+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Impor : Pengertian, Manfaat, Istilah-Istilah Dan Prosedur

13 April, 2023   |   Darma012

Impor : Pengertian, Manfaat, Istilah-Istilah Dan Prosedur

Pengertian Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang, jasa, atau produk dari negara lain dan membawanya masuk ke dalam negeri. Dalam konteks perdagangan internasional, impor merujuk pada pengiriman barang atau produk dari suatu negara ke negara lainnya. Impor merupakan kegiatan yang penting dalam perdagangan internasional karena dapat membantu memperluas pilihan produk yang tersedia di dalam negeri dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Impor biasanya dilakukan oleh perusahaan atau individu yang ingin memperoleh barang atau produk tertentu yang tidak tersedia di dalam negeri atau jika harga di dalam negeri lebih tinggi daripada di negara asal produk tersebut. Dalam melakukan impor, pelaku bisnis harus memenuhi persyaratan dan aturan yang berlaku di negara tujuan impor, seperti perizinan, pabean, dan pajak impor.

Impor dapat membawa dampak positif dan negatif bagi perekonomian suatu negara. Dampak positif impor adalah meningkatkan pilihan produk yang tersedia, memperluas pasar bagi produsen dalam negeri, dan membantu mengurangi biaya produksi. Sedangkan dampak negatif impor adalah penurunan daya saing produk dalam negeri dan kehilangan lapangan kerja. Oleh karena itu, impor harus dilakukan secara bijaksana dan seimbang agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian dan masyarakat.

Manfaat Impor   

Berikut adalah beberapa manfaat impor:

  1. 1.Meningkatkan Pilihan Produk dan Barang yang Tersedia: Dengan melakukan impor, konsumen di dalam negeri dapat memperoleh akses ke produk dan barang yang tidak tersedia atau sulit ditemukan di dalam negeri. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan memperluas pilihan produk yang tersedia.

  2. 2.Memperluas Pasar untuk Produsen dalam Negeri: Impor dapat membantu memperluas pasar bagi produsen dalam negeri dengan membawa masuk bahan baku, perlengkapan, dan teknologi dari luar negeri yang tidak tersedia atau sulit ditemukan di dalam negeri. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produsen dalam negeri.

  3. 3.Mengurangi Biaya Produksi: Impor dapat membantu mengurangi biaya produksi dengan membawa masuk bahan baku atau komponen dari luar negeri yang lebih murah daripada yang tersedia di dalam negeri. Hal ini dapat membantu produsen dalam negeri memperoleh keuntungan yang lebih besar dan memperkuat daya saing produk mereka.

  4. 4.Menambah Pendapatan Negara: Impor dapat membantu menambah pendapatan negara melalui pajak dan biaya impor yang dikenakan pada barang atau produk yang diimpor. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai program pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  5. 5.Meningkatkan Persaingan Bisnis: Impor dapat membantu meningkatkan persaingan bisnis dengan membawa masuk produk dan barang yang sama atau sejenis dengan produk dalam negeri. Hal ini dapat mendorong produsen dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan menawarkan harga yang lebih bersaing.

  6. 6.Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi: Impor dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi produksi. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing perekonomian suatu negara secara keseluruhan.

 

Istilah-Istilah dalam Impor    

Berikut ini adalah beberapa istilah dalam impor yang perlu diketahui:

  1. 1.Pabean: Pabean adalah lembaga atau instansi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan pengaturan kegiatan impor dan ekspor di suatu negara. Pabean memiliki peran penting dalam mengatur persyaratan dan prosedur impor, seperti perizinan, tarif, dan pajak.

  2. 2.Tarif: Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang-barang yang diimpor ke suatu negara. Tarif ini ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi produk dalam negeri dan mempromosikan industri dalam negeri. Tarif dapat berupa tarif ad valorem, tarif spesifik, atau tarif gabungan.

  3. 3.L/C (Letter of Credit): L/C adalah surat kredit yang dikeluarkan oleh bank untuk membayar pembayaran impor. L/C biasanya digunakan untuk memastikan keamanan transaksi dan memastikan pembayaran dilakukan dengan benar.

  4. 4.Bill of Lading: Bill of Lading adalah dokumen pengiriman yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran atau agen pengiriman barang. Dokumen ini berisi informasi mengenai barang yang diimpor, seperti jumlah, jenis, berat, dimensi, dan asal barang.

  5. 5.HS Code (Harmonized System Code): HS Code adalah kode harmonisasi yang digunakan untuk mengidentifikasi barang dalam kegiatan impor dan ekspor. Kode ini ditetapkan oleh Organisasi Pabean Internasional (WCO) dan digunakan secara internasional untuk mengklasifikasikan dan memfasilitasi perdagangan barang.

  6. 6.Importir: Importir adalah perusahaan atau individu yang melakukan kegiatan impor. Importir biasanya harus memenuhi persyaratan dan aturan yang berlaku di negara tujuan impor, seperti perizinan, pabean, dan pajak impor.

  7. 7.Forwarder: Forwarder atau perusahaan pengirim adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pengiriman barang dari negara asal ke negara tujuan impor. Forwarder biasanya menyediakan jasa pengiriman, penanganan dokumen, dan penanganan bea cukai untuk membantu proses impor barang.

  8. 8.Tarif Impor: Pajak yang dikenakan pada barang atau produk yang diimpor ke dalam negeri. Tarif impor biasanya ditetapkan oleh pemerintah dan bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri.

  9. 9.Incoterms: Istilah standar yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk menentukan tanggung jawab dan biaya antara penjual dan pembeli dalam proses pengiriman barang.

  10. 10.Consignee: Pihak yang menerima barang atau produk yang diimpor dan bertanggung jawab atas penerimaan, pengambilan, dan pembayaran biaya impor.

  11. 11.Customs Clearance: Proses pemeriksaan dan persetujuan dokumen dan barang yang diimpor oleh pihak bea cukai sebelum diperbolehkan masuk ke dalam negeri.

  12. 12.Import Duty: Biaya yang dikenakan pada barang atau produk yang diimpor untuk membayar pajak impor dan biaya lain yang terkait dengan pengiriman dan impor.

  13. 13.Import License: Izin yang diperlukan untuk melakukan impor barang atau produk tertentu ke dalam negeri, biasanya dikeluarkan oleh otoritas pemerintah yang berwenang.

  14. 14.Freight Forwarder: Perusahaan yang mengatur pengiriman barang atau produk dari negara asal ke negara tujuan, termasuk pihak yang mengurus pemberkasan dan persetujuan bea cukai dan biaya pengiriman.

 

Prosedur Impor  

Berikut adalah beberapa prosedur impor yang umum dilakukan:

  1. 1.Mendapatkan Izin Impor: Sebelum melakukan impor, perlu untuk mendapatkan izin impor dari instansi atau otoritas yang berwenang. Izin impor ini bergantung pada jenis barang atau produk yang akan diimpor dan berbeda-beda di setiap negara.

  2. 2.Membuat Kontrak Pembelian: Setelah mendapatkan izin impor, pembeli perlu membuat kontrak pembelian dengan pihak penjual. Kontrak pembelian ini mencantumkan harga, kuantitas, kualitas, dan persyaratan pengiriman barang atau produk.

  3. 3.Membuka Letter of Credit: Pembeli perlu membuka Letter of Credit (L/C) pada bank yang akan digunakan untuk membayar penjual atas pembelian barang atau produk tertentu.

  4. 4.Pengiriman Barang: Setelah L/C dibuka, penjual mengirim barang atau produk yang dipesan ke pelabuhan tujuan yang telah disepakati dalam kontrak pembelian.

  5. 5.Pemberitahuan Kepabeanan: Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, pihak bea cukai akan memberikan pemberitahuan kepabeanan kepada pihak yang bersangkutan.

  6. 6.Pemeriksaan Barang oleh Bea Cukai: Barang yang diimpor akan diperiksa oleh pihak bea cukai untuk memastikan kesesuaian dengan dokumen yang diberikan.

  7. 7.Penerimaan Barang: Setelah barang dinyatakan memenuhi persyaratan, penerima akan menerima barang dan menyelesaikan pembayaran sesuai dengan L/C yang dibuka.

  8. 8.Pembebasan Bea Cukai: Setelah pembayaran selesai dilakukan, pihak bea cukai akan membebaskan barang dari proses kepabeanan dan pihak penerima dapat mengambil barang tersebut.

Prosedur impor dapat bervariasi tergantung pada jenis barang atau produk yang akan diimpor dan peraturan yang berlaku di setiap negara. Penting untuk memahami dan mematuhi persyaratan dan prosedur impor yang berlaku untuk memastikan bahwa impor dapat dilakukan dengan sukses dan tanpa masalah.

Regulasi Impor   

Regulasi impor adalah peraturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengatur impor barang atau produk tertentu ke dalam negeri. Regulasi impor biasanya ditetapkan untuk melindungi industri dalam negeri, mendorong ekspor, dan memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat.
 

Berikut adalah beberapa contoh regulasi impor yang umum diterapkan:

  1. 1.Tarif Impor: Pajak yang dikenakan pada barang atau produk yang diimpor ke dalam negeri. Tarif impor bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan produk impor yang lebih murah, serta untuk meningkatkan penerimaan negara.

  2. 2.Kuota Impor: Pembatasan jumlah barang atau produk tertentu yang diizinkan diimpor ke dalam negeri dalam jangka waktu tertentu. Kuota impor bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan produk impor yang lebih murah dan meningkatkan produksi dalam negeri.

  3. 3.Standar dan Persyaratan Teknis: Persyaratan yang harus dipenuhi oleh barang atau produk tertentu yang diimpor, seperti persyaratan kualitas, keamanan, dan lingkungan. Standar dan persyaratan teknis bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya dan memastikan kualitas produk yang diimpor.

  4. 4.Izin Impor: Izin yang diperlukan untuk melakukan impor barang atau produk tertentu ke dalam negeri. Izin impor biasanya dikeluarkan oleh otoritas pemerintah yang berwenang dan bertujuan untuk memastikan bahwa barang atau produk yang diimpor memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku.

  5. 5.Sertifikasi dan Inspeksi: Prosedur sertifikasi dan inspeksi yang harus dilalui oleh barang atau produk tertentu yang diimpor untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan.

Regulasi impor dapat bervariasi tergantung pada jenis barang atau produk yang diimpor dan peraturan yang berlaku di setiap negara. Penting untuk memahami dan mematuhi regulasi impor yang berlaku untuk memastikan bahwa impor dapat dilakukan dengan sukses dan tanpa masalah.
 
 
 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda