+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Laporan Laba Rugi : Pengertian, Manfaat, Tujuan Dan Komponen Utama

13 April, 2023   |   Darma012

Laporan Laba Rugi : Pengertian, Manfaat, Tujuan Dan Komponen Utama

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laba dan rugi adalah istilah dalam akuntansi yang mengacu pada keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh sebuah perusahaan selama suatu periode tertentu.
 

Laba adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan setelah pendapatan (revenue) dikurangi dengan biaya (cost) yang dikeluarkan selama periode tersebut. Laba ini dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, investasi, atau sumber keuntungan lainnya. Laba ini juga dapat dikenal sebagai "keuntungan bersih" atau "net income".
 

Rugi, di sisi lain, adalah kerugian atau kehilangan yang diderita oleh perusahaan selama periode tertentu. Rugi terjadi ketika biaya yang dikeluarkan melebihi pendapatan yang diterima. Rugi dapat berasal dari berbagai sumber seperti biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan sebagainya. Rugi ini juga dapat dikenal sebagai "kerugian bersih" atau "net loss".
 

Laporan laba rugi, juga dikenal sebagai income statement, adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang pendapatan, biaya, laba, dan rugi perusahaan selama periode tertentu, seperti satu kuartal atau satu tahun. Laporan laba rugi menyajikan informasi tentang pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan tersebut, dan laba atau rugi yang dihasilkan selama periode tersebut. Laporan laba rugi membantu manajemen dan investor untuk memahami kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut. Laporan laba rugi juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan pesaing atau untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang atau nilai yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan produk atau jasa yang dihasilkan. Pendapatan juga dapat berasal dari sumber lain, seperti investasi atau aset yang dijual.
 

Dalam akuntansi, pendapatan dihitung sebagai jumlah uang atau nilai yang diterima oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan produk atau jasa, yang kemudian diakui sebagai pendapatan saat barang atau jasa tersebut dijual atau diserahkan kepada pelanggan.

Pendapatan atau laba merupakan salah satu unsur utama dalam laporan laba rugi perusahaan. Peningkatan pendapatan menunjukkan pertumbuhan bisnis dalam perusahaan dan mampu menambah nilai perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, pengelolaan pendapatan sangat penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Manfaat Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  1. 1.Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan: Laporan laba rugi menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan selama suatu periode tertentu, sehingga manajemen dapat menggunakan informasi ini dalam pengambilan keputusan terkait strategi bisnis dan pengelolaan keuangan perusahaan.

  2. 2.Memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerja keuangan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan pesaing: Dengan membandingkan kinerja keuangan dari periode ke periode, perusahaan dapat melihat apakah kinerja keuangan perusahaan mengalami perbaikan atau penurunan. Perusahaan juga dapat membandingkan kinerja keuangan dengan perusahaan pesaing untuk mengetahui posisi perusahaan di pasar.

  3. 3.Menunjukkan bagian mana dari bisnis yang menghasilkan keuntungan atau kerugian: Laporan laba rugi dapat membantu perusahaan dalam mengetahui bagian dari bisnis yang menghasilkan keuntungan atau kerugian. Dengan mengetahui bagian dari bisnis yang tidak menghasilkan keuntungan, perusahaan dapat melakukan perbaikan dan mengevaluasi strategi bisnis.

  4. 4.Memudahkan investor dalam membuat keputusan investasi: Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan, sehingga memudahkan investor dalam membuat keputusan investasi apakah perusahaan layak untuk diinvestasikan atau tidak.

  5. 5.Dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan kredit: Laporan laba rugi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan kredit dari lembaga keuangan. Laporan laba rugi yang baik menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat, sehingga memudahkan perusahaan dalam mendapatkan kredit.

  6. 6.Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat pertumbuhan keuntungan atau kerugian yang didapat oleh suatu perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.

  7. 7.Pengembangan Perusahaan. Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mengevaluasi pengeluaran yang efektif dan tidak efektif.

  8. 8.Menilai risiko. Ada risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.

  9. 9.Tolok ukur perusahaan, memacu  kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan pesaing di pasar.

  10. 10.Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.

  11. 11.Profil Perusahaan. Tentu saja, investor dan pemegang saham tidak ingin memilih perusahaan dengan profil buruk untuk menginvestasikan uangnya. 

Komponen Utama Dalam Membuat Laporan Laba Rugi

Ada beberapa komponen utama yang perlu dipertimbangkan dalam membuat laporan laba rugi. Berikut adalah beberapa komponen utama yang umumnya terdapat dalam laporan laba rugi:

  1. 1.Pendapatan: Komponen ini mencakup semua pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu, seperti pendapatan dari penjualan produk atau jasa, pendapatan bunga, dan lain sebagainya.

  2. 2.Biaya: Komponen ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan selama periode tertentu, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan lain sebagainya.

  3. 3.Laba Kotor: Laba kotor dihitung dengan mengurangi biaya dari pendapatan. Ini menunjukkan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa tanpa mempertimbangkan biaya tetap seperti sewa atau bunga.

  4. 4.Beban Tetap: Beban tetap mencakup semua biaya yang tidak berubah terlepas dari tingkat produksi atau penjualan, seperti biaya sewa atau bunga.

  5. 5.Beban Variabel: Beban variabel mencakup semua biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

  6. 6.Laba Operasional: Laba operasional dihitung dengan mengurangi beban dari laba kotor. Ini menunjukkan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari operasi inti perusahaan.

  7. 7.Pajak: Pajak mencakup semua pajak yang harus dibayar oleh perusahaan selama periode tertentu.

  8. 8.Laba Bersih: Laba bersih dihitung dengan mengurangi pajak dari laba operasional. Ini menunjukkan keuntungan atau kerugian bersih yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu.

Dalam membuat laporan laba rugi, penting untuk memperhitungkan setiap komponen dengan akurat dan terperinci untuk memastikan bahwa laporan laba rugi mencerminkan kinerja keuangan perusahaan secara akurat dan dapat diandalkan.
 

Cara Menghitung Laporan Laba Rugi

Berikut adalah contoh langkah-langkah untuk menghitung laporan laba rugi sebuah perusahaan fiktif:
 

Hitung total pendapatan: Selama periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 202, perusahaan ABC menerima pendapatan sebesar Rp 100.000.000,- dari penjualan produknya.
 

Hitung total biaya: Selama periode yang sama, perusahaan ABC mengeluarkan biaya sebesar Rp 70.000.000,- untuk memproduksi dan menjual produknya, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.
 

Hitung laba kotor: Laba kotor dihitung dengan mengurangi biaya dari pendapatan: Rp 100.000.000,- - Rp 70.000.000,- = Rp 30.000.000,-. Ini menunjukkan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk tanpa mempertimbangkan biaya tetap seperti sewa atau bunga.
 

Hitung beban tetap: Selama periode yang sama, perusahaan ABC mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 5.000.000,- untuk membayar sewa dan biaya bunga.
 

Hitung laba operasional: Laba operasional dihitung dengan mengurangi beban tetap dan variabel dari laba kotor: Rp 30.000.000,- - (Rp 5.000.000,- + Rp 0,-) = Rp 25.000.000,-. Ini menunjukkan keuntungan yang dihasilkan setelah mempertimbangkan biaya tetap dan variabel.
 

Hitung pajak: Selama periode yang sama, perusahaan ABC harus membayar pajak sebesar 25% dari laba bersih, yaitu 25% x Rp 25.000.000,- = Rp 6.250.000,-.
 

Hitung laba bersih: Laba bersih dihitung dengan mengurangi pajak dari laba operasional: Rp 25.000.000,- - Rp 6.250.000,- = Rp 18.750.000,-. Ini menunjukkan keuntungan bersih yang dihasilkan oleh perusahaan setelah membayar pajak.

Dengan demikian, laporan laba rugi perusahaan ABC untuk periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:
 

Tujuan Laporan Laba Rugi

Tujuan utama dari membuat laporan laba rugi adalah untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu. Beberapa tujuan utama dari membuat laporan laba rugi antara lain:

  1. 1.Evaluasi kinerja keuangan: Laporan laba rugi dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dan membantu manajemen untuk mengidentifikasi masalah dan kesempatan untuk perbaikan.

  2. 2.Pengambilan keputusan: Laporan laba rugi dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan bisnis, seperti menentukan strategi harga, memilih produk atau layanan mana yang harus dikembangkan atau dihentikan, dan menentukan strategi pengurangan biaya.

  3. 3.Mempertahankan kepatuhan: Laporan laba rugi merupakan bagian dari persyaratan pelaporan keuangan yang disyaratkan oleh standar akuntansi dan peraturan keuangan. Melalui laporan ini, perusahaan dapat mempertahankan kepatuhan dengan persyaratan pelaporan dan menghindari potensi masalah hukum.

  4. 4.Pemantauan kesehatan keuangan perusahaan: Laporan laba rugi dapat membantu manajemen untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan dan mengidentifikasi potensi masalah, seperti pertumbuhan biaya yang tinggi atau penurunan pendapatan yang signifikan.

  5. 5.Komunikasi dengan pemangku kepentingan: Laporan laba rugi dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan pihak berwenang. Laporan ini dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dan memberikan pemangku kepentingan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan investasi atau kredit.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda