata ke tingkat inventaris, kemampuan penghitungan inventaris, serta ringkasan pesanan atau pembelian. Sistem inventaris RFID membantu mempermudah dan mempercepat proses inventaris dengan menghilangkan penghitungan manual.
Sekalipun scanner bergerak RFID dapat dipakai dalam beberapa situasi, pembaca tetap biasanya ditempatkan di sekitar wilayah yang diawasi. Ketika produk stok dipindahkan, pembaca menangkap sinyal dari label RFID dan memperbarui aplikasi perangkat lunak yang sesuai. Ini memungkinkan pengelola gudang mengontrol stok mereka secara langsung, tanpa perlu mengandalkan hitungan manual atau kode batang.
Tag RFID digunakan untuk mengontrol persediaan dan terdiri dari sirkuit terintegrasi yang dilengkapi dengan micro chip dan antena untuk mengirim dan menerima data. Dengan kemampuan untuk menyimpan berbagai informasi dan memberikan pemindaian yang lebih cepat, tag RFID tersedia dalam bentuk aktif dan pasif.
Tag RFID pasif tidak memerlukan daya baterai dan bergantung pada pembaca untuk mengaktifkannya. Jenis ini digunakan untuk melacak inventaris dan ekonomis untuk digunakan dalam manajemen rantai pasokan (SCM) untuk mengontrol akses dan melacak file. Ada dua jenis tag pasif yaitu tag keras dan tatahan.
Tag RFID aktif memiliki sumber daya internal dan baterai dengan masa pakai tiga hingga lima tahun. Ada dua jenis tag aktif yaitu transponder dan suar, dengan transponder lebih hemat baterai. Selain itu, RFID aktif terdiri dari tiga komponen utama yaitu interogator, antena, dan tag.
Juga dikenal sebagai penyelidik, pembaca RFID adalah alat portabel yang terhubung ke jaringan. Ini memanfaatkan pembangkit sinyal frekuensi radio untuk menghasilkan gelombang radio ketika mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan dan mengidentifikasi informasi dari tag. Alat ini dikendalikan oleh mikrokontroler dan umumnya terdiri dari dua jenis: pembaca stasioner dan pembaca bergerak.
Manajemen stok barang merupakan bagian penting dari hampir semua jenis bisnis. Ini melibatkan pencarian, penyimpanan, dan penjualan barang. Pelacakan stok sangat penting untuk memperkirakan keuntungan dan mengatur persediaan barang. Di sinilah sistem manajemen stok RFID sangat membantu.
Pelacakan stok RFID secara efektif memantau barang secara real-time dengan menempelkan label pada setiap barang menggunakan chip elektronik. Sistem ini menggunakan komunikasi nirkabel untuk mengirimkan data dari label ke pembaca dan membantu melacak barang dari produksi hingga dijual.
Menurut studi MarketsandMarkets, pasar RFID diperkirakan mencapai $35,6 miliar pada tahun 2030 dari $14,5 miliar pada tahun 2022, tumbuh pada CAGR sebesar 11,9%. Penggunaan teknologi RFID untuk manajemen inventaris sangat luas, mencakup berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan hingga ritel, militer, keamanan, dan bidang lainnya. Pengecer, produsen, dan grosir memanfaatkan sistem inventaris RFID untuk mengoptimalkan stok mereka.
Teknologi RFID dalam manajemen inventaris menggunakan otomatisasi untuk mengumpulkan dan merekam data secara real-time, sehingga memudahkan penghitungan aset secara akurat, memberikan estimasi berdasarkan data tersebut, dan melakukan transaksi inventaris tingkat lanjut. Beberapa manfaat lainnya dari penggunaan teknologi RFID dalam manajemen inventaris meliputi:
a. Melakukan pengawasan persediaan karena dengan aktif mempromosikan kelebihan dan kekurangan barang yang tersedia.
b. Meningkatkan kualitas dengan memberikan instruksi back-stock untuk memantau produk dengan masa simpan terbatas.
c. Pengamanan persediaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan pembaca tag pada lokasi yang dianggap berisiko tinggi sehingga alarm dapat diaktifkan.
Perbedaan utama antara sistem inventaris RFID aktif dan pasif terletak pada cara tag inventaris diaktifkan selama operasi, namun alur kerja dasarnya sama untuk kedua konfigurasi.
Sebelum dikirim ke gudang, setiap kiriman akan dilengkapi dengan tag RFID atau chip yang menyimpan informasi penting tentang barang tersebut. Sampai di tujuan, setiap tag RFID akan mengirimkan informasinya ke pembaca yang terpasang di dalam gudang. Pembaca tersebut akan ditempatkan di lokasi strategis di dalam area penerima dan penyimpanan untuk mendapatkan sinyal yang optimal.
Data dikirim melalui gelombang elektromagnetik dan diteruskan dari pembaca ke sistem manajemen gudang pusat. Dari sana, informasi dapat dimodifikasi dan dikirim kembali ke tag RFID untuk dipanggil kembali kapan saja. Dengan demikian, operator gudang dapat melakukan tugas seperti penghitungan aset secara real-time dan transaksi inventaris tingkat lanjut.
Kini setelah Anda memahami elemen khas, misalnya tanda RFID untuk stok, mari kita teliti lebih lanjut tentang apa yang disediakan oleh sistem pengelolaan stok RFID. Sistem ini memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem konvensional, termasuk:
Salah satu keuntungan utama dari RFID adalah kemampuannya untuk mengotomatisasi banyak tugas yang terkait dengan manajemen persediaan, termasuk penghitungan dan pelacakan. Ini dapat membantu mengurangi biaya tenaga kerja dan membebaskan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas lainnya.
Dengan menggunakan tenaga kerja sekitar 50-80% dari biaya yang dikeluarkan untuk pusat distribusi, RFID memberikan manfaat potensial yang besar di sektor ini. Proses check-in inventaris, penghitungan, dan verifikasi pengiriman dapat dilakukan secara cepat dan otomatis hanya dengan beberapa pemindaian, tanpa memerlukan banyak karyawan untuk mengelolanya. Keuntungan ini harus dibandingkan dengan biaya investasi pada solusi inventarisasi RFID yang akan kita bahas secara rinci di bawah ini.
Pengguna RFID juga bisa memindai banyak label sekaligus dan dari jarak yang lebih jauh dibandingkan barcode. Hal ini sangat penting karena dapat mempercepat proses manajemen stok dan memudahkan pelacakan stok dengan biaya yang lebih efektif, bahkan di gudang yang besar.
Teknologi RFID digunakan untuk mengelola stok barang tanpa perlu kontak fisik, sehingga barang-barang dapat dideteksi meskipun tertimbun di antara barang lain di dalam gudang. Hal ini memungkinkan pengawasan stok yang lebih efektif dan mempermudah pelacakan barang saat bergerak dalam rantai pasokan.
Dikarenakan teknologi RFID tidak memerlukan pemindaian "line-of-sight" seperti teknologi kode batang, maka memungkinkan untuk membacanya dari jarak jauh untuk proses inventarisasi yang lebih cepat. Selain itu, teknologi ini juga dapat dibaca dari berbagai orientasi dan memberikan visibilitas yang lebih baik dalam inventaris dengan potensi pembaruan yang lebih sering dan pemindaian lokasi yang lebih akurat.
Sistem manajemen inventaris RFID juga dapat membantu meningkatkan ketepatan dengan menghilangkan potensi kesalahan manusia. Hal ini terjadi karena sistemnya otomatis, sehingga kecil kemungkinannya untuk terjadi kesalahan yang mungkin muncul saat inventaris dikelola secara manual. Tingkat inventaris yang tepat memungkinkan bisnis membuat keputusan berdasarkan informasi tentang produksi, pembelian, dan penetapan harga dengan lebih akurat. Tanpa data yang tepat, bisnis berisiko membuat keputusan yang dapat mengakibatkan kelebihan persediaan, kehilangan penjualan, dan akhirnya, kerugian finansial.
Penggunaan tag RFID dalam manajemen inventaris seringkali lebih awet dibandingkan dengan barcode, sehingga kemungkinan kerusakan atau ketidak terbacaan menjadi kecil. Dampaknya, pengawasan inventaris secara manual dapat berkurang dan akurasi penghitungan inventaris meningkat.
Penggunaan teknologi RFID dapat memberikan informasi inventaris secara real-time, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif, pemenuhan pesanan, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Selain itu, teknologi ini dapat membantu mengurangi penurunan nilai barang, karena tag RFID dapat digunakan untuk melacak setiap item dan mengetahui kapan serta dimana item tersebut terakhir kali terdeteksi.
Untuk perusahaan yang memakai kendaraan dan peralatan yang dapat dipulihkan seperti kotak kemas dan rak, seringkali diperlukan investasi besar untuk melindungi aset tersebut. Dengan memakai teknologi RFID, perusahaan bisa memantau aset-aset tersebut melalui seluruh rangkaian pasokan dan meningkatkan visibilitas di tempat inventarisasi. Ini juga berdampak positif pada pengembalian investasi, serta mengurangi risiko pencurian atau penyelewengan.
Walaupun terdapat banyak kelebihan dalam menggunakan teknologi RFID dan tag RFID untuk pengelolaan inventaris, terdapat juga beberapa kekurangan potensial yang perlu dipertimbangkan. Hal-hal tersebut meliputi:
Satu kekurangan yang mungkin dimiliki oleh sistem pengelolaan persediaan RFID adalah biayanya. Label dan pembaca RFID dapat berharga tinggi, dan penerapan sistem RFID juga dapat berharga tinggi.
Label RFID jauh lebih mahal dibandingkan dengan label barcode. Selain itu, mereka memerlukan pembaca khusus yang hanya tersedia dari produsen peralatan RFID dalam jumlah terbatas. Hal ini dapat menambah biaya yang signifikan saat mengembangkan solusi ini dengan kebutuhan tambahan untuk pemindai khusus dan label RFID.
Untuk menjalankan sistem manajemen inventaris RFID dengan optimal, dibutuhkan infrastruktur khusus. Infrastruktur tersebut meliputi aspek daya, jaringan, dan ruang untuk perangkat. Meskipun demikian, bagi sebagian bisnis, hal ini dapat menjadi tantangan dan membatasi pemanfaatan teknologi RFID.
Persiapan untuk sistem ini memerlukan penggabungan pembaca, tanda, pengelolaan persediaan, jaringan, dan pemasangan kabel gedung yang dapat menguras banyak waktu dan sumber daya untuk mempersiapkannya. Dalam beberapa situasi, perusahaan mungkin harus meng-upgrade sistem pengelolaan persediaan mereka secara keseluruhan, dikarenakan beberapa platform perangkat lunak tidak mendukung RFID. Selain itu, jika pelacakan aset secara real-time dibutuhkan, sistem yang menjalankan RFID harus menggunakan GPS dan data seluler untuk berkomunikasi, yang dapat memberatkan sistem Anda secara signifikan.
Penggunaan teknologi RFID dalam pengelolaan stok juga mungkin terhambat oleh peralatan lain seperti microwave dan telepon genggam. Kondisi ini dapat mengurangi keandalan teknologi dan berpotensi menyebabkan masalah ketepatan.
Kekurangan potensial lain dari sistem manajemen persediaan RFID adalah bahwa mereka dapat menimbulkan masalah privasi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan teknologi tersebut untuk melacak pergerakan orang dan barang, yang dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi oleh sebagian orang.
Walaupun sistem RFID terus diperbarui dan ditingkatkan keamanannya, namun tetap saja rentan terhadap peretasan. Peranti jarak jauh, seperti telepon pintar, kadang-kadang digunakan untuk memindai tag dari dekat dan menyalin data tag. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuat tag kloning atau menyalin informasi ke tag lain, risiko ini menjadi perhatian khusus dalam industri ritel.
Penggunaan sistem manajemen inventaris RFID dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi proses manajemen inventaris Anda. Namun, Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk menerapkan sistem RFID atau menggunakan tag RFID untuk manajemen inventaris.
Pertama-tama, perlu dipertimbangkan ukuran dan tata letak fasilitas Anda. Sistem RFID bekerja dengan baik di fasilitas besar dengan tata letak linier, seperti gudang atau pabrik. Jika fasilitas Anda lebih kecil atau lebih kompleks, Anda mungkin ingin mempertimbangkan jenis sistem manajemen inventaris lainnya.
Selanjutnya, penting untuk mempertimbangkan jenis inventaris yang perlu dilacak. Jika Anda perlu melacak item dalam jumlah besar, atau item yang kecil atau sulit dipindai, RFID dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda hanya perlu melacak beberapa barang atau barang yang berukuran besar dan mudah di pindai, barcode bisa menjadi solusi yang lebih baik.
Selain itu, Anda harus mengevaluasi apakah RFID adalah teknologi yang tepat untuk kebutuhan Anda. RFID bukan satu-satunya teknologi yang tersedia untuk manajemen inventaris. Pilihan lain termasuk sistem barcode tradisional, kode QR, pelacakan GPS, dan tag NFC. Sistem RFID paling cocok untuk melacak item bernilai tinggi dengan rentang hidup yang panjang. Jika Anda perlu melacak item bernilai lebih rendah atau item dengan masa pakai lebih pendek, teknologi lain mungkin lebih tepat.
Terakhir, penting untuk memilih vendor RFID yang tepat untuk implementasi yang sukses. Perusahaan RFID yang Anda pilih harus memiliki pengalaman menerapkan sistem di industri Anda dan harus dapat memberi Anda dukungan yang Anda butuhkan untuk memastikan penerapan yang berhasil.
Sebelum menerapkan sistem manajemen inventaris RFID, penting untuk mempertimbangkan biaya dan keuntungan dengan hati-hati. RFID bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan proses manajemen inventaris Anda, tetapi tidak cocok untuk setiap bisnis. Saat Anda mengambil keputusan, pertimbangkan dimensi dan desain fasilitas, jenis barang yang memerlukan pelacakan, serta anggaran yang tersedia. Dengan perencanaan dan persiapan yang cermat, sistem RFID mampu meningkatkan efektivitas manajemen persediaan stok.
Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi sistem manajemen inventaris RFID (Radio Frequency Identification) dan dampaknya dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan persediaan. Sistem ini menggunakan teknologi RFID untuk melacak, mengidentifikasi, dan memantau persediaan dengan cara yang lebih efisien dan canggih.
Dengan menerapkan sistem manajemen inventaris RFID, perusahaan dapat mengatasi beberapa tantangan dalam pengelolaan persediaan tradisional. Teknologi RFID memungkinkan identifikasi otomatis dan real-time dari setiap item persediaan menggunakan sinyal radio. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk pemindaian manual atau input data, mengurangi kesalahan dan meningkatkan kecepatan dalam penghitungan persediaan.
Keuntungan utama sistem manajemen inventaris RFID adalah visibilitas yang meningkat atas persediaan. Perusahaan dapat melacak dan mengelola persediaan mereka dengan lebih akurat dan efisien, meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan persediaan. Dengan informasi yang tepat waktu dan akurat tentang persediaan, perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengadaan, pemenuhan pesanan, dan perencanaan produksi.
Selain itu, sistem RFID juga membantu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Dengan kemampuan pelacakan yang cepat dan akurat, perusahaan dapat menghindari kehilangan persediaan, pencurian, dan kerugian lainnya. Selain itu, sistem RFID memungkinkan otomatisasi dalam pemantauan persediaan, mempercepat proses inventarisasi, dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam penghitungan manual. Dalam dunia yang terus berkembang dan cepat, sistem manajemen inventaris RFID memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Mampu mengelola persediaan dengan efisiensi, akurasi, dan visibilitas yang tinggi adalah kunci untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus berubah dan mencapai tingkat layanan yang optimal.
Dalam kesimpulan, sistem manajemen inventaris RFID adalah solusi yang inovatif dan efektif untuk pengelolaan persediaan. Dengan meningkatkan visibilitas, akurasi, dan efisiensi, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penerapan teknologi RFID dalam manajemen inventaris menjadi langkah penting bagi perusahaan yang ingin tetap bersaing dan berhasil di era bisnis yang serba cepat dan kompetitif.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..