Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan buatan merupakan teknologi yang memungkinkan komputer melaksanakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti membuat keputusan, belajar dari pengalaman, memecahkan masalah dan kegiatan manusia lainnya. ChatGPT misalnya, anda pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ChatGPT. Mungkin beberapa dari kalian bahkan sudah tidak menggunakan google untuk bertanya, melainkan ChatGPT. ChatGPT adalah teknologi kecerdasan buatan yang pernah menghebohkan media sosial, karena kemampuannya yang mampu menjawab hampir seluruh pertanyaan yang diajukan oleh anda. Namun, sebagian masyarakat Indonesia juga ada yang resah dan takut dengan teknologi kecerdasan buatan satu ini karena mereka merasa bahwa teknologi ini nantinya benar - benar bisa menggantikan peran manusia dalam melakukan segala hal. ChatGPT telah menjadi media yang banyak digunakan di berbagai bidang mulai dari akademik hingga TI. Bahkan, seorang programmer pun bisa bertanya terkait code apa yang sesuai atau bagian mana yang error dari code yang dibuat. Di artikel kali ini IDMetafora akan membahas lebih dalam mengenai apa itu ChatGPT. Simak penjelasannya!.
Berdiri pada pada tahun 2015, OpenAI merupakan organisasi riset ilmiah yang dibuat oleh sekelompok pengusaha dan ahli teknologi termasuk Sam Altman, Greg Brockman, dan Elon Musk. Mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat merupakan tujuan utama didirikannya OpenAI. OpenAI berfokus pada penelitian dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang dapat digunakan, misalnya, dalam pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, dan pengambilan keputusan. OpenAI juga memiliki tim pakar AI termasuk ilmuwan komputer, matematikawan, dan ahli bahasa. OpenAI menggunakan berbagai metode penelitian, termasuk pengembangan metode baru dan penggunaan teknik pembelajaran mesin untuk melatih model kecerdasan buatan dan untuk mencapai tujuan utamanya. Selain itu, OpenAI juga bekerja sama dengan perusahaan dan lembaga penelitian lain dengan maksud mempercepat pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang dibuat. Oleh karena itu, OpenAI berperan penting dalam pengembangan teknologi AI yang dapat membantu manusia menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi. ChatGPT merupakan tipe bahasa besar terlatih dibawah naungan OpenAI yang membantu pengguna memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban menggunakan teks. Teknologi ini menggunakan Natural Language Processing (NLP) terbaru untuk memahami pertanyaan pengguna dan memberikan jawaban yang ringkas dan akurat. AI ini memiliki kemampuan untuk memperluas percakapan dengan memulai topik baru secara otomatis. Misalnya, jika pengguna bertanya tentang makanan, ChatGPT dapat memulai percakapan tentang topik terkait lainnya seperti tempat yang bisa dikunjungi jika ingin memakan makanan tersebut atau makanan sehat untuk hidup sehat. Teknologi ini dapat menjadi asisten virtual yang berguna bagi pengguna berkat fitur tersebut yang melakukan berbagai tugas sehari-hari. OpenAI melakukan pelatihan dengan menggunakan jutaan teks dari berbagai sumber untuk mengembangkan teknologi ini. Seperti buku, tulisan - tulisan yang ada internet, jurnal, dan sumber terkait lainnya. Selain itu, OpenAI menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk terus meningkatkan model ChatGPT yang memungkinkan ChatGPT untuk lebih memahami teks dan menjawab pertanyaan pengguna.
ChatGPT dilatih dengan pembelajaran mesin (Machine Learning), yaitu cabang ilmu kecerdasan buatan yang bertujuan untuk melatih untuk melakukan tugasnya tanpa bimbingan manusia. Machine Learning itu sendiri merupakan mesin yang dirancang untuk belajar sendiri tanpa perlu instruksi pengguna. Dalam hal ini, machine learning mampu menelan data yang ada dengan perintahnya sendiri. Machine learning juga dapat memeriksa data yang ada dan memperoleh pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu. Tugas yang dapat dilakukan Machine learning sangat bervariasi tergantung pada apa yang mereka pelajari. ChatGPT dilatih pada data yang berisi pola bahasa manusia. Output dari ChatGPT ini dapat memberikan feedback yang selugas mungkin. Kemampuan menjawab ChatGPT akan semakin responsif seiring banyaknya data yang diperoleh. Berikut proses dari cara kerja ChatGPT sehingga dapat menampilkan jawaban: 1. Pemberian Input Pengguna memberikan pertanyaan atau perintah kepada ChatGPT. 2. Tokenisasi Tokenisasi adalah proses memecah teks menjadi bagian-bagian kecil yang disebut token. Tokenisasi dilakukan dengan memecah teks dari pengguna menjadi token-token yang lebih kecil. Setelah tokenisasi selesai dilakukan, model kemudian melakukan iterasi melalui token - token ini dan memprosesnya. 3. Embed Input Teks yang sudah melalui proses tokenisasi kemudian dikonversi setiap kata atau token dalam teks menjadi vektor. Vektor-vektor ini kemudian digunakan untuk melatih model mesin untuk memahami maknanya. 4. Pemrosesan Model Selanjutnya, ChatGPT menggunakan model bahasa terlatih untuk menghasilkan feedback atau respon. 5. Memberikan respon Setelah menerima input dari pengguna dan melakukan proses tokenisasi serta input embedding, model ChatGPT akan menampilkan output berupa jawaban dari pertanyaan atau perintah yang diberikan pengguna.
ChatGPT sangat mudah digunakan berkat antarmukanya yang sederhana. Seperti halnya obrolan, Anda dapat memasukkan prompt dengan mengetikkan teks. Prompt ChatGPT adalah teks yang dimasukkan pengguna untuk memulai percakapan dengan program. Prompt berisi pertanyaan atau instruksi bagi pengguna untuk meminta tanggapan dari ChatGPT. Berikut contohnya: 1. Menyusun Plan Makanan Sehat ChatGPT bisa digunakan untuk menyusun plan makanan sehat. ChatGPT akan meminta detail tentang anda seperti umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, dan gaya hidup. Berikut contohnya. 2. Melakukan Permainan Peran Dengan menulis “Anggap diri anda sebagai … ” dan memberikan konteks yang relevan beserta instruksinya merupakan satu cara efektif untuk memberikan prompt permainan peran pada Chat GPT. Berikut contohnya, Misalnya, Anda dapat meminta ChatGPT untuk berperan sebagai pakar riset pasar dan memberikan petunjuk tentang cara membuat analisis SWOT untuk produk tertentu. 3. Merangkum Teks ChatGPT dapat digunakan untuk merangkum teks seperti artikel atau makalah penelitian. Cukup masukkan teks yang ingin anda rangkum dan berikan informasi apa pun yang ingin anda sertakan dalam rangkuman. ChatGPT kemudian akan membuat teks rangkuman dengan poin terpenting sesuai dengan perintah anda. 4. Membuat Cover Letter Saat Anda melamar pekerjaan, salah satu hal terpenting adalah menulis surat lamaran yang menarik. Menulis surat ini bisa memakan waktu cukup lama bagi sebagian orang. Untungnya, ada ChatGPT yang memungkinkan anda menulis surat lamaran instan. Untuk menulis surat lamaran dengan ChatGPT, perkenalkan diri anda terlebih dahulu seolah-olah Anda akan pergi ke wawancara. Agar ChatGPT mengetahui persyaratan yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan tersebut, berikan deskripsi pekerjaan yang anda inginkan. Perlu diingat untuk tidak menyalin dan menggunakan begitu saja dari output yang dihasilkan ChatGPT terkait perintah yang anda tulis. Meski AI adalah teknologi terbaru, alat ini masih bisa membuat kesalahan atau salah menulis informasi. Karena itu, Anda masih perlu melakukan satu pemeriksaan lagi sebelum mengirim surat lamaran ke perekrut. Berikut contohnya. 5. Membuat Strategi Marketing Menyusun strategi marketing juga bisa dilakukan pada ChatGPT, Berikut contohnya. 6. Membuat artikel SEO ChatGPT dapat membantu Anda membuat artikel SEO. Anda dapat menggunakan ruang obrolan ini untuk mencari ide konten, membuat garis besar artikel, dan membuat paragraf untuk artikel Anda. Identifikasi topik konten, audiens, dan tujuan pembuatan konten dengan prompt sederhana ini. 7. Melakukan Coding ChatGPT dapat membuat kode dan menjelaskan setiap langkah hanya dalam beberapa detik. ChatGPT tidak hanya dapat menulis kode dalam berbagai bahasa pemrograman, tetapi juga menerjemahkan kode ke bahasa pemrograman lain. ChatGPT juga tidak membuat kesalahan pemrograman seperti manusia. Kecerdasan buatan ini mengikuti sintaks dan logika bahasa pemrograman yang dipelajari dalam masa training.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ChatGPT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk mempermudah kerja manusia. Untuk lebih jelasnya, berikut kelebihan - kelebihan dari ChatGPT. Diantaranya: 1. Mirip dengan hasil kerja yang dilakukan oleh manusia Seperti disebutkan sebelumnya, ChatGPT merupakan AI jenis chatbot yang dapat menghasilkan output seperti yang biasa manusia hasilkan dengan sangat akurat. Tidak seperti chatbot AI lainnya yang terdengar seperti robot. Pengguna bahkan bisa menambahkan humor dan ChatGPT ini tetap bisa menjawabnya dengan responsif. 2. Menghemat waktu ChatGPT mampu memberikan jawaban dalam waktu yang sangat singkat. Ketika menggunakan mesin pencari, kita harus berusaha mencari sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Belum lagi membaca informasi berupa teks panjang membutuhkan banyak waktu. Dengan ChatGPT anda tidak perlu lagi khawatir karena jawaban yang diberikan berhubungan langsung dengan inti topik.
Masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu anda pikirkan terlepas dari kelebihannya yang diperoleh dari penggunaan ChatGPT. Berikut diantaranya: 1. Tidak mampu melebihi pekerja kreatif ChatGPT juga bisa mengikuti panduan pembuatan konten atau pembuatan teks sederhana selain soal esai dan matematika. Namun, kita semua tahu bahwa konten dan copywriting lebih dari sekadar kumpulan teks. Ketrampilan manusia tetap dibutuhkan untuk menghadirkan variasi, menghindari duplikasi, serta menggunakan empati dan emosi agar teks yang dihasilkan dapat dipersonalisasi sesuai target audiens. Meskipun ChatGPT dapat berfungsi sebagai alat tambahan di tempat kerja, kami percaya bahwa kreativitas manusia tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan. Pada dasarnya, ChatGPT merupakan terobosan baru dari teknologi modern yang dapat memperingan kegiatan manusia. Meski begitu, kita harus berhati-hati saat menggunakannya. Tentunya masih banyak teknologi lain yang bisa anda gunakan selain chatbot sebagai alat bantu dalam pekerjaan anda. 2. Tidak selalu benar dalam memberikan jawaban Kerugian selanjutnya adalah keakuratan respons dari ChatGPT. Melalui liputan di Search Engine Journal, beberapa pengguna menyadari bahwa jawaban yang diberikan oleh ChatGPT salah. Pengguna harus berhati-hati karena kesalahan ini sangat sulit dideteksi, karena ChatGPT ini selalu berusaha memberikan jawaban yang terdengar seperti informasi yang benar. Karena itu, pengguna masih perlu memeriksa semua feedback dan jawaban dari ChatGPT. 3. Pemahaman yang terbatas Meskipun ChatGPT telah dilatih dengan dataset yang sangat besar, masih ada batasan dalam pemahaman dan pengetahuannya. ChatGPT hanya dapat merespons berdasarkan input pengguna, tidak seperti manusia yang dapat melakukan penelitian informasi yang valid dari berbagai sumber. Oleh karena itu, meskipun ChatGPT ini dapat menghasilkan informasi yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, pengawasan dan campur tangan manusia.harus tetap dilakukan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..