Brand dilution adalah ketika merek yang dibuat kurang efektif dan kurang berharga melalui penggunaan produk yang tidak sesuai dengan merek atau brand tersebut. Brand dilution terjadi ketika sebuah perusahaan mengembangkan produk baru atau memasuki pasar baru, dan strategi mereknya untuk usaha baru tidak dipikirkan dengan baik, sehingga merusak citra merek yang ada. Pelanggan bisa kecewa atau bingung ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan janji yang diberikan merek dan itu mengurangi kepercayaan terhadap merek tersebut. Hal tersebut menyebabkan merek kurang bermakna dan efek ini berlipat ganda bagi banyak pelanggan. Contohnya Anda memiliki perusahaan yang membuat tas mewah. Anda telah bekerja keras untuk membangun reputasi perusahaan kelas atas. Namun, Anda memutuskan untuk mulai menjual dompet dan kalung. Sehingga, perusahaan bukan lagi tentang tas tangan mewah, melainkan tentang tas mewah, dompet, dan kalung. Masalah tersebut mengakibatkan merek Anda kurang menonjol. Bukannya dikenal hanya karena satu hal, namun sekarang dikenal karena tiga hal. Sehingga merek tersebut menjadi kurang istimewa. Untuk menghindari brand dilution, perlunya strategi untuk produk atau layanan yang akan ditawarkan. Memastikan semuanya sejalan dengan identitas merek dan saling melengkapi. Cara tersebut dapat mempertahankan merek yang kuat dan memiliki ciri khas.
Brand dilution terjadi saat sebuah perusahaan mencoba untuk mengembangkan atau menawarkan produk atau jasa yang berada di luar bidangnya. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain: 1. Lisensi Lisensi adalah penyewaan aset bermerek dagang atau hak cipta untuk digunakan pada produk atau layanan. Misalnya, jika merek pembuat kue bekerja sama dengan perusahaan cokelat untuk merilis pembuatan kue rasa cokelat, mereka dapat melisensikan produk baru tersebut. Praktek pemberian lisensi merek sangat umum di dunia komersial, biasanya hanya berdasarkan kasus per kasus. Dalam banyak kasus, lisensi dapat bermanfaat bagi dua merek. Namun, hal itu dapat menyebabkan brand dilution jika produk yang dilisensikan tidak terkait dengan merek yang berkolaborasi. 2. Eksperimen Bereksperimen dengan segmen pasar baru dapat menyebabkan brand dilution jika suatu bisnis memasuki segmen di luar keahliannya. Misalnya, jika sebuah perusahaan yang memproduksi kipas angin berkualitas tinggi tiba-tiba mengeluarkan koleksi ban motor, pelanggan mungkin akan bertanya-tanya mengapa perusahaan kipas angin tersebut memproduksi jenis produk yang berbeda di pasar lain. Penting bagi para ahli untuk menjadi bagian dari setiap tahap pengembangan produk untuk membantu memastikan bisnis mempertimbangkan pengetahuan dan informasi yang tepat saat bereksperimen dengan produk dan pasar baru. 3. Kurangnya kontrol merek Perusahaan besar dengan ribuan karyawan yang mewakili merek juga dapat mengalami brand dilution. Hal ini dapat terlihat dari logo atau slogan yang ketinggalan zaman, pesan media sosial yang tidak konsisten, dan aktivitas lainnya yang tidak menggambarkan merek. 4. Kualitas Kualitas dan nilai produk yang konsisten menjadi faktor untuk menjaga loyalitas pelanggan terhadap merek. Jika sebuah merek mempertahankan tujuan dan prinsip intinya di seluruh usaha bisnis, pelanggan akan yakin dengan integritas merek tersebut. Namun, brand dilution dapat terjadi jika perusahaan tidak konsisten kualitas dan nilai merek. Misalnya, jika merek make up berkolaborasi dengan merek yang menguji hewan, konsumen yang mendukung nilai asli perusahaan mungkin tidak lagi mendukung merek tersebut. Demikian pula, jika kualitas produk merek makeup mulai menurun, pelanggan mungkin merasa kurang percaya terhadap bisnis tersebut.
Brand dilution dapat menyebabkan penurunan dan pencemaran reputasi merek, hal tersebut dapat terjadi saat: 1. Sebuah merek merilis produk yang tidak terkait atau memasuki pasar yang berbeda Merek akan sukses ketika memiliki pesan yang jelas, produk yang berharga, dan identitas merek yang dapat diterima. Saat mengejar profitabilitas yang lebih besar, itu memiliki pilihan, yaitu: Mereka dapat berkembang dengan menciptakan produk atau layanan yang memperluas nilai penawaran saat ini. Di sisi lain, juga dapat menjauh dari apa yang membuat pelanggan jatuh cinta dan mencoba sesuatu yang baru. Perluasan merek dengan sendirinya akan baik-baik saja. Namun, ketika ekstensi tidak masuk akal mengingat konteks dan sejarah merek, itu membingungkan pelanggan dan dapat berdampak negatif terhadap integritas perusahaan. 2. Merek melisensikan produk atau layanan mereka kepada orang lain Untuk menemukan kesuksesan, bisnis Anda harus memberikan pengalaman yang konsisten dan dapat diprediksi. Namun, lisensi produk atau layanan seseorang ke perusahaan lain dapat mengurangi persepsi merek. Ini dapat terjadi dalam waralaba, lisensi aset, dan bahkan kolaborasi merek. 3. Sebuah merek tumbuh terlalu cepat dan terlalu besar untuk memenuhi permintaan Jika ingin bisnis tumbuh, namun tidak mengorbankan kualitas, memotong sudut karena tidak memiliki cukup sumber daya untuk mengikuti pekerjaan atau karena Anda ingin tumbuh demi pertumbuhan tidak akan membawa bisnis Anda ke kesuksesan. Ketika sebuah merek menjadi ceroboh dan tidak konsisten, akibatnya banyak faktor bisnis yang dapat menderita. Kualitas produk mungkin turun, dukungan pelanggan mungkin terganggu, atau perusahaan mungkin mengkompromikan nilainya.
Terdapat beberapa cara untuk menghindari atau mencegah terjadinya brand dilution, antara lain: 1. Mengutamakan merek inti Mempertahankan pelanggan setia yang sudah ada dan berjuang untuk asosiasi merek yang telah dikerjakan dengan keras sangatlah penting. Merek harus selektif ketika memilih bagaimana dan di mana akan memperluas produk atau layanan. Pastikan bahwa setiap usaha baru tidak bertentangan dengan pesan atau reputasi merek yang ada. 2. Memperkenalkan produk baru secara perlahan Berikan ruang dan waktu yang diperlukan untuk memperkenalkan produk baru secara perlahan dan bijaksana tanpa mengurangi kualitas. Proses pengembangan dan peluncuran produk baru layak mendapat tempat dalam strategi merek secara keseluruhan. 3. Komunikasikan merek dengan jelas Pastikan bahwa setiap orang yang memiliki kapasitas untuk mewakili merek memahami pesan, nilai, dan ekspektasi merek. Memiliki standar merek memungkinkan individu-individu tersebut untuk memberikan pesan dan tingkat layanan yang sama selaras dengan merek. 4. Hati-hati dalam perizinan Lisensi dapat menjadi cara yang bagus untuk memperluas merek, namaun disisi lain juga dapat menyebabkan brand dilution jika tidak berhati-hati. Sehingga, pastikan memilih mitra dengan hati-hati dan tetapkan pedoman yang ketat tentang cara mereka dapat menggunakan merek Anda. 5. Memberikan akses ke materi merek yang disetujui Pastikan bahwa setiap orang yang mewakili merek disiapkan untuk sukses. Ini berarti memberi tim akses mudah ke aset merek, seperti logo, gambar, grafik untuk media sosial, dan lainnya. Sangat penting untuk membuat brand messaging sesuai standart dan jaminan merek sebagai bagian dari strategi merek secara keseluruhan dan kemudian membuatnya dapat diakses. 6. Pantau dan cek merek Pantau Merek Anda dengan cermat. Perhatikan cara merek digunakan dan dirasakan. Ini akan membantu mengetahui pengenceran merek apa pun sejak awal dan mengambil langkah untuk memperbaikinya. 7. Memilih mitra dengan bijak Hal yang sama berlaku jika melisensikan merek atau berkolaborasi dengan influencer atau duta merek. Jika calon mitra tidak dapat mencerminkan citra merek Anda, sebaiknya tidak perlu bekerja sama dengan mereka. Akan membutuhkan lebih banyak waktu dan uang untuk membangun kembali apa yang hilang dari Anda daripada melewatkan kesempatan sejak awal. 8. Melakukan penelitian dan pengujian pengguna sebelum melakukan perubahan Sama seperti menunjukkan kepada pengguna Anda rebranding situs web sebelum menerapkan perubahan apa pun, Anda harus melakukan hal yang sama sebelum mengembangkan merek. Melampirkan nama merek ke produk, kemitraan, atau usaha baru karena adanya asumsi bahwa pelanggan setia akan mengikuti apa pun yang Anda lakukan. Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa tidak akan membingungkan atau mengecewakan pelanggan adalah dengan mendapatkan masukan langsung dari mereka melalui penelitian dan pengujian.
Berikut ini adalah beberapa contoh brand dilution. 1. McDonald's McDonald's menjual McPizza, meskipun pizza mini sedikit sukses dengan pelanggan anak-anak, sebagian besar pelanggan bingung karena tempat yang terkenal dengan burger dan kentang goreng menjual pizza. Pizza ukuran keluarga bertentangan dengan pengalaman makanan cepat saji yang diharapkan pelanggan. McDonald's segera mengakhiri penjualan pizza dan tidak berencana untuk mengembalikannya. Tidak sering McDonald's melakukan kesalahan, tetapi terdapat rasa bahwa jika mereka hanya bertanya kepada keluarga pelanggan mengenai apa yang akan membuat mempertimbangkan untuk mendapatkan pizza di McDonald's dari pada di restoran Italia, setidaknya itu akan dipertimbangkan kembali saat kampanye. 2. Amazon Fire Phone Amazon Fire Tablets merupakan produk yang bagus di pasar. Perusahaan memperkenalkan 'Amazon Fire Phone' baru, namun ternyata itu gagal. Fire phone dukungan aplikasi terbatasnya yang tidak bisa menyelesaikan masalah konsumen yang ada dan hancur sejak awal. Perusahaan kemudian menghentikannya dan jauh lebih sukses dengan Voice User Interfaces (VUI) mereka seperti jajaran Amazon Echo. 3. Google+ Google memutuskan untuk merilis platform media sosialnya sendiri untuk menyaingi Facebook. Tidak butuh waktu lama banyak orang yang mendaftar karena penasaran dengan layanan tersebut. Namun, juga tidak butuh waktu lama bagi 98% dari penandatangan untuk membatalkan layanan juga. Kebocoran data, bug, dan cara penyiapannya memungkinkan orang untuk mendaftar dan membuat halaman tanpa menyadarinya. Tidak ada yang bisa melihat manfaat menggunakan platform media sosial lain terutama yang kurang bagus. Itu merugikan Google secara umum dan tidak memiliki keandalan seperti Google Search Engine yang biasa digunakan pengguna. 4. Segway Scooters Segway meluncurkan skuter roda 2 yang dianggap dapat 'mengubah industri'. Untuk semua manfaat yang luar biasa, Segway mengabaikan riset pasar yang tepat. Banyak masalah seperti manajemen parkir, keselamatan jalan, pengangkutan jarak jauh, pemasaran bertarget, dan lainnya diabaikan. Juga dengan label harga yang besar juga tidak membantu. Perusahaan kemudian beralih dari membidik masyarakat umum menjadi target produk untuk membuka tempat komersial seperti taman hiburan dan kantor besar.
Brand dilution adalah ketika merek yang dibuat kurang efektif dan kurang berharga melalui penggunaan produk yang tidak sesuai dengan merek atau brand tersebut. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu lisensi, eksperimen, kurangnya kontrol merek, dan kualitas. Untuk dapat mencegah brand dilution dapat dilakukan dengan cara seperti mengutamakan merek inti dan memperkenalkan produk baru.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..