+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Biaya Overhead Adalah: Apa Itu, Fungsi, Jenis, Cara, Contoh

28 April, 2023   |   alphi

Biaya Overhead Adalah: Apa Itu, Fungsi, Jenis, Cara, Contoh

Ketika anda menjalankan bisnis, anda perlu mengurangi biaya sesedikit mungkin. Biaya Overhead merupakan salah satu biaya yang dapat ditekan. Biaya overhead merupakan sekumpulan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, tetapi perusahaan tetap harus menanggung biaya overhead untuk mempercepat kegiatan operasional. Jenis biaya ini termasuk indirect cost atau biaya tidak langsung. Oleh karena itu, meskipun setiap perusahaan harus menganggarkan biaya tambahan untuk setiap proyek yang dikerjakan, ada beberapa langkah khusus yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengelola biaya tambahan tersebut agar tidak bertambah. Itu karena setiap departemen perusahaan memiliki anggaran overhead sendiri. Bagi anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang biaya overhead. Di artikel kali ini IDMetafora akan membahas mengenai apa itu Biaya Overhead.


Pengertian Biaya Overhead

Setiap perusahaan atau operasi bisnis, terdapat beberapa jenis - jenis biaya operasional yang harus digunakan. Biaya Overhead adalah salah satu dari sekian banyak biaya operasional yang ada. Berbeda dengan biaya lainnya, biaya overhead merupakan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan produksi. Namun, biaya tersebut berhubungan langsung dengan jalannya aktivitas perusahaan. Biaya overhead (overhead cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam operasional suatu bisnis atau proyek yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa, atau tidak dapat diatribusikan langsung ke suatu produk atau layanan tertentu. Biaya overhead meliputi biaya-biaya seperti sewa gedung, gaji karyawan non-produksi (seperti akuntan atau manajer), peralatan kantor, utilitas, asuransi, dan biaya-biaya administratif lainnya. 

Biaya overhead seringkali dianggap sebagai biaya tetap karena tidak berubah secara langsung dengan produksi atau volume penjualan, meskipun dalam beberapa kasus, biaya overhead dapat berubah tergantung pada aktivitas bisnis. Biaya overhead seringkali dihitung dan dialokasikan ke produk atau layanan berdasarkan suatu sistem alokasi biaya yang ditentukan, seperti rasio biaya overhead terhadap total biaya produksi atau penjualan.

Dari definisi biaya overhead di atas, dapat disimpulkan bahwa overhead merupakan biaya operasional. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung bisnis secara tidak langsung. Biaya Overhead mempunyai dua ciri khas penting dalam pembebanan hasil produk berdasarkan sebuah jurnal, berikut dua ciri khas tersebut:
• Hubungan khusus antara produk dengan biaya overhead.
• Hubungan khusus antar jumlah volume produksi


Fungsi Biaya Overhead

Pencatatan keuangan memainkan peran penting dalam kelangsungan bisnis. Demikian pula, menghitung biaya overhead dapat memiliki dampaknya sendiri terhadap arus kas. Di bawah ini merupakan fungsi menghitung Biaya Overhead:

1. Sebagai dasar penyusunan strategi
Dalam pengambilan keputusan strategis, biaya overhead dapat mempengaruhi keuntungan bersih perusahaan dan daya saing bisnis. Oleh karena itu, pengelolaan biaya overhead yang efektif dapat membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis  untuk mengembangkan bisnisnya di masa depan.

2. Meminimalisir berbagai biaya yang tidak dibutuhkan
biaya overhead dapat membantu meminimalisir biaya-biaya yang tidak dibutuhkan dan tidak efisien dalam bisnis. Biaya dapat membantu mengidentifikasi biaya overhead yang tidak efisien dan kemudian mengurangi atau menghilangkannya. Dengan merancang sistem operasional yang efisien dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, perusahaan dapat mengurangi biaya overhead dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien atau merampingkan proses bisnis serta memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia dengan optimal dan meminimalkan penggunaan sumber daya luar. Dengan cara ini, efektivitas dan efisiensi overhead operasi dapat dipastikan. 

3. Dapat digunakan estimasi pengeluaran
Dalam perencanaan anggaran, biaya overhead merupakan salah satu biaya yang harus dipertimbangkan karena biaya overhead merupakan biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa. Estimasi pengeluaran perusahaan harus memperhitungkan biaya overhead sebagai bagian dari biaya total yang harus dikeluarkan. Perusahaan dapat memiliki gambaran yang lebih akurat dengan mempertimbangkan biaya overhead dalam estimasi pengeluaran perusahaan tentang biaya total yang harus dikeluarkan dalam operasionalnya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk merencanakan keuangan dengan lebih baik dan menghindari terjadinya pengeluaran yang tidak terduga yang dapat mengganggu keuangan perusahaan.

4. Mengontrol Pengeluaran
Dengan mengontrol pengeluaran biaya overhead, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya dan meningkatkan profitabilitas. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan daya saingnya di pasar dan menghadapi tantangan ekonomi yang berubah-ubah.


Jenis - Jenis Biaya Overhead

Setidaknya terdapat tiga jenis biaya yang ada pada jenis Biaya Overhead. Di bawah ini terdapat pembahasan terkait ketiga jenis Biaya Overhead, diantaranya:

1. Fixed Overhead Cost (Biaya Overhead Tetap)
Pada poin pertama ini sifat biaya overhead adalah tetap dan umumnya dikeluarkan secara rutin. Biaya overhead tetap adalah biaya overhead yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau volume penjualan perusahaan berubah. Biaya overhead tetap umumnya terkait dengan penggunaan aset tetap, seperti gedung, mesin, dan peralatan. Biaya overhead tetap tidak bergantung pada jumlah produk atau jasa yang diproduksi atau dijual oleh perusahaan, sehingga biaya overhead tetap harus dibayar meskipun perusahaan tidak melakukan kegiatan operasional. Beberapa contoh biaya overhead tetap adalah biaya sewa gedung, biaya asuransi, biaya gaji staf administrasi, dan biaya perawatan mesin dan peralatan. Biaya-biaya tersebut tidak tergantung pada jumlah produksi atau volume penjualan perusahaan, sehingga biaya-biaya tersebut harus dibayar pada tingkat yang sama setiap bulannya.

2. Variable Overhead Cost (Biaya Overhead Variabel)
Jenis kedua biaya overhead adalah variable overhead cost atau Biaya Overhead Variabel. Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang berubah secara proporsional dengan jumlah produksi atau volume penjualan perusahaan. Biaya overhead variabel umumnya terkait dengan penggunaan aset variabel, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan listrik. Biaya overhead variabel akan meningkat ketika volume produksi atau penjualan meningkat, dan sebaliknya akan menurun jika volume produksi atau penjualan menurun. Beberapa contoh biaya overhead variabel adalah biaya periklanan, bonus/komisi, pembayaran jasa agensi, alat tulis kantor, tinta fotokopi, dan sebagainya, biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja produksi, biaya listrik untuk mesin produksi, dan biaya transportasi untuk pengiriman barang. Biaya-biaya tersebut berubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan perusahaan, sehingga biaya-biaya tersebut harus diperhitungkan secara proporsional.

3. Semi Variable Overhead Cost (Biaya Variabel Mixed)
Biaya Variabel Mixed merupakan gabungan antara overhead tetap dan variabel. Ciri utama dari biaya variabel mixed ini adalah nilai nominalnya yang bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan. Namun, perusahaan tetap berkewajiban untuk melakukan pembayaran minimum untuk biaya overhead tersebut jika kinerja mencapai 0. Biaya overhead jenis ini dapat ditemukan dalam berbagai jenis industri dan dapat mempengaruhi biaya produksi atau operasional secara keseluruhan seperti biaya listrik dan air, dimana perusahaan harus membayar penggunaan listrik dan air sesuai dengan tarif dasar dan jumlah pemakaian. Ada juga contoh lain yaitu komisi penjualan yang biasa kita jumpai di bagian pemasaran suatu perusahaan. Suatu perusahaan atau pelaku bisnis harus membayar komisi penjualan untuk sales yang memenuhi target penjualan. 


Cara Menghitung Biaya Overhead

Jika anda sekarang mengerti apa itu biaya overhead, fungsi, jenisnya, Di bawah ini IDMetafora akan menunjukkan kepada anda beberapa cara untuk menghitung biaya overhead yang dapat diterapkan pada bisnis anda, diantaranya:

1. Memisahkan biaya tidak langsung
Biaya Variabel Mixed merupakan gabungan antara overhead tetap dan variabel. Ciri utama dari biaya variabel mixed ini adalah nilai nominalnya yang bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan. Namun, perusahaan tetap berkewajiban untuk melakukan pembayaran minimum untuk biaya overhead tersebut jika kinerja mencapai 0.Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat diatribusikan langsung pada produk atau layanan tertentu. Beberapa contoh biaya tidak langsung adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan yang tidak terkait langsung dengan produksi, dan biaya administrasi. Untuk menghitung biaya overhead, perusahaan harus memisahkan biaya tidak langsung dari biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan langsung pada produk atau layanan tertentu, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Setelah biaya tidak langsung dipisahkan, perusahaan dapat menentukan metode alokasi yang tepat untuk menetapkan biaya overhead pada produk atau layanan tertentu.

Perusahaan atau pelaku bisnis dapat mencantumkan apa yang merupakan bagian dari biaya langsung. Dari situ, otomatis perusahaan bisa mengetahui biaya-biaya yang tidak termasuk biaya tidak langsung. Anda juga dapat menyederhanakan pemisahan dengan membagi setiap pengeluaran ke dalam kategori yang Anda buat. Dengan cara ini Anda menghemat waktu dalam proses yang satu ini. 

2. Menghitung Persentase Biaya Overhead
Dalam metode ini, perusahaan menentukan persentase biaya overhead berdasarkan total biaya produksi atau total biaya tenaga kerja langsung. Metode ini cukup sederhana dan mudah untuk digunakan, tetapi memiliki kelemahan dalam menetapkan biaya overhead pada produk atau layanan tertentu secara akurat. Persentase biaya overhead yang digunakan mungkin tidak sama untuk setiap produk atau layanan, tergantung pada proporsi biaya langsung dan tidak langsung yang terlibat dalam produksi atau layanan tersebut. Menghitung persentase dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

  • Biaya Tidak Langsung : Biaya Langsung x 100%


3. Mencari nilai efisiensi Biaya Overhead
Suatu perusahaan atau pelaku bisnis dapat membandingkannya dengan pendapatan yang masuk dan sumber daya untuk mengetahui efisiensi biaya overhead. Mencari nilai efisiensi biaya overhead dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

  • Jumlah Biaya Overhead Keseluruhan : Upah Tenaga Kerja x 100%

Perusahaan juga dapat menggunakan rumus yang sama untuk menghitung efisiensi biaya overhead pendapatan, cukup mengganti upah tenaga kerja menjadi pendapatan yang diterima. Menghitung biaya overhead merupakan cara untuk melacak perencanaan anggaran bulanan sebuah perusahaan sehingga lebih efisien dan tidak melebihi anggaran. Jadi jangan lewatkan proses ini saat menyiapkan laporan keuangan. 


Contoh Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa, tetapi masih perlu dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Ketika menghitung biaya produksi, penting untuk memperhitungkan biaya overhead agar dapat menentukan harga jual produk atau jasa yang menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya produksi serta overhead. Berikut beberapa contoh dari biaya overhead:
• Biaya sewa gedung kantor
• Biaya listrik dan air
• Biaya telepon dan internet
• Biaya perawatan mesin produksi
• Biaya asuransi bisnis
• Biaya pengadaan perlengkapan kantor
• Biaya pelatihan karyawan
• Biaya akuntansi dan pajak
• Biaya penelitian dan pengembangan produk
• Biaya pemasaran dan promosi.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda