+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Retur Adalah: Manfaat, Jenis, Cara Melakukan Retur dan Contohnya

26 April, 2023   |   Lefanre

Retur Adalah: Manfaat, Jenis, Cara Melakukan Retur dan Contohnya

Pengertian Retur

"Retur" adalah pengembalian barang dalam sebuah transaksi jual beli. Dalam konteks perdagangan, "retur" dapat terjadi jika pembeli mengembalikan barang yang telah dibeli karena alasan tertentu seperti barang rusak, tidak sesuai dengan pesanan, atau tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Pembeli kemudian dapat meminta pengembalian uang atau penggantian barang yang sesuai. Dalam bisnis, retur dapat terjadi dalam berbagai situasi, misalnya jika pelanggan menerima barang yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik, atau jika pelanggan tidak puas dengan produk atau layanan yang diterima. Tujuan dari proses retur adalah untuk memastikan kepuasan pelanggan dan memperbaiki hubungan bisnis antara penjual dan pembeli.

Selain itu, "retur" juga dapat merujuk pada kebijakan pengembalian barang atau uang yang ditetapkan oleh toko atau perusahaan. Kebijakan ini dapat memuat syarat dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi oleh pelanggan sebelum mereka dapat mengembalikan barang atau meminta pengembalian uang.

Manfaat Retur

Proses retur memiliki manfaat yang penting baik bagi pelanggan maupun penjual. Berikut adalah beberapa manfaat dari proses retur:

1. Memastikan kepuasan pelanggan: Dengan proses retur yang baik, pelanggan dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam membeli produk atau layanan, karena mereka tahu bahwa mereka dapat mengembalikan barang jika tidak sesuai dengan harapan mereka. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan dalam hubungan bisnis antara pelanggan dan penjual.

2. Meningkatkan reputasi merek: Proses retur yang baik dapat membantu meningkatkan reputasi merek atau perusahaan. Pelanggan yang puas dengan proses retur cenderung memberikan ulasan yang positif, dan hal ini dapat membantu memperluas pangsa pasar merek atau perusahaan.

3. Meningkatkan kualitas produk atau layanan: Melalui proses retur, penjual dapat mempelajari alasan-alasan mengapa pelanggan mengembalikan produk dan memperbaiki kualitas produk atau layanan yang mereka tawarkan.

4. Mengurangi biaya pengembalian: Dengan memiliki proses retur yang efektif, penjual dapat mengurangi biaya pengembalian dan memperbaiki pengalaman pelanggan. Dalam jangka panjang, ini dapat membantu mengurangi biaya pemrosesan dan membantu perusahaan menjadi lebih efisien.

5. Mengurangi risiko persediaan: Dengan menerima retur barang yang rusak atau tidak sesuai, penjual dapat mengurangi risiko persediaan yang tidak terjual dan memastikan persediaan yang tersedia adalah barang yang berkualitas dan layak dijual.

6. Memperbaiki hubungan bisnis: Proses retur yang baik dapat membantu memperbaiki hubungan bisnis antara pelanggan dan penjual. Dalam kasus retur, penjual dapat menunjukkan kepedulian dan kesediaan untuk menyelesaikan masalah pelanggan, yang dapat membantu memperkuat hubungan bisnis di masa depan.

Jenis Jenis Retur

Berikut ini adalah beberapa jenis retur yang umum terjadi dalam bisnis:

1. Retur barang rusak atau cacat: Jenis retur ini terjadi ketika pelanggan menerima barang yang rusak atau cacat. Penjual kemudian mengembalikan uang atau mengganti barang tersebut dengan barang yang baru.

2. Retur barang tidak sesuai: Jenis retur ini terjadi ketika pelanggan menerima barang yang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau diiklankan. Misalnya, ukuran atau warna barang yang tidak sesuai. Penjual kemudian mengembalikan uang atau mengganti barang tersebut dengan barang yang sesuai.

3. Retur barang kadaluarsa: Jenis retur ini terjadi ketika pelanggan menerima barang yang sudah kadaluarsa atau dekat dengan tanggal kadaluarsa. Penjual kemudian mengembalikan uang atau mengganti barang tersebut dengan barang yang baru.

4. Retur barang yang tidak terjual: Jenis retur ini terjadi ketika penjual mengembalikan barang yang tidak terjual dari toko atau distributor. Ini dapat terjadi karena perubahan tren atau karena penjual ingin memperbarui persediaan dengan barang yang lebih baru.

5. Retur pembelian yang dibatalkan: Jenis retur ini terjadi ketika pelanggan membatalkan pembelian sebelum pengiriman barang. Penjual kemudian mengembalikan uang kepada pelanggan.

6. Retur barang konsinyasi: Jenis retur ini terjadi ketika penjual mengembalikan barang yang tidak terjual dari toko konsinyasi. Ini dapat terjadi ketika toko tidak dapat menjual barang atau ketika kontrak konsinyasi berakhir.

7. Retur barang pengiriman ganda: Jenis retur ini terjadi ketika pelanggan menerima pengiriman yang sama dua kali dan kemudian mengembalikan salah satu pengiriman.

8. Retur uang: Jenis retur ini terjadi ketika penjual mengembalikan uang kepada pelanggan tanpa pengembalian barang, misalnya dalam kasus pembatalan pesanan atau kesalahan pembayaran.
 

Cara Melakukan Proses Retur

Cara melakukan retur tergantung pada kebijakan retur dari toko atau penjual tempat Anda membeli barang. Namun, berikut adalah beberapa cara umum untuk melakukan retur:

Menghubungi toko atau penjual: Hubungi toko atau penjual dan jelaskan alasan Anda ingin melakukan retur. Sertakan informasi penting seperti nomor faktur atau kwitansi penjualan serta detail produk yang ingin diretur.

Membawa barang ke toko atau penjual: Jika toko atau penjual memiliki cabang fisik, Anda bisa membawa barang yang ingin diretur langsung ke toko atau penjual tersebut. Pastikan Anda membawa dokumen penjualan dan alasan retur yang jelas.

Mengirim barang melalui jasa pengiriman: Jika toko atau penjual tidak memiliki cabang fisik atau jika Anda tidak bisa mengunjungi cabang fisik tersebut, Anda bisa mengirim barang melalui jasa pengiriman. Pastikan Anda membungkus barang dengan rapi dan memastikan semua aksesori dan bagian barang masih lengkap.

Pertukaran barang: Jika Anda ingin menukar barang yang diretur dengan barang lain, tanyakan kepada toko atau penjual apakah mereka menyediakan layanan pertukaran barang.

Setelah Anda mengikuti langkah-langkah di atas, tunggu konfirmasi dari toko atau penjual bahwa permintaan retur Anda diterima dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah itu, lakukan proses retur sesuai dengan metode yang telah Anda pilih.

Contoh Retur

Berikut adalah contoh kasus retur:

Retur pembelian 
Seorang pelanggan membeli sebuah kamera dengan harga Rp10.000.000 dari sebuah toko kamera online. Setelah kamera tersebut sampai, pelanggan tersebut menyadari bahwa kamera tersebut cacat dan tidak berfungsi dengan baik. Pelanggan tersebut menghubungi toko dan meminta retur. Setelah toko tersebut memeriksa kamera, mereka setuju untuk mengembalikan uang pembelian sebesar Rp10.000.000 kepada pelanggan.

Retur penjualan 
Seorang pelanggan membeli sebuah baju dengan harga Rp500.000 dari sebuah toko baju online. Setelah baju tersebut diterima, pelanggan tersebut menyadari bahwa ukuran baju tersebut tidak sesuai dengan ekspektasinya. Pelanggan tersebut menghubungi toko dan meminta retur. Setelah toko tersebut menerima baju tersebut kembali dalam kondisi baik, mereka setuju untuk mengembalikan uang pembelian sebesar Rp500.000 kepada pelanggan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda