+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Manajemen Perpajakan : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis Serta Penerapannya

12 April, 2023   |   anindyaa1607

Manajemen Perpajakan : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis Serta Penerapannya

Pajak merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan bisnis atau perusahaan, oleh karena itu manajemen perpajakan menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dengan serius. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap pengertian, tujuan, fungsi, jenis serta penerapan dan contohnya dari manajemen perpajakan.
 
Pengertian Manajemen Perpajakan
Manajemen perpajakan adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan perpajakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan utama dari manajemen perpajakan adalah untuk memastikan bahwa organisasi atau perusahaan memenuhi kewajiban perpajakan secara tepat waktu dan efisien, serta meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar.
 
Menurut para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian manajemen perpajakan:

  1. Menurut Mardiasmo (2002), manajemen perpajakan adalah suatu proses pengelolaan kegiatan perpajakan yang dilakukan dalam rangka mematuhi peraturan perpajakan dan mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia.
  2. Menurut Indriyani (2016), manajemen perpajakan adalah suatu rangkaian kegiatan atau proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan cara yang efektif dan efisien.
  3. Menurut Abdul Hamid (2016), manajemen perpajakan adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalkan biaya perpajakan dan memaksimalkan penghematan pajak yang dapat diambil.
  4. Menurut Suroso (2013), manajemen perpajakan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan perpajakan dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang bertujuan untuk memastikan pemenuhan kewajiban perpajakan secara tepat waktu dan efisien serta meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen perpajakan adalah suatu proses pengelolaan kegiatan perpajakan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban perpajakan secara tepat waktu dan efisien serta meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar.
 
Tujuan Manajemen Perpajakan
Tujuan dari manajemen perpajakan adalah sebagai berikut:
  1. Memenuhi kewajiban perpajakan: Tujuan utama dari manajemen perpajakan adalah memastikan bahwa organisasi atau perusahaan memenuhi kewajiban perpajakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti pembayaran pajak tepat waktu dan penyampaian laporan perpajakan yang lengkap dan akurat.
  2. Mengoptimalkan pengurangan pajak: Manajemen perpajakan juga bertujuan untuk memaksimalkan pengurangan pajak yang tersedia, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya perpajakan dan meningkatkan keuntungan bersih.
  3. Menghindari risiko pelanggaran perpajakan: Manajemen perpajakan juga bertujuan untuk meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar, seperti penghindaran pajak, penggelapan pajak, atau kesalahan dalam pelaporan perpajakan.
  4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpajakan: Dengan menerapkan manajemen perpajakan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpajakan, seperti pengelolaan dokumen perpajakan, pengaturan sistem pelaporan perpajakan, dan peningkatan kemampuan karyawan dalam mengelola kegiatan perpajakan.
Dengan mencapai tujuan-tujuan di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan perpajakan dilakukan dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan.
 
Fungsi Manajemen Perpajakan
Fungsi dari manajemen perpajakan adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan perpajakan: Manajemen perpajakan memainkan peran penting dalam perencanaan kegiatan perpajakan. Hal ini meliputi penentuan strategi pengurangan pajak, pemilihan metode perpajakan, dan penentuan jadwal pembayaran pajak.
  2. Pelaporan perpajakan: Manajemen perpajakan memastikan bahwa pelaporan perpajakan dilakukan secara akurat dan tepat waktu, sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban perpajakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
  3. Pengelolaan risiko perpajakan: Manajemen perpajakan bertujuan untuk meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar, seperti penghindaran pajak, penggelapan pajak, atau kesalahan dalam pelaporan perpajakan.
  4. Pengurangan beban pajak: Manajemen perpajakan bertujuan untuk mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya perpajakan dan meningkatkan keuntungan bersih.
  5. Penyusunan kebijakan perpajakan: Manajemen perpajakan dapat membantu perusahaan dalam menyusun kebijakan perpajakan yang sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku, sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan perpajakan dengan baik dan akurat.
  6. Pemantauan perpajakan: Manajemen perpajakan juga memantau kegiatan perpajakan perusahaan secara berkala, sehingga dapat terdeteksi apabila terjadi kesalahan atau pelanggaran perpajakan yang perlu diperbaiki.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan perpajakan dilakukan dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan.
 
Dalam menjalankan manajemen perpajakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
  1. Memiliki sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang akurat dan transparan
  2. Mempelajari dan memahami peraturan perpajakan yang berlaku
  3. Mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia
  4. Memiliki tim perpajakan yang terampil dan berpengalaman
  5. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan perpajakan.
Dengan melakukan manajemen perpajakan yang efektif, organisasi atau perusahaan dapat meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar, serta memastikan keteraturan dan kepatuhan dalam menjalankan kegiatan perpajakan.
 
Jenis Manajemen Perpajakan
Berikut adalah beberapa jenis manajemen perpajakan yang dapat diterapkan oleh sebuah perusahaan:
  1. Manajemen Pemenuhan Kewajiban Pajak: Fokus dari jenis manajemen ini adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua kewajiban perpajakan yang berlaku. Hal ini termasuk dalam memastikan bahwa pajak yang harus dibayarkan tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
  2. Manajemen Penghematan Pajak: Jenis manajemen ini fokus pada cara-cara untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Ini dilakukan dengan memanfaatkan insentif perpajakan yang tersedia, memilih metode perpajakan yang tepat, atau melakukan restrukturisasi bisnis yang dapat mengurangi pajak yang harus dibayar.
  3. Manajemen Pemeriksaan Pajak: Jenis manajemen ini melibatkan pengelolaan risiko dalam pemeriksaan pajak dan mengelola audit pajak. Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh dokumen perpajakan tersedia dan akurat, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi pemeriksaan pajak dari otoritas perpajakan.
  4. Manajemen Kepatuhan Pajak Internasional: Jenis manajemen ini melibatkan perusahaan dalam menjaga kepatuhan dengan hukum perpajakan internasional. Perusahaan harus memahami aturan dan regulasi perpajakan di negara-negara di mana perusahaan beroperasi dan memastikan kepatuhan perusahaan dengan peraturan tersebut.
  5. Manajemen Sistem Informasi Perpajakan: Jenis manajemen ini fokus pada pengelolaan sistem informasi perpajakan perusahaan. Hal ini termasuk dalam memastikan keamanan dan akurasi informasi perpajakan, memperbarui perangkat lunak perpajakan, dan memastikan bahwa seluruh data perpajakan tersedia secara tepat waktu.
Setiap jenis manajemen perpajakan memiliki peran penting dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan, meminimalkan beban pajak, dan mengelola risiko perpajakan.
 
Penerapan Manajemen Perpajakan
Penerapan manajemen perpajakan dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Penetapan kebijakan perpajakan
Manajemen perpajakan dapat dimulai dengan penetapan kebijakan perpajakan yang jelas dan sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku. Kebijakan ini dapat mencakup strategi pengurangan pajak, pemilihan metode perpajakan, dan penentuan sumber daya manusia dan teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
 
  1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab
Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara departemen perpajakan dengan departemen keuangan dapat membantu memastikan bahwa tugas-tugas perpajakan dilakukan dengan baik dan akurat. Departemen perpajakan dapat menangani pelaporan perpajakan, pemenuhan kewajiban perpajakan, dan strategi pengurangan pajak, sedangkan departemen keuangan dapat menangani kegiatan operasional dan pengelolaan keuangan perusahaan.
 
  1. Peningkatan kemampuan karyawan
Peningkatan kemampuan karyawan dalam mengelola kegiatan perpajakan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpajakan. Pelatihan dan pengembangan karyawan dalam bidang perpajakan dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola dokumen perpajakan, pengaturan sistem pelaporan perpajakan, dan pemenuhan kewajiban perpajakan.
 
  1. Penggunaan teknologi perpajakan
Penerapan teknologi perpajakan dapat membantu memudahkan dan mempercepat kegiatan perpajakan, seperti pelaporan perpajakan elektronik, sistem manajemen dokumen perpajakan, dan program pengurangan pajak otomatis.
 
Contoh Penerapan Manajemen Perpajakan
Contoh penerapan manajemen perpajakan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
  1. Perusahaan XYZ melakukan perencanaan perpajakan dengan mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia, misalnya dengan memanfaatkan insentif pajak atau memilih metode perpajakan yang tepat.
  2. Perusahaan ABC memastikan bahwa pelaporan perpajakan dilakukan secara akurat dan tepat waktu dengan menggunakan sistem informasi perpajakan yang terintegrasi dengan baik.
  3. Perusahaan DEF mengelola risiko perpajakan dengan melakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa proses perpajakan berjalan dengan baik dan meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan.
  4. Perusahaan GHI melakukan pengurangan beban pajak dengan memanfaatkan pengurangan pajak yang tersedia, misalnya dengan melakukan investasi pada sektor yang diberikan insentif pajak.
  5. Perusahaan JKL menyusun kebijakan perpajakan yang sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku dengan mempertimbangkan keuntungan dan risiko perpajakan yang mungkin terjadi.
  6. Perusahaan MNO memantau kegiatan perpajakan secara berkala untuk memastikan bahwa proses perpajakan berjalan dengan baik dan memperbaiki kesalahan atau pelanggaran perpajakan yang terdeteksi.
Kegiatan-kegiatan di atas merupakan contoh penerapan manajemen perpajakan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memastikan kegiatan perpajakan berjalan dengan baik, meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan, dan mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia dengan baik dan sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen perpajakan memiliki pengertian sebagai suatu proses pengelolaan kegiatan perpajakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan dan mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia. Tujuan dari manajemen perpajakan adalah untuk menjalankan kegiatan perpajakan dengan baik dan akurat sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban perpajakan yang ditetapkan oleh pemerintah serta mengoptimalkan keuntungan bersih perusahaan.

Fungsi dari manajemen perpajakan meliputi perencanaan perpajakan, pelaporan perpajakan, pengelolaan risiko perpajakan, pengurangan beban pajak, penyusunan kebijakan perpajakan, dan pemantauan perpajakan. Adapun contoh penerapan manajemen perpajakan dalam sebuah perusahaan meliputi perencanaan perpajakan, pelaporan perpajakan, pengelolaan risiko perpajakan, pengurangan beban pajak, penyusunan kebijakan perpajakan, dan pemantauan perpajakan secara berkala. Dengan menjalankan manajemen perpajakan dengan baik, perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan perpajakan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal.
 
 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda