+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Menjelajahi Pentingnya dan Fungsi Sensor Camshaft pada Mesin Modern

19 May, 2023   |   AkhsanDaffa26

Menjelajahi Pentingnya dan Fungsi Sensor Camshaft pada Mesin Modern

Sistem kendaraan modern telah melibatkan teknologi yang semakin canggih untuk memberikan kinerja yang lebih baik, efisiensi bahan bakar yang optimal, dan pengendalian mesin yang presisi. Salah satu komponen yang memainkan peran vital dalam sistem pengendalian mesin adalah camshaft sensor, atau sensor poros nok. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang camshaft sensor, fungsinya, dan bagaimana komponen ini berkontribusi dalam kinerja keseluruhan kendaraan.

 

Camshaft sensor, dengan menggunakan teknologi canggih seperti sensor Hall Effect, memungkinkan kendaraan untuk mendeteksi posisi dan kecepatan putaran poros nok pada mesin. Informasi ini sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang. Sensor ini bekerja sama dengan sistem pengapian elektronik dan sistem injeksi bahan bakar untuk memastikan momen pengapian yang tepat dan penyemprotan bahan bakar yang optimal.

 

Camshaft Position Sensor terdapat di setiap mobil modern. Komponen ini sangat penting karena memastikan mesin berjalan dengan baik. Anda mungkin kesulitan menemukan sensor ini di bawah kap mobil Anda. Biasanya, setiap produsen mobil memiliki tempat khusus untuk menempatkan sensor di dekat mesin. Sensor dapat ditemukan di belakang kepala silinder, di lembah pengangkat kendaraan, atau di sekitar blok mesin.

 

Tugas camshaft position sensor adalah untuk mengetahui posisi poros engkol dan poros kam. Powertrain Control Module (PCM) menerima informasi ini dan menggunakannya untuk mengoperasikan injektor bahan bakar dan/atau sistem pengapian.

 

Pengertian Camshaft Position Sensor

Sensor posisi camshaft melacak rotasi camshaft, fokus pada saat katup membuka dan menutup. Sebagian besar sensor camshaft terletak tepat di atas notch ring camshaft. Sebagian besar sensor poros bubungan ini akan menggunakan magnet untuk menghasilkan atau mengubah sinyal listrik AC, yang akan digunakan bersama dengan sensor posisi poros engkol untuk menentukan waktu mendekati titik mati atas (TDC) pada langkah kompresi. Informasi ini akan membantu dalam menyempurnakan waktu percikan dan pulsa injektor. Sensor ini juga dikenal dengan sebutan sensor identifikasi silinder atau detektor fase.

 

Dalam sistem injeksi bahan bakar berurutan, ECU harus memutuskan silinder mana yang akan dinyalakan selanjutnya. Sensor identifikasi silinder memberikan informasi ini. Setiap kali silinder pertama berada di titik mati atas selama putaran mesin, sensor mengirimkan sinyal ke pengontrol onboard (TDC).

 

Fungsi Camshaft Position (CAM) Sensor

Berikut adalah tugas umum dari sensor posisi nok camshaft:

 

a. Agar dapat mengetahui silinder mana yang sedang berada pada tahap tenaga, komputer mobil menggunakan sensor posisi poros atas (CMP) untuk memantau posisi putaran poros atas yang relatif terhadap posisi poros engkol. Data ini akan digunakan untuk mengatur waktu pengapian dan operasi penyemprotan bahan bakar.

 

b. Sensor CAM, yang juga dikenal sebagai sensor posisi camshaft, memainkan peran penting dalam memberikan informasi tentang posisi camshaft pada ECM. Sensor engkol dan cam harus selalu berjalan sejalan. Pada sistem sekuensial, sensor CAM sering digunakan untuk menentukan injektor mana yang harus diaktifkan dan untuk mengatur waktu pembakaran koil sistem pengapian COP atau koil-on-plug.

 

Sensor posisi camshaft mengumpulkan dan mengirimkan informasi mengenai kecepatan camshaft kendaraan ke modul kontrol mesin (ECM). Data ini dimanfaatkan oleh ECM untuk menentukan timing pengapian dan injeksi bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin. Tanpa informasi ini, mesin tidak dapat beroperasi secara optimal.

 

Dimana Letak Camshaft Position (CAM) Sensor

Lokasi yang akurat dari sensor posisi poros bubungan mesin berubah-ubah pada setiap jenis kendaraan. Beberapa mesin memasang sensor di port yang terletak di dalam penutup timing depan unit, sementara kendaraan lain memasang sensor pada penutup katup mesin atau kepala silinder. Jika Anda tidak yakin tentang lokasi yang tepat dari sensor posisi poros bubungan pada kendaraan Anda, pastikan untuk memperoleh panduan servis dan perbaikan khusus pabrik yang sesuai dengan kendaraan Anda.

 

Prinsip Kerja Camshaft Position (CAM) Sensor

Operasi sensor posisi poros bubungan tidak begitu kompleks dan dapat dipahami dengan mudah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam sistem injeksi bahan bakar berurutan, ECU harus menentukan silinder mana yang akan dinyalakan selanjutnya. Informasi ini diberikan oleh sensor identifikasi silinder. Setiap kali silinder pertama mencapai titik mati atas saat mesin berputar, sensor akan mengirimkan sinyal ke pengontrol onboard (TDC).

 

Sebagai hasilnya, waktu suntikan impuls dapat dihitung. Controller onboard pada sistem injeksi bahan bakar simultan tidak mengenali tabung atau urutan pembakaran karena sistem tidak memerlukannya untuk beroperasi. Tabung yang tepat ditentukan ketika sinyal pengapian maju dari poros engkol atau distributor diterima dengan mendeteksi lokasi mekanis poros engkol, poros atas, katup, atau poros distributor.

 

Gejala Umum Dari Sensor Posisi Camshaft Yang Buruk

Kerusakan Sensor Posisi Camshaft bisa menimbulkan beberapa gejala sekunder yang cenderung mengganggu. Mengenali gejala-gejala ini dengan baik sangat penting dalam mendiagnosis masalah semacam ini. Berikut adalah tanda-tanda yang terjadi ketika sensor posisi camshaft mengalami kerusakan:

 

a. Lampu Check Engine Menyala

Apabila sensor letak camshaft mengalami kegagalan atau mulai tidak beroperasi, yang terpenting adalah memperhatikan apakah lampu "Check Engine" pada dasbor mobil Anda menyala. Tentu saja, lampu indikator "Periksa Mesin" dapat menandakan berbagai masalah, termasuk ketidakberfungsiannya sensor letak camshaft.

 

b. Masalah Pengapian

Apabila sensor posisi camshaft bermasalah ketika sedang berkendara, mesin dapat mengalami penurunan performa, menyebabkan mobil bergoyang atau melonjak secara tidak terduga. Hal ini terjadi karena PCM menerima informasi yang tidak tepat dari sensor posisi poros bubungan, sehingga jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder menjadi tidak sesuai.

 

c. Terjadinya Engine Stalling

Tidak ada yang lebih buruk daripada mobil Anda tidak dapat dihidupkan, kecuali jika mesin Anda mati atau berhenti saat Anda sedang mengemudi karena injektor bahan bakar tidak mengirimkan bahan bakar kedalam silinder.

 

d. Memperburuk Akselerasi Mesin

Saat sensor poros kemudi Anda mulai bermasalah, mobil Anda akan bergetar dan tidak dapat berakselerasi dengan cepat. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin beruntung jika dapat melewati kecepatan 30 mil per jam. Penyebab lain dari kelemahan akselerasi adalah pasokan bahan bakar yang tidak tepat melalui injektor.

 

e. Kesulitan Untuk Menyalakan Mesin

Beberapa mobil tidak akan hidup tanpa tanda waktu yang tepat dari sensor posisi camshaft. Jika ini terjadi, mobil mungkin hanya akan hidup sesaat atau bahkan tidak hidup sama sekali.

 

f. Mesin Menjadi Tidak Bertenaga

Ketika camshaft position sensor kendaraan mulai mengalami kerusakan, seseorang mungkin juga akan melihat bahwa mesin terlihat kekurangan tenaga, bergerak ragu-ragu saat dimuat, atau bahkan terhuyung-huyung atau tersentak saat dipercepat. Hal ini disebabkan oleh umpan balik yang tidak akurat atau tidak memadai yang diberikan ke ECM/PCM mesin.

 

g. Dapat Mengurangi Efisiensi Bahan Bakar Mesin

Saat ini, mesin pembakaran internal memerlukan sensor posisi camshaft yang tepat untuk memberikan umpan balik yang akurat dan memfasilitasi pengiriman bahan bakar dan waktu percikan yang efisien. Ketika sensor mengalami kerusakan, penggunaan bahan bakar sering menjadi berlebihan, sehingga mengurangi penghematan bahan bakar yang signifikan dan meningkatkan bau knalpot.

 

h. Terjadi Kegagalan Uji Emisi

Kerusakan sensor posisi camshaft dapat mengakibatkan kendaraan gagal dalam tes emisi yang diwajibkan oleh negara, dengan alasan yang hampir sama seperti yang dijelaskan sebelumnya. Memberi makan terlalu banyak, bahkan untuk jangka waktu yang singkat, dapat menghasilkan emisi gas buang yang terlalu kaya.

 

i. Menimbulkan Bau Bensin Masuk Ke Kabin

Sensor camshaft yang tidak berfungsi secara tidak langsung dapat menyebabkan bahan bakar yang tidak terbakar masuk ke sistem pembuangan kendaraan Anda, yang tidak hanya mempengaruhi efisiensi bahan bakar tetapi juga dapat menghasilkan emisi asap hitam dari knalpot. Bahan bakar yang tidak terbakar ini mengeluarkan aroma yang khas dan berpotensi membahayakan.

 

j. Terjadi Permasalahan Pada Transmisi

Kendaraan yang dilengkapi dengan transmisi otomatis mungkin mengalami masalah perpindahan gigi yang tidak akurat apabila sensor posisi poros bubungan mengalami kerusakan. Jika sensor tersebut mengalami kerusakan, maka transmisi dapat terkunci sehingga kendaraan hanya dapat berpindah satu gigi saja. Hal ini umumnya terjadi ketika kendaraan berada dalam mode lemas.

 

Penyebab Camshaft Position Sensor Terjadi Kerusakan

Sensor posisi camshaft pada kendaraan dapat mengalami kerusakan karena beberapa alasan. Salah satu penyebab yang paling signifikan adalah paparan suhu yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menjelaskan mengapa kegagalan sensor posisi camshaft lebih sering terjadi setelah mesin terlalu panas.

 

Kontaminasi dari oli, cairan pendingin, atau bahan kimia lainnya juga dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan sensor secara prematur. Kontaminasi ini bisa masuk ke dalam wadah kabel sensor atau ke kabel terkait. Sebagai akibatnya, bahan isolasi yang melindungi kabel sirkuit dapat rusak.

 

Terkadang, sensor ini juga bisa rusak akibat benturan, misalnya dari puing-puing di jalan. Ini lebih umum terjadi pada sensor posisi camshaft yang terpasang di penutup waktu yang dapat terkena serpihan jika tidak dilindungi dengan baik. Mungkin terjadi kerusakan pada sensor posisi camshaft karena satu atau beberapa alasan yang disebutkan di bawah ini:

1. Terjadi Keausan Camshaft Position Sensor

Kerusakan sensor posisi camshaft adalah salah satu penyebab utama kegagalan. Hal ini mungkin terjadi karena aus seiring berjalannya waktu, seperti halnya dengan bagian mesin lainnya. Komponen internal dari sensor dapat mengalami kerusakan seiring waktu, yang pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan sensor.

 

2. Terjadi Kerusakan Fisik

Sensor mungkin mengalami kerusakan akibat operasi mesin yang berlebihan, suhu mesin yang terlalu tinggi, kerusakan PCM, tabrakan, atau benturan fisik lainnya. Kegagalan sensor juga dapat disebabkan oleh kerusakan pada casing sensor atau komponen internal lainnya.

 

3. Adanya Faktor Suhu dan Panas Secara Ekstrim

Elevasi suhu dan tekanan yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan sensor posisi camshaft mengalami kegagalan. Suhu yang tinggi bisa memaksa elemen internal untuk mengembang, sementara suhu yang rendah bisa menimbulkan kerapuhan atau retakan.

 

4. Terkena Kontaminasi dan Kotoran

Bahan asing yang berbeda seperti pecahan, minyak, dan kotoran dapat menumpuk di dalam alat sensor, yang mempengaruhi kinerja sensor untuk mengukur posisi camshaft secara akurat. Bahan asing ini dapat menghasilkan sinyal yang tidak benar atau bahkan tidak ada sinyal sama sekali.

 

5. Terjadi Kerusakan Pada Konektor Atau Kabel

Sambungan dan kawat listrik yang menghubungkan sensor letak camshaft ke PCM bisa teroksidasi, sobek, atau rusak seiring waktu. Hal ini dapat mengakibatkan sinyal lemah, koneksi jelek, atau sensor yang tidak merespons.

 

6. Faktor Kelembaban dan Korosi

Saat cairan atau uap cairan memasuki penerima sinyal atap atau sambungan listriknya, dapat menimbulkan karat. Karat bisa mengakibatkan sensor atau hubungan yang tidak berfungsi dengan baik. Situasi ini umumnya terjadi pada lingkungan atau wilayah yang sangat lembab.

 

Apakah Camshaft Position Sensor Memiliki Relay

Terlebih dahulu, perlu diketahui bahwa tergantung pada jenis kendaraan yang dimaksud, sensor posisi camshaft mungkin memperoleh daya melalui sirkuit fusi. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa kontinuitas sekring sebelum mencari kesalahan terkait sensor tersebut. Sekring ini bisa diganti dengan mudah, tetapi untuk menemukan akar penyebabnya, diagnosis lebih lanjut diperlukan.

 

Disisi lain, beberapa sensor menerima tegangan input langsung dari PCM kendaraan. Dalam situasi seperti itu, mengganti sekering mungkin tidak akan cukup untuk memperbaiki masalah. Diagnosis lebih lanjut diperlukan untuk menemukan sumber kesalahan.

 

Dapatkah Mengendarai Kendaraan Dalam Kondisi Camshaft Position Sensor Rusak?

Tidak disarankan untuk mengemudi dengan sensor posisi camshaft yang tidak berfungsi dengan baik, kecuali dalam situasi darurat yang memerlukan perbaikan segera untuk mencapai tujuan dengan aman. Hal ini disebabkan oleh serangkaian masalah berkendara yang sering muncul bersamaan dengan kegagalan sensor tersebut. Cara mengemudi seperti ini dapat dengan mudah membuat seseorang terjebak di jalan tanpa bantuan. Namun, sensor yang rusak harus segera diganti. Ini akan mencegah masalah yang lebih serius karena kondisi sensor camshaft yang buruk akan terus memburuk. Jika Anda tidak merasa nyaman melakukan perbaikan sendiri, segera buat janji dengan pusat layanan yang terpercaya.


Apakah Dapat Mengganti Camshaft Position Sensor Bisa Dilakukan Sendiri?

Individu yang memiliki pengetahuan mekanik terbatas dan beberapa perkakas tangan dasar dapat mengganti sensor posisi poros bubungan mesin mereka tanpa banyak kesulitan. Meski begitu, terdapat beberapa kiat utama yang harus diingat saat melakukan perbaikan seperti ini. Hal yang penting untuk diingat adalah berhati-hati saat membuka sekrup atau baut penahan yang mengikat bagian tersebut di tempatnya. Kekeliruan dalam melepaskan pengunci ini dapat membuat perbaikan menjadi lebih rumit. Tak kalah pentingnya, seseorang harus memperhatikan ketika menarik sensor dari lubangnya. Apabila terasa sulit, sebaiknya area sekitarnya diolesi dengan minyak pelumas terlebih dahulu sebelum memutar sensor secara perlahan.

 

Tahapan Yang Dilakukan Untuk Mengganti Camshaft Position Sensor

Mengganti komponen camshaft position sensor tidaklah terlalu sulit, namun dibutuhkan beberapa peralatan dasar dan scanner kode untuk menyelesaikan tugas dengan akurat.

 

1. Melepas Kabel Aki Negatif Terlebih Dahulu

Sebelum melakukan tugas apapun pada sistem listrik atau mesin, pastikan untuk melepas kabel aki terlebih dahulu agar terhindar dari kemungkinan terjadinya korsleting yang tidak disengaja.

 

2. Mencari Letak Sensor Camshaft 

Anda mungkin harus membuka penutup mesin terlebih dahulu. Setelah itu, cari pendeteksi camshaft di penutup timing, kepala silinder, atau di samping blok mesin. Pendeteksi tersebut akan terpasang di dekat bagian atas dan dilengkapi dengan konektor kabel yang terhubung. Konektor tersebut mungkin memiliki dua, tiga, atau empat kabel.

 

3. Melepas Konektor

Agar tidak terjadi pergerakan yang tidak diinginkan, biasanya konektor diikat pada posisinya. Lepaskan baut atau sekrup yang menahannya, lalu keluarkan konektornya dengan hati-hati agar tidak merusak bagian plastiknya.

 

4. Melepas Sensor

Langkah selanjutnya adalah melepaskan pengikat yang menahan sensor pada mesin. Terkadang, terdapat dua sekrup yang perlu dilepaskan. Pastikan untuk menyimpannya karena perangkat keras tidak disertakan bersama dengan sensor baru.

 

5. Melepaskan Sensor Camshaft

Ambil sensor camshaft dari mesin dan cabut segel O-ring dari lubang di blok mesin. Mungkin diperlukan getaran yang kuat dan gerakan putar untuk menggesernya. Berhati-hatilah untuk tidak merusaknya karena kamera dapat rusak, memerlukan lebih banyak pekerjaan untuk mengeluarkannya.

 

6. Memasang Segel O-Ring Baru

Pengganti O-ring mencegah kebocoran oli dari lubang sensor dan menjaga kotoran tetap di luar. Diperlukan untuk memasang pengganti O-ring baru di lubang di blok mesin.

 

7. Memasang Sensor Camshaft Yang Baru

Pasang sensor baru dengan posisi yang sama pada mesin dan perketat dengan dua baut. Pastikan menggunakan spesifikasi torsi yang benar agar tidak merusak bagian baru. Hubungkan kembali konektor kabel sensor dan sambungkan kabel negatif baterai.

 

8. Melakukan Penghapusan Kode Error Pada ECU

Gunakan alat pembaca kode untuk menghapus kode yang ada dan menghindari masalah yang berkelanjutan. Hidupkan mesin dan, jika pembaca kode dilengkapi dengan fitur pemantauan, periksa apakah tidak ada kode baru atau tertunda dan apakah sensor cam berfungsi dengan baik.
 

Kesimpulan

Camshaft sensor, atau sensor poros nok, adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengendalian mesin pada kendaraan bermotor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi posisi dan kecepatan putaran poros nok pada mesin yang menggunakan sistem pengapian elektronik atau sistem injeksi bahan bakar. Informasi yang diberikan oleh sensor ini sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang.

 

Salah satu jenis camshaft sensor yang umum digunakan adalah sensor Hall Effect. Sensor ini menggunakan prinsip medan magnet untuk mendeteksi perubahan posisi poros nok. Ketika gigi nok pada poros nok melewati sensor, medan magnet yang dihasilkan oleh gigi nok tersebut akan mengubah resistansi pada sensor. Perubahan resistansi ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang dikirim ke unit kendali mesin. Dari sinyal ini, unit kendali mesin dapat menentukan posisi dan kecepatan putaran poros nok.

 

Camshaft sensor memiliki beberapa manfaat utama. Pertama, sensor ini membantu dalam menentukan waktu pengapian yang tepat. Dengan mengetahui posisi poros nok, sistem pengapian elektronik dapat mengatur momen pengapian yang paling efektif, sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran dan performa mesin. Kedua, sensor ini juga berkontribusi dalam pengaturan injeksi bahan bakar. Informasi tentang posisi poros nok membantu sistem injeksi bahan bakar dalam menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat, mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

 

Namun, camshaft sensor juga dapat mengalami masalah. Salah satu masalah umum yang sering terjadi adalah sensor yang kotor atau rusak. Jika sensor tercemar oleh kotoran atau minyak mesin, hal ini dapat mengganggu kinerjanya dan menghasilkan pembacaan yang tidak akurat. Selain itu, sensor yang rusak juga dapat menyebabkan mesin sulit dihidupkan, mati mendadak, atau mengalami gangguan dalam performa keseluruhan. Oleh karena itu, pemeliharaan yang baik dan pembersihan berkala sangat penting untuk menjaga kinerja sensor ini.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda