+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Peran UX Writer Dalam Meningkatkan User Experience

16 May, 2023   |   Gilang

Peran UX Writer Dalam Meningkatkan User Experience

‍Pengertian UX Writer

UX writer adalah profesi yang bertugas memilih kata yang tepat dalam produk digital. Fokus UX writer adalah teks atau salinan yang membantu pengguna menjelajahi perangkat lunak, situs web, dan aplikasi. Teks tersebut sering disebut sebagai mikrokopi.  Ini adalah teks yang ditemukan di tombol, item menu, notifikasi, pesan kesalahan, dan lainnya. UX writer tidak hanya menulis mikrokopi, tetapi juga mengerjakan konten yang lebih luas seperti dokumentasi dukungan dan menangani proyek strategis seperti membuat panduan gaya.

UX writer hadir dengan berbagai sebutan atau nama, seperti content designer, product writer, digital copywriter, dan UX copywriter. Beberapa UX writer juga memiliki tanggung jawab lain, seperti pemasaran, pengembangan produk, atau desain. UX writing adalah profesi yang masih dalam tahap awal. Sebelumnya, UX writer adalah bagian dari desain UX, tetapi sejak itu menjadi lebih halus. UX writer memberikan pemahaman tentang pengalaman pengguna, desain, penulisan, pemasaran, dan perilaku pengguna.

Untuk memudahkan pengguna, UX Writer harus menghasilkan kata yang tepat untuk produk atau aplikasi digital. UX writer membuat salinan yang efektif untuk pengguna berdasarkan suara merek produk dan dapat menjangkau semua kalangan, termasuk usia, identitas gender, dan latar belakang yang berbeda. 
 

Mengapa UX Writer Penting?

UX writer sangat penting karena membantu membentuk user experience (UX) atau pengalaman pengguna secara keseluruhan. UX menjelaskan betapa mudahnya bagi pengguna untuk berinteraksi dengan produk atau layanan dan seberapa lancar mereka dapat menyelesaikan aktivitas yang diinginkan, misalnya memesan penerbangan atau membeli tiket bioskop.

Jika pengalamannya bagus, pengguna akan menggunakan produk tersebut lagi. Dari perspektif bisnis itu adalah pelanggan setia yang akan terus berinteraksi dengan merek tersebut dan merekomendasikannya. Jika pengalaman pelanggan buruk, pengguna akan segera mencari alternatif yang lebih ramah pengguna. Itu akan mengakibatkan pelanggan hilang dan reputasi merek buruk. 

UX writer memiliki peran penting dalam membantu pengalaman pengguna. Faktanya, merek paling sukses, seperti Google dan Airbnb telah memasukkan UX writer dalam tim desain mereka. UX writer bukan hanya tambahan setelah produk dirancang, itu merupakan bagian utuh dari proses desain itu sendiri.
 

Tugas dan Fungsi UX Writer

Seorang UX writer memiliki tanggung jawab yang besar. Dia harus bisa membuat pelanggan merasa nyaman saat membaca tulisan mereka. Lebih dari itu, sebisa mungkin pelanggan dibuat tidak menyadari bahwa mereka sedang membaca, seperti tulisan tersebut menyatu dengan produk.

Seorang UX writer mempunyai kewajiban untuk menulis konten yang mudah dibaca dan dipahami oleh pelanggan. Selain itu tulisan juga dibuat secara ringkas dan mudah dipahami. Terdapat tugas-tugas dari UX writer, yaitu:

1.    Riset atau penelitian
Riset adalah bagian terpenting dari proses pengembangan produk. Tanpa riset yang tepat, produk yang dihasilkan tidak akan relevan dengan pelanggan dan sulit digunakan. Produk seperti itu akan membuat pengguna beralih ke aplikasi lain yang lebih baik. Untuk seorang UX writer, riset adalah langkah pertama yang harus diambil sebelum mulai menulis. Mereka perlu memahami alur kerja, mencari tahu apa yang diinginkan pengguna, dan memahami tujuan bisnis yang ingin dicapai. Sehingga, seorang UX writer harus memiliki empati agar konten yang disampaikannya dapat membantu pengguna dan menjadi solusi permasalahan mereka. 

2.    Menulis
Seperti namanya, tugas utama UX writer adalah menulis teks untuk aplikasi atau situs web. Pekerjaan ini tidak lepas dari kegiatan menulis, senjata utama seorang UX writer adalah kata. Dalam UX writer dikenal dengan konsep 5C, yaitu: clear, concise, constructive, conversational, consistent, sehingga pengguna dapat membacanya dengan nyaman. 

3.    Membuat pesan error
Ketika ada yang tidak beres dengan produk atau layanan, UX writer sering kali membuat pesan kesalahan yang akan membantu pengguna memahami apa yang terjadi dan cara memperbaikinya. Bukan menggunakan pesan kesalahan umum, UX writer dapat membuat sesuatu yang kreatif yang sesuai dengan nilai merek perusahaan.

4.    Berkolaborasi dengan tim
UX writer tidak bekerja sendiri, dia harus berkolaborasi dengan UI/UX designer dan seluruh tim produksi. Tidak jarang UX writer berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tim lain untuk tujuan meneliti atau mempresentasikan ide mereka. Untuk itu, seorang UX writer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga setiap orang dapat memahami ide mereka, bahkan jika mereka yang tidak memiliki pengetahuan teknis dan konsep tentang produk tersebut. 

5.    Membuat materi orientasi 
UX writer perlu membuat konten yang akan membantu pengguna baru mendapatkan informasi terbaru tentang produk atau layanan dengan cepat dan mudah. Ini dapat mencakup semua hal mulai dari tutorial hingga FAQ. Materi ini membantu pengguna baru untuk mengenal produk atau layanan dengan lancar.
 

Skill yang Harus Dimiliki UX Writer

Berikut ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang UX writer dalam melaksanakan tugasnya.

1.    Kemampuan menulis
Karena harus bekerja dengan rangkaian kata-kata, Anda harus memiliki kemampuan menulis yang baik. Jika tidak memiliki latar belakang menulis, Anda perlu mengembangkan keterampilan di bidang ini. Namun, UX writer berbeda dari jenis pekerjaan penulisan lainnya. Jika memiliki latar belakang profesional di bidang pemasaran, copywriting, dan jurnalisme, maka UX writer akan memberikan pengalaman baru untuk melihat kata-kata sebagai bagian dari desain.

2.    Strategi konten
Menjadi seorang UX writer, Anda harus tahu bahwa kata-kata yang dibuat harus diterima oleh pengguna. Dalam hal ini, perlu dipahami tujuan artikel yang ditulis dan disesuaikan dengan nilai-nilai perusahaan.

3.    Memiliki empati
Situs web atau aplikasi yang dirancang untuk digunakan pengguna. Selain memahami proses dan pengoperasian sebuah produk digital, seorang UX writer juga harus mampu berempati. Inilah cara yang tepat untuk memposisikan diri Anda sebagai pengguna. 

4.    Kemampuan berkomunikasi
UX writer merupakan profesi yang belum banyak dikenal, sehingga dibutuhkan kesabaran untuk bisa memperkenalkan UX writer dan mengapa skill ini berguna bagi perusahaan yang menghasilkan produk digital.

5.    Mengenali tools desain
Meskipun UX writer berbeda dari desain, ada baiknya Anda membiasakan diri dengan alat desain yang berbeda. Sebagai UX writer, Anda akan melihat kata-kata sebagai bagian dari keseluruhan produk desain. Anda juga akan bekerja dengan UX designer, maka memahami kinerja alat desain akan membuat alur kerja menjadi lebih mudah.  

6.    Rasa ingin tahu 
UX writer adalah area yang akan terus tumbuh dan berubah. Oleh karena itu, Anda harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan terus mempelajari strategi dan teknik menulis mikrokopi yang baik untuk situs web dan aplikasi.

7.    Kemampuan problem solving
Profesi UX writer berfokus pada user experience (UX). Salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan user experience adalah memecahkan masalah yang mungkin dihadapi pengguna. Selain itu, pemecahan masalah tidak hanya membantu menyelesaikan masalah pengguna, tetapi juga dapat meningkatkan lingkungan kerja yang baik. 
 

Kapan Perusahaan Memerlukan Keterampilan UX Writer?

Perusahaan membutuhkan keahlian seorang UX writer ketika perusahaan mengembangkan produk digital. Seorang UX writer adalah orang yang memutuskan font atau teks apa yang akan ditampilkan dalam menu, tombol, atau label pada produk digital.
Misalnya, saat Anda mengunduh aplikasi Marketplace untuk pertama kali. Ada dua opsi di layar sign up dan sign in, kemudian, masuk ke beranda. Setelah itu, Anda bisa mulai membeli produk yang Anda butuhkan.

Misalnya, jika Anda memasukkan kata kunci "kopi", Anda akan disuguhi berbagai merek kopi. Jika Anda mengklik salah satunya, aplikasi akan membawa Anda ke halaman produk. Selanjutnya untuk informasi lebih lanjut, klik tombol Tambahkan ke Troli atau Beli Sekarang.  Teks apa pun yang memandu Anda dalam sebuah layanan adalah tanggung jawab UX writer. 
 

Memperbaiki Tulisan, Pemformatan, dan Penataan 

Aspek paling mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menulis konten adalah mengidentifikasi audiens target dan yang ingin dijangkau oleh konten tersebut. Ini akan memberi Anda gambaran yang jelas tentang apa yang harus disertakan dalam konten dan apa yang harus dihindari. Untuk itu perlu peningkatan tulisan pada konten, berikut adalah faktor-faktornya. 

1.    Bahasa sederhana
Bahasa yang sederhana, sering disebut sebagai keterbacaan, membantu memastikan bahwa audiens target, meski beragam, akan dengan mudah memahami konten Anda. Menggunakan kata-kata umum dan menghindari kalimat yang rumit dapat membantu Anda mencapai tingkat keterbacaan yang tinggi.

2.    Nada suara
Makna konten menjadi lebih jelas saat Anda menggunakan nada suara yang paling tepat untuk menyapa kepada audiens Anda. Konten UX bisa untuk profesional atau orang biasa. Jika Anda menggunakan istilah teknis tertentu saat menulis untuk orang awam, hal itu dapat menimbulkan banyak kebingungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui audiens Anda menggunakan nada yang tepat. Sebagai alternatif, Anda juga dapat memutuskan untuk menggunakan gaya penulisan formal, semi formal, atau informal sesuai pada tujuan citra dan merek Anda.

3.    Jargon dan tulisan untuk para pakar
Jargon adalah kata-kata yang dipahami oleh para ahli di bidangnya. Sementara jargon mungkin dapat dipahami oleh seseorang yang akrab dengan topik atau bidang tertentu, hal itu mungkin tidak dapat dipahami oleh orang asing atau orang awam. Saat menggunakan jargon, Anda perlu memastikan audiens target Anda adalah ahli.

4.    Format dan atur konten
Konten Anda harus terstruktur atau diformat sedemikian rupa sehingga memudahkan audiens untuk menyerap konten Anda. Misalnya, Anda dapat membagi konten menjadi beberapa subjudul, menambahkan poin-poin, dan tidak lebih dari 4-5 kalimat dalam satu paragraf agar tidak bertele-tele.  
 

Tips Menjadi UX Writer

Memasuki bidang UX writer bisa berarti memiliki keterampilan yang tepat, membangun portofolio yang kuat, dan mempunyai pengalaman. Berikut adalah penjelasan cara menjadi UX writer.

1.    Pertimbangkan keterampilan yang diperlukan
Berikut adalah beberapa keterampilan yang mungkin ingin Anda miliki sebagai UX writer.

•    Menulis
Mengetahui tata bahasa, ejaan, dan pemahaman menyeluruh tentang nada dan nuansa itu penting, tetapi seorang UX writer jauh lebih dari itu. UX writer yang baik harus ringkas dan jelas, membuatnya semudah mungkin bagi pengguna untuk menggunakan produk tersebut. Mempraktikkan beberapa tulisan khusus UX akan membantu Anda dalam mencari pekerjaan. 

•    Belajar
Pengujian pengguna, A/B testing, dan penyelarasan tag adalah beberapa teknik penelitian yang dapat digunakan UX writer untuk memastikan suatu produk berfungsi sebagaimana mestinya.

•    Program desain digital
Meskipun tidak semua UX writer menggunakan perangkat desain visual, mengetahui beberapa dapat meningkatkan kredensial Anda untuk pekerjaan yang diharapkan. Program seperti Figma dan Sketch mungkin memiliki masa percobaan gratis untuk membiasakan Anda dengannya dan memberi waktu untuk membuat materi yang dapat digunakan dalam portofolio.  

2. Buat portofolio
Portofolio menjadi bagian penting dalam melamar posisi UX writer. Ini berarti membuat situs web sederhana untuk memperkenalkan karya Anda sebelumnya dan menunjukkan keahlian Anda. Alat pembuatan situs web seperti Wix, Weebly, dan Adobe Portfolio bisa menjadi tempat yang baik untuk memulai.

3. Dapatkan pengalaman
Saat menelusuri deskripsi pekerjaan, Anda mungkin menemukan bahwa pemberi kerja sering meminta pengalaman pengguna sebelumnya. Jika Anda mencoba untuk meningkatkan penulis UX resume, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Mengambil peran tangensial, seperti copywriting, technical writing, atau bahkan UX design, dapat memberi Anda kesempatan untuk berlatih UX writer. Kursus UX writer dapat memperkenalkan pada dasar-dasar UX writer dan mempelajari konsep seperti pengujian kegunaan. Mereka mungkin juga memberi Anda opsi untuk menulis salinan Anda sendiri yang dapat disajikan dalam portofolio. Jika masih ingin mengasah kemampuan, juga bisa membuat situs web atau aplikasi palsu.
 

Gaji UX Writer

Di luar negeri, peran UX writer sangat penting karena merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah seorang pengguna meminati produk web atau aplikasi mobil. Karena salinan dalam aplikasi akan menentukan kenyamanan bagi pengguna. Di Amerika Serikat, gaji seorang UX writer adalah $125.000 per tahun, dengan benefit lainnya.

Posisi tersebut tergolong baru di Indonesia dan ratingnya masih tergolong rendah. Untuk UX Writer pemula bisa mendapatkan gaji mulai dari Rp 3.500.000 hingga Rp 7.000.000. Namun, ketika sudah memiliki pengalaman dengan banyak keterampilan lain yang terkait dengan UX design atau pengembangan aplikasi web atau mobile, gaji yang Anda peroleh bisa mencapai tiga kali lebih tinggi. 
 

Apa Perbedaan Copywriting, Content Writer, dan UX Writer?

1.    Copywriting
Copywriter umumnya dipekerjakan oleh bisnis dan perusahaan, memiliki tugas menulis salinan yang menarik untuk iklan TV, iklan radio, iklan cetak, atau brosur. Jenis gaya penulisan copywriter beragam, mulai dari langsung dan informatif hingga mengejutkan. Copywriter sering menulis berbagai jenis advertorial, seperti iklan dan brosur perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab untuk menulis dan mengedit teks dalam format lain, seperti surat langsung, surat penjualan, siaran pers, dan konten situs web. 

Copywriter berfokus dalam bidang tertentu, seperti travel, layanan keuangan, atau barang konsumsi. Seorang copywriter dapat bekerja dalam tim dengan biro iklan dan promosi lainnya. Judul "copy chief" terkadang digunakan untuk merujuk pada copywriter utama sebuah proyek. Di Amerika Serikat dan negara lain, copywriter adalah kontributor individu yang bertanggung jawab untuk menulis atau mengedit salinan iklan untuk media cetak, televisi, radio, atau internet. Seorang copywriter harus mampu menulis secara meyakinkan, kreatif, dan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang tata bahasa dan ejaan.

2.    Content Writer
Seorang content writer adalah seorang ahli dalam bidang tertentu yang dapat membuat suatu konten untuk menghibur dan mengedukasi audiens mereka. Content writer memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan seringkali merupakan pakar industri. Mereka juga harus tahu tentang industri sehingga konten yang dibuat dapat informatif. Mereka harus menulis dengan nada yang sesuai dengan pesan merek. Beberapa content writer berfokus pada satu atau dua topik tertentu. 

Pekerjaan sebagai content writer saat ini dibutuhkan pada berbagai industri. Mereka dapat berfokus dalam bidang apa pun, selama mereka dapat menunjukkan keahlian di bidang tersebut. Keterampilan riset yang baik akan membantu mereka menulis tentang berbagai topik. Beberapa orang suka menulis tentang jenis topik tertentu, sementara yang lain suka menulis tentang berbagai topik. 

Memilih topik adalah bagian terpenting dari menjadi content writer. Ada konten yang dibuat terdapat gaya yang memiliki nada tertentu. Misalnya, berita disampaikan dengan gaya AP. Disisi lain, blog menarik dan memuat beropini. Content writer yang sukses memahami audiens mereka dan menulis sesuai dengan itu. Mereka bukanlah content writer yang memilih topik secara acak dan menulis tentang apa pun yang menurut mereka relevan. Content writer adalah ahli di bidangnya dan berasal dari berbagai latar belakang. 

3.    UX Writer
UX writer adalah jabatan pekerjaan yang terkait dengan penulisan yang fokus dalam user experience (UX). Istilah ini awalnya diciptakan oleh Dan Olsen dari Fastspot dan telah mendapatkan daya tarik di komunitas UX. Pada dasarnya, seorang penulis UX adalah desainer interaksi untuk kata-kata. UX writer adalah seseorang yang menulis konten untuk situs web atau perangkat lunak yang digunakan orang. Tujuannya adalah untuk membantu pengguna mencapai tujuan mereka dan melakukan tugas mereka secara efisien. UX writer harus dapat memahami perbedaan antara menulis konten yang bermanfaat dan menulis konten yang efektif, sehingga membutuhkan penelitian dan eksperimen. 

Seorang UX writer menggunakan cerita untuk menarik perhatian audiensnya. Tidak seperti konten, UX writer lebih mementingkan pengalaman dan kebutuhan pengguna. Misi mereka memiliki tujuan yang serupa, tetapi UX writer berfokus dalam membuat konten untuk audiens tertentu. UX writer sadalah praktik membuat salinan untuk pelanggan dalam memandu pengguna melalui produk perangkat lunak atau situs web. UX writer membuat teks yang membantu pengguna melakukan tugas tertentu dalam produk digital. Dengan cara ini, kedua jenis penulis bertujuan untuk tujuan yang sama, tetapi dengan fokus yang sangat berbeda pada UX. 
 

Prospek UX Writer di Masa Depan

1.    Permintaan untuk UX writer yang meningkat pesat
John Maeda pada tahun 2017 menggambarkan menulis sebagai salah satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki oleh para desainer. Saat ini menulis tidak lagi dipandang hanya sebagai keterampilan tambahan dalam bidang UX designer. Namun, telah berkembang menjadi keahliannya sendiri, dengan nama UX writer dan content designer yang memiliki kontribusi semakin banyak dalam pekerjaan tim produk.

LinkedIn menyebut content designer sebagai salah satu pekerjaan yang paling banyak diminati di tahun 2022, pekerjaan content designer dan UX writer diharapkan akan semakin banyak diminati kedepannya. Karena bidang digital terus semakin banyak perusahaan menyadari pentingnya content designer dan UX writer, permintaan untuk keduanya akan terus meningkat. 

2.    Alat UX writer semakin berkembang
Dalam menulis salinan produk pada dokumen acak perlahan memudar. Masa depan UX writer menjanjikan alat yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan sangat membantu memperkuat peran UX writer dalam proses desain produk secara keseluruhan.

Beberapa alat UX writer yang bisa dicoba adalah Frontitude dan Ditto. Kedua alat tersebut memiliki fitur yang luar biasa untuk setiap aspek, seperti membuat repositori salinan yang dapat digunakan kembali, melacak dan memusatkan feedback, melokalkan teks terjemahan atau menyerahkan kepada pengembang. Alat desain populer Figma juga memiliki fitur khusus.

3.    Semakin pentingnya terjemahan dan pelokalan UX
Produk digital biasanya tersedia dalam berbagai bahasa, saat Anda menggunakan aplikasi atau beberapa jenis perangkat lunak, terdapat opsi untuk memilih bahasa sesuai pilihan. Sekarang, tidak ada gunanya memiliki salinan UX yang luar biasa dalam satu versi produk Anda (misalnya dalam bahasa inggris) tanpa berpikir panjang tentang bagaimana salinan itu akan bekerja ketika diterjemahkan ke bahasa lain. Sebagai UX writer, tujuannya memberikan user experience sesuai merek yang sesuai di semua pasar.

Dengan demikian, UX writer akan semakin berkembang untuk tidak hanya berkolaborasi erat dengan spesialis terjemahan dan pelokalan, tetapi juga untuk menulis dengan mempertimbangkan terjemahan dan pelokalan.

4.    Banyak pekerjaan remote untuk UX writer 
Sekarang kerja remote atau dari jarak jauh menjadi tren di sebagian besar industri teknologi. Hal itu membuat masa depan UX writer memiliki peluang untuk kerja remote daripada sebelumnya. Pekerjaan jarak jauh melonjak setelah pandemi Covid-19 dan banyak perusahaan terus menerapkannya sebagai opsional bagi karyawan mereka. Pada saat yang sama, semakin banyak perusahaan jarak jauh. Tampaknya pekerjaan jarak jauh akan tetap ada dan tidak akan ada kekurangan peran jarak jauh untuk UX writer.

5.    Meningkatnya permintaan akan keahlian khusus UX writer
Saat ini, tidak hanya terdapat UX designer, tetapi ada juga spesialis yang berfokus pada satu aspek tertentu, seperti UX researchers, UX strategists and information architects. Saat UX writer menjadi lebih mapan, permintaan akan pekerjaan tersebut akan meningkat. Suatu hari, mungkin tidak hanya terdapat UX writer. Tetapi juga memiliki UX writer untuk chatbots, UX writer untuk VR, UX translator and localisation specialist, UX writer teknis, dan lainnya. Namun, ini adalah saat yang tepat untuk menjadi UX writer yang menarik dan berkembang pesat.
 

Kesimpulan

UX writer adalah profesi yang bertugas memilih kata yang tepat dalam produk digital. Fokus UX writer adalah teks atau salinan yang membantu pengguna menjelajahi perangkat lunak, situs web, dan aplikasi. Saat ini menjadi UX writer merupakan waktu yang tepat karena kebutuhan yang semakin tinggi. Sehingga persiapkan diri dengan keahlian yang dibutuhkan sebagi seorang UX writer.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda