+62 896 6423 0232
|
info@idmetafora.com
Home
(current)
ERP System
Purchasing System
Warehouse Management System
Point of Sales System
Finance & Budgeting System
Accounting System
Legal & Administration System
Audit System
Tax System
Business Intelligent
Pharmacy Management System
Architect Management System
Project Management System
Web Development
Web Development Services
Our Web Portfolio's
Web Development Price List
Internet Of Things
Tech News
Our Company
About Us
Contact
Telephone
Mengenal Apa Itu Hadoop: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Contoh
5 May, 2023
|
Lefanre
Apa Itu Hadoop?
Hadoop adalah sebuah framework open source yang digunakan untuk memproses dan menyimpan data secara terdistribusi pada komputer server yang terhubung dalam suatu jaringan. Hadoop dirancang untuk mengatasi masalah pemrosesan dan penyimpanan data yang sangat besar atau Big Data. Hadoop terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain Hadoop Distributed File System (HDFS) yang digunakan untuk menyimpan data secara terdistribusi, dan MapReduce yang digunakan untuk memproses data secara paralel di dalam cluster. Hadoop juga mendukung beberapa teknologi terkait seperti Hive, Pig, dan Spark yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks. Hadoop biasanya digunakan di perusahaan-perusahaan besar, organisasi pemerintah, dan lembaga akademik untuk mengolah data dalam jumlah yang sangat besar dan kompleks.
Penemu Hadoop
Hadoop diciptakan oleh Doug Cutting dan Mike Cafarella pada tahun 2005. Doug Cutting adalah seorang engineer di Yahoo! ketika ia merancang Hadoop, sementara Mike Cafarella adalah mahasiswa pascasarjana di University of Washington yang membantu Cutting dalam pengembangan proyek tersebut.
Doug Cutting sebelumnya telah menciptakan proyek open-source bernama Apache Lucene, sebuah library untuk pencarian teks di dalam dokumen yang menjadi dasar untuk mesin pencari seperti Solr dan Elasticsearch. Ketika ia mulai bekerja di Yahoo!, ia merasa perlu untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat memproses data secara efisien dan dapat diakses oleh banyak orang di perusahaan. Ide itu kemudian berkembang menjadi proyek Hadoop.
Doug Cutting mengambil nama Hadoop dari nama mainan anaknya, seekor gajah berbulu sutra yang dijadikan maskot proyek ini. Setelah dirilis secara open-source, Hadoop menjadi sangat populer dan digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Pada tahun 2008, proyek Hadoop diadopsi oleh Apache Software Foundation dan terus berkembang hingga saat ini.
Cara Kerja Hadoop
Cara kerja Hadoop didasarkan pada teknologi utama Hadoop yaitu Hadoop Distributed File System (HDFS) dan MapReduce. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang cara kerja Hadoop:
a. Hadoop Distributed File System (HDFS)
HDFS adalah sistem file terdistribusi yang digunakan oleh Hadoop untuk menyimpan dan mengelola data secara terdistribusi di dalam cluster. HDFS membagi data ke dalam beberapa blok dan menyebar blok-blok tersebut ke dalam beberapa node di dalam cluster. HDFS menggunakan arsitektur master-slave, di mana satu atau beberapa komputer server bertindak sebagai master node dan mengatur tugas-tugas di dalam cluster, sementara beberapa komputer server lain bertindak sebagai slave node dan menyimpan data di dalam cluster.
b. MapReduce
MapReduce adalah model pemrograman yang digunakan oleh Hadoop untuk memproses data secara paralel di dalam cluster. Model ini terdiri dari dua tahap utama yaitu Map dan Reduce. Pada tahap Map, data dibagi menjadi beberapa potongan kecil dan diolah secara paralel oleh beberapa komputer server yang terhubung dalam cluster. Pada tahap Reduce, output dari tahap Map dikumpulkan dan digabungkan untuk menghasilkan output akhir.
Model pemrograman MapReduce memungkinkan pengguna untuk memproses data secara paralel dan terdistribusi di dalam cluster, sehingga dapat mengurangi waktu pemrosesan data dan meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.
Selain teknologi utama HDFS dan MapReduce, Hadoop juga memiliki beberapa teknologi terkait seperti Hive, Pig, dan Spark yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks.
Proses kerja Hadoop dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data disimpan di dalam HDFS.
2. Job diprogram menggunakan MapReduce, dan dikirim ke cluster.
3. Master node mengatur tugas dan membagi data ke dalam beberapa blok.
4. Data diolah secara paralel oleh beberapa slave node di dalam cluster.
5. Output dari setiap node dikumpulkan dan digabungkan untuk menghasilkan output akhir.
6. Output akhir dikembalikan ke pengguna.
Itulah cara kerja Hadoop secara umum. Meskipun begitu, konfigurasi dan cara kerja Hadoop dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi dan kebutuhan pengguna.
Jenis Hadoop
Hadoop adalah sebuah platform perangkat lunak open-source yang tersedia secara gratis untuk publik. Meskipun demikian, terdapat beberapa jenis Hadoop yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis Hadoop yang umum digunakan:
a. Apache Hadoop
Apache Hadoop adalah distribusi resmi dari platform Hadoop yang dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Apache Hadoop terdiri dari beberapa komponen utama seperti Hadoop Distributed File System (HDFS) dan MapReduce. Apache Hadoop juga menyediakan beberapa alat tambahan seperti Hive, Pig, dan Spark yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks.
b. Cloudera
Cloudera adalah salah satu distributor Hadoop yang paling populer dan terkenal. Cloudera menyediakan distribusi Hadoop yang sudah dikonfigurasi dan mudah digunakan oleh pengguna. Cloudera juga menyediakan alat-alat tambahan seperti Cloudera Manager, Impala, dan Search yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks.
c. Hortonworks
Hortonworks adalah perusahaan yang berfokus pada pengembangan platform Hadoop. Hortonworks menyediakan distribusi Hadoop yang lengkap dan berbagai layanan konsultasi untuk membantu pengguna dalam mengimplementasikan Hadoop di dalam organisasi mereka.
d. MapR
MapR adalah distribusi Hadoop yang fokus pada kinerja dan keamanan data. MapR menggunakan teknologi file sistem yang berbeda dari HDFS yaitu MapR-FS, yang diklaim lebih cepat dan lebih aman daripada HDFS. MapR juga menyediakan alat tambahan seperti MapR-DB dan MapR Streams yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data secara real-time.
e. IBM Open Platform with Apache Hadoop
IBM Open Platform with Apache Hadoop adalah distribusi Hadoop yang dikembangkan oleh IBM. Distribusi ini menyediakan berbagai alat tambahan seperti BigInsights dan Analytics for Apache Hadoop yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks.
Itulah beberapa jenis Hadoop yang umum digunakan. Pengguna dapat memilih jenis Hadoop yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi organisasi mereka.
Manfaat Hadoop
Hadoop memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal pengolahan data yang besar dan kompleks. Berikut adalah beberapa manfaat Hadoop:
1. Skalabilitas: Hadoop dirancang untuk dapat mengolah data dalam jumlah yang sangat besar, terdiri dari ribuan node di dalam cluster. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memproses dan menyimpan data dalam skala yang lebih besar daripada solusi tradisional.
2. Biaya: Hadoop merupakan platform open-source yang dapat digunakan secara gratis, sehingga dapat membantu organisasi menghemat biaya pengolahan data.
3. Kecepatan: Hadoop dapat memproses data secara paralel, yang dapat mengurangi waktu pemrosesan data secara signifikan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memproses data lebih cepat dan mengambil keputusan secara real-time.
4. Analisis data: Hadoop menyediakan alat-alat analisis data seperti Hive, Pig, dan Spark yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks, termasuk data mining, prediksi, dan machine learning.
5. Fleksibilitas: Hadoop dapat digunakan di berbagai jenis lingkungan seperti lingkungan cloud, on-premise, atau hybrid. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih lingkungan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
6. Keamanan: Hadoop menyediakan mekanisme keamanan seperti autentikasi, otorisasi, dan enkripsi yang dapat membantu melindungi data dari akses yang tidak sah.
7. Ketersediaan: Hadoop menggunakan arsitektur yang terdistribusi dan redundan, sehingga dapat membantu meningkatkan ketersediaan data dan mengurangi risiko kehilangan data.
Itulah beberapa manfaat Hadoop yang dapat membantu organisasi dalam pengolahan dan analisis data yang besar dan kompleks.
Jenis Instalasi Hadoop
Instalasi Hadoop dapat dilakukan dalam beberapa jenis lingkungan, tergantung pada kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Berikut adalah beberapa jenis instalasi Hadoop yang umum dilakukan:
1. Standalone mode
Pada standalone mode, Hadoop diinstal pada satu node atau mesin tunggal, biasanya untuk keperluan pengembangan atau uji coba. Standalone mode sangat mudah diinstal dan digunakan, namun tidak cocok untuk pengolahan data dalam skala besar.
2. Pseudo-distributed mode
Pada pseudo-distributed mode, Hadoop diinstal pada satu node atau mesin tunggal, namun setiap komponen Hadoop seperti HDFS, YARN, dan MapReduce berjalan pada proses yang berbeda-beda. Pseudo-distributed mode cocok untuk pengolahan data dalam skala kecil hingga menengah.
3. Fully-distributed mode
Pada fully-distributed mode, Hadoop diinstal pada beberapa node atau mesin yang terhubung dalam cluster. Setiap node bertanggung jawab untuk menjalankan komponen-komponen Hadoop secara terdistribusi. Fully-distributed mode cocok untuk pengolahan data dalam skala besar.
4. Cloud-based mode
Pada cloud-based mode, Hadoop diinstal pada lingkungan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud Platform (GCP). Cloud-based mode memungkinkan organisasi untuk mengakses sumber daya yang dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan, tanpa perlu mengelola infrastruktur fisik yang rumit.
Itulah beberapa jenis instalasi Hadoop yang umum dilakukan. Pengguna dapat memilih jenis instalasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi organisasi mereka.
Contoh Hadoop
Beberapa contoh penggunaan Hadoop dalam berbagai industri adalah sebagai berikut:
1. Industri keuangan: Hadoop dapat digunakan untuk mengelola data historis dan transaksi keuangan, sehingga membantu perusahaan keuangan dalam analisis risiko kredit, deteksi penipuan, dan manajemen risiko.
2. E-commerce: Hadoop dapat digunakan untuk memproses data pelanggan seperti riwayat pembelian, preferensi produk, dan data geografis, sehingga membantu perusahaan e-commerce dalam membuat rekomendasi produk dan pemasaran yang lebih efektif.
3. Industri telekomunikasi: Hadoop dapat digunakan untuk memproses data yang dihasilkan oleh jutaan pelanggan telekomunikasi, termasuk data penggunaan layanan, data jaringan, dan data geografis, sehingga membantu perusahaan telekomunikasi dalam meningkatkan kualitas layanan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
4. Kesehatan: Hadoop dapat digunakan untuk memproses data medis seperti data pasien, data klinis, dan data penelitian, sehingga membantu rumah sakit dan organisasi kesehatan dalam meningkatkan pengobatan dan mendiagnosis penyakit lebih akurat.
5. Pemerintah: Hadoop dapat digunakan untuk mengelola data pemerintah seperti data demografi, data keamanan, dan data kesehatan masyarakat, sehingga membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.
Itulah beberapa contoh penggunaan Hadoop dalam berbagai industri yang berbeda. Hadoop dapat membantu organisasi dalam mengelola, memproses, dan menganalisis data dalam skala besar dan kompleks, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.
Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:
Tertarik berlangganan artikel seperti ini di email? Silahkan email anda dibawah ini!
Subscribe Now
This site is protected by reCAPTCHA and the Google
Privacy Policy
and
Terms of Service
apply.
Ciptakan Terobosan: Peluang Magang di Startup Teknologi yang Disruptif di Jogja
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..
Menguak Keajaiban Crowdfunding: Alternatif Pembiayaan yang Menguntungkan bagi Wirausahawan Baru
Baca Selengkapnya..
Maksimalkan Hubungan dengan Pelanggan dan Efisiensi Operasional dengan CRM dan ERP
Baca Selengkapnya..
Teknologi Drone: Revolusi dalam Pengiriman Barang dan Pengawasan Lingkungan
Baca Selengkapnya..
Memanfaatkan Tren Pasar untuk Sukses Bisnis Anda
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Karyawan: Peran Teknologi Wearable
Baca Selengkapnya..
Dampak Positif dan Negatif Teknologi AI Generatif dalam Industri Kreatif
Baca Selengkapnya..
Rahasia Kesuksesan Startup Unicorn: Apa yang Membuat Mereka Berbeda?
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Produktivitas di Era Kerja Hibrida: Peran Teknologi dan Strategi Implementasi Sukses
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Langkah-Langkah Sukses dengan Omnichannel
Baca Selengkapnya..
Memanfaatkan Keunggulan Digital Twin dalam Simulasi dan Pengembangan Proyek Bisnis
Baca Selengkapnya..
Mengungkap Peran Robotika dalam Kehidupan: Dari Manufaktur ke Rumah Tangga
Baca Selengkapnya..
Mengoptimalkan Operasional Perusahaan Melalui Digitalisasi Supply Chain
Baca Selengkapnya..
Startup vs. Korporasi: Siapa yang Lebih Unggul dalam Beradaptasi dengan Teknologi?
Baca Selengkapnya..
Mewujudkan Potensi Bisnis dalam Era Smart Cities: Dampak dan Peluang Inovasi
Baca Selengkapnya..
Transformasi Digital: Jalan Menuju Keberhasilan di Era Disrupsi
Baca Selengkapnya..
Menggali Dampak Teknologi Pengisian Daya Nirkabel pada Perkembangan Bisnis
Baca Selengkapnya..
Mengapa Internet of Things (IoT) Menjadi Tren Utama dan Revolusi di Era Digital ?
Baca Selengkapnya..
Mengatasi Ancaman Serangan Siber di Indonesia: Langkah-langkah Penting untuk Keamanan Digital
Baca Selengkapnya..
Navigasi Kolaborasi Manusia dan Mesin di Industri 4.0: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi
Baca Selengkapnya..
Menuju Masa Depan Teknologi: Tren Energi Bersih dan Private 5G pada 2024
Baca Selengkapnya..
Menggali Potensi 5G dan IoT: Revolusi Konektivitas dalam Bisnis Global
Baca Selengkapnya..
Revolusi Digital yang Mendatang: Sinergi Jaringan 5G Pribadi dan Komputasi Edge
Baca Selengkapnya..
Tags
Pengertian Hadoop
Cara Kerja Hadoop
Manfaat Hadoop
Jenis Hadoop
Conoth Hadoop
Jenis Instalasi
Artikel rekomendasi untuk Anda
Menguak Keajaiban Crowdfunding: Alternatif Pembiayaan yang Menguntungkan bagi Wirausahawan Baru
Maksimalkan Hubungan dengan Pelanggan dan Efisiensi Operasional dengan CRM dan ERP
Teknologi Drone: Revolusi dalam Pengiriman Barang dan Pengawasan Lingkungan
Memanfaatkan Tren Pasar untuk Sukses Bisnis Anda
Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Karyawan: Peran Teknologi Wearable
Dampak Positif dan Negatif Teknologi AI Generatif dalam Industri Kreatif
Rahasia Kesuksesan Startup Unicorn: Apa yang Membuat Mereka Berbeda?
Meningkatkan Produktivitas di Era Kerja Hibrida: Peran Teknologi dan Strategi Implementasi Sukses
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Langkah-Langkah Sukses dengan Omnichannel
Memanfaatkan Keunggulan Digital Twin dalam Simulasi dan Pengembangan Proyek Bisnis
Mengungkap Peran Robotika dalam Kehidupan: Dari Manufaktur ke Rumah Tangga
Mengoptimalkan Operasional Perusahaan Melalui Digitalisasi Supply Chain
Startup vs. Korporasi: Siapa yang Lebih Unggul dalam Beradaptasi dengan Teknologi?
Mewujudkan Potensi Bisnis dalam Era Smart Cities: Dampak dan Peluang Inovasi
Transformasi Digital: Jalan Menuju Keberhasilan di Era Disrupsi
Menggali Dampak Teknologi Pengisian Daya Nirkabel pada Perkembangan Bisnis
Mengapa Internet of Things (IoT) Menjadi Tren Utama dan Revolusi di Era Digital ?
Mengatasi Ancaman Serangan Siber di Indonesia: Langkah-langkah Penting untuk Keamanan Digital
Navigasi Kolaborasi Manusia dan Mesin di Industri 4.0: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi
Menuju Masa Depan Teknologi: Tren Energi Bersih dan Private 5G pada 2024
Menggali Potensi 5G dan IoT: Revolusi Konektivitas dalam Bisnis Global
Revolusi Digital yang Mendatang: Sinergi Jaringan 5G Pribadi dan Komputasi Edge
Back to top