Sebagian dari anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah industri, karena kata tersebut menjadi kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini orang mungkin berpikir bahwa industri adalah produksi barang oleh pabrik-pabrik besar. Proses tersebut biasanya melibatkan banyak pekerja dan berbagai mesin. Walaupun tidak sepenuhnya salah, definisi suatu industri jauh lebih Komprehensif. Apa itu industri? Industri dalam arti singkat adalah pengolahan lebih lanjut bahan mentah atau produk setengah jadi menjadi produk akhir yang bernilai ekonomis tinggi. Dari masing-masing jenis industri tentu memiliki proses distribusi yang berbeda - beda. Produk yang dihasilkan kemudian didistribusikan melalui agen atau distributor, atau bahkan kepada pengguna langsung. Berdasarkan UU No.5 Tahun 1984 terkait Perindustrian. Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi menjadi produk yang lebih bernilai bagi penggunanya, termasuk desain dan perekayasaan industri. Ada juga pengertian lain dari industri, yaitu sekelompok perusahaan yang berhubungan karena bisnis utamanya. Dalam perekonomian saat ini, industri memiliki banyak klasifikasi. Klasifikasi industri biasanya dibagi menjadi kategori yang lebih besar yang disebut sektor. Industri biasanya diklasifikasikan dalam industri primer, sekunder, tersier, dan kuarterner dalam ilmu ekonomi. Industri juga dapat diartikan sebagai kelompok komersial atau organisasi produktif yang menghasilkan atau memasok sumber pendapatan, barang atau jasa. Dari berbagai definisi di atas semakin ditegaskan bahwa industri memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas produksi. Perbedaan utama antara produksi dengan industri adalah industri tidak mengambilnya langsung dari alam untuk dijual, melainkan mengolahnya lebih lanjut. Baik itu perubahan bentuk atau penyempurnaan barang lain dengan kegunaan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya mari simak artikel berikut ini.
Industri merupakan usaha untuk mengolah bahan mentah atau produk setengah jadi menjadi produk akhir yang menguntungkan. Beberapa bagian dari industri diantaranya reparasi dan assembling atau usaha perakitan. Produksi industri juga mencakup dalam bentuk jasa, tidak hanya berupa barang. Istilah "industri" diambil dari kata Latin yaitu industria, yang memiliki arti "tenaga kerja". Industri merupakan sektor yang memerlukan Kerja keras, konsistensi, dan keterampilan dalam penggunaan alat-alat di bidang pabrik pengolahan, dan distribusi sebagai dasar. industri juga sering dikenal sebagai mata rantai yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pada sektor ekonomi yang berhubungan dengan tanah atau bumi, seperti pertanian, budidaya dan pertambangan yang terkait erat dengan tanah. Untuk contoh lain dari industri, khususnya di Indonesia diantaranya kendaraan bermotor, tekstil, tembakau, pergudangan, perbankan, mesin, makanan, minuman, dan masih banyak lagi.
Pemerintah menyatakan aktivitas industri akan terus berlanjut sebab efek positif dari perkembangan industri mendorong perekonomian negara. Pembangunan industri merupakan kegiatan yang didasarkan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Undang - Undang terkait perindustrian pun juga menyatakan bahwa pengembangan industri ini didasarkan pada keyakinan akan kegunaan, kelestarian serta kemampuan dan kekuatan individu itu sendiri. Dibawah ini terdapat tujuan - tujuan dari pembangunan industri, diantaranya: 1. Menunjang Stabilitas Nasional Hal ini karena kekuatan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi stabilitas nasionalnya. Dengan memiliki industri yang kuat, negara dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri, dan meningkatkan pendapatan nasional. 2. Meningkatkan Penerimaan Devisa Diharapkan semua bentuk industri yang sedang berjalan dapat membantu mendatangkan devisa untuk meningkatkan perekonomian negara. Penerimaan devisa adalah sumber daya yang sangat penting bagi negara karena dapat membantu membiayai impor barang-barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri, membayar utang luar negeri, serta meningkatkan cadangan devisa yang dapat digunakan dalam situasi ekonomi yang sulit. 3. Mendorong Perkembangan Teknologi Tujuan pembangunan industri selanjutnya adalah mendorong perkembangan teknologi bagi negara. Industri merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam mendorong perkembangan teknologi karena melibatkan penggunaan teknologi dalam proses produksi dan pengembangan produk. Negara dapat mendorong pengembangan teknologi dan inovasi dalam negeri dengan membangun industri yang berbasis teknologi tinggi dan inovasi. 4. Mengembangkan Pusat Pertumbuhan Industri Pembangunan pusat pertumbuhan industri ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat lokasi industri, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperbaiki pemerataan pembangunan ekonomi antarwilayah. Pembangunan pusat pertumbuhan industri dapat dilakukan dengan cara memilih dan menentukan wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat industri. 5. Membuka Lapangan Pekerjaan Dengan berkembangnya industri, akan tercipta kebutuhan akan tenaga kerja yang lebih banyak dan beragam di berbagai sektor, mulai dari sektor manufaktur, jasa, hingga teknologi. Hal ini akan memberikan peluang kerja bagi banyak orang dan membantu mengurangi tingkat pengangguran. 6. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam pembangunan industri, pemerintah berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas industri sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan. Adanya pembangunan industri berpeluang untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan akses terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dampak positif dari perkembangan industri jika dilaksanakan dengan sistem yang tepat adalah dapat membantu masyarakat hidup lebih sejahtera. Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan industri harus diperhatikan keseimbangan dan kelestarian kehidupan, sehingga dapat membawa hasil yang adil dan merata bagi masyarakat. 7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Tujuan selanjutnya dari pembangunan industri yang penting adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bertujuan untuk mendukung terselenggaranya perubahan struktur ekonomi yang maju, baik, seimbang dan sehat. Pembangunan industri yang berhasil dapat meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) suatu negara. 8. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Tujuan terakhir dari pembangunan industri adalah meningkatkan peran serta masyarakat. Dalam konteks ini, peran serta masyarakat mencakup partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi program dan kebijakan industri.
1. Industri Primer Industri primer adalah sektor ekonomi yang terlibat dalam pengambilan sumber daya alam mentah dan bahan baku dari alam. Industri ini umumnya termasuk dalam kategori pertanian, perikanan, pertambangan, dan energi. Industri primer berperan penting dalam menyediakan bahan mentah yang diperlukan untuk produksi barang dan jasa di industri sekunder dan tersier. 2. Industri Sekunder Industri sekunder adalah sektor ekonomi yang terlibat dalam pengolahan bahan mentah yang diperoleh dari industri primer menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Contoh industri sekunder adalah industri manufaktur, seperti pabrik-pabrik yang memproduksi kendaraan, mesin, tekstil, dan produk-produk elektronik. Industri sekunder juga meliputi sektor konstruksi, termasuk pembangunan gedung, jalan, dan infrastruktur lainnya. Sektor industri sekunder memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara karena menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk dan meningkatkan kontribusi ekspor. 3. Industri Tersier Industri tersier adalah sektor ekonomi yang bergerak di bidang jasa atau layanan, seperti transportasi, perbankan, jasa kesehatan, pariwisata, dan perdagangan. Industri ini berbeda dari industri primer dan sekunder, karena tidak terlibat dalam pengambilan sumber daya alam mentah atau produksi barang fisik. Sebaliknya, industri tersier menyediakan berbagai layanan dan produk non-fisik, seperti jasa konsultasi, pengiriman barang, dan jasa perhotelan.
1. Industri Bahan Baku (supply oriented industry) Industri yang bergerak lebih dekat ke lokasi bahan mentah untuk mengurangi atau memotong biaya transportasi yang tinggi. 2. Industri Tenaga Kerja (Man power oriented industry) Industri berlokasi di pusat pemukiman karena jenis industri ini memiliki fokus utama pada penggunaan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi untuk memproduksi barang atau jasa. Industri ini membutuhkan banyak pekerja terampil dan terlatih untuk dapat memproduksi barang atau jasa dengan kualitas yang baik. 3. Industri Pasar (market oriented industry) Market oriented industry adalah jenis industri yang berorientasi pada pasar atau permintaan konsumen. Industri ini memproduksi barang atau jasa yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Fokus utama dari industri ini adalah memahami kebutuhan pasar dan menyesuaikan produk atau jasa mereka dengan kebutuhan tersebut.
1. Industri Rumah Tangga Industri rumah tangga adalah jenis industri yang beroperasi di dalam rumah atau di sekitar rumah dengan memanfaatkan peralatan sederhana dan tenaga kerja yang terbatas, biasanya hanya melibatkan satu sampai empat orang saja. 2. Industri Kecil Industri kecil umumnya mempekerjakan 5 sampai 19 orang, memiliki aset yang terbatas, dan menghasilkan produk dalam skala kecil. 3. Industri Menengah Industri menengah umumnya mempekerjakan antara 20 hingga 100 orang, memiliki aset yang lebih besar daripada industri kecil, dan menghasilkan produk dalam skala yang lebih besar. 4, Industri Besar Industri Besar adalah jenis industri yang memiliki jumlah tenaga kerja dan modal yang besar serta memproduksi barang dalam jumlah yang besar pula. Industri Besar mempekerjakan lebih dari 100 orang.
1. Industri Fasilitatif Industri fasilitatif merupakan industri yang produk utamanya berupa jasa yang dijual kepada konsumen. Seperti, ekspedisi, transportasi, perbankan, asuransi, dan lainnya. 2. Industri Nonekstraktif Industri non ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya diperoleh dari sumber selain alam. 3. Industri Ekstraktif Industri ekstraktif merupakan industri yang bahan bakunya diambil langsung dari alam. Seperti, pertambangan, peternakan, perikanan, perhutanan, perkebunan, pertanian, dan lain sebagainya.
1. Industri padat karya Industri padat karya adalah jenis industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memproduksi barang atau jasa. Biasanya, industri padat karya digunakan dalam industri-industri yang memerlukan keterampilan tangan manusia dalam proses produksi dan memiliki tingkat otomatisasi yang rendah. Contoh industri padat karya antara lain industri garmen, industri makanan dan minuman, serta industri pertanian. Industri padat karya sering dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan sosial. 2. Industri padat modal Industri padat modal adalah jenis industri yang lebih menekankan pada penggunaan modal atau investasi sebagai faktor utama dalam produksinya. Dalam industri padat modal, mesin, peralatan, dan teknologi canggih menjadi sangat penting dan berperan besar dalam mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..